Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18121
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bujung, Jack Djaksahari
Abstrak :
Perkembangan perbankan nasional melalui berbagai paket deregulasi yang membutuhkan dukungan manajemen yang relevan dan pendekatan aktivitas sebagai pendekatan baru dalam perkembangan akutansi manajemen mendorong penulis untuk memahami penerapan konsep manajemen biaya dalam industri bank dengan membandingkan dengan pendekatan ABC. Untuk memahami hal tersebut, penulis menggunakan teknik wawancara dan konsultasi dengan berbagai pihak yang berkompeten di samping analisa aktivitas melalui bagan organisasi, petunjuk pelaksanaan kerja serta analisa biaya. Bank "X" belum melakukan perhitungan biaya produk secara khusus untuk masing-masing produknya. Perhitungan biaya yang ada hanya penentuan cost of fund dan biaya bunga serta overhead untuk analisa pendapatan bunga neto dimana kedua-duanya masih bersifat aggregate. Dengan menggunakan pendekatan aktivitas secara sederhana, manajemen biaya maupun aktivitas dapat dilakukan dengan lebih terarah. Untuk itu diperlukan sistim informasi akutansi yang menjamin traceability yang seluas-luasnya mencakup informasi dan keuangan. Manajemen biaya pada bank "X" belum dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh karena sistem informasi akutansinya yang belum memungkinkan. Melalui studi kasus ini, pendekatan aktivitas memperlihatkan adanya kemungkinan meningkatkan kemampuan manajemen biaya yang lebih akurat dan bersifat multipurpose. Sebaiknya bank "X" mempertimbangkan untuk melakukan studi lanjutan mengenai kemungkinan penerapan pendekatan aktivitas ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18955
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hidajat Rahardjo
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16763
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Julianto Siaril
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16962
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eka Trisnawati
Abstrak :
Dengan semakin berkembangnya industri otomotif di Indonesia, diperlukan komponen-komponen otomotif yang diproduksi oleh perusahaan pihak ketiga. Sebagai pemasok, perusahaan komponen otomotif ini harus dapat menentukan harga jual yang dapat menutup biaya produksi serta memberikan Iaba yang diinginkan. Tujuan studi dari penulisan ini adalah untuk memberi gambaran bagaimana merancang suatu sistem informasi akuntansi biaya untuk mengumpulkan dan mengolah data biaya yang diperlukan, untuk menentukan harga pokok produksi per unit dari tiap jenis produk komponen. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan telaah kepustakaan, wawancara dan pengamatan Iangsung ke Iokasi pabrik untuk penelitian yang menyeluruh mengenai cara pengumpulan dan pengolahan data biaya yang diperlukan dalam pembuatan Iaporan biaya produksi. Dari penelitian yang dilakukan penulis, secara umum PT "X" telah dapat melakukan pencatatan untuk perhitungan harga pokok produksi dari tiap-tiap jenis produknya. Metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan adalah berdasarkan biaya produksi pesanan mengingat produksi dilakukan atas dasar pesanan dan masing-masing pesanan mempunyai spesifikasi tertentu. Prosedur pencatatan biaya produksi sudah cukup baik. termasuk prosedur pengadaan bahan baku dan prosedur penjualan. Karena jenis yang diproduksi selalu bertambah yang memerlukan proses produksi yang berbeda sebaiknya diatur bagaimana prosedur pencatatannya dan dokumen yang dibutuhkan agar cukup fleksibel namun tetap menjamin adanya pengendalian internal yang baik. Untuk mendapatkan hasil perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat bagi perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk. disarankan agar menggunakan cara perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang mengalokasikan biaya overhead pabrik pada masing-masing produk berdasarkan aktivitas yang dikonsumsinya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18466
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Josep Rustam
Abstrak :
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini telah mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat di antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Salah satu cara agar perusahaan dapat memenangkan persaingan merebut pangsa pasar adalah dengan menurunkan biya produk per unit yang dihasilkannya dan selalu memperhatikan keinginan pelanggan (pasar). Metode pengyrangan biaya yang dibahas oleh penulis dalam karya tulis nya adalah metode Penetapan Biaya Target (Target costing). Pembahasan karya tulis akhir ini dilakukan dengan
metode penelitian lapangan dan metode penelitian kepustakaan. Hasil Penelitian penulis membuktikan bahwa dengan menerapkan target cost, maka PT. XYZ dapat mempertahankan eksistensinya dalam industri pemintalan di. Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu PT. XYZ tetap menggunakan metode target cost untuk masa yang akan datang, meskipun PT. XYZ juga mengalami masalah-masalah dalam penerapan target cost ini, yaitu: semakin rendahnya harga jual yang diinginkan oleh pelanggan dan rendahnya kreatifitas dari para karyawan dalam mengajukan saran atau pendapat untuk mehurunkan biaya produk peru-sahaan. Saran yang disampaikan oleh penulis dalam karya tulis akhir ini kepada PT. XYZ adalah: agar tetap meng-ikuti permintaan pasar dan agar lebih giat mengadakan pelatlhan kerja, memberikan penghargaan yang memadai
kepada karyawan yang kreatif dan meningkatkan keakraban kerja antara semua lapisan manajemen dengan karyawan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18611
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rina Riani
Abstrak :
Laporan biaya produksi bermanfaat bagi manajemen untuk keperluan analisis maupun sebagai dasar penentuan harga jual produk. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Alokasi biaya overhead yang tepat sangat diperlukan agar dapat dihasilkan suatu informasi biaya produksi yang bermanfaat bagi perusahaan.
PT. Indofarma (Persero) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur dan pemasaran produk farmasi. Dengan beragamnya jenis produk yang diproduksi dan penggunaan teknologi untuk meningkalkan eisiensi, efektivitas, dan produktivitasnya maka perhitungan biaya produksi yang tepat bagi setiap produk yang dihasilkannya adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Peneiitian ini membandingkan sistem perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini dengan sistem Activity Based Costing. Activity based costing (ABC) merupakan suatu sistem perhitungan biaya yang mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh produk. Berdasarkan perhitungan sistem ABC terlihat bahwa pada beberapa produk biaya produksi yang dibebankan oleh perusahaan selama ini terlaiu besar (overcosfed) dan pada beberapa produk lainnya terlu kecil (undercosted).
Dari 19 jenis produk yang diteliti, produk yang mengalami overcosfedterdiri dari 10 jenis dengan persentase selisih berkisar antara 1,1% - 116,1%, sedangkan produk yang mengalami undercosted terdiri dari 9 jenis produk dengan persentase selisih antara 1.57% -74,32%. Perbedaan tersebut mempenihatkan bahwa perhitungan biaya produksi yang dilakukan PT. lndofamma selama ini belum mampu mengalokasikan biaya produksi secara tepat ke produk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49940
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Teguh Husadani
Abstrak :
Pada perusahaan industri kemasan dengan sistem job-order sepeni PT. Z, kesesuaian antara estimasi harga pcnjualan dengan biaya aktual dari produksi suatu order diperlulcan agar dapat mencapai target laba. .Iika estimasi harga penjualan tidak sesuai dengan biaya aktualnya, maka margin yang diperoleh akan dapal lebih besar atau lebih kecil dari standar yang ditetapkan perusahaan.
Setelah dilakukan analisis, diketahui bahwa margin yang diperoleh sebagian besr melebihi standamya. Hal ini akan menyebabkan harga menjadi jauh lebih tinggi daripada biaya aktualnya. Penyebabnya adalah:
1. tingginya perscntase harga pokok produksi bahan aktual karena wasre produksi aktual yang melebihi standar waste, kcnaikan kurs dollar terhadap rupiah, dan kenailcan harga bahan baku di pasaran internasional,
2. perbedaan struktur biaya antara estimasi harga penjualan dan biaya aktualnya,
3. perbedaan basis biaya overhead antara estimasi harga dengan biaya aktual.
Oleh karena harga pokok produksi yang tinggi di atas di sebabkan oleh faktor-faktor makro dan probabilislik, maka solusi perbaikannya difokuskan kepada perancangan ulang rnetode perhitungan estimasi harga untuk menyesuaikan struktur biaya dan basis biaya overhead dengan biaya aktual. I-lasilnya, karena lebih sesuai dengan biaya aklual, metode ini dapat menurunkan margin yang lebih tinggi dari standar marginnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50136
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Sarmawadi
Abstrak :
Perhitungan dan analisis biaya kualitas merupakan tahapan awal dalam manajemen kualitas. Biaya kualitas mencakup seluruh biaya yang berkenaan dengan kegiatan pengendalian kualitas, perencanaan sistem kualitas, pencegahan, dan perbaikan ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi dan karakteristik kualitas yang telah ditetapkan. Hasil perhitungan biaya kualitas dapat digunakan sebagai informasi awal untuk mengidentifikasi peluang peningkatan kualitas produk dan proses. Melalui perhitungan biaya kualitas tersebut, perusahaan juga diharapkan dapat mengetahui biaya potensial yang dapat diselamatkan, yang pada akhimya nanti dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan marjin keuntungan perusahaan.
Perhitungan biaya kualitas pada fine trimning final assy project Pick-Up PT X diawali dengan mengidentifikasi aktivitas produksi dan pendukung produksi fine trimning yang tergolong ke dalam elemen biaya kualitas. Biaya kualitas untuk periode tertentu merupakan akumulasi dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan fine trimning yang terjadi pada periode tersebut. Hasil perhitungan untuk periode januari-April 2005 menunjukkan proporsi terbesar biaya kualitas pada fine rrinmring PT X berada dalam bentuk biaya pencegahan yaitu sebesar 76%, diikuti biaya penilaian sebesar 21%, sedangkan kategori biaya kegagalan memiliki persentase terkecil, yaitu sebesar 3% dari total biaya kualitas. Potensi penurunan biaya kualitas terdapat pada kategori biaya kegagalan. Suatu usulan teknis dikemukakan untuk menurunkan angka biaya kegagalan tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50213
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Daniel Harry H.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library