Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Hertfordshire: Wordsworth Classics, 2004
822.33 SHA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yolivia Irna Aviani
"Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dihadapi dewasa muda. Menurut Havighurst (dalam Turner & Helms, 1991) menikah dilalui oleh sebagian besar individu dewasa muda sebagai salah satu tugas perkembangannya. Dengan menikah, individu berada pada tahap ?pasangan baru? dalam siklus keluarga dimana ia menghadapi perubahan peran (Carter & McGoIdrick dalam Santrock, 2002).
Diantara banyak tugas masa awal pernikahan, salah satu penyesuaian yang harus dilakukan adalah penyesuaian terhadap mertua dan keluarga pasangan masing-masing. Menurut Sadasivan (http://www.womenexelcom/ relationship/midiI.htm), hubungan antara menantu perempuan dan ibu mertua adalah hubungan yang unik dan sering menimbulkan masalah. Hal ini didukung pula dengan penelitian Silverstein yang menemukan konflik cenderung lebih besar dengan mertua dengan gender sama, artinya menantu perempuan dan ibu mertua cenderung memiliki hubungan yang berkonflik daripada menantu perempuan dengan aya.h mertuanya (dalam Bryant et al).
Dalam membina suatu hubungan, bisa dilihat kualitas hubungannya, dimana didalamnya terdapat interaksi dan komunikasi. Untuk membina komunikasi yang baik dalam berinteraksi dengan orang Iain, dibutuhkan kemampuan berempati dan penyesuaian yang baik pada masing - masing individu sehingga tercipta suatu hubungan yang harmonis (Goleman, 1998).
Menurut Rogers (1975) empati merupakan usaha untuk memahami seseorang, tidak hanya pemahaman terhadap apa yang tampak di luar, tetapi juga memahami dunia dalam dari seseorang itu.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran hubungan antara menantu perempuan dan mertua perempuan yang tinggal bersama dalam satu rumah. Selain itu dalam penelitian ini juga dilihat bagaimana gambaran empati yang dimiliki oleh menantu perempuan dalam hubungannya dengan mertua perempuan yang linggal bersama.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak tiga orang, yaitu menanm perempuan yang tinggal bersama ibu mertuanya selama satu sampai sepuluh tahun dan yang berusia pada rentang usia dewasa muda (20-30 tahun).
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran hubungan antara ketiga menantu dengan mertuanya masing - masing memiliki karakteristik yang unik, walauplm diantaranya terdapat persamaan dan perbedaan. Ketiga menantu berusaha untuk menghindari konflik dengan mertuanya, dan bemsaha untuk membina hubungan yang baik dengan mertuanya Ketiganya berusaha untuk memaklumi sikap - sikap dan kondisi mertuanya, dengan berusaha rnelayani kebutuhan memmya, mengikuti keinginan mertua dan memberikan penghargaan dengan memberikan sesuatu yang disukai oleh ibu mertuanya Namun dari ketiga subyek peneiitian, hanya satu yang memiliki hubungan yang sangat dekat dan akrab dengan mertuanya Menantu yang dekat dengan mertuanya ini sering melakukan kegiatan bersama seperti memasak, bertukar pengetahuan. Dan ada juga menantu perempuan yang tidak dekat den gan ibu mertuanya.
Penelitian inijuga menemukan beberapa hal yang memurut peneliti cukup penting untuk diperhatikan. Ditemukan adanya faktor - faktor yang mungkin bisa mempengaruhi kualitas hubmmgan antara menantu dan mertua Serta empati. Faktor - faktor tersebut diantaranya adalah kepribadian, perbedaan usia yang cukup jauh antara menantu dan mertua., kesamaan minat antara menamu dan merlua, peran suami yang bisa berperan sebagai penengah atau perantara antara isteri dan ibunya.
Saran yang dapat di berikan pada penelitian ini adalah variasi jumlah subyek perlu ditambah, supaya data-data atau informasi yang diperoleh bisa lebih kaya lagi dalam menggali gambaran hubungan antara menantu dan mertua, dan gambaran empati yang dimiliki menantu perempuan dalam hubungannya dengan mertua bisa lebih bervariasi lagi. Selain itu perlu juga dilakukan wawancara dengan suami, sehingga informasi yang diperoleh lebih kaya lagi mengenai hubungan antara menantu dan mertua dan dapat juga diketahui peran suami dalam hubungan tersebut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Porter, Marilyn
"Purpose - To explore certain aspects of women 's experience of then reproductive lives, in ddferent cultural contexts, especially their views on sexuality and sexual practices. It is based on transnational comparative research, and compares the experiences and meanings about motherhood and mother/daughter relationships, especiallv referring to sexuality and reproductive health. The two contexts we have chosen for this chapter are a'rawn from our data on Indonesian and Canadian women. While these women come from culturally diverse situations, we jind continuities between their experiences as well as contrasts in the contexts in which they live their reproductive lives.
Methodology - Our study was based on collecting participant driven narratives focused on their experience of their reproductive lives. We interviewed women from three generations in the same families to secure longitudinal perspective and to examine the relationships hetween generations in the same family. Our overall purpose was to examine the role of local culture in the social reproduction of women's lives in the family.
Findings - The findings we discuss in this chapter focus on the contimaties and contrasts we found in women's experience as lived in very different cultural, religious, and political contexts. Indonesian and Canadian women are struggling to live healthy and meaningfid lives in a world that is changing ideologically, culturally, politically, and economic ally. We identify some key problems faced by women, especially as they negotiate the difficult terrain of sexuality, and suggest some points of entry in solving them.
Conclusion - Originality/value The originality of the article lies in the close examination of in-depth, qualitative data on family relationships, expe cially in contrasting cultural situtions. We also think that our approach. which focuses on generations of women in the sume families, provides us with a unique perspective on how relationships and especially women's experience of their reproductive and sexual lives are closely related to the way in which culture is mediated in families."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyya Budi Cahyaningtyas
"Penelitian ini mengkaji pengalaman hidup dan pemaknaan pada anak perempuan usia emerging adult yang mengalami parentification setelah kehilangan ibu. Dengan menggunakan metode kualitatif dan desain penelitian fenomenologis, studi ini bertujuan untuk memahami pemaknaan partisipan terhadap peran dan tanggung jawab baru yang muncul dalam konteks duka. Melalui wawancara mendalam dan analisis tematik, ditemukan empat tema utama, yaitu 1) perasaan dan pengalaman negatif ketika menjalani parentification, 2) perasaan positif ketika menjalani parentification, 3) penerimaan pengalaman parentification sebagai bentuk penyesuaian diri, 4) internalisasi parentification sebagai suatu kewajiban. Temuan ini menunjukkan proses pemaknaan terbentuk, sekaligus mengungkap resiliensi dalam menjalani fase hidup yang sulit. Pengalaman duka juga berperan besar terhadap penerimaan pengalaman parentification individu. Studi ini merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk mengkaji pengalaman parentification pada anak laki-laki usia emerging adult yang kehilangan ibu, untuk melihat kemungkinan adanya perbedaan berdasarkan gender. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur yang ada mengenai parentification dan membuka ruang bagi eksplorasi lebih lanjut dalam bidang ini.

This study explores the lived experiences and meaning-making processes of emerging adult daughters who undergo parentification following the loss of their mothers. Using a qualitative methodology with a phenomenological research design, the research aims to understand how these individuals make sense of their roles and responsibilities in the context of bereavement. Through in-depth interviews and thematic analysis, four core themes emerged: 1) negative emotions and experience imposed by parentification; 2) positive emotions imposed by parentification; 3) acceptance of parentification as a means of self-adjustment; 4) internalization of parentification as an obligatory duty. These themes reveal complex emotional landscapes and adaptive strategies participants employ to navigate grief and shifting family dynamics. The findings illustrate how meaning is constructed, highlighting the resilience of these daughters post-loss. Experience of grief also plays a major role in the acceptance of parentification. This research contributes to a deeper understanding of parentification as a meaning-making process and calls for further studies, including those focusing on emerging adult sons, to explore possible gendered experiences. This work contributes to the existing literature on parentification and sets the stage for further exploration into this critical area."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library