Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Makagiansar, Adhitya Benigno
"Thin Capitalization adalah kecenderungan wajib pajak untuk menggunakan instrumen hutang dari modal investasi tambahan atau pembiayaan untuk perusahaan sebagai bagian dari perencanaan pajak (perencanaan pajak) itu. Bunga atas hutang (biaya bunga) dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak, sedangkan bunga atas modal (dividen) tidak dikurangkan dari penghasilan kena pajak (beban non-deductible).
Sehubungan dengan masalah ini, beberapa negara secara tegas membatasi praktik tipis-kapitalisasi dalam regulasi dan sistem perpajakan. Indonesia adalah sebuah negara yang berpartisipasi termasuk membatasi, tapi peraturan belum ditegakkan secara efektif. Sehubungan dengan thin capitalization, koreksi fiskal merupakan langkah penting.
Penulis merekomendasikan agar Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan baru mengenai rasio antara hutang dan ekuitas (DER), mengingat potensi besar tipispraktek kapitalisasi dilakukan oleh perusahaan multinasional.

Thin capitalization is the tendency of taxpayers to use debt instruments of the capital in additional investment or financing for his company as part of tax planning (tax planning) it. Interest on debt (interest expense) can be offset against taxable income, while interest on capital (dividends) are not deductible from taxable income (non-deductible expense).
In connection with this problem, some countries expressly restrict the practice of thin-capitalization in the regulation and taxation system. Indonesia is a country participating including restricting, but regulations have not been effectively enforced. In relation to the thin capitalization, fiscal correction is an important step to determine the actual income of the taxpayer who has a special relationship.
The author recommends that the Minister of Finance to issue a new regulation regarding the ratio between debt and equity (DER), considering the large potential of thin-capitalization practices done by multinationals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T30844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Adzhani Dewi
"Skripsi ini menganalisis mengenai penerapan pengujian kewajaran utang yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang melakukan kegitan usaha di bidang infrastruktur, serta ditinjaunya pengecualian Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang infrastruktur dari pengujian debt-to-equity ratio melalui asas kepastian hukum. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang memperoleh data dengan cara wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktiknya, metode debt-to-equity ratio bukan lah satu- satunya pendekatan yang digunakan dalam menguji kewajaran utang yang dimiliki Wajib Pajak yang melakukan kegiatan infrastruktur. Akan tetapi, meskipun demikian, ketiadaan definisi maupun kriteria Wajib Pajak sektor infrastruktur menimbulkan ketidakpastian hukum.

This thesis are made to analyze on how to do comparability analysis on loan that performed by Infrastructure company, and also to analyze the excluding of taxpayer that engaged in infrastructur section from debt-to-equity test by law’s certainty principle. This research was performed by qualitatife method and collect data through doing deepth interview and also study of literature. Results of the research shows that practically, debt-to-equity ratio is not the only method that used in doing comparability analysis on loan that performed by infrastructure company. However, the lack of infrastructure’s criteria and definition caused the lack of law certainty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Fajarina
"Dari sekitar 400 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Islamic Index (JII) sebagai indeks saham syariah hanya menempatkan 30 saham pada indeksnya. Di luar 30 saham tersebut, masih terdapat saham-saham yang dapat dikategorikan syariah. Namun karena bukan termasuk saham dengan nilai kapitalisasi pasar yang besar, maka saham-saham tersebut tidak terdaftar pada JII.
Interview dilakukan kepada pihak Bapepam-LK, DSN-MUI, DIM, serta BEI, juga dilakukan penyebaran kuisioner kepada emiten JII. Kemudian dilakukan analisis pada data debt to equity ratio (DER). Berdasarkan interview, kriteria debt to equity ratio (DER) tidak langsung diterapkan begitu ada Fatwa DSN-MUI No:20/DSN-MUI/IV/2001 tentang kondisi emiten yang tidak layak untuk diinvestasikan oleh Reksa Dana Syariah, karena pada pertengahan tahun 1997 dimana terjadi krisis moneter, banyak perusahaan terlilit utang dalam mata uang asing.
Hingga sampai saat ini banyak yang menderita kerugian kurs. Masih sulit jika kriteria DER maksimum 82% diterapkan. Namun sejak Januari 2008, kriteria berdasarkan Fatwa DSN-MUI No:20/ DSN-MUI/ IV/2001 mulai diterapkan, karena pada November 2007 Bapepam-LK mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) dengan kriteria yang disesuaikan dengan Fatwa DSN-MUI No:20/DSNMUI/ IV/2001.
Hasil analisis DER mengindikasikan bahwa sebelum terbit DES, kriteria yang ditetapkan untuk JII, tidak sepenuhnya diterapkan. Sedangkan hasilb kuisioner mengindikasikan dampak positif yang diperoleh emiten karena sahamnya terdaftar pada JII.

There are about 400 stocks in Jakarta Stocks Exchange (JSE), and 30 of them included in Jakarta Islamic Index (JII). Besides those 30 stocks there are other stocks that could be included as sharia stocks. Because of their lower market capitalization, those stocks are not listed in JII. Interview was held on Bapepam-LK, DSN-MUI, DIM and BEI.
Questionaire was also held to JII emiten. Next step is to analyze debt to equity ratio. Based on the interview, the criteria of debt to equity ratio (DER) were not directly applied after Fatwa DSN-MUI No:20/DSN-MUI/IV/2001 about the emiten condition that were not deserve to be invested by Reksa Dana Syariah, because there were monetary crisis in the middle of 1997, many companies have trouble with loan in kurs.
Until now there are many companies that suffering the kurs loose. It is still difficult if the DER criteria are 82% applied. But since January 2008, the criteria based on the Fatwa DSN-MUI No:20/ DSN-MUI/IV/2001 were starting applied, because in November 1997 Bapepam-LK released Daftar Efek Syariah (DES) with the criteria which is matched with Fatwa DSNMUI No:20/DSN-MUI/IV/2001.
The decision of the DER analysation indicated that before DES released, the criteria for JII were not applied generaly. On the other side, the quisionire shows the positif impact that emiten get because their shares were registered in JII."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24318
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Early Gresiria Taher
"Restrukturisasi merupakan salah satu upaya bagi perseroan untuk melakukan
penyelamatan karena dapat membantu perseroan keluar dari krisis ekonomi
maupun dari keadaan insolvensi. Restrukturisasi juga bermanfaat bagi perseroan
di Indonesia yang harus menghadapi era globalisasi, mengikuti perkembangan
ekonomi global dan pasar dunia yang kompetitif. Berbagai upaya dilakukan oleh para pihak untuk mengantisipasi bangkrutnya usaha akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo baik secara yuridis
maupun non yuridis. Salah satu upaya non yuridis yang sering dilakukan adalah upaya restrukturisasi pinjaman dengan pola konversi tagihan menjadi setoran saham. Adapun sarana hukum melakukan restrukturisasi dapat dilihat dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undangundang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1999 tetang Tagihan-tagihan Yang Dapat Dikompensasikan Sebagai Setoran Saham. Tesis ini berupaya untuk meneliti bentuk-bentuk tagihan yang dapat dikonversi menjadi setoran saham pada perseroan terbatas sebagai pelaksanaan restrukturisasi pinjaman dan bagaimana prosedur serta mekanisme restrukturisasi pinjaman dengan pola konversi tagihan menjadi setoran saham pada perseroan terbatas. Dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang meneliti normanorma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusanputusan hakim, penulisan ini tergolong dalam Penulisan deskriptif, yang membahas dan memaparkan mengenai keadaan atau gejala-gejala yang terjadi terhadap masalah restrukturisasi pinjaman dengan melakukan konversi tagihan menjadi saham. Bertitik tolak dari permasalahan yang ada serta kajian teori dan
pembahasan yang telah saya lakukan maka dapat disimpulkan bahwa tagihan yang dapat dikonversi sebagai setoran saham adalah bentuk tagihan yang ada karena Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang, Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari suatu pihak dimana perseroan telah menerima manfaat yang dapat dinilai dengan uang, Pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang dari perseroan telah melakukan kewajibannya membayar lunas utang perseroan.
Sedangkan Prosedur dan mekanisme restrukturisasi dengan pola konversi tagihan sebagai setoran saham (debt equity swap) adalah dengan melalui tahapan pra Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada saat RUPS, dan setelah RUPS

Restructuring is an effort for the company to perform a rescue because it can heip
the company exit from the economic crisis and the insolvency status.
Restructuring is also beneficial for the company in Indonesia deal with the
globalization era, comply with the global economic developments and competitive
world markets. Various attempts were made by the parties to anticipate the
collapse of the business as a result cannot fulfilled due date o f the obligations in
both judicial and non-judicial. One of the non-judicial efforts is done with a loan
restructuring with debt to equity swap system. As for the legal means to
restructure can be seen in Act Number 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies, Act No. 37 o f 2004 concerning Bankruptcy and Moratorium of
Payments, and Government Regulation No. 15 of 1999 Particular Of Debt Into O f
Shares. This thesis seeks to examine the forms of debt into shares in the
corporation as the implementation of loan restructuring and how the procedures
and mechanisms debt to equity swap of loan restructuring in the corporation. By
using a normative juridical approach that examines the legal norms contained in
the legislation and decisions of the judges, this study is to classified in descriptive
writing, discussing and describing the circumstances or indication that occur to
the problem of loan restructuring with debt to equity swap system. Based on the
existing problems as well as theoretical studies and discussions, it can be
concluded that particular debt into shares is particular debt that the company
received money or tangible goods, the Company became the insurer or guarantor
of debt from a party where the company has received the benefits that can be
valued by money, the Party became the insurer or guarantor of debt obligations
the company has paid the fUU debt liability. While the procedures and mechanisms
for debt equity swap is through Pre-General Meeting Of Shareholders phase, at
the General Meeting Of Shareholders phase, and after the General Meeting Of
Shareholders phase.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T42740
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Melodiana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel Persero Tbk dalam melakukan revaluasi aset tetap dan bagaimana dampak dari revaluasi aset terhadap laporan keuangan. Metode yang digunakan adalah mengambil data primer dari wawancara dan data sekunder dari laporan keuangan dan newsletter. PT KS melakukan revaluasi aset tetap pada tahun 2015 dimana kegiatan revaluasi memiliki tujuan komersial akuntansi . Surplus revaluasi dicatat dalam penghasilan komperhensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa revaluasi aset memperbaiki rasio debt to asset dan debt to equity dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

This study aims to explain the fixed asset revaluation process in PT Krakatau Steel Persero Tbk and the impact on financial performance of the company. The data collection method includes primary data of interview and secondary data from financial reports and newsletters. PT Krakatau Steel revalued fixed assets in 2015 with the objective of commercial purpose accounting . Revaluation surplus is recorded in other comprehensive income and accumulated in equity. The results of this study indicate that fixed asset revaluation improved the debt to asset and debt to equity ratios, and financial performance of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ahmed
"ABSTRACT
This paper means to inspect the regression between the Price to Book ratio as a proxy for earning management and payout proportion as a proxy to dividend policy. This paper utilizes multivariate analysis to examine the relationship between the price to book ratio and dividend policy. Using 11 years' annual data from 2006-2016, this paper delivers new confirmation demonstrating that timely payment of dividend has a positive impact on the reputation of the company in the market. Dividend payment boosts up investors' confidence to invest in the company. This study helps the corporate superintendents and stock financial experts to focus on the relationship of the dividend. No past review has handled the issue of the contingent relationship between the price to book ratio and payout proportion in Pakistani Industry and specifically on cement, food and oil and gas sectors."
Tangerang: Business School Universitas Pelita Harapan, 2018
338 DEREMA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Anggraeni Haryono
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh non linear (kuadratik) struktur modal terhadap nilai perusahaan, pengaruh Multiple Large Shareholder Structure (MLSS) dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan (Tobin`s q dan ROA). Sampel penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian 2009-2012.
Penelitian menemukan bahwa struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio dan long term debt to equity ratio berpengaruh secara kuadratik (concave) terhadap Tobin`s q, tetapi tidak berpengaruh secara kuadratik (concave) terhadap ROA. Penelitian ini menemukan bahwa keberadaan multiple large shareholder structure (MLSS) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tobin`s q, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan baik terhadap Tobin`s q maupun ROA.

The objective of this research is to empirically examine non-linear (quadratic) effect of capital structure on firm value (Tobin`s q & ROA) and also the effect of Multiple Large Shareholder Structure (MLSS) and institutional ownership on firm value (Tobin`s q and ROA). Using a sample of Indonesia`s non-financial listed companies for the period 2009-2012.
The results find that the capital structure (debt to equity ratio and long term debt to equity ratio) has a non-linear/ quadratic significant effect (concave) on Tobin`s q, but insignificant effect on ROA. It also finds that multiple large shareholders structure (MLSS) has a negative and significant effect on Tobin's q, but insignificant effect on ROA, while institutional ownership has positive effect and significant on Tobin's q and ROA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hardini Wijatsari
"Struktur pendanaan merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk dalam sisi kanan neraca perusahaan, dimana struktur pendanaan merupakan cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Banyaknya berbagai faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur pendanaan, menyebabkan penentuan kebijakan dalam struktur pendanaan menjadi salah satu faktor yang panting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel struktur aktiva, ukuran (size) perusahaan, keunikan produk dan profitabilitas baik secara bersamas-sama maupun sendiri-sendiri terhadap Debt to Equity Ratio (struktur pendanaan) perusahaan dalam industri makanan dan minuman. Penelitian ini dilakukan untuk rentang waktu tahun 2000 hingga tahun 2004.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ sebanyak 17 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive, temyata ada 11 perusahaan yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai sampel.
Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan menggunakan data panel. Sedangkan model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pendekatan efek tetap (fixed effect model) yaitu dengan melihat nilai intercept yang mungkin saja bisa berbeda-beda antar unit cross section.
Hasil penelitian menunjukkan (1) secara bersama-sama variabel-variabel independen yang diteliti mempengaruhi Debt to Equity Ratio (struktur pendanaan) perusahaan dalam industri makanan dan minuman; (2) secara sendiri-sendiri variabel struktur aktiva tidak memiliki pengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (struktur pendanaan), sedangkan ketiga variabel lainnya yaitu variabel ukuran (size) perusahaan, keunikan produk dan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur pendanaan.

Financial structure is a combination or a mix of all accounts on the right side of a company balance sheet, whereas financial structure is a system how a company backs its asset. Policy decision on financial structure becomes an important factor due to many features affects in choosing financial structure.
The aim of this research is to find out how variables, that are asset structure, the size of the company, product uniqueness and profitability, have effects on Debt to Equity Ratio financial structure), whether simultaneously or partial, in food and beverage industry. Research was conducted from 2000 to 2004.
The data used in this research is a secondary data that is financial report. Research populations are seventeen food and beverage companies which listed already in Jakarta Stock Exchange. Sampling was taken by using purposive technique. By its technique, there are only eleven companies which fulfill the requirement as samples.
Multiple regression model used in this research is a multiple regression model using panel data. Panel data used in this research is fixed effect model which look at intercept value that might be different between cross section units.
The result of the research (1) independent variables simultaneously have an effects on Debt to Equity Ratio (financial structure) of the companies on the food and beverage industries; (2) partial, asset structure variable does not have an effect on Debt to Equity Ratio (financial structure) whereas the other variables that are the size of the company, product uniqueness and profitability have an effect on financial structure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakoso Budi Wibowo
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kinerja jangka pendek terhadap kinerja jangka panjang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja IPO Pada Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2003. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier dengan obyek penelitian adalah perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2001 sampai tahun 2003.
Hasil uji regresi secara parsial, menunjukan variable opening price return (OPR) dan intraday return (INTRA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap initial return (INI). Hal ini berarti, INI merupakan fungsi dari OPR dan INTRA. Demikian pula OPR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap INTRA. Uji regresi untuk jangka pendek menunjukan bahwa variable Total Assets, Umur Perusahaan, Prosentase Saham, Rasio P/E, Gross Proceed, Working Capital dan Debt Equity Ratio secara bersama mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap INI dan OPR, sedangkan untuk jangka panjang variable Total Assets, Umur Perusahaan, Prosentase Saham, Rasio P/E, Gross
Proceed, Working Capital dan Debt Equity Ratio secara bersama menunjukan hasil yang signifikan terhadap AR_12 dan AR_24."
2007
T 23821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seasoned equity offering (SEO) is an additional public offering of a company's shares in order to generate extra financing for business expansion or fulfillment of its liability
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>