Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zidni Hidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penyuntikan ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap populasi selsel spermatogenik raencit (Mus musculus L.) strain GBR. Dalam penelitian ini digunakan tiga kelompok raencit jantan, masing-masing kelompok kelola tanpa disuntik (K1); kelompok kelola (K2) yang disuntik aqua bidest. sebanyak 0,2 ml/mencit/hari selama 10 hari; dan kelompok eksperimen (E) yang disuntik ekstrak biji pepaya dengan dosis 10 mg/0,2 ml/mencit/hari selama 10 hari. Tiga hari setelah penyuntikan berakhir sernua kelompok mencit ditimbang kemudian dibunuh.

Hasil perhitungan secara kuantitatif menunjukkan bahwa penyuntikan ekstrak biji pepaya dengan dosis 10 mg/0,2 ml/ mencit/hari selama 10 hari tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti terhadap populasi sel-sel spermatogenik, khususnya spermatogonia A dan spermatosit primer Pakhiten pada tingkat α = 0,05. Selain itu juga tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti terhadap diameter tubulus seminiferus, berat testis, dan berat badan pada tingkat α = 0,05.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa penyuntikan ekstrak biji pepaya dengan dosis 10 mg/0,2 ml/mencit/hari selama 10 hari, pada strain GBR, tidak mempunyai pengaruh terhadap parameter yang diujikan. Diduga bahwa ekstrak biji pepaya beraksi sebagai zat spermatoksit terhadap pematangan sperma kauda epididymis, jadi tidak mempengaruhi proses sperraatogenesis testis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Yunita
Abstrak :
Indonesia tercatat sebagai negara dengan kass demam berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan keadatan penduduk. Carica papaya L. yang termasuk dalam suku Caricaceae adalah tanaman yang dibudidayakan secara luas di Indonesia dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bagian daun diyakini dapat meningkatkan jumlah trombosit dan bermanfaat bagi pasien demam dengue, namun bukti-bukti ilmiah masih sedikit. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh kapsul ekstrak daun C. papaya bagi pasien demam dengue. Penelitian menggunakan desain Expertimental Randomized Clinical Trial, dengan sampel berjumlah 80 subyek yang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 40 subyek, terdiri atas kelompok kontrol dan perlakuan (mendapat kapsul ekstrak daun C. papaya 3 kali 2 kapsul sehari). Hasil penelitian menunjukkan kapsul ekstrak daun C. papaya dapat meningkatkan jumlah trombosit (p value = 0,0001), mempertahankan stabilitas hematokrit pada nilai normal, mempersingkat masa rawat inap (p value = 0,0001) pasien dengue, serta mempercepat peningkatan jumlah trombosit dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29989
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hitima Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Telah diketahui bahwa ekstrak biji Carica papaya L. bersifat antifertilitas terhadap tikus jantan (Rattus norvegicus L.) strain Charles dan Holtzman. Dalam penelitian ini sifat tersebut dicobakan pada mencit jantan (Mus musculus L.) strain CBR. (Central Biomedis Research).

Ekstrak biji C. papaya L. dalam aquabidestilata diberikan dalam intramuskular selama 10 hari berturut-turut pada pangkal paha, dengan dosis 0 mg/0,2 ml (K), 1 mg/0,2 ml (D2), dan 10 mg/0,2 ml (D2)/mencit/hari. Efek antifertilitas dapat diketahui dengan menghitung jumlah spermatozoa motil/ml dari epididimis bagian kauda dan menghitung jumlah implan yang dihasilkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata spermatozoa motil (%/ml) yang dihasilkan pada K, D1, dan D2 masing-masing sebesar 49,88, 42,48, 45,65. sedangkan jumlah rata-rata implan yang dihasilkan pada dosis yang sama, masing-masing sebesar 8,23, 8,31 dan 6,69.

Hasil uji statistika menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara K, D1, dan D2 masing-masing terhadap sifat motilitas spermatozoa dan laju fertilitas. Di samping itu juga tidak berefek terhadap berat badan, dan juga tidak berefek terhadap frekuensi reabsorpsi implan. Sebaliknya dosis 1 mg/0,2 ml/mencit/hari berefek terhadap berat epididimis bagian kauda.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Safira
Abstrak :
ABSTRAK
Demam dengue merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dengan kasus morbiditas dan mortalitas yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun, belum ditemukan tata laksana yang spesifik terhadap penyakit tersebut. Selain itu, vaksin dengue yang baru ditemukan memiliki harga yang relatif mahal dan hanya bersifat efektif pada kalangan tertentu. Dengan demikian, dibutuhkan obat spesifik demam dengue yang efektif, mudah didapatkan, dan relatif murah. Carica papaya berpotensi menjadi antivirus dengue dengan nilai IC sebesar 6,57 μg/mL dan nilai CC sebesar 244,76 μg/mLAkan tetapi, mekanisme penghambatan tersebut belum diketahui. Pada penelitian eksperimental ini, dilakukan intervensi pada tahap pra-infeksi dengue, yakni pada tahap penghambatan protein permukaan virus dan blocking reseptor sel host, dengan menggunakan ekstrak daun Carica papaya. Uji yang dilakukan adalah focus assay untuk melihat efektivitas penghambatan dan MTT assay untuk mengetahui toksisitas ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan titer virus pada tahap penghambatan protein permukaan dan blocking reseptor dengan persentase penghambatan sebesar 12,18% dan 43,38% berturut-turut yang berbeda bermakna. Ekstrak daun Carica papaya juga terbukti tidak bersifat toksik terhadap sel yang diuji. Dengan demikian, ekstrak daun Carica papaya memiliki potensi sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan terhadap infeksi dengue.
ASTRACT
Dengue fever is currently still one of the health problems in Indonesia with increasing number of morbidity and mortality as years passed. However, a specific treatment on dengue infection is still not found. Furthermore, the recently invented dengue vaccine is relatively expensive and only effective for certain populations. Therefore, the discovery of a specific dengue fever treatment that is effective, available, and affordable is highly needed. Carica papaya is a potential dengue antivirus plant with IC 50 of 6,57 μg/mL and CC50 o f 244,76 μg/mL; but, the inhibitory mechanism is unknown. In this experimental study, intervention was done in the pre-infection mechanisms of dengue, which included DENV surface protein inhibition and host receptor blocking, by giving Carica papaya leaf extract. Focus assay was conducted to assess the inhibition effectiveness and MTT assay was conducted to assess the toxicity of the extract. The result shows that there was a decrease of virus titer in protein and receptor inhibition process with the percentage of 12,18% and 43,38% respectively which has significant difference statistically. Carica papaya leaf extract is also found not toxic to the cell. In conclusion, the use of Carica papaya leaf extract has the potential to prevent dengue infection.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Sarifah Ainy
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan pengaruh perubahan struktur vegetasi riparian di Sungai Pesanggrahan, antara daerah pemukiman, daerah binaan, dan daerah kebun campuran rakyat, serta pemanfaatannya oleh masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2011 sampai dengan September 2011 dengan mengunakan stratified random sampling untuk analisis vegetasi riparian, dan metode wawancara serta perhitungan Index of Cultural Significance (ICS) untuk mengetahui nilai pemanfaatan vegetasi riparian oleh masyarakat. Nilai INP tertinggi di daerah kebun campuran adalah Gigantochloa apus (91,3%), daerah perumahan adalah pinus Pinus merkusii (61,8%), dan Gigantochloa apus di daerah binaan sebesar 98,2%. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, pemanfaatan vegetasi riparian yang terdokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk bahan makanan tambahan (27 spesies), bahan pangan lain (29 spesies), bahan materi utama (15 spesies), bahan obat (47spesies), dan tanaman hias / mitologi (12 spesies). Hasil perhitungan nilai ICS tertinggi adalah papaya (Carica papaya) dengan nilai 65, dan pemanfaatan vegetasi riparian tertinggi adalah untuk bahan obat-obatan.
ABSTRACT
The study was conducted in Lebak Bulus Village in Sounth Jakarta. The aim of this study is to know and to compare the effect of changing riparian vegetation structure in plantation area, settlement area and conservation area, also their utilization by the local community. This research has been held on March 2011 until September 2011 used stratified random sampling for riparian vegetation analysis, also used interview method and analyzing Index of Cultural Significance (ICS) to know local knowledge system. The higest Importance Value Index (INP) from plantation area is Gigantochloa apus (91.3%), residential area is Pinus merkusii (61.8%), and conservation area is Gigantochloa apus (98.2%). Based on interview with local society, utilization riparian plants diversity documented in this study are for secondary food (27 species), tersier food (29 species), the main material (15 species), medicine (47 species), ornamental plants and mythology (12 species). The result of the highest value ICS is Carica papaya with a value of 65 and the highest plants utilization is for medical purpose.
2016
T46292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucca Ratulangi Widitha
Abstrak :

Latar Belakang: Peningkatan jumlah bakteri Salmonella Typhi dengan resistensi terhadap antibiotik lini pertama menjadi beban ganda bagi negara berkembang di Asia termasuk Indonesia sehingga diperlukan antibiotik alternatif untuk menghadapinya. Daun Carica papaya memiliki komponen-komponen antibiotik sehingga berpotensi menjadi antibiotik alternatif.

Metode: Pada penelitian ini dilakukan uji eksperimental dengan ekstraksi daun C.papaya dengan pengenceran menjadi 4 konsentrasi; 100 mg/ml, 75 mg/ml, 50 mg/ml, dan 25 mg/ml. Tiap konsentrasi diuji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella Typhi dengan metode difusi cakram dan uji konfirmasi dengan metode broth dilution. Diameter zona inhibisi pertumbuhan bakteri dengan metode difusi cakram diukur kemudian dianalisis

Hasil: Hasil dari penelitian difusi cakram tidak membuktikan adanya aktivitas antibiotik dari ekstrak daun C.papaya terhadap Salmonella Typhi sementara uji konfirmasi dengan metode broth dilution membuktikan adanya aktivitas antibakteri oleh keempat konsentrasi ekstrak terhadap Salmonella Typhi.

Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun C.papaya memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella Typhi


Background: Increasing incidence of resistant Salmonella Typhi strain towards first-line antibiotics has become a high burden in Asia’s developing countries including Indonesia impacting the need of an alternate antibiotic. Carica papaya leaves extract contain antibiotic components making it a potential alternative antibiotic.

Methods: This experimental research uses extraction of the C.papaya leaves with dilution into 4 concentrations; 100 mg/ml, 75 mg/ml, 50 mg/ml, and 25 mg/ml. Each concentration undergo antimicrobial susceptibility testing towards Salmonella Typhi with disc diffusion method and confirmatory test with broth dilution method. Diameter of inhibition zone of Salmonella Typhi bacterial growth in disc diffusion method will be measured and analyzed.

Results: Results show that the disc diffusion method was not able to prove the antibacterial activity of C.papaya leaves extract against Salmonella Typhi while the confirmatory test with broth dilution method has successfully proven antibacterial activity of the four extract concentrations towards Salmonella Typhi.

Conclusion: This research concluded that Carica papaya leaves extract has antibacterial activity towards Salmonella Typhi.

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Steffi Andyani
Abstrak :
ABSTRAK
Angka kejadian dan mortalitas DBD di Indonesia terus meningkat dan pengendalian vektor DBD, Aedes aegypti, dengan insektisida kimia menimbulkan resistensi. Alternatif, optimalisasi pengendalian vektor tersebut dengan fitokimia dari tanaman dan nanokomposit Ag-TiO2 . Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh nanokomposit Ag-TiO2 dan ekstrak biji Carica papaya terhadap larva Ae. aegypti. Penelitian eksperimen ini terbagi menjadi kelompok kontrol dan 3 kelompok intervensi; 1 ekstrak biji pepaya dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm, 2 Ag-TiO2 dengan konsentrasi 5,10,15, 20, dan 25 ppm, dan 3 campuran Ag-TiO2 dan ekstrak biji C. papaya . Setelah 24 jam didapatkan konsentrasi letal 50 LC50 dan 90 LC90 dari ekstrak biji C. papaya 25,98 ppm dan 44,30 ppm dan Ag-TiO2 5,19 ppm dan 10,87 ppm . Secara statistik ditemukan perbedaan bermakna pada kelompok Ag-TiO2 dan campuran p.
ABSTRACT
Incidence and mortality rate of dengue hemorrhagic fever case in Indonesia kept on increased and vector control of DHF, Aedes aegypti, using chemical insecticide have developed resistance. Alternatively, optimalization of vector control using phytochemical from plants and nanocomposite Ag TiO2 . The aim of this study is to evaluate effect of nanocomposite Ag TiO2 added to C. papaya seed extract on Ae. aegypti larvae. This experiment study divided into control and 3 intervention groups 1 papaya seed extract with concentration 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm, 2 Ag TiO2 with concentration 5,10,15, 20, dan 25 ppm, dan 3 mixed Ag TiO2 dan C. papaya seed extract . After 24 hours exposures, gotten lethal concentration 50 LC50 and 90 LC90 of C. papaya seed extract 25,98 ppm dan 44,30 ppm and Ag TiO2 5,19 ppm dan 10,87 ppm . Statistically, found significantly difference on Ag TiO2 and mixed groups p
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fauzy Zikri
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring meningkatnya kuantitas pertanian di Indonesia, harus diikuti dengan peningkatan kualitas pertanian. Umumnya salah satu indikator atau parameter yang biasa digunakan untuk menunjukan kualitas pertanian adalah jumlah hama yang merusak tanaman di daerah tertentu. Pengendalian organisme pengganggu pada tanaman tersebut dapat diminimalisir dengan produksi bio-insektisida berbasis Getah Pepaya Carica papaya yang disadap lalu diekstraksi dengan gelombang ultrasonik munggunakan pelarut NADES campuran dari Cholin chloride ChCl dan Oxalic acid Ox dengan variasi waktu sonifikasi selama 10, 20, 30 menit dan rasio pelarut 1:2, 3:2, 2:1. Bio-insektisida diproduksi dengan melakukan uji aktivitas enzim secara kualitatif protein dengan metode lowry dan secara kuantitatif menggunakan bantuan spektrofotometer UV/Vis dengan panjang gelombang 750 nm serta uji efikasi. Hasil ekstraksi terbaik didapatkan pada pelarut NADES dengan rasio 1:2 dengan waktu ekstraksi selama 30 menit dengan waktu ekstraksi selama 30 menit menghasilkan konsentrasi protein sebesar 7,23 ppm dan konsentrasi tirosin sebesar 7,9 ppm. Sampel bio-insektisida efektif mematikan ulat grayak dengan tingkat mortalitas 100 dalam rentang waktu 5-7 hari.
ABSTRACT
Along with the increasing quantity of agriculture in Indonesia, should be followed by improving the quality of agriculture. Generally one of the indicators or parameters commonly used to indicate the quality of agriculture is the number of pests that damage plants in certain areas. The control of disturbing organisms on the plant can be minimized by the bio insecticide production of Carica papaya which is tapped and extracted with ultrasonic assisted using a mixed NADES solvent from Cholin chloride ChCl and Oxalic acid Ox with varying sonification time for 10, 20, 30 minutes and solvent ratio of 1 2, 3 2, 2 1. Bio insecticide was produced by conducting qualitative enzyme activity of protein with lowry method and quantitatively using UV Vis spectrophotometer aid with 750 nm wavelength and efficacy test. The best extraction result was obtained at NADES solvent with 1 2 ratio with extraction time for 30 min with extraction time for 30 minutes yielding protein concentration equal to 7,23 ppm and tyrosine concentration equal to 7,9 ppm. Bio insecticide samples effectively kill grayak caterpillars with 100 mortality within 5 7 days.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Hertiani
Abstrak :
Green Synthesis nanopartikel Li2O, Mn2O3, dan LiMn2O4 berhasil dilakukan dengan menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica Papaya L.). Metabolit sekunder yang ada dalam ekstrak daun berperan sebagai sumber basa untuk menghidrolisis dan capping agent untuk menstabilkan pembentukan nanopartikel. LiMn2O4 yang disintesis menggunakan metode konvensional telah berhasil dilakukan. Spektrofotometri UV-Vis, FTIR, PSA, XRD, SEM-EDX, dan TEM untuk mengkarakterisasi material hasil sintesis. Karakterisasi XRD menunjukan bahwa nanopartikel LiMn2O4 spinel kubik, dengan distribusi ukuran partikel sebesar 58,30 nm melalui karakterisasi PSA dan rata-rata ukuran sebesar 55,91 nm melalui karakterisasi TEM. Lembaran katoda LiMn2O4 dibuat dengan mencampurkan material aktif dengan PVDF dan super P dengan perbandingan 8:1:1 menggunakan pelarut N,N-dimethylacetamide (DMAC) menjadi slurry. Kemudian slurry dilapiskan pada Al foil menjadi sebuah lembaran. Data cyclic voltammetry menunjukkan LiMn2O4 hasil green synthesis memiliki performa elektrokimia yang stabil. Ditunjukkan dari voltammogram yang terbentuk dan kapasitas retensi sebesar 87,28% setelah 50 siklus. Dari pengujian galvanostatic charge-discharge didapatkan kapasitas spesifiknya hanya 63,93 mAH/g dengan efisiensi coulombic sebesar 94,78%
The green synthesis of Li2O, Mn2O3, and LiMn2O4 nanoparticles has been successfully done using papaya leaf extract (Carica Papaya L.). The secondary metabolite in the leaf extract plants a role as base source to hydrolize and capping agent to stabilize nanoparticle formation. The synthesized LiMn2O4 using conventional method was also successfully done. We use, UV-Vis spectrophotometry, FTIR, PSA, XRD, SEM-EDX, and TEM to characterize the synthesized material. XRD characterization shows that the cubic spinel LiMn2O4 nanoparticle with particle size distribution of 58,30 nm through PSA characterization and the average size about 55,906 nm through TEM characterization. LiMn2O4 cathode sheet is made by mixing active material with PVDF and super P with a ratio of 8:1:1 using N.N-dimethylacetamide (DMAC) became slurry. Then slurry was superimposed to Al foil to become a sheet. cyclic voltammetry data shows that synthesized LiMn2O4 has been a stable electrochemical performance. This is shown from the shape of the formed voltammogram and retention capacity of 87,82% after 50 cycles. From galvanostatic charge-discharge test, a specific capacity of 63.93 mAH.g-1 was obtained with a coulombic efficiency of 94.78%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>