Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Kusuma Erlina
"Kematian adalah tahapan hidup yang pasti dilalui oleh setiap makhluk hidup. Upacara kematian merupakan suatu peristiwa yang menunjukkan tindakan atas ‘yang meninggalkan’ dan ‘yang ditinggalkan’. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sangat berarti dan dapat diwadahi dalam suatu arsitektur. Arsitektur terbentuk karena adanya peristiwa yang menempati ruang, begitu pula dengan arsitektur kematian yang terbentuk karenanya adanya peristiwa upacara kematian di dalamnya. Krematorium sebagai arsitektur yang menfasilitasi upacara kematian kremasi memunculkan laut sebagai komponen menghuni baru yang tidak terdapat pada teori Heidegger.
Death is a life stages through which every human must face. Funeral ceremony is an event of ‘the one living’ and ‘the left behind’. This writing aim to tell that death is a meaningful stage in our life and can be accomodated within architecture. The architecture is formed because of the events that take place in spaces. The architecture of death formed by funeral ceremony as the events. Crematorium as the architecture for cremation ceremony indicated sea as a new dwelling components that are not in Heidegger’s theory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55993
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Laura Jonathan
"Skripsi ini membahas mengenai formulasi kebijakan penetapan tarif retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat di Kota Bogor. Penetapan tarif yang menyebabkan kenaikan dirasakan memberatkan masyarakat dan belum memenuhi aspek keadilan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan proses formulasi penetapan tarif retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat beserta pertimbanganpertimbangan yang melandasinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post positivis dengan metode pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pertimbangan keadilan (fairness) belum menjadi landasan dalam perumusan tarif yang diakibatkan oleh proses pembahasan yang menitikberatkan pada perspektif subyektif tanpa didasari data pembanding.
This thesis discuss policy formulation on defining rates of burial and cremation charges in Bogor. Charges that have been imposed is being felt as an economic burden and yet met the fairness aspect. The purpose of this research is to describe formulation process on defining rates of burial and cremation charges and also reasoning behind of it. The approach used in this research is post positivis approach with method of data collection using in-depth interviews, observation and literature study and being processed using qualitative data analysis techniques. Results of this research shows that the consideration of fairness aspect has not form the basis on formulating charges which is caused by the process of discussion that have been focused on the asumption and not being followed by comparable data."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53786
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library