Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmasari Sartono
"Ruang lingkup dan Cara penelitian : Salah satu penyebab gangguan pernapasan adalah asap rokok. Asap rokok yang berasal dari ujung rokok yang terbakar (sidestream) juga mengandung bahan toksik dan karsinogenik yang sama seperti asap rokok utama (mainstream), sehingga efek pada perokok pasif hampir sama dengan efek yang timbul pada perokok aktif. Bahan berbahaya yang terdapat dalam rokok. Seperti CO, NO, Hydrogen Cyanida dapat menyebabkan kerusakan jaringan saluran napas yaitu menebalnya lapisan mukosa, hilang atau rusaknya silia dan kelainan integritas epitel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah asap rokok yang dipajankan pada tikus secara pasif dapat mempengaruhi tinggi epitel bronkiolus dan kandungan GSH pada jaringan paru. Sebagai model perokok pasif digunakan 10 ekor tikus yang dipajankan asap rokok 5 batang/20 menit setiap hari selama 12 minggu dan selama pengasapan 10 ekor tikus kontrol dikeluarkan, Kemudian diambil jaringan bronkiolus tikus untuk dibuat sediaan histologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) yang selanjutnya diamati dibawah mikroskop cahaya untuk mengukur tinggi epitel bronkiolus. Penentuan kandungan GSH dilakukan dengan cara memeriksa homogenat paru dengan metode Ellman setelah direaksikan dengan DTNB (Asam DitiobisNitroBenzoat). Perhitungan statistik tinggi epitel bronkiolus dan kandungan GSH dilakukan dengan Uji distribusi dengan Kolmogorov Smirnov (KS) dan kemaknaan dengan uji t.
Hasil dan Kesimpulan : Tinggi epitel bronkiolus pada hewan perlakuan lebih rendah bermakna dibandingkan dengan hewan kontrol (p= 0,004 ) , sedangkan kandungan GSH jaringan paru lebih tinggi bermakna dibandingkan kandungan GSH paru tikus kontrol (p--0,OO).
Terjadinya penurunan tinggi epitel bronkiolus disebabkan karena adanya peningkatan pembentukan radikal bebas yang dapat merusak makromolekul di dalam sel epitel bronkiolus. Sedangkan peningkatan kandungan GS1-1 pada jaringan paru diduga disebabkan oleh mekanisme kompensasi jaringan paru dalam menanggulangi jumlah Radikal Babas yang terbentuk.

Background and method of investigation:
One etiology of the respiratory disease is cigarette smoking. The smoke from the tip of burning cigarette, the side stream smoke , contain the toxic and carscinogenic agents as the main stream smoke. Hence, the effect of the passive smoking is almost the same as the active smoking. The substances such as CO,NO and hydrogen cyanide in cigarette's smoke can induced the respiroatory tissue damage such as thickening of epithelial mucosa, loss cilia and impairment of ephithelial integrity. The aim of this study was to analyze the effect of passive cigarette kretek smoking on the epithelial height of bronchioles an GSH content of lung tissue. This study was carried on 20 swiss Webster rats which divided into 2 groups. The fisns group was control group the second group were exposured to cigarette kretek smoke, 5 cigarette 20 minutes per day. After i 2 weeks treatment the rats were sacrified. Histological slides were made from bronchiole epithelium and stained with Haemotoxiline-Eosine ( HE) and using light microscope the height of the bronchioles, epithelium were measured. The GSH content of lung tissue was measured with Ellman Method, The result of the study the study were analyzed statistically.
Result and Conclusion:
The height of bronchiols epithelium of the treatmaent group were decreased significantly compared to the control group. The GSH content lung tissue of the treatment group were significantly higher compared to the control group. It was concluded thet passive cigarette smoking will increased the free radicals which caused the macromolecules damage of the bronchioles epithelium and with the consequences increased of endogen antioxidant level such as GSH.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T17680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumboyono
"Merokok merupakan kebiasaan yang dopat merugikan kesehatan baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Sampai sekarang kebiasaan merokok cenderung suUt untuk dihentikan bahkan mengalami peningkatan. Pembaiasan Kadar tar dan nikotin yang dilakukan pemerintah justru mengakibatkan porgeseran pola konsumsi rokok di Indonesia. Kecenderungan pergeseran tersebut tercermin dalam peningkatan konsumsi rokok rendah tar dan nikotin di Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arti dan makna pengalaman perokok dalam mengkonsumsi fokok rendah tar dan nikotin di Kota Malang. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif menurut Spiegelberg (1975) dengan teknik pengambilan sampel convinience sampling. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data dengan bentuk pertanyaan open-ended semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder, kemudian dilakukan transkrip verbatim dan dianalisis dengan menggunakan metode Colaizzi (1978). Etika penelitian diperhatikan dengan menghormati prinsip autonomy. confidentiality serta projection from discomfort. Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip credibility, transferability. deperrdability dan confirmability. Penelilian menghasiikan 17 tema pengalaman perokok yaitu, alasan pertama kali merokok alasan merokok mild persepsi tentang manfaat dan bahaya mengkonsumsi rokok mild perubahan yang terjadi setelah menjadi perokok mild dampak yang dirasakan akibat porubahan pola merokok respon perokok terhadap atribut rokok mild alasan berhenti merokok sementara alasan kembali merokok persepsi alasan berhenti merokok upaya berbeli merokok ; perubaban yang dirasakan setelah menjalankan upaya-upaya berhenti merokok dimana suasana hati terasa nyaman, fungsi sosial. kebiasaan merokok ; jenis dan strategi layanan yang dibutuhkan untuk berhenti merokok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebiasaan merokok mild juga dapat mengganggu kesehatan karena perokok menghisap rokok lebib banyak atau lebih dalam. Pemerintah sebagai pengambil kebijakan pengamanan rokok bagi kesehatan disamakan untuk melarang pencantuman label mild, lights, ultra lights dan label sejenis lainnya yang dapat dipersepsikan secara keliru oleh perokok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T21854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Handayani
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor (karakteristik, keterjangkauan, pengetahuan, sikap, dan keterpaparan terhadap iklan rokok) yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel berjumlah 166 siswa yang diambil dengan metode stratified random sampling dan kuesioner sebagai alat ukur penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,1% responden merokok, 48,8% berjenis kelamin laki-laki dan 12,8% perempuan. Sejumlah 33,3% responden yang merokok berumur 14-15 tahun dan 25,4% berumur 12-13 tahun. Berdasarkan hasil uji khai kuadrat terdapat 4 variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan perilaku merokok pada siswa-siswi MTs Negeri 1 Kota Bekasi: jenis kelamin, keterjangkauan terhadap rokok, sikap terhadap rokok, dan keterpaparan terhadap iklan rokok di media massa dan point of sales.

The purpose of this research is to determine factors (characteristics, affordability of cigarettes, knowledge of cigarettes impact, attitudes to cigarettes, and cigarette advertising exposure) that associated with adolescent smoking behavior in Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Bekasi. This research used cross sectional design with 166 samples collected by stratified random sampling method and questioner as research instrument.
The result of this research showed that 30,1% respondents smoking, 48,8% are male and 12,8% are female. About 33,3% respondents who smoke are 14-15 years old and 25,4% are 12-13 years old. According to chi square test, there are 4 variables which have significant related with smoking behavior of students in Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Bekasi: gender, affordability of cigarettes, attitudes to cigarettes, and exposure to cigarette advertising in mass media and point of sales.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Adyanty
"Penelitian yang berjudul Persepsi Mahasiswa Terhadap Kampanye Anti Merokok (Studi Perencanaan Sosialisasi Pembatasan Kawasan Merokok Di Universitas Paramadina) mempunyai tujuan secara umum adalah untuk mendapatkan masukan-masukan ide dan gagasan secara konkret dan bahan rekomendasi dasar untuk merencanakan sosialisasi pembatasan kawasan merokok di lingkungan Kampus Paramadina yang akan segera diterapkan saat ini. Sedangkan tujuan khususnya adalah mendapatkan pengetahuan tentang persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa merokok, dan kendala-kendala yang dihadapi, serta reaksi mahasiswa dalam penerapkan pembatasan kawasan merokok.
Penulis menggunakan Metode Focus Group Discussion (FGD) dan analisis kualitatif. Obyek penelitiannya adalah Mahasiswa Universitas Paramadina yang berjumlah 9 orang dan membahas mengenai Kampanye Anti Merokok (sosialisasi pembatasan kawasan merokok di Universitas Paramadina) dan didukung dengan diskusi kelompok serta wawancara mendalam dengan tiga pejabat Universitas Paramadina. Berdasarkan pengamatan pada saat diskusi dan juga dilengkapi dengan catatan lapangan serta dokumentasi penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dari hasil penelitian persepsi mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari pembuatan penilaian (Judgment) atau pembentukan kesan (Impression) sebagai upaya dalam memberikan makna pada informasi yang didapat.
Persepsi merupakan aktivitas yang integrated artinya bahwa seluruh apa yang ada di dalam did individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir dan keseluruhan aspek individu turut berperan. Maka dalam persepsi sekalipun stimulus yang sama diterima oleh setiap individu dipastikan hasil yang didapat tidak akan sama. Teori pendekatan khalayak (audience approach theory) terbukti bahwa dalam menganalisis penerimaan pesan komunikasi mempunyai peranan aktif untuk memilih pesan komunikasi yang sesuai dengan keinginannya.
Komunikasi akan melakukan pemilihan pesan yang diterima melalui media dengan mekanisme sebagai berikut : Pemilihan terpaan (selective exposure), pemilihan perhatian (selective attention), pemilihan persepsi (selective perception) dan pemilihan ingatan (selective retention). Kekuatan anggota peer group dapat mempengaruhi anggota lainnya melalui pertukaran informasi dan pengalaman, karena peer group adaiah salah satu kelompok sosial yang cukup besar mempengaruhi kehidupan seseorang, sebagaimana para mahasiswa di Universitas Paramadina. Peer group mempunyai pengaruh besar terhadap pencegahan ataupun menangani dampak penggunaan rokok bagi kesehatan, karena peer group merupakan salah satu media sosialisasi remaja. Motivasi mahasiswa untuk melindungi diri, pada dasamya dapat diteguhkan oteh empat komponen kognitif atau persepsi, yaitu Severity, Vulnerability, Self efficacy dan Respon efficacy. Kesimpulan yang didapat adalah Penerapan Sosialisasi Pembatasan Kawasan Merokok dapat diterima dan segera diwujudkan.

This study titled "Persepsi Mahasiswa Terhadap Kampanye Anti Merokok (Studi Perencanaan Sosialisasi Pembatasan Kawasan Merokok Di Universitas Paramadina)" generally aims to obtain input ideas and real thought as bases to develop socialization plan for smoking area restriction at the University of Paramadina that will be implemented in the near future. The specific aim is to get an understanding about students' perception to smoking, factors that influence to smoking, as well as constraints and obstacles and students' resistance against the implementation of smoking restriction area.
We employ Focus Group Discussion (FGD) methodology and qualitative analysis in this research. The object of this research is 9 (nine) students of the University of Paramadina. The FGD discusses Anti-Smoking Campaign, especially the socialization of smoking restriction area within the Campus. The discussion is also supported by classroom discussion and in-depth interview with 3 (three) high ranking officials of the University.
Based on the observation during the discussions and data obtained from field research findings, we conclude that object? perception depends upon their judgments and impression to the message they received. Perception is an integrated activity that involves feelings, experiences, intellects, and other person internal aspects. Therefore related to perception even the same stimuli to different person leads to different reaction. Audience approach theory proves that the analysis of received communicated messages plays an active role to opt messages suited to oneself expectation.
Communicant chooses messages transmitted by medium using mechanism as follows: selective exposure, selective attention, selective perception, and selective retention. The strength of a peer may influence other group members through information and knowledge exchanges as peer groups are social association that significantly influences one's mental capacity. Peer group has significant role in the prevention or reduction of smoking since peer group is an important youth socialization medium. Students motivation to protect them self is determined by 4 (four) cognitive perception components, which are severity, vulnerability, self efficacy, and response efficacy.
The overall finding of this research is that smoking restriction area is acceptable and can be realized and implemented soon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Meidina
"Prevalensi perokok yang berhasil berhenti merokok di Indonesia diketahui menunjukkan angka yang rendah. Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang mengonsumsi rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh smoking abstinence self-efficacy (SASE) dan frekuensi perilaku merokok terhadap perilaku sehat mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki keinginan berhenti merokok. Perilaku sehat yang diukur dalam penelitian ini meliputi sarapan, kudapan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi rokok, dan menimbang berat badan. Penelitian korelasional ini melibatkan 153 partisipan yang terdiri dari 102 laki-laki, dan 51 perempuan dengan usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SASE adalah prediktor yang lebih kuat memengaruhi perilaku sehat dibandingkan dengan frekuensi perilaku merokok. Pengukuran yang lebih mendalam terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku sehat pada perokok yang ingin berhenti dapat dieksplor lebih jauh.

Prevalence of smokers who succeed in their quit attempt in Indonesia is decreasing. Undergraduate students are a group of people who consume cigarettes. This study aims to investigate the effect of smoking abstinence self-efficacy (SASE) and cigarette smoking frequency on health behavior among undergraduate students of Universitas Indonesia who willing to quit smoking. The aspect of health behavior that are measured in this study are breakfast, snacking, physical activity, consumption of alcohol, consumption of cigarettes, and keep in healthy weight. The correlational study took a participants totally 153 students, 102 male, and 51 female in 18-25 years old. Results indicated that SASE was the strongest predictor of health behavior rather than cigarette smoking frequency. Further measurements related to factors that can influence health behavior in smokers who willing to quit can be explored further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library