Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Kafin Nur
"Setiap tahun, jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat. Sayangnya, hal ini berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan akibat terjadinya penumpukan limbah rumah sakit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan dan fasilitas pengelolaan limbah rumah sakit di Indonesia. Oleh karenanya, pengurangan limbah menjadi solusi yang perlu dilakukan, salah satu caranya adalah melalui penerapan ekonomi sirkular. Penelitian ini mengeksplorasi faktor penghambat dalam penerapan ekonomi sirkular untuk pengelolaan limbah di rumah sakit. Melalui studi literatur yang divalidasi dengan metode Content Validity Index (CVI) dan modified kappa, ditemukan 19 faktor penghambat dalam lima dimensi. Analisis menggunakan metode DEMATEL-ANP menunjukkan bahwa dimensi Mekanisme Pemantauan (MP) serta faktor penghambat Pelatihan dan Pemberdayaan (PS03) menjadi prioritas utama. Hasil penelitian ini memberikan panduan bagi pengambil kebijakan dan manajemen rumah sakit dalam menerapkan ekonomi sirkular.

Each year, the number of hospitals in Indonesia increases. Unfortunately, this growth negatively impacts the environment and public health due to the accumulation of hospital waste. This issue arises from the limited capabilities and facilities for hospital waste management in Indonesia. Therefore, waste reduction becomes a necessary solution, one approach being the implementation of a circular economy. This study explores the barriers to implementing a circular economy for hospital waste management. Through a literature review validated by the Content Validity Index (CVI) and modified kappa methods, 19 barriers across five dimensions were identified. Analysis using the DEMATEL-ANP method indicated that the Monitoring Mechanism dimension (MP) and the Training and Empowerment barrier (PS03) are top priorities. The findings provide guidance for policymakers and hospital management in adopting a circular economy approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Hadi Pratama
"Tujuan penulisan naskah ini yaitu mencari opsi potensi penggunaan genteng tanah liat berkualitas rendah. Genteng Tanah Liat merupakan tipe genteng yang paling sering digunakan di Indonesia. Walaupun begitu, diestimasi sekitar 30% dari produksi industri keramik menjadi limbah. Studi kasus dilakukan di Desa Logede, Jawa Tengah yang terkenal dengan produksi genteng tanah liatnya. Penulisan naskah didasarkan pada kajian literatur untuk mengidentifikasi pilihan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kembali genteng tanah liat yang berkualitas rendah. Pilihan-pilihan tersebut lalu diklasifikasikan apakah dapat dimanufaktur oleh warga desa sendiri atau butuhnya tenaga luar dan juga berdasarkan tiga aspek, yaitu sosial, studi, dan ekonomis. Pada akhirnya, didapatkan empat tipe pilihan yaitu manufaktur mudah dan memenuhi tiga aspek, manufaktur mudah dan  memenuhi dua aspek, manufaktur membutuhkan tenaga luar dan memenuhi  aspek, dan manufaktur membutuhkan tenaga luar dan memenuhi satu aspek.

The purpose of this script is to find potential options of the usage of lower-quality clay roof tiles. Clay roof tiles are the most commonly used type of roofing tile in Indonesia. However, it is estimated that around 30% of ceramic industry production becomes waste. A case study was conducted in Logede Village, located in Central Java, which is renowned for its production of clay roofing tiles. The thesis is based on a literature review to identify options for reusing low-quality clay tiles. These options are then classified based on whether they can be manufactured by the village residents themselves or require external labor, as well as three aspects: social, feasibility, and economic. In the end, four different possibilities are obtained: easy manufacturing meeting all three aspects, easy manufacturing meeting two aspects, manufacturing requiring external labor meeting one aspect, and manufacturing requiring external labor meeting only one aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyas Latiefah Citraningrum
"Meningkatnya jumlah penduduk dan produksi limbah di dunia mendorong perusahaan untuk mengimplementasi ekonomi sirkular. Perusahaan perlu memperhatikan faktor pendukung dan penghambat yang mereka miliki di dalam proses implementasi ekonomi sirkular. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor pendukung dan penghambat implementasi ekonomi sirkular pada IKM sektor makanan dan minuman di Indonesia. Evaluasi tersebut berupa hubungan sebab-akibat serta tingkat prioritas antar faktor pendukung dan penghambat. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari metode Modified Kappa untuk mendapatkan validitas faktor, dan metode DEMATEL-based ANP untuk mendapatkan hubungan sebab-akibat dan tingkat prioritas antar faktor. Penelitian ini mengklasifikasikan faktor pendukung dan penghambat ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa faktor pendukung Mengurangi dampak lingkungan dan faktor penghambat Kurangnya jaminan terhadap keamanan lingkungan merupakan faktor yang dianggap paling penting dalam konteks implementasi ekonomi sirkular pada IKM sektor makanan dan minuman di Indonesia. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan sebagai alat bantu untuk membangun strategi implementasi ekonomi sirkular yang efektif dan efisien pada IKM sektor makanan dan minuman di Indonesia.

The increasing population and waste production in the world encourages companies to implement a circular economy. Companies need to pay attention to the drivers and barriers they have in the circular economy implementation process. This study aims to evaluate the drivers and barriers to the implementation of a circular economy in Indonesian food and beverage SMEs. The evaluation is in the form of causal relationships and priority levels between the drivers and barriers. The method used in this study consisted of the Modified Kappa to obtain factor validity and the DEMATEL-based ANP method to obtain causal relationships and priority levels between factors. This study classifies the drivers and barriers into three dimensions, namely the Economic, Social, and Environmental. Based on this research, it is known that the Reducing environmental impacts driver and the Lack of guarantees for environmental safety barrier are the most important factors in the context of circular economy implementation in Indonesian food and beverage SMEs. The results of this study can be used by stakeholders as a tool to help develop an effective and efficient circular economy implementation strategy for Indonesian food and beverage SMEs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariiq Nurfidani
"Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar
187,2 juta ton per hari setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton per hari pada
Tahun 2015. Plastik merupakan bahan penting yang masih dapat ditingkatkan
dalam Ekonomi Sirkular. Di negara berkembang khususnya Indonesia, pemulihan
sampah sangat tergantung pada kegiatan Sektor Informal, tetapi belum banyak
penelitian mengenai peran sektor informal dan kaitannya dengan Ekonomi Sirkular.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Sektor Informal pengelolaan
sampah plastik khususnya Bandar terhadap Ekonomi Sirkular. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik snowball sampling, hasilnya sektor informal yang berhasil
dipetakan sebanyak 29 Lapak dan 5 Bandar tersebar di Kota Depok, dengan
kemampuan daur ulang dan karakteristik mencerminkan sampel yang ada. Bandar
Pak Eno merupakan salah satu Pelaku Sektor Informal pengelolaan sampah plastik
terbesar di Kota Depok dimana dalam sehari mampu mengelola sampah plastik
sebanyak 1621,61 kg/hari sehingga mengurangi sampah plastik yang masuk ke
TPA Cipayung (daur ulang) sebesar 1,23% pada Tahun 2019. Bandar Pak Eno
mampu memperoleh keuntungan (hasil keuangan) dari proses pengelolaan sampah
plastik melalui kontribusinya dengan pemulihan material limbah plastik sebesar Rp
2.883.984,-/hari. Selain itu Bandar Pak Eno membuka lapangan kerja bagi 50
Lapak yang bekerja sama mengirimkan barangnya dan 20 Pekerja serta Penyedia
atau Supplier bagi 4 Pabrik atau Industri Daur Ulang. Peran Bandar Pak Eno sangat
berpengaruh dalam peningkatan Ekonomi Sirklular melalui pendekatan Dimensi
Bahan, Dimensi Ekonomi, dan Dimensi Sosial sebagai indikator Circular Economy
Index (CEI).

Indonesia is ranked second in the world as a producer of plastic waste to the sea,
amounting to 187,2 million tons per day after China, which reached 262,9 million
tons per day in 2015. Plastics are an important material that can still be improved
in a Circular Economy. In developing countries, especially Indonesia, waste
recovery is very dependent on informal sector activities, but there has not been
much research on the role of the informal sector and its relation to the Circular
Economy. This study aims to analyze the role of the informal sector in managing
plastic waste, especially the Dealers, in the circular economy. This research was
conducted by using snowball sampling technique, the result is that the informal
sector has been mapped as many as 29 Intermediates and 5 Dealers scattered in
Depok City, with the ability to recycle and reflect the existing sample
characteristics. Mr. Eno, as a dealers, is one of the biggest players in the informal
sector of plastic waste management in Depok City, where in a day he is able to
manage plastic waste as much as 1621,61 kg / day, thereby reducing plastic waste
that enters the Cipayung TPA (recycling) by 1.23% in 2019. Mr. Eno Dealers is
able to get benefits (financial results) from the plastic waste management process
through his contribution with the recovery of plastic waste materials of Rp.
2.883.984,-/day. In addition, Mr. Eno Dealers has created employment
opportunities for 50 stalls working together to deliver goods and 20 workers as well
as Providers or Suppliers for 4 Recyclers or User of Recycle Materials. The role of
Mr. Eno Dealers is very influential in increasing the Circular Economy through the
approaches of the Material Dimensions, Economic Dimensions and Social
Dimensions as indicators of the Circular Economy Index (CEI).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihad Muhammad Alif
"Indonesia saat ini mengalami paradoks dengan munculnya food waste dan food insecurity. Food bank merupakan lembaga altruis/nirlaba yang menjembatani antara gap surplus dan defisit bahan pangan di masyarakat. Tugas food bank adalah menerima, memproses, menyimpan, dan membagikan surplus makanan tersebut dari donatur yang tersedia. Food bank merupakan lembaga yang baru muncul di Indonesia dalam 5 tahun ini, yaitu Foodbank of Indonesia, sehingga belum mencapai efisiensi jika dibandingkan dengan negara yang telah lama mendirikan food bank. Studi ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas kinerja food bank di Indonesia dan melihat kebijakan pemerintah yang menunjang keberlanjutan food bank di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder operasional Foodbank of Indonesia dengan cakupan data pusat di seluruh cabang selama tahun 2017-2019 dan wawancara langsung. Pendekatan analisis yang digunakan adalah analisis regresi metode OLS Dinamis. Temuan dalam penelitian ini adalah faktor keberlanjutan food bank yaitu input donasi makanan dipengaruhi secara positif oleh penerimaan donasi satu bulan lalu, cabang satu bulan sebelumnya, relawan bulan ini, dan jumlah partner kerja sama satu bulan lalu. Faktor yang berpengaruh secara negatif terhadap input donasi parsel makanan food bank adalah penambahan jumlah penerima dua bulan sebelumnya, dan relawan satu bulan sebelumnya. Faktor musim berpengaruh positif pada kuartal pertama dan negatif untuk kuartal dua hingga empat. Sehingga Food bank bisa dilihat sebagai salah satu solusi dari paradoks untuk masalah food waste dan juga food insecurit, dan dengan faktor tersebut dapat dilihat kebijakan terkait untuk meningkatkan efektivitas food bank di Indonesia.

Indonesia is currently experiencing a paradox with the emergence of food waste and food insecurity. Food bank is an altruist / non-profit organization that bridges the gap between the surplus and deficit in foodstuffs in society. Food banks job is to receive, process, store and distribute the surplus food from available donors. Food bank is an institution that has only emerged in Indonesia in the past 5 years, namely the Foodbank of Indonesia, so it has not achieved efficiency when compared to countries that have long established food banks. This study aims to look at the factors that influence the effectiveness of food bank performance in Indonesia and to see government policies that support the sustainability of food banks in Indonesia. The data used are secondary operational data of Foodbank of Indonesia in all branches during 2017-2019 and direct interviews. The analytical approach used is dynamic OLS regression analysis. The findings in this study are the food bank sustainability factor, namely the input of food donations is positively influenced by the receipt of donations one month ago, branches one month earlier, volunteers this month, and the number of partnerships one month ago. The factor that negatively affected the input of food bank food parcels was the addition of the number of recipients two months earlier, and volunteers one month earlier. The season factor has a positive effect in the first quarter and negative for the second to fourth quarters. So that Food bank can be seen as a solution to the paradox for the problem of food waste and also food insecurity, and with these factors, it can be seen that policies related to improve the effectiveness of food banks in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Ardelia Effendy
"Berdasarkan proyeksi dari Badan Pusat Statistik total jumlah penduduk Indonesia mencapai 271 juta jiwa pada tahun 2020. Menurut perkiraan tersebut, jumlah penduduk Indonesia bisa mencapai 300 juta pada tahun 2045. Kondisi ini, ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang datang ke kota, serta konsekuensi lingkungan dan sosial. Konsekuensi lingkungan yang dapat terjadi yaitu meningkatnya pencemaran, degradasi ekosistem, dan kurangnya ruang untuk melakukan proses pengelolaan sampah. Salah satu masalah yang ditimbulkan dengan adanya sampah yang tidak dikelola yaitu bencana banjir. Dari masalah sampah yang menyebabkan bencana banjir, salah satu solusi yang ditawarkan yaitu penerapan kota cerdas, mengacu pada kota yang berbasis teknologi, perkembangan teknologi pada setiap bidang seperti pendidikan, energi, dan transportasi. Salah satu dimensi yang terdapat pada kota cerdas (smart city) yaitu smart environment. Smart environment memiliki area kerja diantaranya smart waste management. Hal tersebut didukung dari hasil wawancara dengan Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN. Tujuan dari penelitian ini memberikan perencanaan terkait smart waste management bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) dari hulu ke hilir. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian berupa perencanaan smart waste management yang terdiri dari pemilahan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Penelitian ini didukung dengan riset yang dilakukan dari berbagai negara. Dalam perencanaan smart waste management dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengolahan air limbah (lindi) secara terpusat. Penerapan prediksi terkait prediksi perubahan volume TPA yang diperoleh dari 3D model wilayah TPA. Selain itu, perlu adanya spesifikasi jenis kendaraan pengangkut sampah untuk setiap kategori sampah dan belum dilakukan pengumpulan data dari pakar sesuai bidang keilmuan.

Based on projections from the Central Statistics Agency, the total population of Indonesia will reach 271 million people in 2020. According to these estimates, the total population of Indonesia could reach 300 million in 2045. This condition is marked by the growth of people coming to cities, as well as environmental and social consequences. Environmental consequences that can occur are increasing levels of pollution, ecosystem degradation, and lack of space to carry out waste management processes. One of the problems caused by unmanaged waste is flooding. From the waste problem that causes the flood disaster, one of the solutions offered is the application of smart cities, referring to technology-based cities, technological developments in every field such as education, energy, and transportation. One of the dimensions in a smart city is the smart environment. Smart environment has a work area including smart waste management. This is supported by the results of interviews with the Deputy for Green Transformation and the Digital Authority of IKN. The purpose of this study is to provide planning related to smart waste management for The New National Capital City (IKN) from upstream to downstream. This study uses a qualitative data collection method by conducting interviews and document studies. The results of the research are smart waste management planning which consists of sorting, transporting, processing and landfill for waste. This research is supported by research conducted in various countries. In addition, to improve smart waste management planning, further analysis can be carried out related to centralized wastewater (leachate) treatment. Application of predictions related to predictions of changes in landfill volume obtained from 3D models of landfill areas. In addition, it is necessary to have specifications for the types of waste transport vehicles for each category of waste and data collection has not been carried out from experts according to scientific fields."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lusye Marthalia
"Sistem produksi linier pada industri telah memberikan ancaman serius bagi lingkungan, oleh karena itu, penting bagi dunia industri untuk mengadopsi prinsip ekonomi sirkular yang mencerminkan pola produksi berkelanjutan sebagai solusi transformatif dan korektif menuju pembangunan berkelanjutan. Transisi menuju ekonomi sirkular pada tingkat mikro menuju bisnis berkelanjutan membutuhkan perubahan fundamental pada kultur perusahaan, proses produksi serta penggunaan dan pemanfaatan sumber daya. Pada praktiknya secara umum, dunia usaha menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam mengadopsi ekonomi sirkular, terutama dalam mengatasi kompleksitas mengintegrasikan bisnis proses, rantai pasok dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dengan strategi bisnis perusahaan. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah menganalisis dan mengevaluasi tata kelola transisi adopsi ekonomi sirkular pada tingkat mikro atau perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis berkelanjutan. Teori transisi sosioteknis digunakan sebagai kerangka penelitian untuk mengidentifikasi dimensi sosial (pemberdayaan interaksi manusia) dan aspek teknis yang berpengaruh konfigurasi teknologi, nilai tambah bisnis, dan peran aktor pada proses implementasi prinsip ekonomi sirkular dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik adopsi ekonomi sirkular pada studi kasus perusahaan agroindustri didukung dengan adanya komitmen dari top-management dalam menjalankan manajemen transisi, dengan melibatkan seluruh para pemangku kepentingan kunci terutama para karyawan, melalui dukungan dan penciptaan ruang yang mefasilitasi  proses inovasi terbuka atas ide-ide para karyawan serta menerapkan strategi bisnis yang berfokus pada pengelolaan limbah dan pengelolaan sumber daya secara intensif pada operasional usaha, dengan menangkap peluang dalam penciptaan nilai tambah bagi bisnis sirkular perusahaan dan berkontribusi pada inovasi hijau.

The linear production systems on industry have put serious pressure on the environment, therefore, it is important to change into sustainable production patterns as the transformative and corrective solution towards sustainable development. The transition to Circular Economy (CE) at the micro level towards sustainable business needs afundamental change on business culture, production process and resources utilization. In general, CE implementation on business facing many challenges and obstacles, particularly in integrating the complexity of business processes, supply chains, and collaboration among stakeholders with the corporate business strategy. The purpose of this qualitative study is to analyze and evaluate the transition governance to the circular at micro level or corporate in achieving the sustainable business purpose. The socio-technical transition theory is being used as a research framework to identify the social dimension (empowerment of people’s interaction) and technical aspects than influence technological configurations, business added value and actor's role during the implementation of circular economy at company. The result of this study show that the practice of adopting a circular economy in the case agro-industrial company is supported by thecommitment of top-management in carrying out transition management, by involving all key stakeholders especiallyemployees, through supporting and creating ‘space’ that can facilitate an open innovation process for employees;ideas and implementing strategies that focus on waste management and intensive resource-management along their businessoperations, by capturing the opportunities of added-value creation for company's circular business and contribute to greeninnovation."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Salman Farizi
"Tidak adanya tempat pengelolaan limbah elektronik dan kurangnya edukasi tentang limbah elektronik di lingkungan masyarakat kota Banda Aceh menyebabkan tidak terkendalinya limbah elektronik. Padahal, limbah elektronik dapat mencemari lingkungan. Kota Banda Aceh tidak memiliki pengolahan khusus untuk Limbah Elektronik. Masyarakat membuang limbah elektronik ke tempat sampah biasa atau membakarnya. Pada tugas akhir ini, dilakukan pembuatan sistem untuk mengelola limbah elektronik yang terdiri dari sebuah aplikasi android dan sebuah basis data berbasis Blockchain. Aplikasi android pada sistem ini berfungsi untuk mengetahui lokasi pengumpulan limbah elektronik dan sebagai aplikasi edukatif yang berisi pengetahuan seputar limbah elektronik. Penentuan lokasi tempat pengumpulan limbah elektronik mempertimbangkan beberapa aspek dengan bantuan teknologi GIS. Selain itu, digunakan teknologi Google Maps untuk mengarahkan pengguna aplikasi ke lokasi pengumpulan limbah. Pengumpulan limbah elektronik ini menggunakan sistem scoring agar menarik masyarakat untuk mengumpulkan limbah pada tempat pengumpulan limbah elektronik yang telah ditentukan. Ketika masyarakat mengumpulkan limbah, maka akan didapatkan skor berdasarkan tipe dan jumlah limbah yang dikumpulkan. Data masyarakat dan limbah akan disimpan dalam teknologi berbasis Blockchain. Blockchain merupakan teknologi terdesentralisasi sehingga basis data terdistribusi. Penyimpanan data pada Blockchain dibangun menggunakan Hyperledger Fabric dan Hyperledger Composer yang dapat menjamin keamanan dan integritas basis data. Data limbah elektronik yang telah dikumpulkan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Dengan mengimplementasikan sistem pada tugas akhir ini, pengelolaan limbah elektronik dapat dikelola dengan baik sehingga dapat mendukung Ekonomi Sirkular di Kota Banda Aceh.

The absence of e-waste management sites and the lack of education about e-waste in the community of Banda Aceh have led to uncontrolled electronic waste. In fact, electronic waste can pollute the environment. The city of Banda Aceh hasn’t got any special treatment for Electronic Waste. People take out their electronic waste into the regular trash or burn it. In this work, a system is made to manage electronic waste consisting of an android application and a blockchain-based database. The android application on this system serves to find out the location of electronic waste collection point and as an educational application that contains knowledge about electronic waste. Determining the location of the electronic waste collection site considers several aspects with the help of GIS technology. In addition, Google Maps technology is provided to direct application users to waste collection locations. This electronic waste collection uses a scoring system to attract the public to give their waste to a predetermined e-waste collection. When the community give their electronic waste, a score will be obtained based on the type and amount of waste collected. Community data and waste will be stored in Blockchain-based technology. Blockchain is a decentralized technology so that databases are distributed. Data storage on Blockchain is built using Hyperledger Fabric and Hyperledger Composer to ensure database security and integrity. Electronic waste data that has been collected can be used for various purposes. By implementing the system in this work, electronic waste management can be managed properly so that it can support the Circular Economy in Banda Aceh City."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istimurti Ciptaningrum
"Pajak karbon merupakan hal baru yang akan diterapkan di Indonesia. Penerapan pajak karbon oleh Pemerintah dilakukan tidak serentak melainkan melihat dari kesiapan masing-masing sektor industri. PT XYZ yaitu perusahaan yang memproduksi baja dengan skala besar di Indonesia, merupakan salah satu potensi objek pajak atas pemberlakuan penerapan pajak karbon setelah tahun 2025. Penelitian sebelumnya menunjukkan analisis dampak akibat penerapan pajak karbon dan analisis teknologi produksi yang rendah karbon, namun belum ada yang melakukan evaluasi terhadap kesiapan strategis penerapan pajak karbon secara komprehensif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penerapan pajak karbon berdasarkan pendekatan rantai nilai Porter dan melakukan evaluasi kesiapan strategis penerapan pajak karbon berdasarkan 8 penentu pada Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Industry 4.0 Readiness Assessment for The Circular Economy. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus pada PT XYZ, melalui pengumpulan data dengan metode wawancara dan analisis dokumentasi. Hasil temuan dari studi ini adalah terdapat dampak kenaikan biaya operasi dan investasi jika pajak karbon diimplementasikan. Namun secara jangka panjang penerapan pajak karbon akan berdampak pada efisiensi biaya energi, penurunan beban pajak dan dampak lingkungan, serta meningkatkan citra perusahaan. Selanjutnya, hasil temuan mengenai tingkat kesiapan bahwa PT XYZ berada pada skala siap untuk implementasi pajak karbon. Atas analisis dampak dan evaluasi kesiapan yang sudah dilakukan, maka terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan oleh perusahaan.

The carbon tax is a new initiative that will be implemented in Indonesia. The implementation of the carbon tax will not be carried out simultaneously but depends on the readiness of each industrial sector. PT XYZ is one of the biggest steel production businesses in Indonesia, may be one of the potential carbon tax objects in 2025. Previous research has resulted in an impact analysis of carbon tax implementation and low-carbon production technology, but none has comprehensively evaluated the industry's readiness to apply carbon tax. This study analyzes the impacts of carbon tax implementation based on Porter's value chain approach and assessed company strategic readiness based on eight determinants mentioned in the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Industry 4.0 Readiness Assessment for The Circular Economy. The method used in this research is a case study at PT XYZ through interview and documentation analysis. The findings of this study are that there is an impact of increasing operating and investment costs if the carbon tax is implemented. However, in the long term, implementing a carbon tax will have an impact energy costs efficiency, reduction in tax expense and environmental effects as well as improve the company image. Furthermore, the findings regarding the level of readiness that PT XYZ is at a ready scale for carbon tax implementation. Based on the impact analysis and readiness evaluation that has been carried out, several recommendations can be applied by the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mekkadinah
"Pembangunan dan pertambahan penduduk di Indonesia yang meningkat mendorong peningkatan kebutuhan listrik, yang saat ini masih didominasi pasokan dari sumber PLTU batubara hingga lebih dari 50%. Pengoperasian PLTU batubara menghasilkan limbah fly ash dan bottom ash (FABA) dengan volume timbulan yang sangat besar, namun pengelolaan limbah FABA ini belum sesuai dengan prinsip tingkatan pengelolaan limbah industri yang mengutamakan daur ulang (recycle). Pemanfaatan sudah dilakukan oleh PLTU, namun hanya mampu mengolah 0,11%. Penelitian ini menganalisis kandungan radionuklida dan komposisi kimia limbah FABA melalui analisis komparatif deskriptif dan analisis cost effectiveness, untuk mendapatkan jenis pemanfaatan dan biaya pengelolaan yang efektif dan mampu meningkatkan pemanfaatan dengan menerapkan circular economy. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan untuk aplikasi sederhana seperti paving block menjadi pilihan paling efektif, dengan biaya pengelolaan Rp295.488,00/ton limbah FABA. Kandungan radionuklida yang kecil dalam FABA, meyakinkan pemanfaatan aman untuk aplikasi konstruksi di masyarakat dengan melibatkan masyarakat, sehingga dapat mendorong pemanfaatan 3.240 ton limbah FABA pertahun yang dikelola oleh 1 kelompok usaha yang beranggotakan 6 orang sebagai penerapan circular economy, dan dapat membuka usaha baru juga peluang kerja bagi masyarakat sekitar PLTU batubara.

Population growth and increased development in Indonesia encourages increased demand of electricity, which is currently still dominated by supply from coal-fired power plants, reaching 50%. The operation of a coal-fired power plant produces fly ash and bottom ash (FABA) waste with a very large volume of generation, but the management of this FABA waste is not in accordance with the principles of industrial waste management that prioritizes recycling. PLTU has recycle the FABA waste, but it is only able to process 0.11%. This study analyses the radionuclide content and chemical composition of FABA waste through descriptive comparative analysis and cost-effectiveness analysis, to obtain the types of utilization and management costs that are effective and able to increase usage by implementing a circular economy. This research reflects the fact that utilization for simple applications such as paving blocks is an effective option, with a management cost of Rp295,488.00/tonne of FABA waste. The small radionuclide content in FABA ensures safe use for construction applications in the community by involving the community, so that it can encourage the use of 3.240 ton per year of FABA with a circular economy and can open new businesses as job opportunities for the community around coal fired power plant. "
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>