Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanjung Retno Wigati
Abstrak :
ABSTRAK
Perencanaan pajak dianggap sebagai salah satu kegiatan yang penting bagi perusahaan. Meskipun secara umum pemegang saham memandang perencanaan pajak sebagai kegiatan yang memberi manfaat bagi nilai perusahaan, pernyataan ini masih dipertanyakan. Asimetri informasi dapat memfasilitasi manajer yang bertindak oportunistik dan kepentingan mereka mungkin tidak sesuai dengan kepentingan pemegang saham yaitu peningkatan nilai perusahaan. Menurut Desai Dharmapala 2009 , pengawasan yang baik dapat meminimalisir perilaku oportunistik ini. Dengan demikian, tata kelola perusahaan yang mewakili pengawasan yang baik dapat memoderasi hubungan antara perencanaan pajak dengan nilai perusahaan. Penelitian ini mennyelidiki dampak perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan dengan tata kelola perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Analisis univariat dan multivariat digunakan untuk menguji hubungan ini. Perencanaan pajak dioperasionalkan dengan menggunakan dua proksi yaitu; Current / Cash ETR-based CTS dan GAAP ETR-Based Tax Saving GAAPTS , sedangkan nilai perusahaan diukur dengan rasio Return on Assets ROA , Rasio Market to Book Ratio MTB dan Price Earnings PER . Tata kelola perusahaan ditentukan dengan menggunakan indeks yang terdiri dari beberapa daftar pertanyaan Dengan menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel, hasil multivariat menggambarkan bahwa perencanaan pajak yang lebih tinggi menghasilkan ROA yang lebih tinggi. Hasil ini berlaku untuk kedua model yang menggunakan CTS dan GAAPTS sebagai ukuran perencanaan pajak. Selain itu, temuan penelitian juga menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan memoderasi hubungan ini. Namun, hasil tersebut tidak berlaku untuk model lain yang menggunakan MTB dan PER sebagai ukuran dari nilai perusahaan. Selain itu, ketika diselidiki dengan analisis univariat, penelitian ini menunjukkan bahwa pada semua model tidak ditemukan dampak signifikan dari perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan dan hubungan ini tidak dimoderasi oleh tata kelola perusahaan.
ABSTRACT
Tax planning is considered as one of the most significant activity by the company. Even though traditionally shareholder has viewed tax planning as an activity that gives benefit to firm value, this statement has been challenged. Information asymmetry may facilitate manager acting opportunistic and their interest may be not in line with shareholder interest firm value improvement. According to Desai Dharmapala 2009 , good supervision can minimize this opportunistic behavior. Thus, corporate governance which represents good supervision may moderate the relationship between tax planning and firm value. This paper investigates the impact of tax planning on firm value with corporate governance as moderating variable. Univariate and multivariate analyses are used to examine this relationship. Tax planning is operationalized using two proxies which are Current Cash ETR Based tax saving CTS and GAAP ETR Based Tax Saving GAAPTS , whereas firm value is measured by Return on Assets ROA , Market to Book Ratio MTB and Price Earnings ratio PER . Corporate governance is determined using an index which consists of several subquestions. Using Indonesian public companies as the sample, the multivariate result depicts that higher tax planning leads to higher ROA. This result holds for both models which use CTS and GAAPTS as tax planning proxy. Moreover, the finding also shows that corporate governance moderates this relationship. However, the result does not hold for the other models that use MTB and PER as the proxy of firm value. In addition, this research shows that there is no significant impact of tax planning on firm value and this relationship is not moderated by corporate governance, when all the models are investigated using univariate analysis.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Reza
Abstrak :
Penelitian ini ingin menguji pengaruh dewan komisaris yang diukur melalui jumlah rapat dewan komisaris, persentase kehadiran anggota dewan komisaris, dan ketua dewan komisaris, serta pengaruh komite audit yang diukur dari jumlah anggota komite audit, jumlah rapat komite audit, persentase kehadiran anggota komite audit, dan latar belakang keuangan dari anggota komite audit terhadap penghindaran pajak yang diukur melalui GAAP ETR dan Current ETR. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rapat dan independensi ketua dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak baik diukur melalui GAAP ETR dan juga current ETR, jumlah anggota komite audit tidak mempengaruhi penghindaran pajak yang diukur melalui current ETR, namun mempengaruhi GAAP ETR dimana semakin meningkatnya anggota komite audit maka penghindaran pajak juga meningkat. Jumlah rapat yang dilakukan tidak memberikan pengaruh terhadap current ETR dan juga GAAP ETR, sedangkan tingkat kehadiran anggota dalam rapat komite audit tidak mempengaruhi current ETR, namun mempengaruhi GAAP ETR dimana semakin tinggi tingkat kehadiran maka semakin tinggi juga kemungkinan terjadinya penghindaran pajak, dan juga latar belakang keuangan mempengaruhi current ETR dimana semakin banyak anggota komite audit yang memiliki latar belakang keuangan maka penghindaran pajak juga meningkat, namun latar belakang keuangan komite audit tidak mempengaruhi GAAP ETR.
This research aims to examine the influence of the board of commissioners as measured by the number of board meetings, the percentage of attendance by commissioners, and the chairman of the board of commissioners, as well as the influence of audit committees as measured from the number of audit committee members, the number of audit committee meetings, attendance percentage of audit committee members, and financial background of the members of the audit committee on tax avoidance as measured by GAAP ETR and Current ETR. The results of this resarch indicate that the meetings and the independence of the chairman of the board of commissioners does not have an influence on whether tax avoidance is measured by current GAAP ETR and ETR, the number of audit committee members do not affect tax avoidance as measured by current ETR, but affect the GAAP ETR in which the increasing member audit committee also increased the tax avoidance. The number of meetings do not impact the current ETR and GAAP ETR, whereas the attedance of members of the audit committee meeting did not affect the current ETR, but affect the GAAP ETR where the higher attendance rate the higher the likelihood of tax avoidance, and also background affect the current financial ETR where a growing number of audit committee members who have the financial background of the tax evasion is also increased, but the audit committee financial background does not affect the GAAP ETR.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Anggraheni Sugiri
Abstrak :

     Penelitian terkait CSR dan penghindaran pajak masih mendapatkan hasil yang beragam. Di Indonesia hubungan antara CSR dan penghindaran pajak, dapat dikaitkan dengan adanya kebijakan insentif perpajakan terkait aktivitas CSR berupa tax deduction. Jika dalam penelitian sebelumnya banyak digunakan proksi disclosure untuk pengukuran CSR maka dalam penelitian ini menggunakan biaya CSR  untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hubungan CSR dan penghindaran pajak. Penelitian ini juga menambahkan variabel pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan berkelanjutan sebagai moderasi. Dengan menggunakan 187 sampel observasi perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2017 serta Cash ETR dan Current ETR sebagai proksi penghindaran pajak, hasil empiris menunjukkan adanya hubungan positif antara biaya CSR dan penghindaran pajak. Hasil penelitian juga menunjukkan interaksi biaya CSR dan pertumbuhan berkelanjutan memperkuat hubungan positif antara biaya CSR dengan penghindaran pajak. Hasil studi kasus atas biaya CSR pendidikan menunjukkan bahwa selain dapat mengurangi pajak, juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan image sebagai perusahaan yang peduli terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, mampu meningkatkan kualitas dan pemenuhan SDM perusahaan dengan biaya yang lebih efisien serta mendorong penciptaan usaha baru bagi perusahaan tersebut.


     The relationship between  CSR and tax avoidance still has mixed results in recent times. In Indonesia, the relationship between CSR and tax avoidance can be attributed to the existence of tax incentive policies for CSR activities in the form of tax deductions. The existence of these incentives can create a gap for companies to carry out tax avoidance. If previous studies using disclosure as a proxy for CSR, in this study we offer use the real CSR expenditure issued by the company to provide a clear relationship between CSR and tax avoidance. This study also added variable sales growth and sustainable growth as a moderation. Using 187 sample observations during years 2012-2017 with Cash ETR and Current ETR as a proxi tax avoidance, empirical results indicate a positive relationship between the CSR expenditure and tax avoidance. Interaction between CSR expenditure and sustainable growth strengtening positive relationship with tax avoidance. The results of case study  show that allocation CSR education by the companies beside able to reduce taxes, also make a good image as a company that concern with education, improves the quality of  companys human resources with more efficient cost and encourages to create new businesses for the company.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library