Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amiluhur Soeroso
"The purpose of this study is to select the management zone to avoid the deterioration of environmental goods, by conducting comparative value of the economic benefits of conservation between management focused on the monument that pay attention only to the entire ecosystem of Borobudur Regions. Two hundred tourists who came to Borobudur or Iogjakarta were obtained as samples. Data were collected using interviews with structured questionnaire. Afterward, we used contingent valuafion method (CVM) to calculate the value of the economic benefits and we measured the total value of the individual consumer's willingness to conserve the heritage under several scenarios of hypothetical market. The results testify that the value of the economic benefits of Borobudur area conservation reached US$42 billion per annum or around IDR40.1 trillion. This value reflects that the area of Borobudur is important to be preserved. Such values can be operationally useful when planning and management have been conducted comprehensively. The implication of this is that government should form_a new governing body that is integrated in one management, holistic, involving multi-stakeholders both central and local governments and local communities. Organizations like these need to be run with the principle of shared responsibility and independence in financial. Therefore, as a World Heritage icon, the vision of the management of Borobudur area was needed to experience metamorphosis, from initially focus on short-term profits through increased tourism market, shifted to the achievement of long-term prosperity based conservation and education."
2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Metalia
"Studi kasus ini menunjukkan trangkain survei penilaian yang dapat diselenggarakan di kota-kota di negara-negara berkembang terhadap layanan-layanan publik seperti air minuet, dan informasi yang layak dipercaya tersebut dapat diperoleh melalui beberapa tuntutan rumah tangga terhadap teknologi-teknologi air rninum yang berbeda.
Mengingat air bersih merupakan barang Iingkungan yang merupakan kebutuhan hidup yang pokok untuk masyarakat, maka penilaian ekonomi Atas kuantitas dan kualitas pasokan air bersih dari PDAM oleh pelanggan yang akan menjadi konsurnen menjadi panting. Indikator penilaianlprobabilitas willingness to pay (WTP) pelanggan tersebut. Dengan melihat kenyataan dimana proses penentuan tarif oleh PDAM masih bias dalam menaksir kemampuan pelanggan, maka upaya mengestimasi WTP pelanggan ini menjadi panting dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini antara lain ingin mengestunasi besarnya nilai WTP pelanggan rumah tangga berikut dengan probabilitasnya di kota Bandar Lampung, sebagai respon alas pelayanan pasokan air bersih yang berasal dari PDAM Bandar Lampung, Berta menganalisis faktor-faktor atau variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhinya. Penelilian ini juga mencoba menganalisis apakah trdapat perbedaan yang signifikan dari pengaruh pelanggan yang memiliki sumur dengan pelanggan yang tidak memiliki sumur terhadap besarnya WTP pelanggan dan probabilitasnya, juga melihat implikasi kebijakan pemerintah daerah terutama PDAM dalam menentukan besarnya tarif/harga air yang dikenakan pada pelanggan rumah tangga. Penelitian ini mengaplikasikan survei Contingent Valuation (CV) dengan mengambil sampel 200 rumah tangga dari target population sebanyak 400 di seluruh wilayah kecamatan di kola Bandar Lampung. Teknik sampling yang clipakai adalah kombinasi antara area sampling dan proportionate random sampling, sedangkan slat analisisnya digunakan ekonometrika dengan model probit bertingkat (ordered probit models).
Hasil analisa menunjukkan bahwa probabilitas pelanggan rumah tangga akan mempunyai keinginan untuk membayar (WTP) maksimum per bulan berturut-turut, dibawah Rp 15.000,00 adalah 24%; antara lip 15.000,00 hingga kurang dari Rp 20.000,00 adalah 58,6%; antara Rp 20.000,00 hingga kurang dari Rp 25.000,00 adalah 11,2%; antara Rp 25.000,00 hingga kurang dari Rp 30.000,00 adalah slam 4,5% dan di atas Rp 30.000,00 adalah 1,7%. Terdapat delapan variabel yang secara signifikan mempengaruhi nilai dart probabilitas WTP, yakni lama tinggal, tingkat pendidikan formal, jumlah anggota keluarga, total pendapatan keluarga per bulan, sesuai tidaknya biaya pemasangan akan dibayar, cara pembayaran yang akan dilakukan, tahu tidaknya pelanggan tentang informasi air PDAM, serta jarak rumah dengan sambungan instalasi terdekat. Hasil ird dapat membantu PDAM dalam menemukan keseimbangan tarif air bersih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Annisa
"Sebagian besar pemanfaatan hiu dan pari di Indonesia masih bersifat ekstraktif. Hal tersebut meningkatkan ancaman terhadap keberadaanya yang ditunjukkan dengan penurunan populasinya. Padahal ada jenis pemanfaatan lain yaitu pemanfaatan nonekstraktif
berupa ekowisata hiu dan pari. Penelitian ini membandingkan nilai ekonomi kegiatan ekowisata hiu dan pari dengan nilai ekonomi yang diberikan oleh kegiatanperikananya, di lokasi target penangkapan yaitu di Meulaboh, Takalar dan Tanjung Luar.
Nilai ekonomi ekstraktif didapatkan dari nilai pasar dengan data Surat Rekomendasi KKP sedangkan non-ekstraktif diberikan dalam bentuk use value melalui metode TCM, dan
non-use value menggunakan CVM. Rasio antara nilai perikanan dengan estimasi nilai rekreasi yaitu 1:33, 1:28 dan 1:2,7 untuk masing-masing lokasi Meulaboh, Takalar, dan Tanjung Luar. Dengan demikian, ekowisata hiu dan pari jelas dapat menjadi alternatif
kegiatan penangkapan hiu dan pari di lokasi-lokasi yang menjadikan mereka sebagai
target penangkapan. Temuan lainnya yaitu estimasi rata-rata nilai konservasi dari
keberadaan hiu dan pari yang sebanyak Rp. 105.403/orang.

Most of the use of sharks and rays in Indonesia is still largely extractive. Those situation
increased the threat to their existence as indicated by the decline in their population. This
study compares the economic value of sharks and rays ecotourism with the economic
value from extractive use, in target fishing locations, Meulaboh, Takalar and Tanjung
Luar. The extractive economic value is obtained from the market value using KKP Surat
Rekomendai data, while non-extractive is given the use value through the TCM method,
and non-use value using CVM. The ratio between fishery value and recreation value
estimation is 1:33, 1:28 and 1:2,7 for Meulaboh, Takalar, and Tanjung Luar locations,
respectively. Thus, sharks and rays ecotourism can clearly be an alternative for sharks
and rays fishing activities in locations where they are targeted for capture. Another
finding is the estimated average conservation value of the presence of sharks and rays, is
Rp. 105.403/person.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Nugraha
"Meskipun laju pertumbuhan electrified vehicle (xEV) secara global terus meningkat, namun di negara berkembang seperti Indonesia xEV masih hampir tidak ada. Padahal xEV bisa menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi BBM dan emisi karbon terutama di Jakarta yang tingkat polusi sudah tinggi. Seiring dengan industri otomotif dan pemerintah mempunyai kepentingan dalam meningkatkan pasar xEV khususnya BEV (battery electric vehicle), pemahaman yang lebih baik mengenai permintaan BEV menjadi penting untuk mendesain kebijakan dan produk yang tepat sasaran. Maka dari itu, dengan representasi Jakarta, penelitian ini akan mengukur kesediaan membayar warga Jakarta untuk BEV dan juga faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan untuk mengadopsi berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner daring dengan pendekatan CVM (contingent valuation). Kemudian akan diteliti dampak dari variabel penjelas untuk mengetahui profil karakteristik dari pembeli mobil listrik potensial. Hasil penelitian menunjukkan nilai WTP sekitar Rp Rp 510.562.500. Umur dan perilaku pro-teknologi signifikan mempengaruhi kesediaan konsumen untuk memilih BEV relatif terhadap PHEV, sedangkan perilaku pro-teknologi, perilaku pro-lingkungan dan persepsi atribut yang melekat pada xEV signifikan mempengaruhi kesediaan konsumen untuk memilih BEV relatif terhadap HEV, disertai dengan rekomendasi kebijakan.

Although the growth rate of electrified vehicles (xEV) globally continues to increase, in developing countries such as Indonesia xEV is still almost non-existent. Whereas xEV can be a solution to reduce fuel consumption and carbon emissions, especially in Jakarta, where pollution levels are already high. As the automotive industry and the government have an interest in increasing the xEV market, especially BEV (battery electric vehicles), a better understanding of BEV demand is essential for designing policies and products that are right on target. Therefore, with the representation of Jakarta, this study will measure the willingness to pay Jakarta citizens for BEV and also what factors influence the decision to adopt based on data obtained from online questionnaires with a contingent valuation approach. Then the impact of explanatory variables will be examined to determine the profile characteristics of potential electric car buyers. The results showed a WTP value of around Rp. 510,562,500. Age and pro-technology behavior significantly influence consumers willingness to choose BEV relative to PHEV, while pro-technology behavior, pro-environment behavior and perceptions of attributes attached to xEV significantly influence consumers willingness to choose BEV relative to HEV, with policy recommendations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Widayanto
"Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya ketersediaan air bersih ini masih merupakan masalah. Hal ini karena terjadi ketimpangan antara kebutuhan dan penawaran air bersih. PDAM sebagai pemasok utama air bersih bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya masih menghadapi kendala dengan biaya pengolahan air baku yang semakin mahal. Hal ini karena air baku yang sebagian besar diperoleh dari Kali Brantas kondisinya semakin hari semakin memburuk kualitasnya.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas air Kali Brantas, seperti melalui PROKASIH untuk meningkatkan kualitas air sungai hingga mencapai golongan mutu air tertentu yang sesuai dengan peruntukan sungai tersebut. Namun demikian kebijakan tersebut belum menunjukkan hasil seperti yang diinginkan. Berbagai program implementasi PROKASIH lebih menunjukkan keberhasilan dalam jangka pendek, sedang dalam jangka panjang kurang berhasil. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mengenai seberapa besar manfaat atau nilai air Kali Brantas bagi masyarakat maupun pemerintah.
Untuk mengetahui nilai air Kali Brantas digunakan metode Contingent Valuation. Metode ini adalah metode survei secara langsung bertanya kepada masyarakat tentang kemauan bayar (WTP) untuk peningkatan kualitas air Kali Brantas, setelah terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai karakteristik Kali Brantas.
Metode Contingent Valuation adalah metode yang tepat untuk mengetahui nilai air sungai, karena air sungai merupakan produk yang tidak dijual di pasar (non market good). Metode Contingent Valuation mampu mengukur nilai dari suatu barang yang tidak ada di pasar. Dalam metode Contingent Valuation, untuk dapat mengetahui maksimum kemauan bayar, cukup dengan memberikan informasi yang jelas mengenai barang tersebut kepada penerima manfaat. Dalam hal ini WTP akan berarti nilai kemauan untuk membayar masyarakat untuk mendapatkan kenaikan kualitas air sungai. Selanjutnya, informasi demografi masyarakat dikembangkan untuk mengetahui latar belakang penilaian masyarakat terhadap air sungai bersih.
Survei ini berhasil mendapatkan 1.114 responden rumah tangga dengan karakteristik sebagian besar tingkat pendidikan SD; pendapatan rumah tangga kurang dari Rp. 300.000,- per bulan; jumlah anggota rumah tangga rata-rata 4 orang; Jenis pekerjaan pedagang dan wiraswasta. Dari survei ini dapat diestimasi nilai ekonomi Kali Brantas adalah sebesar Rp. 3,179 milyar per tahun untuk masyarakat di sekitar Kali Brantas.
Berbagai kebijakan meningkatkan kualitas Kali Brantas dapat dilakukan dengan memanfaatkan temuan penilaian Kali Brantas. Kebijakan secara langsung dapat dilakukan dengan merealisasikan nilai kemauan bayar masyarakat dalam bentuk iuran/pungutan, misalnya untuk membangun instalasi pengolah limbah rumah tangga secara kolektif di suatu komunitas permukiman di sekitar Kali Brantas. Sedangkan kebijakan tidak langsung dilakukan dengan mempengaruhi variabel yang berhubungan dengan tingginya WTP masyarakat terhadap Kali Brantas. Dari model regresi logistik diketahui bahwa tingginya WTP dipengaruhi tingkat pendidikan dan pendapatan rumah tangga.
Penilaian ekonomi Kali Brantas dapat juga digunakan untuk melihat efektifitas dari program peningkatan kualitas Kali Brantas selama ini, menentukan biaya kerugian akibat menurunnya kualitas Kali Brantas, serta dapat pula digunakan sebagai masukan bagi penetapan tarif retribusi iuran atas penggunaan dan pencemaran air Kali Brantas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T10058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar (WTP) pelanggan rumah tangga yang terkait dengan layanan UPT PAM. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil lokasi di Kota Metro Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan Contigent Valuation Method (CVM). Data primer diperoleh dengan wawancara terhadap responden melalui daftar pertanyaan. Sedangkan data sekunder bersumber dari UPT PAM Kota Metro dan dokumen kebijakan pemerintah serta sumber lain maupun literatur pendukung lainnya. Teknik analisa probit bertingkat digunakan dalam menganalisa WTP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 (tujuh belas) variabel yang diteliti terdapat 7 (tujuh) variabel yang signifikan secara bersama berpengaruh terhadap kesediaan membayar pelanggan rumah tangga UPT PAM di Kota Metro yaitu tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan keluarga, tingkat pengeluaran keluarga, kontinuitas pelayanan air, kepemilikan sumur, dan kepemilikan rumah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan bahwa Pemerintah Kota Metro khususnya UPT PAM Kota Metro perlu mempertimbangkan variabel-variabel yang signifikan berpengaruh terhadap kesedian membayar pelanggan sebagai dasar dalam penentuan besaran tarif layanan, disamping itu UPT PAM Kota Metro perlu meningkatkan kontinuitas pelayanan.

The objective of this thesis is to analyze factors that influence the Household customer?s willingness to pay (WTP) related to the service of clean water. This research takes Kota Metro, Lampung Province as case study. This research uses Contigent Valuation Method (CVM). Primary data were collected by interviews with respondents through a questionnaire. While secondary data obtained from the UPT PAM Metro City and government policy documents and other sources as well as other supporting literature. Ordered probit technique is used to analyze the WTP.
The results show that of 17 (seventeen) variables only 7 (seven) variables are having collectively significant effect on household?s willingness to pay in UPT PAM Metro City. They are education level, family size, family income level, the level of household expenditures, the continuity of water services, ownership of wells, and home ownership. Accordingly, this study recommends that the Government of Metro City needs to consider those variables that significantly affect customers' willingness to pay as the basis in determining the tariffs of services. Furthermore UPT PAM Metro City needs to improve continuity of service."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27968
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cucun Roslina
"Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih kegiatan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang menjadi swakelola, dasar penganggaran dana kompensasi yang dianggarkan setiap bulannya tidak lagi menggunakan prosentase dari biaya pengolahan sampah yang dibayarkan kepada pihak swasta. Untuk itu diperlukan suatu rumusan sebagai dasar penganggaran dana kompensasi yang baru. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mencari dasar penganggaran dana kompensasi yang lebih menggambarkan nilai kerugian yang dirasakan oleh masyarakat. Metode survei dilakukan untuk mengetahui kesediaan masyarakat terhadap besaran dana kompensasi yang ingin mereka terima (willingness to accept) sebagai akibat kerusakan lingkungan. Hasil survei menunjukkan bahwa dana kompensasi yang mereka terima saat ini masih dibawah kerugian akibat kerusakan lingkungan, mengingat perbaikan untuk kerusakan lingkungan belum tangani secara komprehensif dan dampaknya masih harus mereka terima dalam jangka panjang. Selama belum ada perbaikan lingkungan yang signifikan, hasil analisis willingness to accept pada penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penganggaran bagi dana kompensasi.

Since the Provincial Government of Jakarta takes over waste management activities in Bantargebang Integrated Waste Disposal Site (TPST) and makes it self-managed, the budgeting for monthly compensation funds is no longer based on the percentage of waste management fee paid to the private operator. It is therefore required a formula as the new basis for compensation funds budgeting. This study aims to seek a compensation funds budgeting basis that better reflects the loss value experienced by the community. A survey method is conducted to find out the people's willingness to accept the amount of funds they wish to receive to compensate the environmental damage. The survey results indicate that the compensation they receive is still under the value of loss from environmental damage, given the environmental damage that has not been fixed comprehensively and the long-term impact they will have to face. As long as there is no significant environmental improvement, the willingness to accept analysed in this study can be used as the basis for compensation funds budgeting."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrul Sukma Sari Refra
"Tesis ini memaparkan hasil internalisasi biaya eksternal industri tahu skala kecil. Internalisasi biaya eksternal dilakukan dengan estimasi besaran kesediaan membayar iuran pengelolaan IPAL oleh Industri Tahu Skala Kecil dan perhitungan besaran subsidi oleh pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang didasarkan survei menggunakan format Stated Preference dengan pendekatan metode Contingent Valuation di dua kelurahan di Kota Bandung. Metode elisitasi yang digunakan adalah closed-ended dichotomous choice melalui teknik Double Bounded (DB) dengan pengumpulan data melalui survei langsung ke Industri Tahu Skala Kecil.
Dari 150 responden, 141 di antaranya (94%) bersedia membayar iuran pengelolaan IPAL. Analisis model DB dengan menggunakan semua data responden menunjukkan bahwa pendidikan, lama usaha, status kepemilikan lahan dan jumlah konsumsi gas elpiji berhubungan positif dengan nilai WTP dan menjadi variabel yang signifikan pada level 0.05. Dari hasil estimasi yang dilakukan, nilai WTP sebesar Rp. 36.000,- perbulan. Sehingga internalisasi biaya eksternal dari industri tahu sebesar Rp. 18.144.000,- pertahun dan nilai subsisi dari pemerintah sebesar Rp. 23.202.000,- pertahun.

This thesis presents the results of the internalization of external costs of smallscale tofu industries. Internalization of external costs is done with estimated amount of willingness to pay dues wastewater management by Smallscale Industries and calculated the amount of subsidy by the government. This research is quantitative based surveys using Stated Preference format under the Contingent Valuation approach, in two villages of Bandung City. Elicitation method employed was closed-ended dichotomous choice of Double-Bounded (DB) technique by collecting data through direct interviews to respondens.
Calculated from the total of 150 respondents, 141 (94%) were willing to pay a management dues IPAL. DB model analysis using all the data of the respondents indicate that education, longterm business, land ownership status and amount of LPG consumption positively related to WTP value and be a significant variable in the level of 0,05. From the results of the estimates, the value of WTP is Rp. 36.000,- permonth. So the internalisation of external costs from industries is Rp. 18.144.000,- peryear and from the government subsidy is Rp. 23.202.000,- peryear.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiluhur Soeroso
"This research aims to explore quantified of monetary use value of food quality in the context of food security. Data were obtained from interviews towards 561 people of rural area in regency of Sleman, Bantul, Kulon Progo and Gunungkidul which are all in Yogyakarta Special Province or Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). This research uses close-ended contingent valuation method (CVM). The result points out that the public willingness to pay for better food quality is high. Thus, the public loss which is caused by poor management of food security policy will be very high in financial term."
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Atiqah Amanda
"Persaingan dalam penggunaan terus meningkat, sementara daya dukung bumi tidak bertambah. Salah satu jalan keluar yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti minyak nabati. Minyak ini, yaitu minyak kelapa sawit di Indonesia, dianggap sebagai komoditas potensial untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi global. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan meningkat pesat karena karakteristiknya yang unik dan sifatnya yang multifungsi. Namun sayangnya, tingkat produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, inisiatif untuk intensifikasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Pilihan yang paling efisien untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan mengoptimalkan lahan yang ada dengan melakukan penanaman kembali (peremajaan) kelapa sawit yang juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tingkat kesediaan petani untuk membayar (willingness-to-pay/WTP) dan preferensi mereka untuk melakukan peremajaan, baik untuk petani swadaya maupun petani plasma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa WTP petani belum memenuhi dana minimum yang diperlukan untuk melakukan peremajaan, bahkan setelah menerima dukungan dari pemerintah. Namun, beberapa masalah lainnya penting untuk diatasi terlebih dahulu agar kebijakan intensifikasi di Indonesia bisa berjalan sesuai dengan harapan.

The competition of land use is unavoidably increasing while the earths carrying capacity is impossible to expand. One of the feasible solutions is the utilization of available resources, vegetable oil. This oil, particularly palm oil in Indonesia, is presumed as potential commodities to meet global food and energy needs. In the last few years, the demand is increasing rapidly due to its unique feature of interchangeability for most purposes. However, the productivity level in Indonesia remains low. Therefore, the initiative for intensification is critical to meets future demand. An efficient option to increase this productivity is by optimizing the existing land by undertaking palm oil replanting which also aim to improve productivity. This study aims to elicit smallholders willingness-to-pay and their preferences for undertaking replanting, both for independent and plasma farmers. The result of this study shows that the smallholder farmers willingness-to-pay has not met the minimum fund required for implementing replanting even after receiving support from the government. However, overcoming several noteworthy issues are perceived as critical to push the intensification policy trajectory in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>