Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.A. Teguh Harisusanto
"ABSTRAK
Tempayan keramik adalah sebuah wadah yang umumnya terbuat dari tanah fiat, batuan atau campuran keduanya; bentuknya tinggi dan membesar di bagian badannya. Pemakaian Tempa_yan keramik mempunyai kurun waktu yang begitu panjang, yai_tu sejak masa prasejarah, masa pengaruh agama Hindu-Budha, masa pengaruh agama Islam, masa pengaruh Kolonial dan bahkan pemakaian tersebut masih berlanjut sampai sekarang.
Kurun waktu yang begitu panjang dilalui oleh tempayan keramik, tentunya akan mempengaruhi perkembangan tempayan keramik tersebut dari waktu ke waktu, baik dari segi bentuk, hiasan, glasir maupun ukuran. Tidaklah berlebihan jika me-ngatakan, bahwa koleksi Museum Nasional Jakarta cukup mewah ntuk melihat perkembangan tempayan keramik dari waktu ke waktu, yang meliputi bentuk, hiasan, glasir dan ukuran.
Pemerian terhadap tempayan-tempayan keramik dilakukan untuk mengenali setiap atribut yang terdapat dalam tempayan keramik tersebut serta mengklasifikasikan atribut kedalam tipe dan' variasi. Atribut bentuk dijadikan dasar klasifikas i tipologi, karena tempayan keramik yang dikaji semuanya utuh. Sedangkan atribut hiasan, glasir dan ukuran dijadikan sebagai variasi tipe.
Analisa tempayan keramik dilakukan dengan mengkorela_sikan atribut bentuk dengan atribut lainnya, yaitu atribut hiasan, glasir dan ukuran. Bari setiap tipe terdiri dari sejumlah variasi, baik yang berupa variasi hiasan, glasir maupun ukuran.
Pada tahapan akhir dilakukan penafsiran atas data yang dikaji, dengan melakukan korelasi terhadap setiap tipe ben_tuk beserta variasi-variasinya dengan penjaman dan tempat asal pembuatan keramik itu. Penentuan jaman dan tempatt asal berlandaskaa kepada sejumlah atribut terbanyak, yang mengacu kepada jaman dan tempat asal pembu_atan dari tempayan-tempayan keramik tersebut.
Kajian lain yang mendukung analisa adalah tinjauan umum Tempayan yang terdiri dari Perkembangan Tempayan, Masuk_nya Tempayan Asing di Indonesia serta Tempayan dalam Sumber Sejarah.

"
1990
S12024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Badry
"Tembikar sebagai salah satu bentuk data arkeologi, hampir selalu ditemukan dalam penelitian-penelitian arkeologi di berbagai tempat di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini tidaklah mengherankan mengenai tembikar merupakan benda yang paling dekat dengan manusia di dalam segala ativitasnya serta mempunyai peran yang penting dalam kehidupan manusia masa lalu dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal ini dimungkinkan karena tembikar merupakan barang kebutuhan manusia yang relatif murah, mudah dibuat, sederhana bentuknya dan fungsional. Tembikar merupakan salah satu unsur kebudayaan yang paling bersifat universal. Bahkan seorang pakar arkeologi mengatakan bahwa tembikar adalah asalnya arkeologi. Tembikar sebagai suatu bentuk data arkeologi yang penting artinya dapat dipelajari dari berbagai segi. Studi topologi yang memusatkan perhatian pada segi artefak. Misalnya, dapat menggambarkan cita rasa keindahan serta kepandaian teknologi masyarakat pembudaya. Sementara bentuk dan kegunaan tembikar akan menjelaskan aktifitas dan kebiasaan masyarakat pemakainya. Penyusunan skripsi yang diberi judul Tembikar dari Situs Mahmud Badaruddin Palembang: Sebuah Kajian teknologi ini merupakan studi teknologi yang mencoba mengungkapkan aspek-aspek teknologis tembikar melalui analisis petrologi yang sifatnya destruktif. Melalui analisis petrologi tersebut dapat diketahui hal-hal seperti komposisi bahan, kandungan air, tingkat kekerasan, serta kondisi tekstur. Bahan dasar tanah liat yang dipakai untuk membuat tembikar dari Situs Mahmud Badaruddin Palembang bersifat sangat plastis terbukti dari jumlah kandungan pasir sebagai bahan pencampur yang jauh lebih besar dibandingkan bahan dasarnya. Secara rata-rata perbandingan komposisi antar bahan dasar dan bahan pencampur adalah 27.50% dan 72.50%. selain itu kondisi kandungan airnya cukup tinggi maupun bahan mengalami pembakaran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Patmiarsi Retnaningtyas
"Penelitian mengenai ragam hias pada talan yang terbuat dari bahan logam, telah dilakukan di Museum Nasional Jakarta. Tujuannya adalah untuk memerinei bentuk, khususnya bagian tepian dan jenis-jenis hiasan, termasuk variasinya, melihat ada tidaknya kaitan antara bentuk dan hiasan, dan melihat kemungkinan ragam bias digunakan sebagai penunjang penggunaan talam. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati bentuk talam secara keseluruhan, yang meliputi bentuk dan hiasan. Pengamatan terhadap bentuk, terutama dituliskan pada bagian tepian, karena bagian inilah yang dapat digunakan untuk membedakan bentuk talam. Pengamatan atas ragam hias didasarkan pada hiasan utama yang dapat dijumpai di tengah permukaan talam. Hiasan ini terdapat dalam suatu lingkaran yang dikelilingi oleh hiasan, geometris atau bidang-bidang melingkar yang berisi hiasan tanaman maupun binatang.
Hasil yang diperoleh dari pengamatan tersebut adalah bentuk tepian talam dapat dibedakan atas 4 tipe, yaitu ti_pe I memiliki dinding miring dengan bibir yang mendatar ke arah luar, Tipe II memiliki dinding tegak dengan bibir tepian sedikit mengkung ke dalam, Tipe III memiliki dinding gang berlekuk-lekuk ke arah luar, dan Tipe IV memiliki dinding miring dengan bibir tepian mendatar ke arah dalam. Sedang ragam hias dapat dibatasi atas 8 jenis hiasan uta_ma dengan 50 variasi. Hiasan utama itu terdiri dari hiasan manusia, hewan, tanaman, jambangan, geometris, gabungan hewan-tanaman, gabungan tanaman-jambangan, dan gabungan hewan-tanaman-jambangan. Pada beberapa jenis hiasan tampak memiliki kaitan dengan bentuk tepian talam. Hal ini dapat terlihat dari ko_relasi yang dilakukan atas kedua unsur tersebut. Tipe I kebanyakan memiliki hiasan gabungan tanaman-jambangan, khususnya pada jambangan, Tipe II kebanyakan memiliki hiasan hewan, khususnya sanktia, yang meliputi hiasan tunggal maupun gabungan, dan Tipe IV kebanyakan memiliki hiasan tanaman, khususnya ceplok bunga. Tipe III belum dapat memberikan petunjuk yang berarti, karena hanya terdiri dari 2 talam, sedang masing-masing talam memiliki hiasan yang berbeda. Hiasan pada talam mungkin dapat digunakan sebagai petunjuk penggunaan talam, Hal ini dapat ditunjukkan oleh beberapa hiasan yang memiliki makna khusus. Makna ini menjadikan suatu hiasan tidak hanya digunakan sebagai unsur dekoratif raja, tetapi juga sebagai petunjuk untuk mengetahui penggunaan talam yang memiliki hiasan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library