Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pratama S.P.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nelly Susanto
Abstrak :
Tujuan: Untuk menilai tingkat sensitifitas dan spesifisitas ultrasonografi (USG) resolusi tinggi terhadap elektromiografi (EMG) dalam mendiagnosis sindroma terowongan karpal (STK). Bahan dan Cara: Penelitian ini merupakan uji diagnostik dari 30 pasien (44 sampel) dengan klinis sindroma terowongan karpal yang dilakukan pemeriksaan ultrasonografi resolusi tinggi dibandingkan dengan pemeriksaan elektrorniografi sebagai baku emas. Kriteria diagnosis USG resolusi tinggi dibuat berdasarkan penemuan yang dilakukan oleh Calleja Cancho dick., Buchberger dick, serta Mesgarzadeh dick. Hasil: Dari perhitungan statistik didapatkan nilai sensitifitas, spesifisitas dan Kappa USG resolusi tinggi terhadap EMG adalah 97,1%, 60% dan 0,84. Kesimpulan: USG resolusi tinggi sensitif dalam mendiagnosis STK namun tidak spesifik. Didapatkan korelasi yang baik antara USG resolusi tinggi dan EMG.
Objective: The purpose of this study is to evaluate sensitivity and specificity of the high resolution ultrasonography as compare to electromyography to diagnose carpal tunnel syndrome (CTS). Methods: This cross sectional study evaluated the high resolution sonography of 30 consecutive patients (44 samples) with clinical CTS as compare with the electromyography as gold standard. The criteria used in the diagnosis of CTS with high resolution sonography was based on the findings as reported by Calleja Cancho et.al., Buchberger et.al., and Mesgarzadeh et.al. Results: Based on the statistics computation, we noted that the sensitivity, specificity and Kappa value are 97,1%, 60% and 0.84, respectively, for high resolution sonography as compare with the electromyography.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka Adhitya K.
Abstrak :
Penggunaan laptop dikalangan mahasiswa meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Karakteristik dari laptop yang sangat portabel merupakan salah satu alasan trend meningkatnya penggunaan laptop. Dari survey awal diketahui bahwa kurang lebih 280 mahasiswa (40%) dari seluruh Mahasiswa FKM UI menggunakan laptop. Di sisi lain desain laptop yang layar dan keyboardnya hanya dipisahkan oleh sebuah engsel menyebabkan pengguna laptop berada dalam posisi tidak ergonmis pada saat menggunakan laptop. Posisi janggal yang berlebihan terutama pada bagian tangan akan menyebabkan berbagai macam musculoskeletal disease, dan penyakit yang paling banyak muncul adalah carpal tunnel syndrome. Berdasarkan beberapa teoni, diketahui bahwa, jenis kelamin, riwayat cedera tangan, repetisi, posisi janggal dan repetisi berhubungan dengan carpal tunnel syndrome. Disain penelitian ini adalah potong lintang, responden adalah 100 Mahasiswa Reguler FKM UI angkatan 2004 - 2007, data dikumpulkan dengan kuesioner, dan penilaian CTS dilakukan dengan phalen test, uji statistik yang digunakan adalah kal kuadrat, data diinterpretasikan dalam analisis univariat dan bivariat. Dari hasil analisis univatiat diketahui bahwa software yang terbanyak digunakan oleh mahasiswa adalah aplikasi perkantoran, menjelajah internet, dan bermain game, mahasiswa rata-rata sudah menggunakan laptop selama 23 bulan, dengan frekuensi penggunaan 4-5 hari perminggu, dan durasi penggunaan laptop 200 menit pada setiap kali penggunaan laptop. Dari phalen test diketahui mahasiswa yang menga1ami carpal tunnel syndrome sebanyak 41 orang (41 %). Dan dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa posisi dan repetisi ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan carpal tunnel syndrome, sedangkan jenis kelamin dan riwayat cidera tangan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan carpal tunnel syndrome. ......Notebook usage among university student are rapidly increase from year to year, characteristic of notebook which portable become one of many reason the increasing trend of notebook usage. From early survey known that more or less 280 student (40%) of entirely regular Student FKM UI use notebook. In the other side, notebook design with keyboard and tne monitor that only separated by a hinge, have made user stay in the non ergonomical position while they using laptop. Excessive posture especially around hand posture will result in many musculoskeletal disease symptoms, and the most occur are CTS. According to some theories explained that gender,history of hand injury, awkward posture and repetition have related to CTS. This study was carried out in cross-sectional design. The respondents are 100 Regular Student of FKM UI who come from generation of 2004-2007. Data was collected using questionnaire, and for CTS assessment using phalen test. Statistic test used is chi square. Data was conduct univariate and bivariate analyses. The result of univariate analyses known that most software when using notebook are microsoft office, browsing, and games. The average of notebook usage are 23 months, with frequency 4-5 days per week and duration is 200 minute each time using laptop. From phalen test, student who has CTS are 41 people (41%). And from bivariate analyses resulting that position and repetition are statistically significant related to CTS. However gender and history of hand injury are not statistically significant related to CTS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Pratama
Abstrak :
Latar belakang : Sindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan sindroma yang sering berhubungan dengan pekerjaan dan dapat menyebabkan kelainan muskuloskeletal. Penggantian alat transportasi dari sepeda ke sepeda motor pada pengantar surat (bagian delivery) mempunyai potensi untuk timbulnya penyakit akibat kerja yang berbeda. Belum adanya data prevalensi STK dan penelitian yang serupa pada bagian delivery inilah yang membuat penelitian ini dilakukan, sehingga faktor-faktor yang berhubungan dapat diketahui. Metode Penelitian : Desain penelitian adalah kros seksional, dan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2005. Populasinya adalah seluruh karyawan bagian delivery yang semuanya laki-laki, berjumlah 186 orang. Setelah dilakukan wawancara dengan kuesioner, lembaran observasi dan pemeriksaan fisik, data yang dianggap memenuhi kriteria inklusi ada 152 orang. Hasil Penelitian : Didapatkan prevalensi STK sebesar 18,42%. Dan analisis didapatkan faktor umur, pendidikan rendah (SD,SMP), status gizi berlebih (IMT>25,O), dan masa kerja di atas 15 tahun berhubungan dengan STK. Setelah dilakukan analisis multivariat, didapatkan hanya faktor umur diatas 40 tahun (OR= 6,392; CI- 1,846-22,137) dan IMT >25,0 (OR= 13,685; 4,816- 38,884) yang mempunyai hubungan bermakna dengan STK. Kesimpulan Prevalensi STK dibagian delivery PT ?PI? Jakarta , adalah sebesar 18,42%. Faktor umur dan status gizi berlebih mempunyai hubungan bermakna dengan STK sehingga pekerja dengan status gizi berlebih harus lebih waspada bila mendapatkan gejala- gejala STK.
Background : Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is one of the most common problems among work related musculoskeletal disorders. The changes transportation from bike to motorcycle has different diseases. This study was to conduct to identify the relationship between CTS and other related factors. Methodology : The research design was cross sectional, and the subjects were total sample (186 persons). The data was collected by interview, measuring body weight and height measure, physical examination and observation for repetitive movement. The number of samples examined was 152 persons. Result : The Prevalence of CTS was 18,42%. Analysis was done about several risk factors related to CTS such as age, low education, Body Mass Index (BMI) and work more than 15 years. The final results from analysis showed that there were only two variables significant and have relationship with CTS. The 40 years old and more is 6,392 more risk to get CTS than the age below (OR= 6,392; 95%CI= I, 846-22,137) and overweight employee is 13,685 more risk to get CTS than the normal and underweight. Conclusion : Prevalence of CTS in the workers who delivery letter by motorcycle were 18,42%. The risk factors who have relationship and significant with CTS were age over 40 years and overweight (BMI>25,0).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniati Setianingsih
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan jumlah pekerja konstruksi sebagai populasi berisiko berdampak pada munculnya berbagai penyakit akibat kerja, diantaranya keluhan Carpal Tunnel Syndrome. Pengetahuan ergonomi yang rendah dapat menjadi faktor munculnya keluhan Carpal Tunnel Syndrome. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ergonomi dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja di Proyek X. Desain penenelitian menggunakan studi cross-sectional dengan melibatkan 140 responden pekerja konstruksi yang diambil melalui teknik Accidental Sampling. Tingkat pengetahuan ergonomi dan keluhan Carpal Tunnel Syndrome diukur menggunakan kuesioner modifikasi penelitian sebelumnya. Hasil analisis Chi Square menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ergonomi dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome p value= 0,035 . Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ergonomi dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja di Proyek X. Hasil penelitian merekomendasikan dilakukannya upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan pengetahuan ergonomi pekerja dan mengurangi angka keluhan Carpal Tunnel Syndrome.
ABSTRACT
The increase of construction workers as at risk population have an impact on the emergence of occupational diseases, including Carpal Tunnel Syndrome complaints that often experienced by construction workers. Low knowledge level of ergonomics can be a risk factor of Carpal Tunnel Syndrome complaints. The purpose of this research was to find the relationship between ergonomics knowledge level and Carpal Tunnel Syndrome complaints in Project X workers. This research used cross sectional study design which involved 140 construction workers used Accidental Sampling technique. Ergonomics knowledge level and Carpal Tunnel Syndrome complaints measured by modified questionnaire from previous research. The result used Chi Square test showed there was a relationship between ergonomics knowledge level and Carpal Tunnel Syndrome complaints p value 0,035 . The conclusion of study was there is a relationship between ergonomics knowledge level and Carpal Tunnel Syndrome on workers of Project X. This research recommends promotional and preventive efforts to increase ergonomics knowledge of workers and reduce the number of Carpal Tunnel Syndrome complaints.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Febriana
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor risiko carpal tunnel syndrome di PT Astra International Tbk-Head office, Sunter II-Jakarta Utara Tahun 2009 pada pekerja yang bekerja dengan menggunakan komputer. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pekerja yang bekerja dengan menggunakan komputer selama 8 jam kerja sebesar 97 sampel. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kai square atau uji x2. Hasil penelitian ini berupa adanya hubungan antara variabel riwayat penyakit dan frekuensi postur janggal terhadap terjadinya risiko carpal tunnel syndrome. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan bahwa perusahaan harus mengadakan seminar kesehatan kerja tentang bekerja dengan komputer secara sehat dan aman, mendesain workstation, dan mensosialisasikan tentang perlunya istirahat setelah bekerja dengan menggunakan komputer.
This research purposes to know about risk factors of carpal tunnel syndrome in workers. This research uses cross sectional methode and observation. The sample of this research is workers who works with almost 8 hours work per days with 97 samples. The analysis of this research uses chi square or x2. The results of this research show there are any related factors among diseases history and frequency of awkward posture. Based on the research, suggested that company must establish seminar of occupational health about work with computer, redesign workstation, and sosialize about rest after work with computer.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Nopi Andayani
Abstrak :
Excessive activity in the hands and wrists over a prolonged period of time can cause repetitive strain injury, which leads to the occurrence of carpal tunnel syndrome. The purpose of this study is to determine the differences in the effectiveness of ultrasound and neural mobilization interventions with ultrasound and passive stretching in reducing hand disabilities in patients with carpal tunnel syndrome. It is an experimental study, using the pre- and post-test control group design. The sampling technique employed was simple random sampling, with a study sample comprising 30 people. The difference test with an independent t-test showed a significant difference between the control group and the treatment group (p= 0.000), with a decrease hand disability percentage of 7% in the control group and 15% in the treatment group. Based on the results, it can be concluded that the combination of ultrasound and neural mobilization is more effective in reducing hand disability than a combination of ultrasound and passive stretching in patients with carpal tunnel syndrome.
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rebekka
Abstrak :
Latar Belakang: Pekerja bagian Assembling bekerja setiap hari dengan melakukan gerakan repetitif yang dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal yang berhubungan dengan pekerjaan, disebut dengan Work Related Musculoskeletal Disorders (WSMDS). Salah satunya adalah Sindroma Terowongan Karpal pada pekerja. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko yang berhubungan dengan timbulnya STK pada pekerja di pabrik sepatu. Metode Penelitian: Desain studi adalah kros-seksional. Populasi adalah semua pekerja di bagian assembling soccer sebesar 267 orang. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Maret sampai Juli 2005 melalui wawancara terstruktur, pengamatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologik. Untuk suhu lingkungan dan getaran didapatkan dari data sekunder. Hasil Penelitian: Prevalensi STK pada pekerja bagian assembling soccer sebesar 27,6%. Jumlah gerakan repetitif pada pekerja berkisar antara 304-1596 eksersil jam. Dari analisis bivariat faktor risiko yang berhubungan dengan STK adalah jenis pekerjaan dan getaran. Pada analisis multivariat faktor getaran (p=0,005; OR=5,053; 95%CI=1,642-15,551) merupakan faktor risiko yang hubungannya paling bermakna dengan STK. Kesimpulan dan Saran: Prevalensi STK di bagian assembling soccer perusahaan ini adalah 27,6%. Jumlah gerakan repetitif tertinggi 1596 eksersil jam. Jenis pekerjaan yang terpajan getaran mempunyai hubungan bermakna dengan STK. Perlu dilakukan deteksi dini dan rotasi kerja.
Background : Assembling soccer workers in shoes manufacture, work every day with repetitive movement, that can cause work related musculoskeletal disorder (WSMDS). One of them is known as Carpal Tunnel Syndrome of the workers. This study was conducted to identify the prevalence and risk factors related to CTS. Methodology : The design of this study was cross sectional, with total population of 267 workers, The data collection started March until Juli 2005 by guided interviews, observation, physical and neurological examination. Data on Room temperature and vibration were secondary data. Results : The prevalence of CTS in assembling soccer department were 27,6%. Repetitive movement ranged from 304 to 1596 exertions) hour. Observation showed that there is a relation between several risk factors and CTS such as high-risk work and vibration. After conducting multivariate analyses the variable showed significant relationship with CTS are vibration (p=0,005; OR=5,053; 95%CI=1,642-15,551). Conclusion and Recommendation : The prevalence of CTS in assembling soccer department were 27,6%. The highest repetitive movement was 1596 exertion/ hour. Vibration had a significant relationship with CTS. Screening and job rotation are needed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Limanjaya
Abstrak :
ABSTRAK
Sindrom terowongan karpal (STK) merupakan penyakit yang menjadi beban bagi banyak negara di seluruh dunia, dengan berbagai macam pilihan terapi dari medikamentosa hingga pembedahan yang memiliki efek samping yang menurunkan kualitas hidup. Akupunktur telah terbukti dapat menangani nyeri dan memperbaiki saraf, dan salah satu modalitas akupunktur terbaru adalah laser acupuncture. Studi serial kasus ini bertujuan menilai efektivitas laser acupuncture dengan jumlah sampel 6 pergelangan tangan, dengan luaran yang dinilai adalah kuesioner Boston (BCTQ), visual analogue scale (VAS), tes Tinned, Tes Phalen, dan pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS). Titik yang digunakan adalah PC6, PC7, EXUE9, dan LI4. Hasil studi menunjukkan 3 pergelangan tangan mengalami penurunan derajat KHS, seluruh pergelangan tangan mengalami perbaikan skor BCTQ, nilai VAS mengalami penurunan, tetapi tidak terlihat perbaikan tes Tinel dan Phalen yang bermakna. Disimpulkan bahwa laser acupuncture dapat digunakan sebagai pilihan terapi dalam tatalaksana sindrom terowongan karpal.
ABSTRACT
Carpal tunnel syndrome (CTS) is disease that gives burdens for many countries, with a number of choices for the management such as drugs or surgery, each has side effects that decrease the quality of life. Acupuncture is proven to be an effective treatment for pain and can restore nerve functions, and laser acupuncture is one of the modalities. This study aims to asses the effectiveness of laser acupuncture with 6 wrists and the outcomes are Boston questionnaire (BCTQ), visual analogue scale (VAS), Tinel sign, Phalen sign, and nerve conduction study (NCS). Acupuncture points used here are PC6, PC7, EXUE9, and LI4. The results show a decrease in NCS grades for 3 wrists, all wrists have BCTQ score improvements, VAS also decreases, but no significant improvement in Tinel and Phalen signs. The conclusion is that laser acupuncture can be used as a treatment for the management of carpal tunnel syndrome.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>