Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Gusti Ayu Nyoman Anggraini Larasati
Abstrak :
Pada masa era digital, banyak perubahan yang terjadi seperti pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Perubahan akibat perkembangan dunia yang semakin pesat mewajibkan orang yang berusia di atas 50 tahun untuk beradaptasi. Selain itu, pada usia tersebut banyak peristiwa yang dialami oleh seorang individu, seperti ditinggalkan anak menikah, pensiun, dan cemas menghadapi kematian. Permasalahan mengenai perubahan dan ketidakpastian atas peristiwa di masa depan menyebabkan perasaan cemas pada orang yang usianya di atas 50 tahun. Hal ini membutuhkan perhatian khusus agar kualitas hidup orang dengan usia tua menjadi lebih optimal. Kecemasan menghadapi masa depan pada usia tua dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis deskripsi tingkat kecemasan menghadapi masa depan, menganalisis variabel-variabel yang secara signifikan menjelaskan kecemasan menghadapi masa depan pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan menganalisis profil orang yang berusia di atas 50 tahun dengan tingkat kecemasan masa depan yang tinggi. Metode yang digunakan adalah regresi logistik untuk melihat variabel-variabel yang menjelaskan kecemasan menghadapi masa depan pada orang dengan usia di atas 50 tahun dan Classification and Regression Tree (CART) untuk melihat profil orang yang berusia di atas 50 tahun dengan tingkat kecemasan masa depan yang tinggi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari populasi orang yang berusia di atas 50 tahun di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa tingkat kecemasan menghadapi masa depan responden mayoritas masuk ke dalam kategori tinggi. Kemudian, variabel-variabel yang secara signifikan menjelaskan tingkat kecemasan menghadapi masa depan responden adalah dukungan sosial, status pernikahan, dan jumlah anak kandung. Profil orang dengan usia di atas 50 tahun yang memiliki tingkat kecemasan menghadapi masa depan yang tinggi yaitu responden yang mendapatkan dukungan sosial rendah, memiliki anak kandung lebih dari atau sama dengan 3 orang, dan berstatus menikah. ......In the digitalization era, a lot of changes happen, such as changes in mindset or lifestyle. Changes happened due to rapid world evolution forces people aged above 50 to adapt. People in that age also experience many things as individuals, such as being left by their children to marry, retirement, and fear of death. This problem about changes and uncertainty of the future cause anxiety to people aged above 50. This needs special attention so the life quality of the elderly be more optimal. Anxiety of facing the future in old age is caused by several factors. The goal of this study is to do description analysis about anxiety facing the future, to analyze variables that significantly explain anxiety facing the future on people aged above 50, and to analyze profiles of people aged above 50 who have high anxiety level facing the future. The method used in this study is logistic regression to see which variables explain anxiety facing the future on people aged above 50 and Classification and Regression Tree (CART) to see profiles of people aged above 50 who have high anxiety level facing the future. Samples for this study are taken from population in DKI Jakarta Province of people aged above 50. Based on the results, it is seen that the anxiety level of most respondents are high. Variables that significantly explain anxiety level facing the future of the respondents are social support, marriage status, and number of biological children. The profile of people aged above 50 who have high anxiety level facing the future are respondents who are married, get low social support, and have 3 or more biological children.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurilya Avissa Ardiyanti
Abstrak :
Konsumtif merupakan perilaku yang menjelaskan keinginan dalam mengkonsumsi hal secara berlebihan yang guna mencapai kepuasan semata. Perilaku konsumtif jika dibiarkan lambat laun dapat menimbulkan dampak negatif secara ekonomi dan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang signifikan berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif serta mencari profil mahasiswa dengan kecenderungan perilaku konsumtif yang relatif tinggi. Faktor yang diduga berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif yaitu jenis kelamin, uang saku, media sosial, literasi keuangan, gaya hidup hedonis, kecenderungan berbelanja online, kecenderungan cashless, pola asuh, pembinaan mengenai pengelolaan diri dan keuangan, dan tingkat religiusitas. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Partial Least Square dan Classification and Regression Tree. Data yang digunakan merupakan data primer sejumlah 619 mahasiswa jenjang S1 Universitas Indonesia pada tahun ajaran 2019/2020 yang diambil menggunakan Purposive Sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif adalah literasi keuangan, gaya hidup hedonis, kecenderungan belanja online, kecenderungan cashless, dan pembinaan mengenai pengelolaan diri dan keuangan dan pola asuh. Profil mahasiswa dengan kecenderungan perilaku konsumtif yang relatif tinggi yaitu mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis tinggi serta kecenderungan belanja online tinggi dan mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis tinggi, kecenderungan belanja online tinggi dan literasi keuangan rendah.
Consumptive is a behavior that explains the desire to consume excessive things that not really necessary to achieve maximum satisfaction. Consumptive behavior can cause a negative impact on the economy and society. The purpose of this research finds out the factors that corresponded to consumptive behavior tendencies and know the profile of students with a high level of consumptive behavior tendencies. Factors that involved are gender, pocket money, social media, financial literacy, hedonic lifestyle, online shopping tendencies, cashless tendencies, parenting type, guidance about self-management and finances, and religiosity. Methods used are Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT). The sample used is 619 students of the University of Indonesia taken by purposive sampling. The results of this study obtained the factors that significantly corresponded to consumptive behavior tendencies are financial literacy, hedonic lifestyle, online shopping tendencies, cashless tendencies, and guidance about self-management and finances. Profile of students with high levels of consumptive behavior tendencies is students with high levels of hedonic lifestyle and high level of online shopping tendencies, also students with high levels of hedonic lifestyle, high level of online shopping tendencies, and low level of financial literacy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Oktavia Zarfa
Abstrak :
Kematian balita merupakan indikator utama kesehatan anak dan pembangunan bangsa secara keseluruhan, karena mencerminkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Angka kematian balita sebagai barometer sosial ekonomi dan kesehatan telah dimasukkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target baru untuk menurunkan angka kematian balita di dunia secara keseluruhan menjadi kurang dari 25 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2030. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang memengaruhi jumlah kasus kematian balita di Pulau Jawa. Variabel respon penelitian ini adalah jumlah kasus kematian balita yang merupakan data diskrit  dengan kondisi overdispersi. Penelitian ini menggunakan model Geographically Weighted Negative Binomial Regression (GWNBR) yang merupakan pengembangan regresi Binomial Negatif dengan memperhitungkan pengaruh spasial. Data yang digunakan pada penelitian ini mengandung missing value sehingga dilakukan penanganan dengan imputasi data menggunakan Classification and Regression Tree (CART). Model yang digunakan untuk menganalisis jumlah kasus kematian balita adalah model GWNBR dengan fungsi pembobot kernel Adaptive Gaussian. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel prediktor yang secara signifikan memengaruhi jumlah kasus kematian balita di seluruh Kabupaten/Kota di pulau Jawa yaitu variabel kecukupan air bersih (AIRB), proporsi diare pada balita (DIARE), kecukupan jumlah dokter (DOK), cakupan penimbangan balita (CPB) dan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). ......Under-five mortality is the main indicator of child health and the development of the nation as a whole, because it reflects social, economic and environmental conditions. The under-five mortality rate as a socio-economic and health barometer has been included in the Sustainable Development Goals (SDGs) with a new target to reduce the world under-five mortality rate as a whole to less than 25 per 1000 live births in 2030. The purpose of this study was to determine what factors which affects the number of under-five mortality cases in Java. The response variable of this research is the number of under-five mortality cases which are discrete data with overdispersion conditions. This study uses a Geographically Weighted Negative Binomial Regression (GWNBR) model which is the development of Negative Binomial regression by taking into account the spatial effect. The data used in this study contains missing values ​​so that it is handled by imputing data using the Classification and Regression Tree (CART). The model used to analyze the number of under-five mortality cases is the GWNBR model with the Adaptive Gaussian kernel weighting function. The results of the analysis show that there are 5 predictor variables that significantly affect the number of cases of under-five mortality in all districts/cities on the island of Java, namely the clean water adequacy variable (AIRB), the proportion of diarrhea in children under five (DIARE), the adequacy of the number of doctors (DOK), coverage of under-five weighing (CPB) and coverage of Complete Basic Immunization (IDL).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Syafhyra Nurjanah
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi yang semakin mengalami kemajuan pesat dan kompleks telah merubah banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu perubahan gaya hidup masyarakat di Indonesia yang paling terlihat yaitu dalam hal menggunakan internet. Kondisi pandemi COVID−19 juga membuat kebutuhan akan internet semakin meningkat, sehingga menjadikan beberapa orang melakukan switching intention penggunaan internet dari data seluler ke wifi, termasuk mahasiswa. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan pengguna operator internet wifi, khususnya Indihome, yaitu operator yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Adanya peningkatan tersebut harus diimbangi dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya secara baik agar pelanggan merasa puas ketika menggunakan wifi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang signifikan memengaruhi tingkat kepuasan mahasiswa FMIPA UI terhadap penggunaan Indihome sebagai provider layanan internet dan mencari profile mahasiswa FMIPA UI yang puas terhadap penggunaan Indihome. Variabel yang diduga memengaruhi tingkat kepuasan terhadap penggunaan Indihome adalah jenis kelamin, pendapatan orang tua, jumlah perangkat yang terhubung ke wifi, intensitas penggunaan internet dalam sehari, durasi lamanya berlangganan Indihome per bulan, persepsi pelanggan (customer perceived value), gaya hidup, kepercayaan, kualitas layanan, dan kualitas produk. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA UI yang menggunakan wifi Indihome dalam membantu kegiatan proses pembelajaran daring dengan lokasi pemasangan di daerah Pulau Jawa dan Sumatera dengan jumlah responden sebanyak 247 orang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis data Partial Least Square dan Classification and Regression Tree. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa durasi lamanya berlangganan, kualitas layanan, dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa FMIPA UI dalam menggunakan Indihome. Profile mahasiswa yang puas terhadap penggunaan Indihome adalah mahasiswa yang memperoleh kualitas produk yang baik, kualitas layanan yang baik, dan sudah berlangganan Indihome dalam jangka waktu yang lama. ......The development of information technology, which is experiencing rapid and complex progress, has changed many things in everyday life. One of the most visible changes in people's lifestyles in Indonesia is in terms of using the internet. The condition of the COVID pandemic has also increased the need for the internet, which has prompted some people to make a switching intention to use the internet from mobile data to wifi, including students. This has an impact on the growth of wifi internet operator users, especially Indihome, which is the operator most widely used by the public. This increase must be balanced with good service provided to customers so that customers feel satisfied when using wifi. This study aims to find out which variables significantly influence the level of satisfaction of FMIPA UI students with using Indihome as provider and to find profiles of FMIPA UI students who are satisfied with using Indihome. Variables that are thought to influence the level of satisfaction with using Indihome are gender, parental income, number of devices connected to wifi, intensity of internet use in a day, duration of Indihome subscription per month, customer perceived value, lifestyle, beliefs, service quality, and product quality. Respondents in this study were FMIPA UI students who used Indihome wifi to assist online learning process activities with installation locations in the areas of Java and Sumatra. with the number of respondents as many as 247 people. Sampling was carried out using purposive sampling technique. This study used the Partial Least Square and Classification and Regression Tree. The results of this study indicate that the length of subscription, service quality, and product quality have a significant effect on FMIPA UI student satisfaction in using Indihome. Profiles of students who are satisfied with using Indihome are students who get good product quality, good service quality, and have subscribed to Indihome for a long time.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Safitri
Abstrak :
Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan potensi risiko remaja mengalami depresi semakin tinggi. Dari pernyataan itu, permasalahan mengenai depresi membutuhkan penanganan serius sehingga perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi agar dapat ditangani untuk mengurangi angka kejadian depresi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi tingkat depresi pada siswa SMA di SMAN ABC Jakarta dan untuk mengetahui profile siswa SMAN ABC Jakarta yang mempunyai tingkat depresi tinggi berdasarkan faktor-faktor yang signifikan tersebut. Faktor yang diduga berpengaruh terhadap tingkat depresi adalah status nikah orang tua, uang saku, kesulitan belajar, fatherless, ada masalah keluarga, social support, self-esteem, religiusitas, demandingness, dan responsiveness. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu Analisis Regresi Linear Berganda dan Classification and Regression Tree (CRT). Data yang digunakan merupakan data primer dengan sampel sejumlah 198 siswa SMA di SMAN ABC Jakarta yang diambil dengan metode cluster sampling dalam stratified sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi tingkat depresi yaitu kesulitan belajar, self-esteem dan responsiveness. Profile siswa yang memiliki tingkat depresi tinggi yaitu siswa dengan tingkat responsiveness yang rendah dan tingkat self-esteem yang rendah.
The unpreparedness of adolescent in dealing with various life problems can be one of the factors that causes higher potential risk of adolescent to experience depression. This statement shows that the issue of depression requires serious treatment. Therefore, it is necessary to know the factors influence the level of depression so it can be addressed to reduce the number of depression case. The purposes of this research are to determine the factors which significantly influence the level of depression on high school students at ABC High School Jakarta and to determine the profile of the students who have high levels of depression based on the significant factors. Presumption factors influenced the level of depression are parents' marital status, pocket money, learning difficulty, fatherless, family problem, social support, self-esteem, religiosity, demandingness, and responsiveness. The methods used in achieving the purposes of the research are Multiple Linear Regression Analysis and Classification and Regression Tree (CRT). The data of the research is primary data with a sample of 198 high school students at ABC Senior High School Jakarta, collected by using cluster sampling method in stratified sampling. The results obtained indicate that significant factors influence the level of depression, such as learning difficulty, self-esteem, social support, and responsiveness. The profile of students who have high levels of depression are students with low level of social support and self-esteem.
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Dela Desela
Abstrak :
Pertumbuhan ekonomi dan sosial di suatu negara tidak terlepas dari peran Non-Governmental Organization (NGO). Akan tetapi, terdapat beberapa permasalahan yang muncul dari NGO. Untuk menanggulangi permasalahan dan meningkatkan kualitas pelayanan, suatu NGO diharapkan memiliki karyawan dengan kompetensi maksimum. Penelitian dilakukan di SOS Childrens Villages Indonesia yang merupakan salah satu NGO di Indonesia yang didedikasikan untuk anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kompetensi karyawan di SOS Childrens Villages Indonesia serta mengetahui profil dari karyawan dengan kompetensi tinggi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree (CART). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap kompetensi adalah variabel interpersonal dan kreativitas. Hasil analisis profil untuk karyawan dengan kompetensi tinggi menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di kantor Fund Development and Communication yang terletak di Bandung atau DKI Jakarta, atau karyawan yang bekerja di kantor National Office yang terletak di Bandung dengan tingkat kreativitas tinggi cenderung memiliki kompetensi yang tinggi, selain itu karyawan yang bekerja di kantor Fund Development and Communication yang terletak di Bandung meskipun memiliki tingkat interpersonal dan kreativitas rendah, karyawan tersebut memiliki kecenderungan untuk memiliki kompetensi tinggi.
Economic and social growth in a country are inseparable from the role of Non-Governmental Organization (NGO). However, various problems occur in NGO. To overcome problems, an NGO is expected to have employees with maximum competency. The study was conducted at SOS Childrens Villages Indonesia which is one of the NGO in Indonesia focused on supporting children without parental care and families at risk. The purpose of this study is to find out the factors that affecting the employees competency at SOS Childrens Villages Indonesia and to find out the profiles of employees with high competency. The analytical methods used in this study are Partial Least Square and Classification and Regression Tree The results showed that the variables that significantly affecting competency are the interpersonal and creativity variables. The results of the profile analysis for employees with high competency shows that employees who work in Fund Development and Communication office located in Bandung or DKI Jakarta, or employees who work in National Office located in Bandung with high levels of creativity tend to have high competencies, in addition the employees who work in Fund Development and Communication office located in Bandung, despite having a low level of interpersonal and creativity, the employee has a tendency to have high competency.
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amylia Trisiana
Abstrak :

Permintaan konsumen pada produk pengharum ruangan kini semakin meningkat terutama di kota besar seperti Jakarta. Pengharum ruangan tidak hanya digunakan di gedung-gedung tinggi seperti perkantoran dan rumah sakit, pengharum ruangan juga digunakan di rumah-rumah. Terdapat berbagai jenis aroma pengharum ruangan yang dijual di pasar. Konsumen tentunya memiliki selera tersendiri pada aroma pengharum ruangan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tiga produk pengharum ruangan yang diproduksi oleh Perusahaan K. Tiga produk yang diujikan masing-masing beraroma inspiring nature (XXX), green tea (YYY) dan cheerful blossom (ZZZ). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tingkat wangi dan tingkat segar pada tiga jenis aroma produk pengharum ruangan yang berbeda, kesukaan serta minat beli konsumen pada produk XXX, YYY dan ZZZ, dan profil minat beli konsumen pada setiap produk berdasarkan kewangian, kesegaran, usia dan status sosial ekonomi. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari salah satu perusahaan marketing research (Pixel Research). Sebanyak 100 responden pengguna pengharum ruangan berpartisipasi dalam penelitian. Responden dipilih dengan metode purposive sampling. Metode analisis data meliputi analisis korespondensi, uji independensi Chi-square atau crosstab, dan classification and regression tree (CRT). Diperoleh hasil bahwa produk XXX cenderung memiliki wangi lemah dan segar lemah, produk YYY memiliki wangi netral dan produk ZZZ memiliki wangi kuat dan segar kuat. Terdapat hubungan antara kesukaan serta minat beli konsumen dengan produk, konsumen cenderung mempunyai kesukaan tinggi dan minat beli tinggi pada produk YYY dan ZZZ sedangkan konsumen mempunyai kesukaan sedang dan minat beli rendah pada produk XXX. Selain itu, didapatkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi minat beli konsumen pada produk XXX secara berturut-turut yaitu kewangian, kesegaran, dan usia konsumen sedangkan variabel yang mempengaruhi minat beli konsumen pada produk YYY dan ZZZ adalah kesegaran.


Consumer's demand of room fragrance has increased nowadays especially in big cities, like Jakarta. Room fragrance is not only used in tall buildings, like office and hospital, but also in resident houses. There are many kinds of room fragrance aroma which is being sold in the market. Consumers have their own preference of fragrance aroma. This research is done to test three room fragrance products of Company K. These three products have different aroma, which are inspiring nature (XXX), green tea (YYY), and cheerful blossom (ZZZ). Main goals of this research are to identify fragrancy and freshness level of the three products, consumer's liking and purchase intention of products XXX, YYY, and ZZZ, and finally to profile consumer's purchase intention of every product based on fragrancy, freshness, age, and socioeconomic status. Data used in this research is gathered from one of market research company, Pixel Research. A hundred of fragrance product consumers participated in the research. Respondents were chosen by purposive sampling method. Data analysis methods, which are used in this research, include correspondence analysis, chi-square independence test (crosstab), and lastly classification and regression tree (CRT). Results implied are that XXX tends to have weak fragrancy and freshness, YYY has neutral fragrancy, and ZZZ has strong fragrancy and freshness. There is a relation between liking and purchase intention, consumers tend to have high liking and purchase intention of YYY and ZZZ, while they have average liking and low purchase intention. Furthermore, it is concluded that the most influential variables to purchase intention of XXX are consecutively fragrancy, freshness, and age, while variable which influence purchase intention of YYY and ZZZ is freshness.

 

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Dela Desela
Abstrak :

Pertumbuhan ekonomi dan sosial di suatu negara tidak terlepas dari peran Non-Governmental Organization (NGO). Akan tetapi, terdapat beberapa permasalahan yang muncul dari NGO. Untuk menanggulangi permasalahan dan meningkatkan kualitas pelayanan, suatu NGO diharapkan memiliki karyawan dengan kompetensi maksimum. Penelitian dilakukan di SOS Childrens Villages Indonesia yang merupakan salah satu NGO di Indonesia yang didedikasikan untuk anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kompetensi karyawan di SOS Childrens Villages Indonesia serta mengetahui profil dari karyawan dengan kompetensi tinggi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree (CART). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap kompetensi adalah variabel interpersonal dan kreativitas. Hasil analisis profil untuk karyawan dengan kompetensi tinggi menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di kantor Fund Development and Communication yang terletak di Bandung atau DKI Jakarta, atau karyawan yang bekerja di kantor National Office yang terletak di Bandung dengan tingkat kreativitas tinggi cenderung memiliki kompetensi yang tinggi, selain itu karyawan yang bekerja di kantor Fund Development and Communication yang terletak di Bandung meskipun memiliki tingkat interpersonal dan kreativitas rendah, karyawan tersebut memiliki kecenderungan untuk memiliki kompetensi tinggi.

 


Economic and social growth in a country are inseparable from the role of Non-Governmental Organization (NGO). However, various problems occur in NGO. To overcome problems, an NGO is expected to have employees with maximum competency. The study was conducted at SOS Childrens Villages Indonesia which is one of the NGO in Indonesia focused on supporting children without parental care and families at risk. The purpose of this study is to find out the factors that affecting the employees competency at SOS Childrens Villages Indonesia and to find out the profiles of employees with high competency. The analytical methods used in this study are Partial Least Square and Classification and Regression Tree The results showed that the variables that significantly affecting competency are the interpersonal and creativity variables. The results of the profile analysis for employees with high competency shows that employees who work in Fund Development and Communication office located in Bandung or DKI Jakarta, or employees who work in National Office located in Bandung with high levels of creativity tend to have high competencies, in addition the employees who work in Fund Development and Communication office located in Bandung, despite having a low level of interpersonal and creativity, the employee has a tendency to have high competency.

 

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zahran Pratomo
Abstrak :
Perkembangan ekonomi dunia saat ini sedang memasuki era-Industri 4.0. Industri 4.0 tidak dapat dihadapi hanya dengan pengembangan teknologi saja, namun harus melibatkan dinamika sosial di dalamnya. Setiap perusahaan dan instansi harus menciptakan sebuah strategi dalam menghadapi era ini, tak terkecuali dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menetapkan nilai-nilai utama yang menjadi acuan perilaku seluruh sumber daya manusia yang ada di BUMN. Nilai-nilai utama tersebut terdiri dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Pada praktiknya, AKHLAK belum diterapkan dengan baik, padahal corevalues AKHLAK ini perlu diimplementasikan oleh seluruh sumber daya manusia di BUMN. Skripsi ini meneliti faktor-faktor yang signifikan menjelaskan pengimplementasian corevalues AKHLAK pada karyawan PT TASPEN (Persero) dan untuk meneliti profil karyawan yang mempunyai pengimplementasian corevalues AKHLAK tinggi dan rendah berdasarkan faktor-faktor yang signifikan. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi kerja, lingkungan kerja, kesejahteraan karyawan (employee’s well-being), sosialisasi, komitmen karyawan, religiusitas, stres kerja, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah penelitian ini yaitu metode Partial Least Square (PLS) dan metode Classification and Regression Tree (CART). Data yang digunakan adalah data primer sebanyak 209 karyawan PT TASPEN (Persero) yang diambil menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja, sosialisasi, religiusitas, dan tingkat pendidikan dapat menjelaskan secara signifikan pengimplementasian AKHLAK. Profil karyawan yang memiliki tingkat pengimplementasian AKHLAK tinggi yaitu karyawan dengan tingkat religiusitas yang tinggi, motivasi kerja tinggi, untuk semua kategori tingkat pendidikan, dan tingkat stres. Profil karyawan yang memiliki tingkat pengimplementasian AKHLAK rendah yaitu karyawan yang memiliki religiusitas rendah dan motivasi kerja rendah. ......The development of the global economy is currently entering the era of Industry 4.0. Industry 4.0 cannot be faced only with technological development, but must involve social dynamics in it. Every company and agency must create a strategy in dealing with this era, including Badan Usaha Milik Negara (BUMN) by establishing main values that become the reference for the behavior of all human resources in BUMN. These corevalues consist of Trustworthy, Competent, Harmonious, Loyal, Adaptive, and Collaborative (AKHLAK). In practice, AKHLAK has not been implemented properly, even though the corevalues of AKHLAK need to be implemented by all human resources in BUMN. This thesis examines the significant factors explaining the implementation of AKHLAK corevalues on PT TASPEN (Persero) employees and to examine the profile of employees who have implementation corevalues high and low are based on significant factors. The factors used in this study are work motivation, work environment, employee welfare, socialization, employee commitment, religiosity, work stress, age, gender, education level, and years of service. The methods used in solving this research problem are the Partial Least Square (PLS) method and the Classification and Regression Tree (CART) method. The data used is primary data of 209 PT TASPEN (Persero) employees taken using purposive sampling. The results showed that work motivation, socialization, religiosity, and education level can significantly explain the implementation of AKHLAK. The profile of employees who have a high level of implementation of AKHLAK are employees with high level of religiosity, high work motivation, for all categories of educational levels, and work stress levels. The profile of employees who have a low level of implementation of AKHLAK are employees who have low religiosity and work motivation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Tasya
Abstrak :
Peralihan dari masa remaja menuju dewasa dinilai krisis karena individu mengalami banyak perubahan. Individu yang tidak dapat mengatasi perubahan ini dapat menyebabkan individu bingung hingga menimbulkan rasa cemas, khawatir, dan takut terhadap kegagalan. Kondisi tersebut dikenal dengan quarter life crisis. Individu dapat mempersiapkan diri menghadapi quarter life crisis jika mengetahui faktor-faktor yang dapat menjelaskan quarter life crisis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjelaskan quarter life crisis serta menganalisis profil dari mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 250 mahasiswa aktif S1 Departemen Matematika FMIPA UI tahun ajaran 2021/2022 semester genap yang terpilih menjadi sampel menggunakan metode sampling proportionate stratified random sampling. Untuk mencapai tujuan, metode analisis data yang digunakan adalah metode Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree (CRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan quarter life crisis secara signifikan adalah variabel self-awareness, self-esteem, dan jenis kelamin. Selain itu, hasil analisis profil untuk mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi adalah apabila mahasiswa memiliki self-awareness yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi dan self-esteem yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi, self-esteem yang tinggi, serta berjenis kelamin perempuan. ......The transition from adolescence to adulthood is considered a crisis because individuals experience many changes. Individuals who cannot overcome these changes can cause individuals to be confused to cause anxiety, worry, and fear of failure. This condition is known as a "quarter-life crisis." Individuals can prepare themselves to face quarter life crisis if they know the factors that can explain quarter life crisis. Therefore, this study aims to analyze the factors that explain the quarter life crisis and the profiles of students who have a high level of this crisis. The data used is primary data obtained through the distribution of questionnaires online to 250 active students of the Mathematics Department of FMIPA UI academic year 2021/2022 even semester selected as a sample using the proportionate stratified random sampling method. To achieve goals, the data analysis method used are the Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT) methods. The results obtained indicate that the factors that significantly explain the quarter life crisis are self-awareness, self-esteem, and gender variables. In addition, the results of the profile analysis for students who have a high level of quarter life crisis are if students have low self-awareness or students have high self-awareness and low self-esteem or students have high self-awareness, high self-esteem, and female
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>