Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Astanti Ulinnuha
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan antara idiosyncratic return dan idiosyncratic fundamental cash flow di pasar negara berkembang dan pasar negara maju di Asia dalam hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Pengukuran hubungan jangka pendek dilakukan dengan menggunakan model autoregressive. Sedangkan untuk melihat hubungan jangka panjang antara idiosyncratic return dan idiosyncratic fundamental dilakukan uji kointegrasi dengan Johansen test. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ditemukan bukti yang kuat adanya keterkaitan antara idiosyncratic cash flow dengan idiosyncratic return baik itu di pasar negara berkembang dan pasar negara maju di Asia dalam hubungan jangka pendek. Namun, hasil uji kointegrasi megindikasikan terdapat hubungan jangka panjang antara idiosyncratic cash flow dan idiosyncratic return pada beberapa sektor di pasar negara berkembang. Kata kunci:idiosyncratic return, idiosyncratic cash flows, pasar negara berkembang, pasar negara maju.
ABSTRACT
This research aims to study the relationship between idiosyncratic return volatility and idiosyncratic fundamental cash flow in emerging markets and developed markets in Asia in short term and long term relationship. We use autoregressive model in order to measure short term relationship and we employ Johansen cointegration test to measure long term relationship. Result of this research shows that we couldn rsquo t find strong evidence that our idiosyncratic cash flow and idiosyncratic return in short term relationship. However, Johansen test result indicate there is long term relationship between idiosyncratic cash flow and idiosyncratic return in several sector in emerging market. Keywords Idiosyncratic cash flow, idiosyncratic return, developed market, emerging market.
2017
T48815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerunnisa Widiani
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara emas, minyak mentah, dan pasar saham negara maju dan berkembang pada dua peristiwa krisis keuangan yaitu pada krisis keuangan tahun 2008 dan krisis keuangan akibat pandemi COVID-19. Analisis penelitian terbagi ke dalam tiga sub-periode untuk peristiwa analisis pertama dan dua sub-periode untuk peristiwa analisis kedua. Penelitian menggunakan data sekunder dengan periode dari Juni 2005 hingga Desember 2017 untuk peristiwa analisis pertama dan dari Januari 2018 hingga Maret 2021 untuk peristiwa analisis kedua. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menentukan hubungan pada jangka panjang dan jangka pendek di antara emas, minyak mentah, dan pasar saham. Metode estimasi yang digunakan adalah Uji Kointegrasi Johansen, Model VAR dan VECM, Granger Test, dan Toda Yamamoto Modified Granger Causality. Adapun temuan dari penelitian ini membuktikan bahwa hubungan emas, minyak mentah, dan pasar saham berbeda pada kedua peristiwa krisis keuangan. Pasar menjadi lebih terintegrasi pada periode during crisis dan periode post crisis untuk peristiwa krisis keuangan global tahun 2008. Sedangkan pada peristiwa krisis keuangan akibat pandemi COVID-19, pasar menjadi seolah bergerak sendirian dan tidak menunjukan adanya integrasi. Perbedaan temuan ini membuktikan bahwa pilihan investasi yang tepat sebagai alat lindung nilai pada kedua peristiwa krisis keuangan ini berbeda. ......This study discusses the short and long run relationship among gold, crude oil, and stock markets in emerging and developed countries in two financial crisis events: Global Financial Crisis 2008 and the financial crisis due to the COVID-19 pandemic. The analysis is divided into three sub periods for the first event and two sub periods for the second. The study uses secondary data from June 2005 to December 2017 for the first event and from January 2018 to March 2021 for the second event. Hypothesis testing is done by determining the short and long run relationship among variables. The estimation methods used are Johansen Test, VAR and VECM, Granger Test, and TY-Modified Granger Causality. The findings prove that the relationship among gold, crude oil, and the market is different in the two financial crisis event. The market became more integrated during the crisis and the post-crisis period for the global financial crisis in 2008. Meanwhile, in the financial crisis due to the COVID-19 pandemic, the market seemed to move on its own and there was no integration. The difference in these findings proves that the right investment choice as a hedging tool in these two financial crisis events is different.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Nada Kentjana
Abstrak :
Penelitian ini menyajikan profil kemungkinan gagal bayar (default) di perusahaan publik pada sektor-non keuangan di negara-negara di Kawasan Asia. Dengan menggunakan metode pendekatan struktural yaitu pemodelan Merton, data laporan keuangan perusahaan dan market capitalization digunakan untuk memberikan estimasi kemungkinan default bagi setiap perusahaan. Melalui pengklasifikasian lebih jauh yaitu developed market, emerging market dan frontier market, penelitian ini membandingkan profil gagar bayar antar ketiga pasar tersebut. Ditemukan bahwa probabilitas default dari developed market dan emerging market tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun, likuiditas pasar finansial dari ketiga pasar yang diteliti memiliki perbedaan yang signifikan. Adanya perbedaan signfikan pada likuiditas pasar finansial mengindikasikan bahwa likuiditas antar pasar keuangan tidak bisa tertangkap dengan baik menggunakan model Merton. Rendahnya likuiditas di pasar finansial frontier market dapat menjadi penyebab dibalik rendahnya probabilitas default. Kesimpulan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan pembuatan keputusan bagi para calon investor pada era globalisasi ini. ......This research presents the probability of default profiles of non-financial public companies in Asia's market. Using the Merton model as a structural approach method, financial reports data and market capitalization are employed to provide the probability of default of respective companies. The market then classified further into three categories: developed market, emerging market and frontier market. The probability of default profiles between those three categories has compared in this research. This study reveals that countries in the developed market and emerging market does not have significant differences, while the liquidity of those three financial markets are significantly different. It indicates that Merton model does not captured the liquidity of financial market properly which result to low probability of default in frontier market. These findings can be considered by the investor in their decision making in this era of globalization.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library