Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bramanda Dwi Putra
"

Sektor transportasi adalah sektor konsumsi energi minyak terbesar dan penghasil emisi gas terbesar kedua di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Indonesia mengeluarkan keputusan presiden untuk mobil listrik di Indonesia, yang menargetkan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Beberapa kendala akan dihadapi dalam mengadopsi kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya adalah kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik. Dengan nilai investasi tinggi dan beragam teknologi pengisian memaksa pemerintah untuk dapat memilih teknologi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih alternatif terbaik untuk memberikan rekomendasi bagi pemerintah Indonesia dalam memilih jenis stasiun pengisian yang tepat untuk Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, model berbasis hirarki telah dikembangkan dengan mempertimbangkan sembilan kriteria dan tiga alternatif, yaitu bertukar baterai, induktif, dan konduktif. Penelitian ini menggunakan metode gabungan dari proses hierarki analitik (AHP) dan teknik untuk preferensi pesanan dengan kemiripan dengan solusi ideal (TOPSIS). Analisis mengungkapkan bahwa alternatif pengisian konduktif memegang peringkat pertama di antara semua alternatif yang dipertimbangkan.

 


The transportation sector is the largest oil energy-consuming sector and the second-largest emitter of gas emissions in Indonesia. To overcome this, the Government of Indonesia issued a presidential decree for electric cars in Indonesia, which targets to accelerate the adoption of electric vehicles in Indonesia. Several obstacles will be faced in adopting an electric vehicle in Indonesia, one of which is the readiness of an electric vehicle charging station. With a high investment value and a variety of charging technology forces the government to be able to choose the right technology. The objective of this research is to select the best alternative to provide recommendations for the Indonesian government in choosing the right type of charging station technology for Indonesia. In order to accomplish the aim, a hierarchy-based model has been developed by considering nine criteria and three alternatives, namely battery swapping, inductive, and conductive. This research uses the combined method of analytic hierarchy process (AHP) and technique for order preference by similarity to ideal solution (TOPSIS). Analysis reveals that the alternative, ‘Conductive Charging,’ holds the first rank among all considered alternatives.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Hipi
"Pengembangan kendaraan listrik tentunya perlu didukung oleh sistem charging station yang bisa menjangkau pengguna kendaraan listrik secara umum dan di samping itu juga bermanfaat dalam pemanfaatan energi terbarukan. Masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi CS. Idealnya kendaraan listrik menggunakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini mengkaji strategi keberlanjutan dari Hybrid Charging station (HCS) dengan metode Life Cycle Costing (LCC), Life Cycle Assesment (LCA) dan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, hreat). Metode penelitian menggunakan metode gabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek ekonomi HCS tergolong efisien, kemudian pada aspek lingkungan komponen photovoltaic yang memberikan kontribusi terbesar terhadap dampak yang ditimbulkan. Stategi keberlanjutan HCS perlu didukung oleh seluruh stake holder yang berperan dalam  pengembangan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya. Kesimpulan penelitian adalah strategi pengembangan HCS yang tepat dapat mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi dan memudahkan pengembangan charging station yang ramah lingkungan.

The development of electric vehicles certainly needs to be supported by a charging station system that can reach electric vehicle users in general and besides that is also beneficial in the use of renewable energy. The problem in this research is to examine the use of renewable energy as a CS energy source. Ideally electric vehicles use renewable energy sources that are environmentally friendly. The purpose of this study is to examine the sustainability strategy of the Hybrid Charging station (HCS) using the Life Cycle Costing (LCC) method, Life Cycle Assessment (LCA) and SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threat). The research method uses a combined method. The results showed that on the economic aspect HCS was classified as efficient, then on the environmental aspect the photovoltaic component contributed the most to the impact. The HCS sustainability strategy needs to be supported by all stakeholders who play a role in the development of electric vehicles and their supporting infrastructure. The conclusion of the research is that the right HCS development strategy can reduce environmental impact, increase efficiency and facilitate the development of environmentally friendly charging stations."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zandy Nizwardhana
"ABSTRAK

Tingginya penggunaan kendaraan bermotor merupakan penyebab utama polusi udara yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Salah satu program pemerintah dalam menghadapi masalah ini adalah melakukan produksi massal mobil listrik, namun masalah utama yang menghalangi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan kendaraan berbahan bakar alternatif adalah kurangnya stasiun pengisian dan keterbatasan jarak tempuh kendaraan tanpa melakukan pengisian. Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan optimasi lokasi stasiun pengisian untuk mobil listrik dengan studi kasus di DKI Jakarta. Fungsi tujuan yang digunakan pada penelitian ini adalah meminimalkan total biaya pembuatan stasiun pengisian, biaya transportasi pengguna mobil listrik untuk melakukan pengisian, dan kerugian waktu pengguna mobil listrik untuk melakukan pengisian.


ABSTRACT

 


The high number of gasoline vehicles usage in Indonesia is the main cause of air pollution which affect the environment quality. One of the government programs to overcome this problem is to mass-produce electric cars, but the main problems that become barriers that prevent alternative fuel vehicles becoming more popular are the lack of charging stations and the limited vehicle range without charging. Therefore, this research will conduct optimization of charging station location for electric cars with case study in DKI Jakarta. The objective function used is to minimize the cost of making the charging station, the driver's transportation cost to do the charging, and the time spent by the driver to charge the electric vehicle.

 

"
2019
T52506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubby Anistia Prasetyo
"Saat ini, Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Salah satu bentuk visi tersebut adalah membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. IKN membawa konsep smart city dengan mengacu kepada enam kunci utama, salah satunya Transportation & Mobility. Disamping nilai tersebut, pembangunan IKN memicu perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan yang kerap disebut urbanisasi. Peningkatan jumlah penduduk membuat permintaan terhadap layanan transportasi semakin meningkat sehingga menimbulkan masalah kemacetan. Masalah kemacetan berdampak merugikan untuk lingkungan dan perekonomian. Hal ini disebabkan luaran emisi dari bahan bakar dan waktu yang terbuang sia-sia. Jika mengacu ke enam kunci utama IKN, implementasi Urban Air Mobility (UAM) merupakan salah satu inovasi berbasis transportasi cerdas untuk mendukung mobilisasi masyarakat di KIPP 1A. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain konseptual UAM yang meliputi variabel penitikkan lokasi vertiport antara KIPP 1A – IKN - Kalimantan, konsep operasional (skema jarak dekat dan jauh), sarana berupa Electric Vertical Take Off Landing (eVTOL), desain vertiport, charging station, dan hanggar, serta prasarana (Air Traffic Management dan pemeliharan). Hasil dari analisis tersebut akan dilanjutkan untuk direncanakan pemilihan rute berdasarkan fungsi bangunan dari KIPP 1A menuju wilayah IKN dan Kalimantan. Kedua analisis tersebut akan menjadi dasar dalam perencanaan pengembangan Urban Air Mobility tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Currently, Indonesia has the goal of realizing the vision of a Golden Indonesia 2045. One form of this vision is building an Ibu Kota Nusantara (IKN) in East Kalimantan. IKN brings the smart city concept by referring to six main keys, one of which is Transportation & Mobility. Apart from this value, the development of IKN triggers population movement from rural to urban areas which is often called urbanization. The increase in population makes demand for transportation services increase, giving rise to congestion problems. Congestion problems have a detrimental impact on the environment and economy. This is due to emissions from fuel and wasted time. If we refer to the six main keys to IKN, the implementation of Urban Air Mobility (UAM) is one of the smart transportation-based innovations to support community mobilization in KIPP 1A. This research aims to analyze the conceptual design of UAM which includes the variables of vertiport location between KIPP 1A - IKN - Kalimantan, operational concept (short and long distance schemes), facilities in the form of Electric Vertical Take Off Landing (eVTOL), vertiport design, charging station, and hangars, as well as infrastructure (Air Traffic Management and maintenance). The results of this analysis will be continued to plan route selection based on building function from KIPP 1A to the IKN and Kalimantan areas. These two analyzes will be the basis for planning the development of Urban Air Mobility not only in Indonesia but throughout the world."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Adam Alrosyid
"Mobil listrik berkembang pesat di Indonesia dan pengisian daya mobil listrik selama waktu beban puncak dapat menambah beban pada jaringan. Salah satu solusinya adalah dengan menggeser waktu pengisian ke waktu di luar beban puncak. Menaruh stasiun pengisian di gedung perkantoran dan memenuhi kebutuhan pengisian daya selama jam kerja kantor dengan harga yang lebih rendah dari grid dapat menarik pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian batrai kendaraan listrik di luar waktu beban puncak. Studi ini bertujuan menganalisa keuntungan bagi lingkungan dengan melakukan pengisian mobil listrik menggunakan solar photovoltaic (PV). Menggunakan grid sebagai perbandingan dengan pengisian dengan PV didapatkan bahwa biaya pengisian dengan PV 40% lebih rendah dari jaringan listrik dan jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak biayanya 70% lebih rendah. Dan dengan pendekatan bottom-up menggunakan metode  fuel-based  total emisi CO2 per orang (TEPp) yang dihasilkan 90% lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang diisi menggunakan PV.

Electric car is growing rapidly in Indonesia and charging electric vehicle (EV) during grid peak hours can give additional burden to the grid. One of the solutions is by shifting charging time to off-peak hours. Putting charging station in office building and fulfill charging demand during office hour at lower price than standard grid can attract owner to charge their EV at off-peaks hours. This study is to analysis the environmental benefit of charging EV using solar photovoltaic (PV). Using the standard grid charging as comparison to solar PV charging station is found that solar PV charging is 40% cheaper and more than 70% cheaper if compared to gasoline vehicle. Also, with bottom-up approach using fuel-based method the result of total CO2 emission per person (TEPp) can be more than 90% lower compared to gasoline vehicle while EV is charged by solar PV. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abid Yafi Abiyyu
"Bertambahnya kendaraan listrik (EV) mendorong kebutuhan akan sistem manajemen pengisian daya yang efisien dan adil untuk memastikan pengoperasian stasiun pengisian daya listrik yang optimal. Optimalisasi biaya operasional stasiun pengisian menjadi penting untuk meningkatkan kelayakan ekonomi dan mendukung adopsi EV secara luas. Makalah ini mengusulkan kerangka kerja Rolling Optimization (RO) yang mengintegrasikan kriteria max-min fairness untuk mengalokasikan daya pengisian beberapa EV secara efisien dan meminimalkan total biaya energi. Tahap pertama dengan merancang RO untuk memprediksi ketersediaan daya stasiun dari microgrid dengan pemanfaatan energi terbarukan dan sistem penyimpanan energi. Tahap kedua dengan merancang kebutuhan daya listrik beberapa EV yang diparkir dengan masukkan waktu keberangkatan, target state of charge (SOC), dan SOC sekarang. Berikutnya melakukan alokasi daya sesuai dengan kriteria max-min fairness pada setiap EV yang melakukan pengisian daya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode RO yang diusulkan mampu mengelola distribusi daya bahkan pada jumlah kendaraan banyak, dengan semua kendaraan listrik berhasil mencapai target SOC sebelum waktu keberangkatan. Pada skenario jumlah kendaraan listrik yang sedikit (skenario 1 dan 2), sistem menghasilkan surplus operasional. Pada skenario 3 dan 5 sistem mampu menjaga distribusi energi yang adil meskipun terjadi peningkatan biaya operasional. Keseluruhan skenario menghasilkan keuntungan, metode RO dengan kriteria max-min fairness efektif dalam manajemen energi microgrid untuk stasiun pengisian kendaraan listrik.

The increasing number of electric vehicles (EVs) drives the need for an efficient and fair charging management system to ensure optimal operation of electric vehicle charging stations. Optimizing operational costs of charging stations is crucial to enhance economic feasibility and support the widespread adoption of EVs. This paper proposes a Rolling Optimization (RO) framework that integrates the max-min fairness criterion to efficiently allocate charging power among multiple EVs and minimize the total energy cost. The first stage involves designing an RO to predict station power availability from a microgrid that utilizes renewable energy sources and an energy storage system (BESS). The second stage models the power demand of parked EVs by considering their departure time, target state of charge (SOC), and current SOC. Subsequently, power allocation is performed using the max-min fairness approach to ensure equitable and target-compliant energy distribution for each charging EV. Simulation results show that the proposed RO method can effectively manage power distribution even with a large number of EVs, with all EVs successfully reaching their target SOC before departure time. In scenarios with fewer EVs (Scenarios 1 and 2), the system generates an operational surplus. In higher-load scenarios (Scenarios 3 and 5), the system maintains fair energy distribution despite increased operational costs. Overall, all scenarios yield economic gains, demonstrating the effectiveness of the RO framework with max-min fairness in microgrid energy management for EV charging stations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theo Kharisma Widjaja
"Dalam upaya untuk mempercepat transisi energi menuju Net Zero Emission di tahun 2060, pemerintah Indonesia memiliki beberapa target ambisius, salah satunya adalah untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik (Electric Vehicle). Untuk mendukung target tersebut, infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau “Charging Station” menjadi kebutuhan primer, khususnya di Ibu Kota Nusantara yang diimpikan menjadi kota berkelanjutan yang menargetkan 100% energi keberlanjutan. Oleh karena itu, implementasi SPKLU tentunya memerlukan analisis yang mendalam terkait kelayakan finansial, terutama bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sekarang menjadi tulang punggung utama dalam Pembangunan SPKLU di IKN, dan juga sektor swasta yang ingin ikut serta berinvestasi di sektor ini. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kelayakan finansial rencana proyek implementasi SPKLU di IKN dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari studi literatur, data sekunder, serta simulasi proyeksi keuangan berdasarkan kondisi pasar dan regulasi yang berlaku. Hasil penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa proyek implementasi SPKLU di IKN memiliki prospek yang baik dan menarik, akan tetapi keberhasilannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti insentif fiskal pemerintah, kerjasama yang baik dengan pihak swasta, dan model bisnis yang diterapkan. Dengan adanya semua hal tersebut, proyek ini dapat menjadi peluang bisnis yang baik serta berkelanjutan, juga mendukung visi dan misi Indonesia dalam transisi energi hijau.

In an effort to accelerate the energy transition towards Net Zero Emissions by 2060, the Indonesian government has several ambitious targets, one of which is to increase the adoption of electric vehicles (Electric Vehicles). To support this target, infrastructure for Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) or "Charging Stations" is a primary need, especially in the capital city of the archipelago which dreams of becoming a sustainable city targeting 100% sustainable energy. Therefore, the implementation of SPKLU certainly requires an in-depth analysis regarding financial feasibility, especially for the State Electricity Company (PLN) as a State-Owned Enterprise (BUMN) which is now the main backbone in SPKLU development in IKN, and also the private sector who want to participate in investing in this sector. This research is aimed at analyzing the financial feasibility of the SPKLU implementation project plan in IKN using the Discounted Cash Flow (DCF), Net Present Value (NPV), and Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period methods. The data used in this research was obtained from literature studies, secondary data, and financial projection simulations based on market conditions and applicable regulations. The research results so far show that the SPKLU implementation project in IKN has good and attractive prospects, but its success is influenced by several factors such as government fiscal incentives, good cooperation with the private sector, and the business model implemented. With all these things in place, this project can be a good and sustainable business opportunity, also supporting Indonesia's vision and mission in the green energy transition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library