Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Najamudin
"Perkembangan lndustri elektronika masih diharapkan sebagai industri
penghasil devisa terbesar. namun daya saing komoditi eiektronika Indonesia
masih sangat rendah iika dibandingkan dengan negara ASEAN Iainnya. Hal
tersebut dapat diihat dari perkembangan nilai ekspor komoditi elektronika ke
pasar MEE yang masih relatif kecil dibandingkan 4 negara ASEAN Iainnya.
Untuk mengantisipasi kondisi persaingan yang semakin ketat terutama
dari negara anggota ASEAN, maka diperlukan analisis tingkat daya saing
dan strategi peningkatan daya saing induslri elektronika Indonesia. Dalam
menganaIisis tingkat daya saing industri elektronika, data skunder akan
diolah dengan pendekatan metoda ReveaIed Competitive Advantage (RCA)
dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil perhitungan RCA dan ISP
dapat digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing produk elektronika
Indonesia, sehingga daya saing produk industli elektronika Indonesia di
pasar intemasional dapat ditingkatkan. Untuk melihat strategi yang
diperiukan dalam rangka meningkatkan daya saing industri elektronika ,
digunakan pendekatan Analitikal Hirarki Proses (AHP), dengan cara
mengolah data primer dari kuesioner _
Hasil analisis RCA dan ISP menunjukan daya saing komoditi
elektronika Indonesia ke pasar MEE dibanding 4 negara ASEAN lainnya
temyata sangat Iemah (hanya 3 komoditi yang bersaing dari 14 komoditi
yang RCA > 1). Hasil analisis AHP mernperlihatkan dari 3 altematif strategi
yang diajukan , temyata strategi yang diprioritaskan adalah memperkuat
industri pendukung I komponen.
Upaya - upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya
meningkatkan daya saing komoditi elektronika Indonesia khususnya ke
pasar MEE hendaknya mempertibangkan tingkat pertumbuhan industrinya
yang masih dalam tahap pertumbuhan tetapi daya saingnya kuat. Dengan
bertambah banyak industn elektronika yang masuk ke Indonesia, dimana
industri tersebut membutuhkan bahan baku, komponenlpart, maka
pemerintah harus memperioritaskan pertumbuhan industri ini didalam negeri
dengan berbagai fasilitas I ikilim usaha yang kondusif. Dalam era globalisasi
dan kemajuan teknologi infommasi, dimana terjadi perubahan pola investasi _
maka pemerintah harus membuat strategil kebijakan yang sesuai dengan
pelaku industri sezta berperan sebagai fasilitator."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flory Daryanti
"Pemerintah Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang semakin besar untuk Iebih mampu bersaing di dalam sektor industri baja dimana produk baja merupakan produk strategis karena dibutuhkan oleh banyak kalangan. Persaingan dalam peningkatan daya saing yang didahuiui dengan adanya pasar AFTA dan akhimya harus menghadapi persaingan di pasar global, perlu diupayakan di dalam industri baja indonesia sehingga tidak saja berorientasi domestik tetapi juga berorientasi ekspor.
Visi pemerintah Indonesia, dimana ingin menjadikan industri baja Indonesia menjadi industri yang efisien, mempunyai implikasi yang tidak sedikit terhadap kesiapan industri baja. Dimana kesiapan tersebut tidak hanya mendukung penyediaan proses teknologi yang efisien dan dapat menghasilkan diferensiasi produk serta peningkatan produktifitas tetapi juga mendukung sarana dan prasarana Iain yaitu listrik, pelabuhan, dan fasilitas lain seperti infrastruktur sosial, jalan masuk ke pabrik, peremajaan mesin, dan juga joint venture atau aliansi strategis.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat potensi dan arah pengembangan industri baja dalam upaya meningkatkan industri baja yang berorientasi ekspor, dengan menggunakan kerangka analisa sektoral. Strategi pengembangan serta keunggulan kompetitif industri baja dapat ditelaah dalam konteks penelitian dan segi input, proses dan output produk. Jenis penelitian ini adalah studi analisis deskriptif yang didasarkan oleh hasil studi eksplorasi secara deskriptif.
Temuan kajian yang-paling penting adalah peranan pemerintah/negara yang akan tetap kuat dan dominan untuk mendukung industri baja sehingga menjadikan industri baja menjadi etisien, memiliki produktititas tinggi dan mempunyai diferensiasi produk, dalam era globalisasi walaupun fungsinya saat ini adalah mengarahkan industri. Kompetisi yang bersifat global seakan akan menjadikan peranan pemerintah semakin kecil, tetapi pada kenyataannya tidak demikian, peranan pemerintah akan semakin besar dan bertambah penting. Peranan pemerintah merupakan faktor penentu (determinant) dalam kemampuan untuk berkompetisi. Untuk itu maka pembangunan industri baja lndonesia tidak saja perlu terpadu secara internal, tetapi juga harus serasi dengan pembangunan yang dilakukan oleh sektor Iainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T16805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Belman
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa terhadap daya saing industri Sepatu Indonesia dan menetapkan strategi bersaing yang harus dikembangkan PT. Sepatu Bata dalam menghadapi persaingan dalam industri sepatu.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menitik beratkan pada penggunaan alat analisis Iingkungan persaingan untuk melihat keunggulan dan kelemahan perusahaan, dihubungkan dengan peluang dan ancaman yang ada. Teknik atau alat analisis utama yang digunakan adalah analisis atas 5 kekuatan yang mempengaruhi persaingan dan analisis rantai nilai. Analisis dilakukan atas data primer yang berasal dari Iaporan intern perusahaan, dan wawancara dengan berbagai pihak ekstern. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari studi kepustakaan, maupun informasi Iainnya yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelemahan utama PT. Sepatu Bata adalah sistim birokrasi dimana setiap keputusan dalam penentuan model sepatu yang akan diproduksi harus mendapat persetujuan dari induk organisasinya rganisasinya Bata Shoe Organization, Canada. Kelemahan Iainnya adalah kurangnya kesadaran karyawan di bagian produksi terhadap kualitas produk yang dihasilkan akibat mengejar target produksi. Hal ini membuat perusahaan tertinggal dari industri sepatu Iainnya dalam menghasilkan model-model sepatu terbaru. Standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan telah teruji dengan baik khusunya untuk sepatu ekspor, tetapi untuk konsumen dalam negeri karyawan biasanya kurang teliti dalam mengerjakan pembuatan sepatu tersebut. PT. Sepatu Bata saat ini berkonsentrasi untuk melayani segmen sepatu anak-anak, sepatu olah raga dan sepatu untuk orang dewasa. Sepatu yang menguasai pasar adalah sepatu anak-anak dan alas kaki yang harganya relatif berdaya saing dan mutu disesuaikan dengan kemampuan daya beli konsumen dalam negeri.
Untuk mencapai pertuanbuhan usaha sebagaimana digariskan, maka PT. Sepatu Bata harus mampu mengantisipasi persaingan dimasa yang akan datang dan memperbaiki pasisi bersaingnya dengan mengatasi kelemahan diatas. Adapun strategi yang harus dikembangkan adalah strategi konsentrasi, perluasan pasar, dan diversifikasi produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Abdulhafizh
"Industri besi baja dikenal juga sebagai “The Mother of Industries”, karena posisinya yang strategis dan juga cakupan penggunaannya yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas daya saing industri besi baja dari negara-negara G20, kecuali Uni Eropa, serta melihat dimanakah posisi Indonesia. Dengan menggunakan indeks Revealed Comparative Advantage, diketahui bahwa dari 19 negara hanya 9 negara saja yang memiliki daya saing pada industri besi baja. Sedangkan, terdapat beberapa negara yang tidak memiliki daya siang dikarenakan nilai ekspor pada industri besi bajanya lebih kecil dibandingkan dengan nilai impornya, termasuk Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi daya saing industri besi baja negara-negara G20. Dimana variabel total produksi dan tingkat konsumsi merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi industri besi baja secara signifikan.

The iron and steel industry is also known as "The Mother of Industries", because of its strategic position and wide range of uses. This study aims to discuss the competitiveness of the iron and steel industry from the G20 countries, except the European Union, and to see where Indonesia's position is. By using the Revealed Comparative Advantage index, it is known that out of 19 countries only 9 countries have competitiveness in the iron and steel industry. Meanwhile, there are several countries that do not have competitiveness because the export value in the iron and steel industry is smaller than the import value, including Indonesia. This study also aims to determine what factors that can affect the competitiveness of the iron and steel industry in the G20 countries. Where the variables of total production and consumption levels are two factors that can significantly affect the iron and steel industry. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta : Biro Umum dan Hibungan Masyarakt Dep. Perindustrian,
333 MIJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Maria Lewiayu Vierke
"Tesis ini menganalisis daya saing industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder untuk periode 2002 hingga 2007. Data yang digunakan adalah data dari International Trade Centre (ITC) dengan menggunakan HS 61 dan HS 62 untuk kelompok industri garmen. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisisi Trade Performance Index untuk mengetahui kinerja sektor tekstil dan produk tekstil.
Hasil analisa menunjukkan beberapa faktor yang masih memiliki daya saing yang kurang. Berdasarkan analisis pendekatan The Generalized Double Diamond Model dan penjelasan deskriptif, perlunya peningkatan pada faktor tenaga kerja; permesinan; hulu hilir; produk dan pasar; infrastruktur; kebijakan dan perdagangan; serta moneter dan fasilitas keuangan. Perlu juga untuk mengatasi tingginya impor bahan baku kapas untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. Penjabaran tersebut menunjukkan bahwa industri tekstil dan produk tekstil Indonesia masih rendah.

This thesis analyzes the competitiveness of the textile industry and textile products in Indonesia. This study utilized secondary data for the period 2002 to 2007. The data used is the data from the International Trade Centre (ITC) using the HS 61 and HS 62 for the garment industry groups. This study was conducted using analisisi Trade Performance Index to determine the performance of the textile and textile products.
The analysis shows that several factors still have a lack of competitiveness. The approach is based on the analysis of the Generalized Double Diamond Model and descriptive explanations, the need to increase the labor factor; machining; upstream downstream; products and markets; infrastructure; and trade policies; and monetary and financial facilities. It is also necessary to overcome the high raw material imports of cotton to reduce dependence on imported raw materials. Translation of the show that textiles and textile products Indonesia is still low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T42834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azkia Fahrayni
"ABSTRAK
Dengan menggunakan Indeks Revealed Comparative Advantage, penelitian ini
bertujuan untuk membahas mengenai daya saing industri otomotif dari 20 negara
produsen otomotif terbesar di dunia. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 20
negara produsen otomotif terbesar di dunia, hanya terdapat 12 negara yang
memiliki daya saing pada industri otomotif. Sedangkan, ada beberapa negara yang
memiliki produksi besar namun tidak memiliki daya saing industri otomotif yang
dikarenakan ekspor mereka lebih rendah dibandingkan konsumsi dalam negeri
pada produk otomotif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri otomotif. Di mana ukuran
industri otomotif, nilai tukar efektif riil dan tingkat suku bunga pinjaman dapat
mempengaruhi daya saing industri otomotif secara signifikan

ABSTRACT
By using Revealed Comparative Advantage Index, this study aimed to examine
automotive industry competitiveness of 20 largest automotive manufacturers
countries all over the world. This study found that from 20 largest automotive
manufacturers countries, there are only 12 countries that have competitive
advantage in automotive industry. Meanwhile, there are several countries that
have large production but does not have competitive advantage in automotive
industry due to the low exports compared to domestic consumption in automotive
products. In addition, this study also aimed to determine the determinants that
affect automotive industry competitiveness. The size of automotive industry, real
effective exchange rate and lending rate may affect the automotive industry
competitiveness significantly"
2016
S63923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Fadhli Fadhilla Pangerang
"Kabupaten Kolaka dalam 5 tahun terakhir mengalami perlambatan pertumbuhan pada kategori Industri Pengolahan. Pada tahun 2020 terjadi penurunan pertumbuhan mencapai 0,46% di Kabupaten Kolaka. Penurunan pertumbuhan telah dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Salah satu sektor manufaktur yang terdampak di Kabupaten Kolaka adalah industri kecil dan menengah (IKM). Fokus penelitian adalah mendeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan industri kecil dan menengah di Kabupaten Kolaka dengan pendekatan endogenous development. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif seperti yang dikemukakan Newman (2016). Wawancara dilakukan kepada 21 informan dengan teknik informan penelitian menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat karakteristik endogegenous development dalam pemberdayaan industri kecil dan menengah namun belum sepenuhnya didukung oleh kebijakan pemerintah daerah di Kabupaten Kolaka.

The Kolaka Regency, in the last 5 years has experienced slowdown in growth in the Processing Industry category. In 2020 there was a decline of growth reaching 0.46% in the Kolaka Regency. The decline of growth has been affected by the Covid-19 pandemic. One of the affected manufacturing sectors in Kolaka Regency is the small and medium industry (SMI). The focus of the research is to describe and analyze the empowerment of small and medium industry in the Kolaka Regency with an endogenous development approach. The approach of the study is the qualitative one, and the type of study according to the purpose of study by Newman (2016) is descriptive research. Interviews were conducted to 21 informants with the research informant technique using purposive sampling. The results of the study show that there are characteristics of endogenous development in the empowerment of small and medium industry but have not been fully supported by local government policies in the Kolaka Regency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silpia Hendiana
"Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dimana lebih dari 2/3 wilayahnya merupakan perairan dan tersebar lebih dari 17.000 pulau sehingga kapal memegang perananan penting dalam meningkatkan konektivitas antar pulau dan pemanfaatan sumber daya maritim Indonesia. Kenyataanya tranportasi laut di Indonesia masih memprihatinkan, industri perkapalan Indonesia saat ini yang hanya memiliki market share kecil sekali, baik di dunia maupun di pasar domestik itu sendiri. Oleh kerena itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui determinan daya saing industri perkapalan Indonesia, dimana saja kelemahannya dan mencari alternatif kebijakan untuk menaikan daya saing industri perkapalan Indonsia. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi yang bersifat kualitatif dan menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dan data sekunder yang disajikan secara deskriptif dengan mengacu kepada Model Berlian Porter dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebenarnya industri perkapalan kita mampu dan berpotensi besar untuk dikembangkan dan berdaya saing. Penelitian ini juga mengungkapkan ancaman/hambatan yang harus di segera diatasi sehingga dapat menaikan kekuatan dan meminimalkan kelemahan industri perkapalan Indonesia.

Indonesia is the largest archipelago in the world which more than 2/3 of the area is water and spread over 17,000 islands makes vessels play an important role in improving connectivity between the island and the Indonesian maritime resource utilization. In fact marine transportation in Indonesia is still cause for concern, supported by the Indonesian shipbuilding industry conditions today were just grabbing market share of small, both in the world and in the domestic market itself. The purpose of the study is to examine the determinants of competitiveness of Indonesian shipbuilding industry, anywhere weaknesses and seek alternative policies to increase the competitiveness of the shipbuilding industry in Indonesia. This research is qualitative descriptive purposes and uses both primary data form of in-depth interviews and secondary data. The results showed that in fact the shipping industry we are able to and has great potential for development and competitiveness be seen from the analysis of Porter's Diamond Model and SWOT Analysis. However, many threats/barriers that must be addressed immediately to increase the strength and minimize the weaknesses of the Indonesian shipbuilding industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>