Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Iin Yessica Putrilima
Abstrak :
Peneliti menguji model teoritis berdasarkan aspek penipisan dan pengayaan konflik peran di mana manfaat berbasis kerja dan tuntutan berbasis kerja pada peran pertama (pekerja) memengaruhi fasilitasi dan konflik pada peran kedua (siswa), kemudian poin kedua di atas memengaruhi keterlibatan dan kesejahteraan dalam peran kedua. Peneliti juga meneliti apakah fasilitasi dan konflik bertindak sebagai mediator dalam hubungan antara manfaat dan tuntutan dengan keterlibatan dan kesejahteraan. Penelitian ini melibatkan 290 responden yang merupakan mahasiswa yang bekerja di Indonesia, mayoritas adalah responden perempuan (63,4%, usia rata-rata 23,4 tahun). Dalam studi ini, manfaat berbasis kerja memiliki efek positif pada fasilitasi universitas kerja; Fasilitasi yang dirasakan oleh siswa yang bekerja berpengaruh pada keterlibatan dan kesejahteraan dalam peran kedua. ......Researchers tested a theoretical model based on the aspects of depletion and enrichment of role conflict in which work-based benefits and work-based demands on the first role (workers) influenced facilitation and conflict in the second role (students), then the second point above affected involvement and well-being in the second role. Researchers also examined whether facilitation and conflict act as mediators in the relationship between benefits and demands and engagement and well-being. This study involved 290 respondents who were students working in Indonesia, the majority were female respondents (63.4%, average age 23.4 years). In this study, work-based benefits have a positive effect on the facilitation of university work; The facilitation felt by working students has an effect on involvement and well-being in the second role.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Luthfi Khairunnisa
Abstrak :
Kepuasan perkawinan dan strategi resolusi konflik menjadi faktor penting yang menentukan perkawinan dapat bertahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi resolusi konflik dalam memprediksi kepuasan perkawinan pada tiga kelompok durasi perkawinan yaitu perkawinan lima tahun pertama, perkawinan pada durasi 5-15 tahun dan perkawinan di atas lima belas tahun khususnya pada perempuan. Penelitian ini dikhususkan pada partisipan perempuan dalam tiga rentang waktu dikarenakan pada setiap durasi perkawinan memiliki konflik yang berbeda dan hal tersebut mempengaruhi kepuasan perkawinan. Selama melewati tahapan perkembangan keluarga, ternyata pria tidak mengalami perubahan pola kepuasan perkawinan, sementara perempuan mengalami perubahan di setiap fasenya. Responden penelitian ini berjumlah 651 perempuan yang sedang menjalani perkawinan pertama. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik convenience sampling yaitu pengambilan berdasarkan kesediaan responden. Pengukuran kepuasan perkawinan mengunakan alat ukur Quality Marital Inventory (QMI) dan strategi resolusi konflik menggunakan Conflict Resolution Style Inventory (CRSI). Hasil penelitian dari 651 orang partisipan menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan perkawinan di ketiga kelompok durasi perkawinan. Terdapat perbedaan penggunaan strategi resolusi konflik dimana conflict engagement lebih sering digunakan oleh kelompok perkawinan lima tahun pertama dan compliance lebih sering digunakan pada kelompok perkawinan di atas lima belas tahun. Sedangkan untuk analisis regresi terkait prediksi antara strategi resolusi konflik dan kepuasan perkawinan, ditemukan bahwa strategi resolusi konflik positive problem solving, conflict engagement, withdrawl dapat memprediksi kepuasan perkawinan pada ketiga kelompok durasi perkawinan. Sedangkan strategi resolusi konflik compliance tidak dapat memprediksi kepuasan perkawinan di setiap kelompok.
Conflict Resolution Style Inventory (CRSI). The results of this study showed that there were no differences marital satisfaction in three categories duration of marriage. There are differences in use of conflict resolution strategies where conflict engagement is more often used in duration marriage less than five years and compliance is more often used in duration marriage over fifteen years. There is a significant correlation between positive problem solving, conflict engagement, and withdrawal to marital satisfaction. Meanwhile compliance no significant correlation between marital satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library