Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teresia Putri Widia Nugraheni
Abstrak :
'Bonding' adalah perkembangan hubungan resiprokal antara ibu dan anak. 'Bonding' dapat dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya depresi pascakelahiran pada ibu dan jenis kelamin anak. 'Bonding' antara ibu dan anak dapat bermasalah, dan diduga berhubungan dengan gejala stres pada anak. Stres diketahui memiliki dampak buruk terhadap perkembangan anak, terutama pada usia batita. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi gejala stres pada anak usia batita, serta untuk mengidentifikasi korelasi 'bonding' ibu-anak usia batita dengan gejala stres pada anak. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang. Sampel yang didapat berjumlah 65 pasang ibu-anak usia batita. 'Bonding' ibu-anak usia batita diukur menggunakan Kuesioner 'Mother-Infant Bonding Scale' (MIBS), sementara gejala stres pada anak diukur dengan wawancara ibu berdasarkan Kuesioner Gejala Stres pada Anak Usia Batita dan pengukuran detak jantung serta laju pernapasan anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa gejala stres yang paling banyak dialami oleh anak adalah perubahan pola makan (52,3%), diikuti oleh perubahan perilaku tidak baik (41,8%) dan perubahan emosi (36,9%). Gejala stres berupa perubahan emosi lebih banyak dialami oleh anak laki-laki daripada anak perempuan (p=0,024). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan secara statistik antara 'bonding' ibu-anak usia batita dan gejala stres pada anak (p>0,05). Penelitian ini tidak menemukan korelasi yang signifikan secara statistik antara 'bonding' ibu-anak usia batita dan gejala stres pada anak. ...... Bonding is the growth of reciprocal relationship between mother and child. Maternal factors such as postpartum depression and children factors such as gender can affect mother-child bonding. Impaired bonding may possibly be related to stress symptoms in children. Stress can negatively impact children's development, particularly those under 3 years-old. This research aims to obtain the proportion of stress symptoms in children under 3 years-old, and to identify the correlation between mother-child bonding and stress symptoms in children under 3 years-old. This cross-sectional research involved 65 pairs of mother and child under 3 years-old. The mother-child bonding was measured by 'Mother-Infant Bonding Scale' (MIBS) questionnaire, while the stress symptoms in children were measured by interviewing the mother according to Stress Symptoms in Children under 3 Years-Old Questionnaire and children's heart rate and respiration rate measurement. From the measured stress symptoms, alteration of eating pattern (52.3%), followed by behavioral symptoms (41.8%) and emotional symptoms (36.9%) were the most likely to occur. Emotional symptoms were more prominent in boys than girls (p=0.024). Spearman's correlation test showed no statistically significant correlation between mother-child bonding and stress symptoms in children under 3 years-old (p>0.05). This research shows no statistically significant correlation between mother-child bonding and stress symptoms in children under 3 years-old.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Valerie Muskananfola
Abstrak :
Tidur merupakan aspek substansial dalam tumbuh kembang anak, mulai dari aspek kesehatan hingga fungsi sehari-hari anak. Salah satu faktor yang diduga memengaruhi adalah kualitas bonding ibu-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas bonding ibu-anak terhadap kualitas tidur anak usia batita (0-36 bulan) serta mencari proporsi kedua variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan subjek penelitian yaitu ibu beserta anak usia batitanya. Sebanyak 63 ibu beserta anak usia batitanya ikut dalam penelitian ini. Pemilihan subjek penelitian sampel secara konsekutif melalui kesediaan ibu untuk mengikuti penelitian ini. Penelitian ini menggunakan dua buah kuesioner dalam bahasa Indonesia yaitu, Mother-Infant Bonding Scale (MIBS) untuk menilai bonding ibu-anak dan Brief Infant Sleep Questionnaire (BISQ) untuk menilai kualitas tidur anak usia batita. Pengisian kuesioner dilakukan oleh ibu. Analisa data dilakukan dengan uji korelasi Spearmans melalui SPSS versi 23. Proporsi anak dengan gangguan kualitas tidur sebesar 33,3%. Pada bonding ibu-anak, ditemukan adanya rasa takut atau panik pada sebagian besar ibu dengan kadar yang berbeda. Meskipun terdapat perasaan negatif terhadap anak, 100% responden ingin melindungi anaknya. Selain itu, ditemukan korelasi berbanding lurus dengan kekuatan korelasi lemah pada bonding ibu-anak dan kualitas tidur anak p<0,05; r=0,392). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gangguan kualitas tidur pada anak memiliki prevalensi cukup tinggi. Ibu dengan nilai MIBS tinggi memiliki risiko gangguan tidur pada anak batitanya. ...... Sleep is a substantial aspect in a childs development which is reflected in their health and daily functions. Mother-child bonding quality has been said to influence the quality of sleep. This research aims at identifying how the quality of mother-child bonding influences toddlers sleep quality and at analyzing the proportion of the two variables. The cross-sectional study that analyzes data from a representative subset is adopted in this research with mothers and their toddlers (0-36 months) as the subjects. A group of 63 mother-toddler pairs from consecutive sampling participated in the study. Two sets of questionnaires in Bahasa Indonesia which are Mother-Infant Bonding Scale (MIBS) to assess the mother-child bonding, and Brief Infant Sleep Questionnaire (BISC) to assess the sleep quality of toddlers were used. The questionnaires were completed by the mothers. Spearmans correlation test was used in the analysis using SPSS v.23. The findings of the study indicate that the proportion of toddlers with sleep problem was 33.3%. In the mother-child bonding analysis it was found that the majority of mothers experienced various levels of fear and panic attack during parenting. However, despite the negative feelings towards the child, 100% of the respondents are determined to protect their children. The mother-child bonding was found to be significantly correlated with sleep quality of the child. And although there is a statistically weak relationship between the two variables, the direction is positive where stronger bonding between mothers and their toddlers results in higher quality of the children sleep (p<0.05; r=0.392). It can also be concluded that there is a high prevalence of toddlers sleep quality problem and that toddlers of mothers with high MIBS are susceptible to sleeping problem risks.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library