Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Hosanna Mahalyta Hotmaida
Abstrak :
ABSTRAK
Terdapat lebih dari 1.000 kasus rubella di Indonesia setiap tahun. Tingginya jumlah kasus disebabkan kurangnya pengetahuan di masyarakat tentang penyakit tersebut. Rumah Ramah Rubella merupakan sebuah organisasi nonprofit yang berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit tersebut dan penanganan terhadap dampaknya melalui edukasi, secara khusus kepada anggota organisasi. Namun terjadi masalah dalam aktivitas edukasi karena kurangnya pengelolaan pengetahuan dan sulitnya memenuhi kebutuhan pengetahuan anggota. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem pengelolaan pengetahuan yang sesuai bagi Rumah Ramah Rubella. Kebutuhan sistem diidentifikasi dengan metodologi Becerra-Fernandez dan Sabherwal (2010). Metodologi tersebut dipilih karena memberikan analisis mendalam mengenai proses pengelolaan pengetahuan yang dibutuhkan organisasi melalui contingency factors. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan pengetahuan yang sesuai adalah Case-Based Reasoning System dilengkapi basis data lessons learned dan best practices, email, serta diskusi grup secara online. Hasil penelitian juga menunjukkan beberapa mekanisme yang sesuai bagi Rumah Ramah Rubella yaitu penambahan penanggung jawab pengelolaan pengetahuan dalam struktur hierarki organisasi dan peningkatan kegiatan seminar, brainstorming retreats, inisiasi, serta proyek bersama.
ABSTRACT
There are more than 1,000 cases of rubella in Indonesia each year. The high number of the cases due to lack of knowledge about it among the society. Rumah Ramah Rubella is a nonprofit organization which tries to increase public awareness about the disease and the treatments to its impact through education, especially for the members of organization. However, there are problems in the educational activity due to lack of knowledge management and the difficulty to fulfill the knowledge needed by the members. Therefore, this research is intended for identifying a knowledge management system requirement for Rumah Ramah Rubella. The knowledge management system requirement was identified using the methodology from Becerra-Fernandez and Sabherwal (2010). The methodology was chosen because it gave a deep analysis about knowledge management process that needed by the organization using contingency factors. The results showed that a suitable knowledge management system was Case-Based Reasoning System that is equipped by lessons learned and best practices databases, email, and online groups discussion. The results also showed some suitable mechanisms for Rumah Ramah Rubella were addition of knowledge management manager in the hierarchy structure of organization and enhancement of conference, brainstorming retreats, initiation, and cooperative project.
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuruzakiyati
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh faktor-faktor kontinjensi terhadap struktur pengendalian intern dan efektivitasnya. Faktor kontinjensi yang dipilih meliputi strategi, ukuran, struktur organisasi, dan ketidakpastian lingkungan. Struktur pengendalian intern meliputi implementasi atau penerapan kelima komponen yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring. Sedangkan efektivitas pengendalian intern adalah sejauh mana tujuan dari pengendalian internal yang meliputi efisiensi dan efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dicapai. Semua variabel tersebut dianggap sebagai variabel laten dalam penelitian ini dan diukur melalui indikator sebagaimana tertuang dalam PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh pejabat eselon IV yang berada pada Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara Jakarta. Pengolahan data dilakukan melalui Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software Lisrel 8.80. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran, struktur organisasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap struktur pengendalian intern. Sedangkan strategi tidak terbukti berpengaruh terhadap struktur pengendalian intern. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa struktur pengendalian intern terbukti berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern.
ABSTRACT The purpose of this study is to determine the effect of contingency factors to the internal control structure and its effectiveness. Contingency Variables selected include strategy, size, organizational structure, and environmental uncertainty. Internal control structure includes the implementation or application of the five components, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring. While the effectiveness of internal control is the extent to which the objectives of internal control covering the efficiency and effectiveness of operations, reliability of financial statements, safety assets and compliance with applicable laws achieved. All these variables are considered as latent variables in this study and measured through indicators as set out in Goverment Regulation Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 concerning Government Internal Control System. Data used is primary data obtained through questionnaires distributed to throughout echelon IV which are at Head office of Civil Service Agency Jakarta. Data processing is carried out through Structural Equation Modeling (SEM) using software Lisrel 8.80. The results show that the size, structure and organization of environmental uncertainty affect the internal control structure. While strategy is not proven effect to the internal control structure. The results also prove that the internal control structure affect the effectiveness of internal control.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idham
Abstrak :
ABSTRAK
PT Malloci Software Solution Malloci adalah salah satu software house yang ada di Indonesia. Malloci memiliki tiga buah divisi dimana salah satunya adalah Divisi Pengembangan yang memiliki tugas dan fungsi mengerjakan proyek pembuatan perangkat lunak. Dalam proses pengerjaan proyek terdapat masalah dimana terjadi discontinuity pengetahuan antara karyawan lama dengan karyawan pengganti yang terlibat dalam pengerjaan proyek. Salah satu penyebab terjadinya discontinuity pengetahuan adalah pengetahuan yang terkait selama proses pengerjaan proyek masih dikelola secara manual dan kurang terkontrol. Hal ini disebabkan karena Divisi Pengembangan Malloci belum memiliki aplikasi atau knowledge management system KMS dalam melakukan pengelolaan pengetahuan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan model KMS yang dibutuhkan oleh Divisi Pengembangan Malloci dalam rangka mengatasi discontinuity pengetahuan yang terjadi. Terdapat dua metodologi yang digunakan yaitu metodologi identifikasi solusi manajemen pengetahuan yang digunakan dalam tahap analisis kebutuhan KMS serta metodologi system prototyping yang digunakan dalam tahap perancangan prototipe KMS. Proses knowledge management proses KM yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah Internalization, Combination, Direction, Routines, Externalization, dan Exchange. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototipe KMS tahap awal yang memiliki fitur-fitur untuk mendukung proses KM yang akan dikembangkan, antara lain : e-learning, manajemen konten, forum diskusi, dan team collaboration tools. Saran untuk penelitian ini kedepannya adalah penyempurnaan prototipe KMS, adanya dukungan pelaksanaan dari pihak manajemen, dan lanjutan penelitian terkait dampak penerapan knowledge management system terhadap performa perusahaan serta efektifitas pengggunaan knowledge management system di perusahaan.
ABSTRACT
PT Malloci Software Solution Malloci is a software house in Indonesia. Malloci has three divisions, one of them is the Development Division. This division has a duty and function in making software project. In the process of the project, there was a problem in a discontinuity of knowledge between the old employee and alternate employee who were involved in the project. One of the reason in discontinuity of knowledge is knowledge that relevant for the process of the project was managed manually and less controlled. This is because The Development Division of Malloci has not had an application or knowledge management system KMS in managing their existing knowledge. The purpose of this study is to produce a model of KMS design required by Malloci Development Division in order to solve the problem occurred. There are two methodologies used such as the identification of knowledge management solution that are used in requirement analysis phase of KMS and system prototyping methodologies that are used in KMS prototype design phase. Knowledge Management Process KM Process that will be developed in this study are Internalization, Combination, Direction, Routines, Externalization, and Exchange. The result of this study is an earlier stage of KMS prototype that has many features to support the KM Process that has been developed, such as e learning, content management system, discussion forum, and team collaboration tools. The suggestions for future research are refinements in KMS prototype, implementation support from management, and further research about impact of knowledge management system on company performance and effectiveness of the use of knowledge management systems in the company.
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vallya Sharina Dachyar
Abstrak :
Era disrupsi adalah suatu fenomena dimana inovasi memiliki potensi untuk mengacaukan atau bahkan mematikan suatu bisnis. Perusahaan harus berani melakukan self-disruption yang mana memiliki potensi untuk bertahan mengahadapi kompetitor. Perusahaan kedepannya harus mempersiapkan seluruh karyawan dengan menumbuhkan perilaku kerja inovatif, untuk mengantisipasi tantangan di era disruptif dengan menghasilkan inovasi yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Karyawan yang inovatif merupakan sumber daya manusia yang penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tingkat perilaku kerja inovatif yang dimiliki karyawan dapat dipengaruhi dan ditingkatkan oleh leader-member exchange LMX, pemberdayaan psikologis, dan keterikatan karyawan. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Data penelitian ini diperoleh dari 226 karyawan ConsuCo yang telah bekerja minimal selama satu tahun di perusahaan secara offline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki pengaruh langsung yang bersifat positif terhadap perilaku kerja inovatif, sedangkan pemberdayaan psikologis ditemukan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku kerja inovatif. Selain itu, keterikatan karyawan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku kerja inovatif. Lebih lanjut, LMX dan pemberdayaan psikologis ditemukan memiliki pengaruh terhadap perilaku kerja inovatif melalui keterikatan karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterikatan karyawan memiliki peran sebagai mediator antara LMX mediasi parsial dan pemberdayaan psikologis mediasi penuh terhadap perilaku kerja inovatif. ......Disruption era is a phenomenon where innovation has the potential to disrupt or even kill a business. Companies must dare to do self disruption which has the potential to survive facing competitors. In the future, companies must prepare all employees by fostering innovative work behaviors, to anticipate challenges in the disruptive era by generating innovations that can provide a competitive advantage for the company. Innovative employees are an important human resource in maintaining the viability of the company. The level of employee 39s innovative work behavior can be influenced and enhanced by leader member exchange LMX, psychological empowerment, and employee engagement. This research used Structural Equation Modeling SEM method. This research data is obtained from 226 ConsuCo employees who have been working for at least a year in the company through offline. The results of this study indicate that LMX has a positive direct effect on innovative work behavior, whereas psychological empowerment is found to have no direct effect on innovative work behavior. In addition, employee engagement has a positive effect on innovative work behavior. Furthermore, LMX and psychological empowerment are found to have an effect on innovative work behavior through employee engagement. It shows that employee engagement has a role as mediator between LMX partial mediation and psychological empowerment full mediation on innovative work behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library