Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafika Oktivaningrum
Abstrak :
Studi biomonitoring menunjukkan adanya pajanan Bisphenol A BPA terhadap penduduk dunia Aktifitas estrogenik BPA diketahui memiliki dampak kesehatan yang merugikan salah satunya terhadap sistem reproduksi dan perkembangan Oleh karena itu penelitian ini melakukan kajian sistematis terhadap dampak pajanan BPA pada sistem reproduksi dan perkembangan manusia melalui telaah terhadap berbagai penelitian in vitro dan observasional Hasil identifikasi studi dari 8 database jurnal Pubmed ACS ESCOHOST EHP JSTOR Proquest Science Direct dan Springerlink mengumpulkan 678 artikel Pemilihan studi dilakukan dengan melakukan tahap screening dan eligibility berdasarkan kriteria inklusi sehingga terpilihlah 36 artikel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai dampak pajanan BPA terhadap sistem reproduksi yang ditemukan pada studi observasional berupa gangguan fertilitas seperti penurunan kualitas semen dan disfungsi seksual bagi pria dan kegagalan implantasi pada wanita yang melakukan fertilisasi in vitro Dampak pajanan BPA yang ditemukan pada perkembangan manusia adalah perilaku depresi dan kecemasan pada anak perempuan dan agresif pada anak laki laki serta ukuran saat kelahiran berupa kejadian BBLR KMK dan peningkatan ukuran lingkar kepala Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan efek kesehatan yang merugikan akibat pajanan BPA terhadap sistem reproduksi dan perkembangan manusia namun hasil penelitian yang ditemukan masih bersifat tidak konsisten satu sama lain Kata kunci Bisphenol A BPA sistem reproduksi perkembangan kajian sistematis. ......Biomonitoring studies have shown evidences of BPA exposure to world population Estrogenic activity of BPA might cause adverse impact on human health such as reproduction system and development Therefore this study did a systematic review about the impact of BPA exposure on human reproduction system and human development Identification of study collected 678 articles from 8 journal databases Pubmed ACS ESCOHOST EHP JSTOR Proquest Science Direct dan Springerlink Those articles were checked through screening and eligibility phase for some criterias 36 studies included in this systematic review Review of observational studies indicate adverse effect to human fertility For man population BPA decrease semen quality and sexual disfunction and for woman BPA cause implantation failure among woman undergoing IVF Review on development studies indicate some impacts of BPA exposure such as increase anxiety and depression in girl and agressive behaviour in boys also birth outcomes such as LBW SGA and increased of head circumference This study conclude that BPA might cause adverse effect on human reproduction system and development however the result of those studies are still inconsistent Key words Bisphenol A BPA reproduction system development systematic review.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Edeline
Abstrak :
Rancangan perubahan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 31 Tahun 2018 melahirkan ketentuan baru, yaitu kewajiban pemberian label terhadap bahan kemasan plastik polikarbonat. Pelabelan ini dikhususkan bagi kemasan plastik polikarbonat yang mengandung BPA melebihi ambang batas 0,01 bpj. Zat BPA merupakan komponen kimia yang dapat ditemukan dalam plastik polikarbonat dan kemasan pangan kaleng dengan efek yang membahayakan kesehatan, khususnya mengakibatkan gangguan terhadap hormon dan fungsi organ tubuh seperti gangguan ginjal dan kanker. Kendati demikian, terdapat pro kontra terkait ketentuan pelabelan yang membuat kebijakan ini tidak kunjung disahkan. KPPU menilai kebijakan ini dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat mengingat pelabelan ini hanya ditujukan kepada galon isi ulang berbahan plastik polikarbonat yang pada praktiknya memiliki persebaran 99% industri AMDK dan hanya 1% yang menggunakan galon berbahan Polietilena Tereflatat (PET) sekali pakai. KPPU menilai kebijakan ini merupakan perlakuan diskriminatif yang menyebabkan kompetisi rendah dan menyebabkan posisi dominan terhadap pelaku usaha tertentu. Skripsi ini akan menganalisis mengenai dampak dari pelabelan BPA dari segi hukum persaingan usaha. Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian kepustakaan dengan peraturan-peraturan terkait persaingan usaha tidak sehat dan metode analisis kualitatif yang akan menghasilkan deskriptif analitis. ......The draft of amendment of the Regulation of the Food and Drug Supervisory Agency No. 31 of 2018 induce to a new provision, namely the obligation for labelling of polycarbonate plastic packaging materials that contains BPA. This labelling is specifically for polycarbonate plastic packaging contains BPA that exceeds the threshold of 0.01 ppm. BPA is a chemical component that can be found in polycarbonate plastic and canned food packaging with harmful effects on health, especially causing disturbances to hormones and organ function, such as kidney problems and cancer. Nevertheless, there are pros and cons related to the labelling provisions which make this policy not legalized yet. KPPU considers that this policy can lead to unfair business competition considering that this labelling is only aimed at refillable water gallons made of polycarbonate plastic which in practice has a 99% distribution of the bottled drinking water industry and only 1% used gallons made of disposable polyethylene terephthalate (PET). KPPU considers that this policy is a discriminatory treatment that causes low competition and as results in a dominant position for certain business actors. This thesis will analyse the impact of BPA labelling from the perspective of business competition law. This writing used library research methods with regulations related to unfair business competition and qualitative analysis methods that will produce analytical descriptive. 
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eysa Kusumowardani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan bisphenol A BPA dan logam Cr VI terhadap pembentukan DNA adduct, 8-OHdG. Pembentukan senyawa 8-OHdG dilakukan dengan mereaksikan dG dengan BPA, penambahan reagen fenton-like, serta vitamin C. Senyawa 8-OHdG yang terbentuk dianalisis menggunakan HPLC kromatografi fasa terbalik dengan detektor UV/Vis pada panjang gelombang 254 nm. Variasi pada penelitian ini meliputi variasi pH 7,4 dan 8,4, suhu 37°C dan 60°C, dan waktu inkubasi 7 jam dan 12 jam . Senyawa 8-OHdG dianggap terdeteksi apabila nilai konsentrasi hasil analisis lebih besar atau sama dengan nilai LOD, yaitu sebesar 5,19 ppb, dan konsentrasi senyawa 8-OHdG dapat terkuantifikasi apabila nilai konsentrasi hasil analisis lebih besar atau sama dengan nilai LOQ, yaitu sebesar 17,29 ppb. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan BPA maupun logam Cr VI dapat meningkatkan konsentrasi senyawa 8-OHdG yang terbentuk dengan sebagian besar hasil analisis memiliki nilai konsentrasi diatas nilai LOD. Penambahan reagen fenton-like maupun vitamin C juga dapat meningkatkan konsentrasi senyawa 8-OHdG. Pada hampir seluruh sampel konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk lebih tinggi untuk reaksi pada pH 7,4, suhu 60°C, dan waktu inkubasi 12 jam. ...... This research was conducted to study the effect of bisphenol A BPA and Cr VI metal addition against the formation of DNA adduct, 8 OHdG. The formation of 8 OHdG compound was being done by reacting dG with bisphenol A with addition of fenton reagent and also vitamin C. 8 OHdG compounds were analyzed by using reversed phase HPLC with UV vis detector at 254 nm. Variations in this present study include the variations of pH 7.4 and 8.4, temperature 37°C and 60°C, and incubation time 7 hours and 12 hours. 8 OHdG compound considered to be detected if the concentration value from analysis result is above or the same as the LOD value, which is 5.19 ppb, and 8 OHdG concentration could be quantified if the concentration value from analysis result is above or the same as the LOQ value, which is 17.29 ppb. The results of this study indicate that addition of bisphenol A as well of Cr VI metal could increased 8 OHdG concentration that produced with most of the concentration value from analysis result is above the LOD value. The addition of fenton like reagent as well as vitamin C could also increased 8 OHdG concentration that produced. In most of the samples, higher 8 OHdG concentration was formed at reaction with pH 7.4, temperature 60°C, and 12 hours incubation time.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nahla Karima
Abstrak :
ABSTRAK
Bisphenol A BPA merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam bahan kemasan pangan. Manusia rentan terhadap paparan BPA karena BPA dapat bermigrasi ke dalam makanan dan minuman yang tersimpan dalam kemasan yang mengandung zat tersebut. Pada lingkungan biologis BPA dapat memicu terjadinya stress oksidatif seluler yang berkontribusi dalam pembentukan radikal. Selain itu paparan logam berat dari lingkungan juga dapat menyebabkan kelebihan kadar Cu II di dalam tubuh yang berkontribusi menambah jumlah radikal. Radikal yang terbentuk dapat menyerang DNA menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif dan menghasilkan senyawa 8-OHdG yang merupakan biomarker risiko karsinogenis. Studi pembentukan DNA adduct berupa 8-OHdG dilakukan secara in vitro terhadap DNA Calf thymus dan basa DNA 2-dG yang direaksikan dengan senyawa bisphenol A dengan adanya reaksi Fenton-like oleh logam Cu II . Pada pengujian ini dilakukan variasi pH 7,4 dan 8,4 , pada suhu 37? C dan 60?, serta waktu inkubasi selama 7 dan 12 jam. DNA adduct 8-OHdG yang terbentuk dianalisis menggunakan HPLC kromatografi fasa terbalik dengan detektor UV/Vis pada panjang gelombang 254 nm. Kondisi optimum untuk menganalisis 8-OHdG menggunakan eluen dengan campuran buffer fosfat pH 6,7 10 mM dan metanol pada rasio 90:10. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi 8-OHdG akibat adanya paparan BPA dan adanya reaksi Fenton-like meningkat. Bertambahnya suhu dan waktu inkubasi memberikan efek sinergis terhadap kenaikan konsentrasi 8-OHdG. Kenaikan pH tidak memberikan efek sinergis terhadap konsentrasi 8-OHdG yang dihasilkan.
ABSTRACT
Bisphenol A BPA is a chemical widely used in food packaging materials. Human are susceptible to BPA exposure because BPA can migrate into foods and beverages stored in packs containing these substances. In the biological environment BPA can overcome cellular oxidative stress that contributes to radical formation. In addition, exposure to heavy metals from the environment can also lead to excess levels of Cu II in the body that increase the amount of radical. The formed radicals can attack the DNA causing oxidative damage and formed 8 OHdG compound as a biomarker of carcinogenic risk. The study of DNA formation of 8 OHdG was performed in vitro with Calf thymus DNA and DNA base 2 dG reacted with bisphenol A through Fenton like reaction in the presence of Cu II . The variations used are pH 7,4 and 8,4, temperature at 37 C and 60 , and incubation time for 7 and 12 hours. The DNA adduct 8 OHdG formed was analyzed using HPLC reverse phase chromatography with UV Vis detector at a wavelength of 254 nm. The optimum condition for analyzing 8 OHdG is using buffer phosphate mixture pH 6.7 10 mM and methanol at 90 10 ratio as eluent. The results obtained the 8 OHdG concentration is increase due to BPA exposure and Fenton like reaction. Incubation time and temperature rise give synergistic effect of 8 OHdG concentration increase. The increase in pH does not have a synergistic effect on the 8 OHdG concentration.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tissa Wiraatmaja
Abstrak :
Bisphenol A BPA merupakan salah satu bahan kimia dengan volume produksi tertinggi di seluruh dunia. Pada penelitian tahun 2014, dinyatakan bahwa lebih dari 6,8 juta ton BPA diproduksi setiap tahun. Manusia rentan terhadap paparan senyawa ini akibat banyaknya penggunaan BPA dalam kehidupan sehari-hari. BPA bersifat toksik bagi kesehatan dan memiliki sifat yang identik dengan hormon estrogen. Dalam keadaan biologis, BPA dapat mengakibatkan terjadinya stress oksidatif seluler. Stress oksidatif adalah keadaan ketika dalam tubuh terjadi ketidaksetimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan untuk menetralkannya. Selain itu kadar logam besi Fe yang berlebih juga dapat berkontribusi menambah jumlah radikal. Radikal bebas yang terbentuk dapat menyerang DNA dan menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif serta menghasilkan senyawa 8-OHdG yang merupakan biomarker risiko karsinogenis. Studi pembentukan DNA adduct berupa 8-OHdG oleh senyawa Bisphenol A dilakukan secara in vivo menggunakan tikus Rattus Novergicus melalui reaksi Fenton oleh logam Fe II. Pada pengujian in vivo dilakukan pemaparan BPA 2mg/kgBB dan Fe II 0,09mg/kgBB. Kondisi optimum untuk menganalisis 8-OHdG menggunakan eluen dengan campuran Ammonium Asetat pH 4,0 20 mM dan Asetonitril. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi 8-OHdG pada kelompok tikus akibat adanya paparan BPA dan kelompok tikus akibat paparan BPA dan Fe II telah melebihi LOD. Bertambahnya waktu paparan memberikan efek sinergis kenaikan konsentrasi 8-OHdG pada tubuh tikus. Logam Fe II dengan dosis 0,09mg/kgBB tidak memberikan efek sinergis pada konsentrasi 8-OHdG. DNA adduct 8-OHdG yang terbentuk dianalisis menggunakan LC- MS/MS. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah keyakinan bahwa proses terjadinya kanker dapat terkait dengan pembentukan DNA Adduct sebagai bioindikator kerusakan DNA yaitu 8-OHdG. ...... Bisphenol A BPA is one of the chemicals with the highest production volume in the worldwide. In a 2014 study, it was stated that more than 6.8 million tons of BPA were produced each year. Humans are prone to exposure to these compounds due to the large number of BPA use in daily life. BPA is toxic to health and has properties that are identical with the hormone estrogen. In a biological state, BPA can lead to cellular oxidative stress. Oxidative stress is a condition when in the body there is an imbalance between free radicals with antioxidants to neutralize it. In addition, excess iron Fe iron content can also contribute to increasing the number of radicals. The free radicals that are formed can attack the DNA and cause oxidative damage and produce an 8 OHdG compound which is a carcinogenic risk biomarker. The study of DNA adduct formation of 8 OHdG by Bisphenol A compound was performed in vivo using rat Rattus Novergicus by Fenton reaction by Fe II metal. In this In Vivo test, BPA exposure was 2mg kgBB and Fe II 0.09mg kgBB for 28 days. The optimum condition for analyzing 8 OHdG using eluent with mixture of Ammonium Acetate pH 4.0 20 mM and Acetonitrile. The results show that 8 OHdG concentrations in the rats group due to exposure to BPA and rats due to exposure to BPA and Fe II have exceeded LOD. Increased exposure time gives a synergistic effect of 8 OHdG concentration increase in mouse body. Fe II metal at a dose of 0.09mg kgBB did not provide a synergistic effect on the formation of 8 OHdG. The resulting 8 OHdG DNA adduct was analyzed using LC MS MS. With this research is expected to increase the belief that the process of cancer can be associated with the formation of DNA adduct as bioindikator DNA damage is 8 OHdG.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haickel Franklyn
Abstrak :
Bisphenol A BPA merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai monomer dari polikarbonat dan resin epoksi yang dapat ditemukan dalam bahan kemasan makanan. BPA dapat dengan mudah bermigrasi dari material dan diketahui dapat membentuk spesies oksigen reaktif yang menyerang molekul biologis seperti DNA. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pembentukan DNA adduct 8-OHdG karena kerusakan oksidatif DNA yang disebabkan oleh paparan senyawa kimia BPA dan Cr VI. Studi in vivo dilakukan pada kelompok tikus Rattus norvegicus dengan paparan BPA 2 mg/kg BB dan kelompok tikus dengan paparan campuran BPA 2 mg/kg BB dan Cr VI 1,28 g/kg BB selama 28 hari. Sampel urin dikumpulkan setiap minggu. Pembentukan 8-OHdG dianalisis menggunakan LC-MS/MS dengan kromatografi fase terbalik. Fase gerak yang digunakan dalam percobaan ini adalah campuran amonium asetat pH 4,0 20 mM dan asetonitril dengan gradien elusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA dan campuran BPA dengan Cr VI dapat menyebabkan pembentukan 8-OHdG yang terdapat pada urin tikus. Waktu pemaparan yang lebih lama menghasilkan peningkatan kadar pembentukan 8-OHdG. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsentrasi 8-OHdG urin meningkat yang dapat disebabkan oleh efek sinergis antara paparan BPA dengan Cr VI. ...... Bisphenol A BPA is a chemical compound that used as the monomer of polycarbonate and epoxy resin that can be found in food packaging materials. BPA can easily migrate from the material and renowned to form reactive oxygen species which attack the biological molecular such as DNA.This study was conducted to analyze the formation of DNA adduct 8 OHdG due to oxidative damage of DNA caused by exposure to chemical compounds BPA and chromium VI. The in vivo study was conducted in the rat Rattus norvegicus group with exposure of BPA 2 mg kg BW and the rat group with exposure of the mixture BPA 2 mg kg BW and Cr VI 1.28 g kg BW for 28 days. Urine samples were collected every week. The formation of 8 OHdG was analyzed using LC MS MS with reverse phase chromatography. The mobile phase used in this experiment was a mixture of ammonium acetate pH 4.0 20 mM and acetonitrile with an elution gradient. The results showed that exposure of BPA and the mixture of BPA with Cr VI may cause the formation of urinary 8 OHdG in rats. The longer exposure time resulted in the increased levels of urinary 8 OHdG formation. The study also showed that urinary 8 OHdG concentration increased due to synergistic effect between BPA exposure with Cr VI.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Lindasari
Abstrak :
Bisphenol A (4,4’-isopropildenadifenol atau 2,2-bis(4-hidroksifenil)-propana) adalah senyawa kimia yang digunakan untuk produksi plastik polikarbonat dan resin epoksi. BPA berpotensi mengakibatkan kerusakan DNA oksidatif akibat terjadinya stres oksidatif dengan membentuk spesies oksigen reaktif. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pembentukan 8-OHdG sebagai biomarker kerusakan DNA/gen yang disebabkan paparan senyawa kimia BPA. Studi in vitro dilakukan dengan mereaksikan 2’-deoksiguanosin dengan BPA, logam Ni (II), logam Pb (II), dan hidrogen peroksida melalui reaksi fenton-like dengan variasi pH (7,4 dan 8,4), suhu (37°C dan 60°C), dan waktu inkubasi (24 jam dan 30 jam). Analisis pembentukan 8-OHdG pada studi ini dilakukan menggunakan instrumen HPLC kromatografi fase terbalik dengan detektor UV. Pada studi biomonitoring, dilakukan d pengambilan sampel urin balita pengguna botol susu plastik. Analisis pembentukan 8-OHdG pada studi biomonitoring ini dilakukan dengan menggunakan instrumen LC-MS/MS. Hasil studi in vitro menunjukkan bahwa paparan BPA, Pb (II), Ni (II), dan hidrogen peroksida terhadap 2-deoksiguanosin dapat memicu pembentukan 8-OHdG, sementara pada studi biomonitoring, konsentrasi senyawa 8-OHdG terdeteksi lebih banyak pada urin balita pengguna botol susu plastik berbahan polikarbonat (PC), mengindikasikan terkandung BPA dalam botol susu plastik tersebut. ......Bisphenol A (4,4'-isopropyldenadiphenol or 2,2-bis(4-hydroxyphenyl)-propane) is a chemical compound used for the production of polycarbonate plastics and epoxy resins. BPA has the potential to cause oxidative DNA damage due to oxidative stress by forming reactive oxygen species. This study was conducted to analyze the formation of 8-OHdG as a biomarker of DNA/gene damage caused by exposure to BPA chemical compounds. In vitro studies were conducted by reacting 2'-deoxyguanosine with BPA, Ni (II), Pb (II), and hydrogen peroxide through Fenton-like reactions with pH variations (7.4 and 8.4), temperature (37°C and 60°C), and incubation time (24 hours and 30 hours). Analysis of 8-OHdG formation in this study was carried out using the reverse phase chromatography HPLC instrument with a UV detector. The biomonitoring study was carried out by taking urine samples of toddlers who use plastic milk bottles. Analysis of 8-OHdG formation in this biomonitoring study was carried out using the LC-MS/MS instrument. Results of in vitro studies showed that exposure to BPA, Pb (II), Ni (II), and hydrogen peroxide to 2-deoxyguanosine could trigger the formation of 8-OHdG. In the biomonitoring study, the concentration of 8-OHdG compounds was detected more in the urine of toddlers who used polycarbonate (PC) plastic milk bottles, indicating that BPA was contained in the plastic milk bottles.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Anggana Putra
Abstrak :
Plastik merupakan bahan kemasan yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, Salah satu jenis plastik yang sering kita gunakan adalah plastik jenis polikarbonat (“polycarbonate/PC”). Bahan pembuat plastic PC ialah senyawa kimia dengan nama Bisphenol A (“BPA”) yang berpotensi terhadap keamanan kesehatan konsumen jika BPA masuk ke dalam tubuh melalui paparan pangan yang kemasannya menggunakan plastik BPA. Skripsi ini membahas hukum perlindungan konsumen terhadap kemasan pangan Plastik yang mengandung zat BPA di Indonesia dan Uni Eropa serta perlukah pemberian label peringatan konsumen terhadap kemasan pangan plastik yang mengandung BPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan hasil penelitian yang membandingkan peraturan Indonesia dengan Uni Eropa serta pengaturan label peringatan konsumen pada pangan. Hasil penelitian skripsi ini adalah (1) terdapat perbedaan batasan migrasi zat BPA yang dapat masuk kedalam pangan yang diatur oleh Indonesia dengan Uni Eropa dan serta adanya penelitian dan pengaturan yang komprehensif yang dilakukan Uni Eropa; (2) kemasan pangan plastik yang mengandung BPA dalam kasus yang terjadi di Indonesia ialah galon isi ulang perlu diberi label peringatan konsumen guna memberikan edukasi kepada konsumen bahwa produk yang digunakannya belum dapat dipastikan keamanan dan keselamatannya. ......Plastic is a packaging material that we often use in everyday life. One type of plastic that we often use is polycarbonate ("PC"). The material for making PC plastic is a chemical compound with the name Bisphenol A (“BPA”) which has the potential for consumer health safety if BPA enters the body through exposure to food packaged using BPA plastic. This thesis discusses the law on consumer protection against plastic food packaging containing BPA in Indonesia and the European Union and the need for consumer warning labels for plastic food packaging containing BPA. The research method used is a normative juridical method with research results comparing Indonesian regulations with the European Union and setting consumer warning labels on food. The results of this thesis research are (1) there are differences in the limits of migration of BPA regulated by Indonesia and the European Union and there is a comprehensive research and regulation carried out by the European Union; (2) plastic food packaging containing BPA in the case that occurred in Indonesia is that refilled gallons need to be given a consumer warning label to provide education to consumers that the safety and security of the products they use have not been confirmed.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiratul Haq Rasyid
Abstrak :
Bisfenol A BPA adalah monomer penyusun plastik dalam produksi polikarbonat dan resin epoksi yang banyak digunakan pada botol plastik keras dan makanan serta minuman dalam kaleng berbasis logam. Resin epoksi digunakan sebagai lapisan pelindung pada kaleng logam untuk menjaga kualitas makanan dan minuman dari kontak langsung dengan logam. Namun, senyawa ini memiliki potensi yang dapat mengganggu sistem hormon manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang sensitif, selektif, dan valid untuk analisis BPA dalam sampel makanan kaleng. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas dengan kolom kapiler HP-1 30 m x 0,25 mm; 0,25?m , suhu kolom terprogram 150-260 C, kenaikan 10 C per menit. Suhu injektor dan suhu detektor masing-masing 280 C dan 300 C; laju alir gas hidrogen 1,0 mL/menit, volume penyuntikan 3,0 ?L, dan dideteksi dengan detektor ionisasi nyala. Penyiapan sampel menggunakan metode ekstraksi dengan etil asetat. Hasil uji validasi mencakup linieritas, selektivitas, akurasi, presisi telah memenuhi syarat keberterimaan pada rentang konsentrasi 2-15 ?g/mL dan dihasilkan kurva kalibrasi yang linier dengan koefisien korelasi r 0,99983. Batas deteksi LOD 0,287 ?g/mL dan batas kuantitasi LOQ 0,956 ?g/mL. Aplikasi metode yang diterapkan pada tiga jenis sampel makanan kaleng menunjukkan hasil positif yang mengandung BPA pada salah satu jenis sampel. ...... Bisphenol A BPA is a monomer of polycarbonate plastics and epoxy resins widely used in hard plastic bottles and metal based canned foods and beverages. Epoxy resins are used as protective coating on metal that keep food and beverage quality from direct contact with metals. However, these compounds have the potential to disrupt the human hormone system. This study aims to obtain a sensitive, selective, and valid method for BPA analysis in canned food samples. The analysis was performed using gas chromatography with HP 1 capillary columns 30 m x 0.25 mm 0.25 m , column temperature was programmed 150 260 C, increase by 10 C per minute. The temperature of injector and detector were 280 C and 300 C hydrogen gas flow rate was 1.0 mL min, injection volume was 3.0 L, and detected by flame ionization detector. Preparation of the sample using a method of solvent extraction with ethyl acetate. The result of validation include linearity, selectivity, accuracy, precision has accepted for range concentration of 2 15 g mL with coefficient correlation r was 0.99983. Limit of Detection LOD was 0.287 g mL and Limit of Quantitation LOQ was 0.956 g mL. This methods was applied to three type of canned food samples and showed positive results on one sample.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faatichatun Naja
Abstrak :
Bisfenol A BPA merupakan senyawa kimia yang digunakan pada produksi polimer plastik polikarbonat dan epoksi resin yang banyak digunakan pada wadah minuman kaleng. BPA telah menjadi sorotan publik karena merupakan senyawa pengganggu endokrin EDC dan memiliki potensi yang dapat mengganggu sistem hormon manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang sensitif, selektif, dan valid untuk analisis BPA dalam sampel minuman kaleng menggunakan Kromatografi Gas-Detektor Ionisasi Nyala. Kolom yang digunakan yaitu kolom kapiler HP-1 dengan panjang kolom 30m, diameter dalam 0,25 mm, dan tebal film 0,25 m. Gas pembawa yang digunakan yaitu gas nitrogen dengan laju alir 1 mL/menit. Penyiapan sampel menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan etil asetat sebagai pelarut pengesktraksi. Hasil validasi linearitas yaitu 0,9998, nilai batas deteksi LOD 0,287 g/mL, dan batas kuantitasi LOQ 0,956 g/mL. Validasi yang mencakup liniearitas, selektivitas, akurasi, presisi, LOD , dan LOQ, telah memenuhi syarat keberterimaan. Hasil analisis cemaran menunjukkan bahwa satu dari tiga merek yang dianalisis positif mengandung BPA dengan kadar 2,4090 g/mL. ...... Bisphenol A BPA is a chemical compound use in the production of polycarbonate plastic polymers and epoxy resins which are widely use for canned beverage containers. People are concerned with BPA because BPA is an endocrine disruptive compound EDC and has the potential to disrupt the human hormone system. The purpose of this study is to achieve sensitive, selective, and valid methods for BPA analysis in beverage samples using Gas Chromatography Flame Ionization Detector. The column used was HP 1 capillary columns with a column length of 30m, an inner diameter of 0.25 mm, and a film thickness of 0.25 m. The carrier gas used was nitrogen with a flow rate of 1 mL min. Preparation of the samples using liquid liquid extraction method with ethyl acetate as an extracting solvent. The value of linearity is 0.9998, with limit of detection LOD 0.287 g mL and limit of quantitation LOQ 0.956 g mL. Validation including liniearity, selectivity, accuracy, precision, limit of detection, and limit of quantitation have met the acceptable conditions. The results of contamination analysis showed that one of the three brands analyzed positively contained BPA with levels of 2.4090 g mL.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>