Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfi Riansyah
Abstrak :
Teknologi Informasi di Indonesia sudah mulai marak sejak ramainya internet pada tahun 1994an, maka dari itu banyak perusahaan yang membawa bisnisnya ke internet atau dapat disebut dengan e-Business dengan harapan dapat membuat keuntungan yang baru dan semakin baiknya image perusahaan. Tak terkecuali di bisnis periklanan dimana memerlukan banyak client yang berpotensi dan image perusahaan yang baik, bukan hanya itu bisnis periklanan di Indonesia juga merupakan bisnis yang sangat tinggi persaingannya, terlebih dengan munculnya media cetak dan media elektronik yang baru. PT. Lingga Fidam Indonesia (LFI) merupakan salah satu perusahaan yang salah satu lini bisnisnya di bidang desain dan pemasangan iklan/advertising di wilayah Bogor. Tingginya persaingan dibidang advertising ini menuntut PT. LFI mencari sebuah model bisnis untuk mengatasi persaingan tersebut. Perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatan internet memberikan peluang baru bagi PT. LFI untuk memilih model bisnis tersebut, tidak hanya itu PT.LFI sendiri sebelumnya sudah mempunyai koneksi internet sendiri di perusahaannya sehingga kemudahan akan berkembangnya bisnis ini menjadi lebih mudah. Dengan dasar model e-Business maka PT LFI membuat sebuah unit/lini bisnis yaitu portal iklan nyodok.com sebagai alternatif untuk bersaing di dunia periklanan ini. Dari analisa yang didapatkan penulis berharap dapat memberikan gambaran mengenai proses-proses apa saja yang diperlukan dalam pengembangan sebuah portal dan e-business. ...... Information Technology in Indonesia have grown since internet booming at 1994, hence from that many company bring its business to the internet or can be referred as e-Business with hopely can make a new advantage and progressively a better image for the company. not aside from advertisement business which need many client that have potencial to the company and a good image company. Not only that, advertisement business in Indonesia also represent a very high business competition, particularly when come a new print media and electronic media. PT. Lingga Fidam Indonesia (LFI) represent one of company which one of its business area is desain and installation advertisement in Bogor. Height Competition in advertising business claim PT. LFI to look for a business model to overcome the competition. Growth of information technology and the use of internet give new opportunity to PT. LFI to chose this business model, not only that PT.LFI previously have an internet connection on its company so that amenity will expand this business more become easier. With the base model of e-Business so PT LFI make a new line of business which is advertisement portal nyodok.com as alternatively to compete in advertisement world. From the analysis got by the writer, hopely it can give a picture concerning processs of any kind of which needed in development of a portal and e-business.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Wahyu Widyantoro
Abstrak :
Dewasa ini, jurnalisme sebagai sebuah industri dan profesi menghadapi tantangan terberatnya yakni turbulensi dan perubahan yang terus meningkat seperti menurunnya jumlah pendapatan dan pembaca, serta perubahan perilaku pembaca seiring meningkatnya penggunaan telepon pintar untuk mengakses dan mendistribusikan berita yang merusak model bisnis tradisional. Tesis ini menyoroti model bisnis yang diterapkan di digital news startup yang kini menjadi fenomena global dan bagaimana digital news startup menjadi model bisnis baru di industri media. Penelitian ini termasuk dalam paradigma post-positivistik dengan pendekatan kualitatif dan metode/strategi penelitian menggunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan digital news startup tidak mengubah seluruh logika model bisnis, tapi berkonsentrasi dan beradaptasi pada elemen-elemen tertentu. Sebagai sebuah digital news startup, dalam dalam aspek pendanaan, kumparan termasuk dalam kategori venture-backed for-profit, sementara pada aspek bentuk dan penyajiannya, kumparan menciptakan bentuk baru yakni perpaduan antara original-content generators dan platforms. Selanjutnya berdasarkan tipologi model bisnis media, kumparan merupakan perpaduan antara content oriented, context oriented, dan connection oriented. ......Today, journalism as an industry and profession faces its toughest challenges, turbulence and ever-changing changes such as decreasing amounts of funds and readers, and changing readers behavior who use smartphones to access, consume, and shared the news that changes traditional business models. This thesis focus on a business model that is applied to digital news startups which are now a global phenomenon and how digital news startups are becoming new business models in the media industry. This research is included in the post-positivistic paradigm with qualitative methods and research methods using case studies. The results show that digital news startups do not change the entire business model, but rather organize and decide to strengthen on certain elements. As a digital news startup, in the aspect of funding, kumparan is included in the venture-backed for-profit category, while in the form and presentation aspects, kumparan creates a new form of integration between original-content generators and platforms. Furthermore, based on the typology of the media business model, kumparan is a combination of content oriented, context oriented, and connection oriented.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Syarizka
Abstrak :
Biaya operasional jurnalisme yang tak lagi dapat mengandalkan pendapatan dari iklan, akhirnya turut mendorong berbagai pengelola media digital di dunia, termasuk di Indonesia, untuk melahirkan keran pendapatan baru, yaitu sistem berlangganan. Tantangan dari implementasi sistem berlangganan adalah kesediaan khalayak dalam mengeluarkan uangnya untuk mengakses berita digital, terlebih di era internet ketika khalayak telah terbiasa mengonsumsi berita secara gratis. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pengaruh kepuasan, intensitas penggunaan media, dan sosiodemografi pengguna terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital berbayar. Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap 160 responden generasi milenial di Jakarta yang telah berlangganan media digital selama setidaknya satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosiodemografi pengguna dan intensitas penggunaan media memiliki pengaruh signifikan terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital berbayar, sedangkan kepuasan menjadi faktor yang kurang signifikan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa meskipun memberikan kepuasan kepada khalayak, namun keberadaan media digital berbayar tidak menggantikan kebutuhan khalayak terhadap media digital gratis. Penulis menyarankan adanya penelitian lanjutan untuk mencari tahu faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital, demi menganalisis sejauh mana prospek model bisnis ini bagi media digital Indonesia di masa depan. ......The operational costs of journalism, which can no longer rely on revenue from advertising, have finally contributed to encouraging various digital media publishers in the world—including Indonesia—to make a new revenue stream, which is the subscription system. The challenge of implementing this new model is the audience’s willingness to pay for online news, especially when the audience are used to access free online news. This study aims to determine the effect of satisfaction, intensity of media use, and sociodemography on the audience’s willingness to pay for subscription news. This study used the survey methodology with 160 millenilal respondents in Jakarta who had subscribed to online news for at least one month. The result showed that the audience’s sociodemography and the intensity of media use had a significant effect on the audience’s willingness to pay, while satisfaction was a less significant factor. This research also revealed that although it gives satisfaction to the audience, the existence of subscription news does not replace the audience’s need for free online news. Thus, the author suggests further research to examine other factors that effecting the audience’s willingness to pay, in order to analyze the prospect for this business model for Indonesian digital media industry in the future.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kartika Sari
Abstrak :
Penelitian ini berangkat dengan tujuan untuk mengidentifikasi upayaupaya unit bisnis MQ dalam mempertahankan kegiatan bisnisnya pasca degradasi reputasi Aa Gym. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan konsep-konsep kapital Pierre Bourdieu untuk mengulas strategi eksistensi unit bisnis. Dalam konteks penelitian ini, aspek utama yang dinilai berkontribusi di dalam mendorong eksistensi unit bisnis MQ pasca degradasi reputasi Aa Gym adalah jenis aktivitas usaha mereka yang lekat dengan nilai-nilai dan konten spiritualitas. Selain itu, aspek bentuk organisasi bisnis bidang media mendorong pihak MQ untuk mempertahankan keberadaannya demi misi dakwah secara pribadi dari Aa Gym maupun kelompok dari pihak Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi unit bisnis MQ bidang media dakwah merupakan kontribusi nilai-nilai spiritual yang ditonjolkan dalam produk maupun yang ditanamkan kepada para santri karya MQ. Produkproduk yang sarat nilai spiritual menjadi produk yang menarik konsumen untuk tetap setia kepada unit bisnis MQ. Hal ini menjadi salah satu nilai lebih dari produk MQ dibanding dengan produk lain yang sejenis. Selain itu, nilai spiritualitas yang diusung juga nampak berbeda dengan produk lainnya, misalnya produk-produk yang dihasilkan harus berpatokan pada 5MU. Sedangkan, internalisasi misi dakwah sebagai konsekuensi nilai-nilai keagamaan yang berkembang dari Ponpes DT menjadi kekuatan santri karya untuk berkomitmen (ikatan sosial) dalam memperjuangkan keberlangsungan unit bisnis MQ bidang media. ...... This study set out with the aim to identify the business unit's efforts in maintaining its business activities MQ after degradation Aa Gym's reputation. This study used a qualitative approach using concepts of Pierre Bourdieu's capital to review the existence of the business unit strategy. In the context of this study, which assessed key aspects contribute in encouraging the existence of a business unit of MQ after the degradation of Aa Gym's reputation is the type of their business activities are closely related to the content of spirituality values. In addition, aspects of form of business organization encourages the media to maintain its existence MQ mission after mission of Aa Gym as personally or Daarut Tauhiid as a group interest. The results of this study indicate that the existence business MQ media dakwah is a contribution to the spiritual values highlighted in the product and the internalization in their the santri karya. Products that are full of spiritual values into products that attract consumers to remain loyal to MQ's business. This has become one of the more than MQ product compared with other similar products. In addition, the value of spirituality that carried also seem to differ from other products, such products should be produced based on the 5MU. Meanwhile, the mission of preaching as a consequence of internalization of religious values that evolved from Ponpes DT to force students to commit to the work (social bonds) in the fight for the sustainability of a business unit of MQ in media's field.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library