Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Airlangga Hanif Sucahyo
Abstrak :
Isu mengenai flu burung (avian influenza) yang disebabkan oleh virus H5N1, yang telah mewabahi Indonesia sejak akhir tahun 2003 hingga saat ini, tidak pelak membuat pihak-pihak yang bergerak dalam usaha peternakan khususnya peternakan ayam terkena imbas langsung. Imbas tersebut seperti menurunnya omset secara drastis akibat penghentian ataupun pengurangan konsumsi ayam secara agregat oleh masyarakat. KBTM (Kelompok Bina usaha Tani Muslim), salah satu perusahaan ternak ayam tradisional di kawasan Depok, menerapkan blue ocean strategy (strategi samudra biru) guna menanggulangi dampak isu flu burung terhadap kondisi usaha peternakan ayam. Blue ocean strategy yang dilaksanakan oleh KBTM menitik-beratkan terhadap penghilangan nuansa persaingan antar sesama pengusaha ternak ayam, yaitu dengan adanya penyeragaman strategi misalkan dalam pemberlakuan harga yang seragam (dengan istilah "harga posko"), Saling melakukan "titip-jual" (dengan istilah DO, delivery order) antar pengusaha apabila ayam hasil ternak salah satu pengusaha mengalami kesulitan dalam penjualan di pasar. Penyeragaman strategi bisnis yang diprakarsai oleh KBTM terhadap beberapa pengusaha ternak di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) merupakan salah satu cara agar suatu perusahaan keluar dari apa yang dinamakan red ocean (samudera merah), Red ocean merupakan "kontra" istilah dari blue ocean, di mana usaha dalam suatu industri saling bersaing dan berebut pangsa pasar dengan berbagai strategi hingga tercipta "pertempuran berdarah" antar perusahaan. Penelitian karya akhir di KBTM dilakukan dengan sistem kualitatif , berikut analisis data secara deskriptif dan konseptual. Adapun yang menjadi framework utama adalah konsep blue ocean strategy, hasil publikasi Prof. Kim dan Prof. Mauborgne. Konsep penunjang lainnya (yang mempunyai "semangat" blue ocean) turut disertakan dalam karya akhir ini, guna memperkaya analisis. Permasalahan yang disorot pada penulisan karya akhir ini adalah apakah aplikasi blue ocean strategy yang dipublikasikan Prof Kim dan Prof. Mauborgne dapat memberikan pengaruh terhadap bidang usaha ternak ayam di KBTM. Setelah melakukan penelitian dan penganalisisan, maka dapat diketahui bahwa: 1. KBTM terbukti mengaplikasikan konsep resmi blue ocean strategy, hasil publikasi Prof W. Chan Kim dan Prof Renee Mauborgne, sesuai dengan langkah-langkah sistematis, yang oleh Kim dan Mauborgne anjurkan dalam buku Blue Ocean Strategy. 2. Blue ocean strategy terbukti sebagai solusi strategi bisnis yang baik, khususnya dalam mengatasi dampak isu penyebaran flu burung, Solusi strategi bisnis yang balk ini tidak hanya untuk KBTM saja, melainkan para partner perusahaan ternak tradisional se-Jabodetabek, yang oleh KBTM diajak untuk melakukan penyeragaman strategi. 3. Kendala yang menghambat pengaplikasian blue ocean strategy dalam KBTM adalah mengenai status quo (resistant to change - sikap stakeholders yang tidak ingin melakukan perubahan). Kendala tersebut dapat diatasi, melalui langkah pendekatan persuasif oleh Direktur Utama KBTM terhadap stakeholders, agar menyetujui pengaplikasian blue ocean strategy. Faktor kritis yang sangat mempengaruhi key success factor (KSF) dan sustainable competitive advantage (SCA) penerapan blue ocean strategy dalam KBTM, adalah menyangkut mental stakeholders untuk senantiasa bersedia menerima berbagai perubahan kearah yang lebih baik. Terkadang perubahan tersebut menuntut suatu keadaan awal, dimana stakeholders harus meninggalkan zona "kenyamanan" sementara, untuk kembali bekerja keras guna meraih zona "kenyamanan" tersebut. Ada suatu insight (makna terdalam atau sesungguhnya) yang harus digali guna merubah mental stakeholders KBTM. Untuk menemukan insight ini, maka haruslah ada kedekatan emosional yang dibangun secara interpersonal, Setelah kedekatan emosional interpersonal ini berhasil dibangun, maka akan memudahkan sosialisasi blue ocean strategy dan dapat memudahkan melakukan ajakan untuk mengaplikasikannya, sebagai solusi dalam mengatasi kerugian akibat penyebaran isu flu burung dan juga sebagai solusi bisnis dalam jangka panjang dalam berbagai keadaan. Penelitian karya akhir ini memiliki keterbatasan berupa data-data yang kurang lengkap, baik internal maupun eksternal yang dapat berbentuk laporan tertulis laporan keuangan perusahaan) ataupun hasil wawancara pihak stakeholders KBTM (misalkan wawancara untuk mengetahui sikapnya terhadap eksekusi strategi yang dijalani perusahaan). Mengingat bahwa KBTM memang bare dalam mengaplikasikan konsep blue ocean strategy (kurang dari satu tahun). Disarankan lebih lanjut oleh penulis untuk melakukan penelitian blue ocean strategy dengan objek perusahaan yang bergerak di bidang perayaman ataupun bidang ternak lainnya (baik itu KBTM ataupun perusahaan lain) dalam kurun waktu lebih panjang, agar dapat menemukan suatu indikasi-indikasi baru yang dapat menyempumakan konsep bisnis blue ocean.
Bird flu issue (avian influenza) which caused with H5N1 virus, which has already become epidemic in Indonesia since latest 2003 until now, make animal husbandry entrepreneur especially chicken husbandry entrepreneur hit the direct negative effect. Declining turnover or descending chicken consumption in society aggregate, it is two negative effect because bird flu epidemic issue. KBTM (Kelompok Bina usaha Tani Muslim), one of traditional chicken husbandry enterprise in Depok, apply blue ocean strategy for solving the bird flu negative effect toward chicken husbandry business condition. In applying blue ocean strategy, KBTM emphasize to eliminate the competition nuance inter the others chicken husbandry enterprise. Uniformity of price (the community called "harga posko" as a termination) and delivery order (DO) system inter husbandry if one of them get the sales problem in the market, as the ways of business strategy uniformity which has the blue ocean spirit. Business strategy uniformity, which pioneered by KBTM toward with some husbandry partners in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) as one of the ways in order to divergence from red ocean. Red ocean is contrary termination of Blue Ocean, when the industry players compete head-to-head. This final work research in KBTM did with qualitative system, with descriptive and conceptual analysis. The primary framework is blue ocean strategy concept, which published by Prof. Kim and Prof. Mauborgne. The others secondary concept (which contains blue ocean strategy spirit) is used to enrich analysis. To identify the problem, writer stresses one big question: is blue ocean strategy which published by Prof. Kim and Prof. Mauborgne could give the impact for chicken husbandry enterprise in KBTM. After did the research and analyzing, then can knew that: 1. KBTM use the licensed blue ocean strategy concept systematically. 2. Blue ocean strategy proven as an excellent business solution, especially for reducing the negative effect of bird flu issue. This strategy is also good for KBTM partner (the other chicken husbandry enterprise). 3. The primary problem in executing blue ocean strategy is stakeholder status quo (resistant to change) attitude. This problem has already solved by persuasive approach, which KBTM CEO applied toward stakeholder, in order for agreeing blue ocean strategy application. Critical factor which leverage key success factor (KSF) and sustainable competitive advantage (SCA) blue ocean strategy application in KBTM, is about stakeholder attitude to be ready accept the good changing. It sue stakeholder to leave the comfort zone temporary, for work hard to get it again. There is insight to find for changing the KBTM stakeholders attitude. To find the insight, emotional nearness should build in interpersonal. Interpersonal emotional nearness made blue ocean strategy socialization and application easier. As solution for reduce bird flu issue negative effect, nor as long term business solution in every condition. This final research had limitation that is insufficient internal or external data (e.g.: financial statement and interview report with KBTM stakeholders to get the information about their attitude toward corporate strategy), because the novelty application of blue ocean strategy in KBTM (less than one year). The advance suggestion for blue ocean strategy research in chicken husbandry enterprise or any animal husbandry enterprise (in KBTM or in
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiddria Fala
Abstrak :
Pembangunan peternakan merupakan suatu usaha yang produktif untuk melakukan perubahan bagi kesejahteraan masyarakat. Karena itulah dalam rangka pengembangan usaha kecil dengan berbagai kendala dan tantangannya baik yang berasal dari pelakunya sendiri maupun dari pihak pemerintah sebagai lembaga yang menetapkan kebijakan perlu untuk dicarikan pemecahan masalahnya. Hal ini juga dialami oleh kegiatan usaha kecil peternakan di Kawasan Sentra Produksi Guguk Kabupaten Lima Puluh Kota. Kendala tersebut antara lain mencakup permodalan, pemasaran, dan teknologi pendukung yang tidak dimiliki serta ketergantungan dengan daerah lain penghasil pakan, bibit dan obat-obatari ayam. Berdasarkan hal tersebut diatas penelitian ini mencoba untuk melihat dan menganalisa kendala-kendala yang dihadapi para peternak ayam di Kawasan Sentra Produksi Peternakan Ayam Guguk Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan temuan dan analisa tersebut tesis ini juga berusaha untuk.membahas kebijakan-kebijakan seperti apa yang dapat disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam membantu usaha peternakan ayam tersebut guna menyempurnakan kebijakan penetapan Kawasan Sentra Produksi Peternakan Ayam Guguk Kabupaten Lima Puluh Kota sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh peternak tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Sentra Produksi Guguk Kabupaten Lima Puluh Kota dengan mempergunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indept interview) dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan dengan purposive dan snowballing. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui 2 tahapan yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para peternak berasal dan berbagai tingkat pendidikan yaitu: SD sebanyak 4,38 %, SLTP sebanyak 21,91 %, SLTA sebanyak 63, 34 % dan Diploma s.d. Sarjana sebanyak 10,35 %. Modal yang ada pada peternak banyak yang berasal dari peternak itu sendiri dan ada yang berasal dari lembaga pemberi kredit serta para peternak terkendala dalam mencari modal tambahan untuk pengembangan dan peremajaan peternakan mereka. Teknologi yang digunakan masih kurang dan tidak merata untuk mendukung kegiatan produksi dan pascaproduksi dengan manajemen usaha yang digunakan ada yang menggunakan manajemen perusahaan dan juga menggunakan manajemen keluarga sebagai manajemen yang terbanyak yang dilakukan sehingga terdapat bias antara keuangan rumah tangga dan keuangan perusahaan. Untuk pemasaran hasil produksi peternakan ayam, ada peternak memasarkan sendiri dan lainnya akan menunggu para pembeli datang ke peternakan mereka. Kendala lain adalah besarnya ketergantungan akan dunia luar untuk penyediaan pakan ayam, obat-obatan dan bibit/DOC ayam. Karena itulah dirasakan perlu intervensi pemerintah dalam rangka pengembangan usaha kecil peternakan untuk mendapatkan modal dari lembaga pemberi kredit dengan kembali memperhatikan sistem pemberian kredit yang telah ada pada saat ini agar benar-benar dapat menyentuh para peternak, penciptaan kestabilan harga produk yang mereka hasilkan, sehingga para peternak memiliki bargaining power terhadap produk yang mereka tersebut. Hal lainnya yang dapat dilakukan pemerintah adalah pengenalan usaha peternakan dengan mempergunakan manajemen perusahaan yang akan sangat membantu peternak untuk memulai usaha mereka bukan hanya sebagai kegiatan untuk menghidupi keseharian mereka saja melainkan dapat menambah kesejahteraan para peternak dan pengenalan serta percepatan penggunaan teknologi yang telah ada agar produk yang peternak hasilkan dapat bersaing dengan produk sejenis dan daerah lain. Disamping itu perlu juga untuk pengenalan pengolahan produk sampingan peternakan sehingga peternak akan menghasilkan nilai tambah untuk penghasilan para peternak ayam tersebut, serta pelebaran pasar produk peternakan dan juga produk sampingannya keluar Sumatera Barat dengan bantuan dari pemerintah sebagai jembatan penghubungnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library