Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Asyik Noor Hilmany
"Dalam tesis ini dibahas tanggapan anggota masyarakat terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tentang Dewan Kelurahan di Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora Kotamadya Jakarta Barat. Keberadaan Dewan Kelurahan dimaksudkan untuk membantu Lurah agar terciptanya penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan yang transparan, demokratis dan berorientasi pada kerukunan dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan pelayanan masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli faktor-faktor yang berpengaruh dalam Implementasi kebijakan antara lain faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor sikap pelaksana, dan faktor struktur organisasi. Penelitian ini menggunakan kerangka tersebut.
Jenis penelitian ini adalah survey yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota organisasi/lembaga kemasyarakatan di Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora yaitu sebanyak 210 orang terdiri dari Dewan Kelurahan, Rukun Warga, Rukun Tetangga, Perangkat Pemerintah Kelurahan, dan LSM. Sampel sebanyak 42 orang yang diambil dengan cara stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, pedoman wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan, bahwa implementasi kebijakan tentang Dewan Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora Kotamadya Jakarta Barat belum berhasil baik. Terbukti dari persepsi (tanggapan) responden akan berbagai hal. Faktor komunikasi yang tidak efektif menurut persepsi 42 responden mendapat nilai 61%. Demikian pula faktor sumber daya secara kualitas kurang memadai menurut 42 responden mendapat nilai 62%, faktor sikap pelaksana secara kualitas kurang baik menurut 42 responden mendapat nilai 60%, faktor struktur birokrasi secara kualitas tidak baik menurut persepsi 42 responden mendapat nilai 60%.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka perlu upaya agar implementasi kebijakan tentang Dewan Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora berhasil dengan baik. Oleh karena itu, perlu diperhatikan faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor sikap pelaksana, dan faktor struktur birokrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titing Pudiawati
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas kepiting dan potensi kepiting bakau Scylla oceanica di ekosistem mangrove Kecamatan Panimbang, Banten, bertujuan untuk mengetahui stuktur komunitas kepiting dan potensikepiting bakauserta mengetahui indeks persepsi masyarakatyang tinggal di sekitar hutan mangrove. Pengambilan sampel vegetasi mangrove menggunakan metode Line Transect Plot,dan untuk sampel kepiting dilakukan dengan metoda transek pada tiga stasiun pengamatan. Setiap stasiun dibuat tiga plot dengan tiga kali ulangan. Hasil yang diperoleh ditemukan 6 jenis mangrove yaituAvicennia alba, Bruguiera sp, Excoecaria agollocha, Lumnitzera littorea, Rhizopora apiculata, dan Sonneratia alba serta4 suku kepiting dengan 14 jenis dari 354 kepiting, yaitu sukuGrapsidae, Sesarmidae, Ocypodidae, dan Dotillidae. Rata-rata kepadatan kepiting 36 ind/m2 - 43 ind/m2, indeks keanekaragaman 1,86-2,01, indeks keseragaman 0,706 - 0,763, indeks dominansi 0,142 - 0,166, dan pola distribusi mengelompok Id = 1,282-1,494 . Indeks kesamaan antara stasiun 1, 2, dan 3, hampir sama 78,01 - 85,96 . . Rata-rata kepadatan kepiting bakau Scylla oceanica yaitu 19,1ekor/100 m2. Berat kepiting bakau betina berkisar 95 ndash; 495 g dan kepiting jantan berkisar 100 ndash; 420 g. Lebar karapaks kepiting bakau betina 6,8 ndash; 14,5 cm dan kepiting bakau jantan 7,1 ndash; 13,5 cm. Pola pertumbuhan kepiting bakau jantan dan betina menunjukkan tipe allometrik negatif, dengan pola distribusi mengelompok Id = 1,5176 . Indeks persepsi masyarakat tentang potensi kepiting bakau di Panimbang, Banten tergolong baik 78 . Potensi hasil tangkapan kepiting bakau per bulan sebesar 2.820 ndash; 4.440 kg dan pendapatan penduduk dari sektor ini berkisar Rp169.200.000,00- sampai Rp266.400,00,- per-bulan.

ABSTRACT
A research has been conducted regarding the structural type of the crab community and the potential of the mangrove crab Scylla oceanica at mangrove ecosystem station Panimbang sub district, Banten. The objective of the research is to understand the structure of the crab community and the potential of the mangrove crab and to discover the perception index of communities living around the mangrove forest. Sampling of the local mangrove vegetation uses Line Transect Plot and the crabs is using the transect method at the three observation station. Three plots at each location was observed and executed three times. The result was as follows 6 types of mangrove which areAvicennia alba, Bruguiera sp, Excoecaria agollocha, Lumnitzera littorea, Rhizopora apiculata, and Sonneratia alba including 4 family of crabs from 14 species from the 354 crabs caught, which are family of Grapsidae, Sesarmidae, Ocypodidae, and Dotillidae. The population density of being 36 ind m2 43 ind m2, the diversity index of crabs is 1,86 ndash 2,01, the uniformity index of mangrove crabs is 0,706 0,763, dominancy index around 0,142 ndash 0,166, and the distribution pattern of grouping crabs Id 1,282 ndash 1,494 . Uniformity index between station 1, 2 and 3 are almost similar 78,01 85,96 . Population density of mangrove crabs Scylla oceanica are19,1 ind 100 m2. The average weight of female mangrove crabs caught were around 95 495 g, the average weight of male crabs being at 100 420 g. Diameter of carapace of the female crabs are around 6,8 ndash 14,5 cm and the average carapace diameter of male crabs were found at 7,1 ndash 13,5 cm. The growth pattern of male and female mangrove crabs is the negative aloometric type, with a grouping distribution value Id 1,5176 . The community perception index regarding the potential of the mangrove crabs at Panimbang sub district, Banten is considered good 78 . The potential catch mud crabs per month of 2.820 4.440 kg and incomes of population in this sector ranges Rp169.200.000,00 until Rp266.400.000,00 per month."
2016
T46902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Desy Karoline
"Globalisasi semakin membuka pasar Indonesia pada rentang produk asing yang lebih luas daripada sebelumnya. Hal ini semakin meningkatkan persaingan. Dengan telah banyaknya merek yang beredar di pasar Indonesia, apalagi dengan adanya gempuran dari merek-merek Cina saat ini, membuat para konsumen memiliki banyak pilihan produk dan merek, serta bebas memilih produk dan merek yang mereka sukai. Dengan demikian, para pemasar harus mampu menjadikan produk dan mereknya sebagai produk dan merek unggulan serta terpilih oleh konsumen.
Ekuitas merck (brand equity) menjadi salah satu aset terpenting sebab dapat dijadikan sebagai keuntungan kompetitif (competitive advantage). Merek juga dapat diasosisikan dengan negara asalnya (country of origin), di mana negara asal tersebut berpengaruh pada penilaian konsumen atas produk. Konsumen cenderung memiliki kesan tertentu pada produk yang dihasilkan oleh suatu negara, misalnya Jerman dengan teknologinya dan Italia dengan fashion-nya.
Perusahaan harus mampu membangun asosiasi di pemikiran konsumen yang sesuai dengan ekuitas mereknya. Pcrusahaan pun harus memiliki pengertian yang mendalam dan menyeluruh atas pemikiran konsumen Indonesia. Ketidakmampuan perusahaan untuk membaca dan membentuk persepsi konsumen atas produknya akan menghambat kesuksesan pencapaian tujuan bisnis.
Penelitian ini difokuskan untuk memberi gambaran yang mendekati mengenai pengaruh persepsi atas negara asal terhadap persepsi konsumen atas merek produk peralatan rumah tangga, ditinjau dari beberapa faktor yaitu kesan kualitas (perceived quality), atribut produk (desain, teknologi), bauran pemasaran harga dan distribusi (kemudahan menemukan barang), faktor personalitas (kebanggaan memiliki produk atau merek), satu pelayanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu diteliti juga faktor-faktor keputusan pembelian pengguna produk peralatan rumah tangga dan dibandingkan dengan peta persepsi di atas.
Dari analisa dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen Indonesia saat ini atas merek ternyata tidak lagi secara signifikan dipengaruhi oleh asosiasi negara asal, kwcuali untuk merek-merek yang belum kuat. Hal ini membuka kesempatan bagi pemasar untuk membangun ekuitas merek yang mampu mengungguli merek pesaing. Produk negara maju secara umum memiliki image lebih tinggi di mata konsumen Indonesia dibanding dengan produk negara berkembang.
Pada akhirnya, image merek yang bagus bila tidak sesuai dengan perilaku target konsumen, tidak dapat membawa merek tcrscbut menjadi merek dominan di pasar. Terbentuknya merek yang baik (brand management) merupakan proses yang didukung berbagai aspek perusahaan termasuk bauran pemasaran, agar produk perusahaan tersedia, terjangkau dan dapat diterima.

Globalization results in Indonesian market more open to foreign product range than before. This enhances competitiveness. With many brands have existed in Indonesian market, especially with Chinese brands entering progressively, consumer have many choice of product or brand, and free to choose product or brand they prefer. Therefore, marketers have to be able to make their product or brand becoming the lead product or brand and preferred by consumer.
Brand equity is one of important asset because it could be used as company's competitive advantage. Brand could be also associated with its country of origin and the origin could give effect to consumer evaluation over a product. Consumers tend to have certain perceptions on product from certain country, such as Germany with its technology and Italy with its fashion.
Company has to be ability to build association in consumer's mind according to its own brand equity. Company also has to have deep understanding over Indonesian consumer's mind. Inability to read and build consumer perception on its product could make the company could not achieve its business target.
This research is focused to give close picture regarding effect of perception on country of origin over consumer perception on home appliance product, from few factors which are perceived quality, product attribute (design, technology), marketing mix (price and distribution), personality (pride in having the product/brand), and after sales service. Next, home appliance customer purchase decision factors also be studied and compared to perception map above.
From the analysis, it could be subtracted that Indonesian consumer perception currently over brand is not significantly effected by country of origin. But for weak brand, country of origin still gives effect higher than strong brand. This opens opportunity for marketer to build brand equity which lead competitors' brand. Product which comes from developed country has higher image in Indonesian consumer mind than from developing country.
Finally, a good brand image if could not meet its target consumer's behaviour, could not bring the brand in becoming dominant brand in market. Brand management is a process which has to be supported by every company's aspect including marketing mix to make the product available, affordable and acceptable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahpud Sujai
"Konversi lahan gambut telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup parah sehingga perlu dilakukan restorasi yang membutuhkan biaya besar. Dana desa adalah salah satu sumber pendanaan yang dapat dialokasikan untuk program ini. Permasalahan riset ini adalah perlunya pendanaan restorasi gambut dan dana desa dapat digunakan sebagai sumber pendanaan yang berkelanjutan. Tujuan riset ini adalah untuk menilai persepsi masyarakat, menilai biaya dan manfaat serta merumuskan model kebijakan pemanfaatan dana desa untuk restorasi gambut. Metode riset yang digunakan adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil riset menyatakan bahwa persepsi sebagian besar masyarakat setuju penggunaan dana desa untuk restorasi gambut, manfaat program restorasi gambut dinilai lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan serta model yang disusun melibatkan dua tingkatan pemerintah yaitu di tingkat kabupaten dan di tingkat desa. Riset ini menyimpulkan bahwa dana desa sangat memungkinkan jika digunakan untuk program restorasi gambut.

Peatland conversion has caused severe environmental damage which is necessary to carry out restoration that requires large costs. Village funds are one source of funding that can be allocated for this program. The research problem is peatland restoration needs source of funding and village funds can be used as a sustainable source of funding. This research aims to exercise community perceptions, to value costs and benefits and to formulate a policy model for the use of village funds for peatland restoration. The methodology used is a mixed method of qualitative and quantitative with a qualitative approach. The result shows that the perception of the majority of the community agrees with the use of village funds for peatland restoration, the benefits of the peat restoration program are considered to be greater than the costs incurred and the model developed involves two levels of government, at the district and village level. This research concludes that village funds are very possible to be used for peatland restoration programs."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Hatta
"Dalam upaya mempertahankan fungsi ekologis Buperta perlu diketahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan fungsi tersebut, karena masyarakat yang memiliki persepsi yang benar akan berperilaku positip terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan.
Penelitian ini dilakukan sebagai studi kasus dengan metode penelitian deskriptif kuantitaf dan kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster proportional random sampling. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner tertutup kepada responden dan observasi lapang.
Masyarakat sekitar dan pramuka mempunyai persepsi yang cukup baik terhadap fungsi ekologis Buperta, sedangkan persepsi masyarakat pengguna masih kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya informasi mengenai fungsi ekologis Buperta baik dari Pengelola Buperta maupun Pemda DKI karena. pengelola lebih terfokus pada pengelolaan teknis, dan kurang memperhatikan pengelolaan konsep fungsi ekologis Buperta. Kondisi ini tercermin dengan terdaftarnya Buperta sebagai anggota Perhimpunan Hotel dan Restauran Seluruh Indonesia.
Media cetak adalah yang paling banyak digunakan masyarakat sebagai sumber informasi, diikuti oleh media elektronik. Informasi yang berasal dan pendidikan formal adalah yang paling sedikit digunakan masyarakat.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan persepsi pengguna, disarankan adanya papan pernyataan bahwa lokasi tersebut adalah hutan kota yang dikuatkan dengan SK Gubernur, optimalisasi pemanfaatan sumber daya, pendekatan kepada masyarakat sekitar, pengayaan kurikulum yang berwawasan lingkungan pada semua tingkat pendidikan dan mengadakan kerjasama dengan dunia usaha.

It is well understood that the right community perception will result in their positive behavior toward the environmental conservation program. Hence, in the effort of preserving ecological function of Buperta Urban Forest, the perception of the community on that function needs to be known.
A case study on the community perception on Buperta Urban Forest at Cibubur has been done. The research methodology was based on quantitative and qualitative description, while the proportional random sampling cluster technique was applied. The data were collected via field observation and closed questionnaires to the respondents.
It turned out that good perception on ecological function of Buperta Urban Forest is shown by nearby community and boy scout, but not by the forest user. The lack of good user's perception is due to the lack of information from Buperta's executives as well as from the regional government. It seems that the executives' and the government's efforts are focused mainly on the technical aspects, but less on the concept of ecological functions, which is obvious by the Buperta's membership of the Association of Hotels and Restaurants of Indonesia.
It can also be concluded that the rank of sources utilized by the community to access information on ecological function was printed media first, electronic media second and formal education third.
It is suggested that the improvement of user's perception be conducted by posting statements that the location is an urban forest supported by the governor's decree, by optimizing the available resources, by intensifying communication with nearby community, by applying curriculum that enhances environmental awareness at all school levels, and by developing collaboration with business community.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Afifah Rifdah
"Penelitian ini mengkaji tentang tingkat walkability pada jalur pedestrian di Kawasan Kota Tua dalam mewujudkan walkable city di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini tmenggunakan teori Global Walkabality Index sebagai teori utama. Teori Global Walkabality Index memiliki tiga dimensi, yaitu Keselamatan dan Keamanan, Kenyamanan dan Daya Tarik, serta Dukungan Kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed method melalui survei dan wawancara mendalam. Teknik pengambilan sampel untuk survei adalah convenience sampling, sedangkan untuk wawancara mendalam menggunakan teknik purposive sampling Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yang didapatkan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dan luring kepada pengguna jalur pedestrian di Kawasan Kota Tua Jakarta. Data yang diperoleh telah diolah menggunakan software SPSS versi 25 melalui ukuran pemusatan berupa modus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jalur pedestrian Kawasan Kota Tua Jakarta memiliki tingkat walkability yang tinggi berdasarkan persepsi masyarakat dengan persentase sebesar 84%. Tingginya tingkat walkability tersebut diperoleh dari komputasi tiga dimensi dalam penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran terkait bagaimana walkability pada jalur pedestrian di Kawasan Kota Tua dalam mewujudkan walkable city di Provinsi DKI Jakarta yang diukur dari persepsi masyarakat.

This study examines the level of walkability on pedestrian streets in the Kawasan Kota Tua in realizing a walkable city in Provinsi DKI Jakarta. This study uses the theory of the Global Walkability Index as the main theory. The Theory of the Global Walkabality Index has three dimensions, namely Safety and Security, Convenience and Attractiveness, and Policy Support. This study uses a quantitative approach with mixed method data collection techniques through surveys and interviews. The sampling technique for surveys is convenience sampling, while for interviews using purposive sampling techniques. The number of respondents in this study were 100 people who were obtained by distributing online and offline questionnaires to pedestrian path users in the Kawasan Kota Tua of ​​Jakarta. The data obtained has been processed using SPSS version 25 software through a measure of concentration in the form of mode. The results of this study indicate that the pedestrian path in the Kawasan Kota Tua Jakarta has a high level of walkability based on public perception with a percentage of 84%. The high level of walkability is obtained from three-dimensional computing in this study. It is hoped that this research can provide an overview of how walkability on pedestrian paths in the Kawasan Kota Tua can create a walkable city in Provinsi DKI Jakarta as measured by public perception."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library