Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvie Eviaty
Abstrak :
ABSTRAK
Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting dalam menentukan tebal perkerasan jalan raya yang mengunakan konstruksi perkerasan Ientur. Dalam keadaan asli, tanah merupakan suatu materi yang sangat kompleks dan bervariasi karakteristiknya. Seringkali tanah belum tentu langsung dnpat digunakan sebagai lapis dasar perkerasan konstruksi jalan raya, mengingat syarat-syarat yang dituntut terhadap tanah tersebut. Masalah tersebut biasanya terdapat pada tanah lempung lunak berplastisitas tinggi yang sulit dalam perkembangan sifat mekanis kekuatan gesernya, oleh sebab itu bonding agent dibutuhkan untuk menaikkan kekuatan geser tanah.

Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki karakteristik tanah yang ada. Stabilisasi dengan semen (sebagai bonding agent) sudah sangat umum digunakan untuk konstruksi jalan. Sekalipun demikian, masih sering dijumpai tanah hasil stabilisasi tersebut tidak memuaskan dalam hal kekuatan geser seperti yang direncanakan maupun dalam hal keawetan umur konstruksi (dursbility).
1996
S34552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nurul Ulfah
Abstrak :
Latar Belakang: Semen Ionomer Kaca (SIK) adalah bahan restorasi yang terdiri bubuk kaca kalsium fluoroaluminosilikat dan asam poliakrilik. Pada tahap awal reaksi setelah pencampuran, SIK sensitif terhadap udara dan air yang dapat menghambat reaksi pengerasan, sehingga perlu perlindungan dengan material yang kedap air dan salah satunya adalah bonding agent. Tujuan: menganalisis efek bonding agent terhadap kekerasan SIK. Metode: 12 spesimen SIK diameter 5mm dan tebal 2mm, dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok 1 tanpa pelapisan, kelompok 2 dilapis varnis dan kelompok 3 dilapis bonding agent. Seluruh spesimen direndam dalam methylen blue 0,1% selama 24 jam dan di masukkan dalam inkubator dalam suhu 37oC. Kemudian setiap sampel dibelah menjadi 2, yang satu sisi diukur kedalaman intrusi airnya dengan measuring microscope dan bagian lainnya diukur ke kekerasan permukaannya dengan Knoop Microhardness Tester. Kemudian hasilnya dianalisis secara statistik. Hasil: Pada ketiga kelompok terlihat adanya perbedaan bermakna dengan nilai kekerasan SIK tertinggi ada pada kelompok bonding agent. Kesimpulan: Aplikasi bonding agent dapat meningkatkan kekerasan SIK.
Background: Glass Ionomer Cement (GIC) is a restorative material containing calcium fluoroalluminosillicate glass powder and polyacrylic acid. At the initial reaction after mixing process, GIC becomes sensitive to the air and water which can inhibit setting reaction, therefore it needs to be protected with waterproof material, such as bonding agent. Aim: Analyzing effect of bonding agent application in the hardness of GIC. Method: 12 GIC specimens with 5 mm in diameter and 2 mm in height were divided into 3 groups: first group were without coating, second group were coating with varnish, and third group were covering with bonding agent. All specimens were immersed in methylene blue 0,1% for 24 hours and stored into incubator 37o C. Furthermore, each sample was cut into 2 pieces, one part was measured for water intrusion using measuring microscope while the other part was measured for surface hardness using Knoop Microhardness Tester. Afterwards, the result was analized statistical. Result: At 3 groups show there was significant difference, the highest hardness score is bonding agent?s group. Conclusion: Application of bonding agent could increase the hardness of GIC.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Dewi Arianty
Abstrak :
Latar Belakang: Semen Ionomer Kaca (SIK) adalah bahan restorasi yang terdiri dari bubuk kaca kalsium fluoroaluminosilikat dan asam poliakrilik. Pada tahap awal reaksi setelah pencampuran, SIK sensitif terhadap udara dan air yang dapat menghambat reaksi pengerasan sehingga perlu perlindungan dengan material yang kedap air dan salah satunya adalah bonding agent. Tujuan: menganalisis efek bonding agent terhadap kedalaman intrusi air pada SIK. Metode: 12 spesimen SIK diameter 5 mm dan tebal 2 mm, dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok 1 tanpa pelapisan, kelompok 2 dilapis varnis, dan kelompok 3 dilapis bonding agent. Seluruh spesimen direndam dalam methylene blue 0,1% selama 24 jam dan dimasukkan dalam inkubator dengan suhu 370 C. Kemudian setiap sampel dibelah menjadi 2, yang satu sisi diukur kedalaman intrusi airnya menggunakan measuring microscope dan bagian lainnya diukur kekerasan permukaannya menggunakan Knoop Microhardness Tester. Kemudian hasilnya dianalisis secara statistik. Hasil: Pada ketiga kelompok terlihat adanya perbedaan bermakna dengan nilai kedalaman intrusi air tertinggi ada pada kelompok tanpa perlakuan dan paling rendah pada kelompok bonding agent. Kesimpulan: Aplikasi bonding agent dapat menurunkan kedalaman intrusi air pada SIK.
Background: Glass Ionomer Cement (GIC) is a restorative material containing calcium fluoroaluminosilicate glass powder and polyacrylic acid. At initiation stage of reaction after mixing, GIC becomes sensitive with air and water which can inhibit setting reaction so it needs to be protected with waterproof material, the one is bonding agent. Aim: To analize bonding agent?s effect in depth of water intrusion in GIC. Method: 12 GIC speciments with 5 mm in diameter and 2 mm in height were divided into 3 groups: group 1 without any protecting layer, group 2 was coated with varnish, and group 3 was coated with bonding agent. All speciments were immersed in methylene blue 0,1% as long as 24 hours and was put into incubator 370 C. Then, each samples was cut off into 2 pieces, one side was measured for water intrusion using measuring microscope dan the other was measured for surface hardness using Knoop Microhardness Tester. After that, the result was analized statistical. Result: At 3 groups showed there was significant difference, the highest water intrusion depth score was group without any protecting layer and the lowest score was bonding agent?s group. Conclusion: Application of bonding agent could decrease the depth of water intrusion in GIC.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library