Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santoso Wijaya Sugandi
"Dalam pembuatan model yang melibatkan variabel yang nilainya berupa rata-rata untuk menaksir koefisien regresinya sering digunakan data yang didapat dari satu kali pengukuran saja. Karena hal itu, maka akan terjadi dilution bias atau tidak sesuainya taksiran koefisien regresi dengan koefisien regresi yang sebenarnya. Agar nilai taksiran koefisien regresi mendekati nilai koefisien regresi yang sebenarnya digunakan faktor koreksi yang akan dikalikan dengan taksiran koefisien regresi yang didapat. Terdapat beberapa metode untuk menaksir faktor koreksi, pada skripsi ini yang akan dibahas dan dibandingkan adalah Rosner Regression Method dan Intraclass Correlation Coefficient. Kedua metode tersebut menaksir faktor koreksi dengan menggunakan pengukuran yang diulang satu kali untuk individu yang sama. .Diantara kedua metode tersebut variansi taksiran faktor koreksi yang lebih kecil didapat dari metode ICC, oleh sebab itu metode ICC lebih baik dalam memperbaiki dilution bias."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S27693
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pembuatan model yang melibatkan variabel yang nilainya berupa rata-rata untuk menaksir koefisien regresinya sering digunakan data yang didapat dari satu kali pengukuran saja. Karena hal itu, maka akan terjadi dilution bias atau tidak sesuainya taksiran koefisien regresi dengan koefisien regresi yang sebenarnya.
Agar nilai taksiran koefisien regresi mendekati nilai koefisien regresi yang sebenarnya digunakan faktor koreksi yang akan dikalikan dengan taksiran koefisien regresi yang didapat. Terdapat beberapa metode untuk menaksir faktor koreksi, pada skripsi ini yang akan dibahas dan dibandingkan adalah Rosner Regression Method dan Intraclass Correlation Coefficient. Kedua metode tersebut menaksir faktor koreksi dengan menggunakan pengukuran yang diulang satu kali untuk individu yang sama.
Diantara kedua metode tersebut variansi taksiran faktor koreksi yang lebih kecil didapat dari metode ICC, oleh sebab itu metode ICC lebih baik dalam memperbaiki dilution bias."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amarina Ashar Ariyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena persepsi antar kelompok, khususnya fenomena bias antar kelompok pada pengguna jalan di Jakarta. Bias antar kelompok adalah kecenderungan untuk mempersepsi, mengutamakan dan memperlakukan kelompok sendiri (ingroup) secara lebih baik dibandingkan kelompok lain (outgroup). Partisipan penelitian ini adalah 360 pengguna jalan, terdiri dari pengemudi kendaraan pribadi (N= 45), pengemudi motor (N= 51), pengemudi kendaraan umum (N= 50), polisi lalu lintas (N= 54), pejalan kaki (N= 49), pedagang kaki lima (N= 58) dan satuan pengaman pasar atau satpol PP (N= 58). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (tujuh versi kuesioner), dan bias antar kelompok yang terjadi digali melalui tiga macam cara, yaitu bias persepsi antar kelompok, bias atribusi, dan alokasi sumber daya antar kelompok. Temuan studi menunjukkan adanya kecenderungan bias persepsi yang bervariasi antar kelompok pengguna jalan raya, baik dalam bentuk bias persepsi, bias atribusi maupun alokasi sumber daya. Bias yang sangat kuat untuk atribusi terhadap tingkah laku yang positif terlihat pada pengendara motor, pengendara kendaraan umum, dan pedagang kaki lima. Untuk tingkah laku negatif terdapat bias pada semua kelompok penelitian. Bias persepsi juga terdapat pada semua kelompok penelitian, demikian pula dengan alokasi sumber daya.

The goal of this study is to examine intergroup bias among people who use roads in Jakarta. Intergroup bias refers to the tendency to prioritize, treat and perceive in-group members more favorable than out-groups. Three different groups of road users participated in this study: private drivers, motor riders, and public transportation drivers. Intergroup bias is measured as perception bias and attribution bias. The findings show that both forms of bias occur among the road users. Intergroup attribution bias that is found among the three groups are more in-group than out-group attribution bias. The private car drivers, motor riders, and public transportation drivers tend to attribute positive behavior of in-group to internal factor and negative behavior of in-group to external factors. Index of effect size in perception bias indicates substantive levels and represents large effect in the population."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Ratna Pertiwi
"ABSTRAK
Studi ini berfokus pada tingkat literasi keuangan serta behavioral bias pada investor individu sebagai beberapa faktor yang dapat menjelaskan tingkat diversifikasi portofolio. Studi ini juga mengontrol perbedaan sosial-ekonomi di antara investor individu. Metode regresi Poisson digunakan untuk menganalisis model sehingga dapat menjelaskan hubungan tingkat literasi keuangan dan behavioral bias terhadap diversifikasi portofolio. Pengukuran behavioral bias dan tingkat literasi keuangan dilakukan melalui kuesioner yang juga mencakup beberapa item lainnya, yaitu portofolio yang dimiliki investor individu dan perbedaan sosial ekonomi mereka. Sampel terdiri dari 365 investor individu yang berusia di atas 18 tahun, sedang mengelola portofolio mereka dalam Pasar Modal Indonesia, dan berdomisili di Pulau Jawa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan, overconfidence bias, availability bias, dan familiarity bias dari investor individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah instrumen keuangan yang ada dalam portofolio mereka. Studi ini mendorong investor individu untuk membuat keputusan investasi berdasarkan pengetahuan dan kemampuan keuangan, serta menghindari berinvestasi dengan hanya mengandalkan pada perasaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizali Nurcahya Nararya
"Berdasarkan PP no 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional mengarahkan peningkatan pemakaian EBT (energy baru dan terbarukan) pada tahun 2025 agar mencapai 23% dan pada tahun 2050 berubah 31%. Untuk dapat mencapai target tersebut maka dibuatlah perancangan sistem pengendalian pada pabrik biohidrogen dari biomassa agar kinerja pabrik tersebut menjadi optimal. Penelitian sebelumnya telah menggunakan pengendali konvensional PI (Proprotional Integral) dan pengendali lanjut MPC (Model Predictive Control) secara terpisah. Agar pengendaliannya berjalan optimal maka pemilihan jenis pengendali disesuaikan dengan karakteristik prosesnya. Pengendali-pengendali yang terpilih tersebut diterapkan di dua kapasitas pabrik biohidrogen tersebut, yakni kapasitas 2.312 kg/jam (A) dan 13.870 kg/jam (B). Kemampuan pengendaliannya diuji dengan perubahan gangguan yang diukur menggunakan integral kesalahan dipangkatkan (integral of square error, ISE). Hasilnya pengendali MPC digunakan untuk mengendalian suhu di reaktor Gasifikasi, reaktor Steam Methane Reforming, dan Pendingin Aliran masuk Water Gas Shift, sedangkan pengendali PI digunakan untuk mengatur suhu reaktor Char Combustor serta suhu dari pendinginan Flue Gas. Pengujian gangguan berupa laju alir umpan pada kapasitas A kontrolabilitasnya sampai 25%, sedangkan pada kapasitas B mampu sampai di atas 100%. Kontrolabilitas akibat perubahan gangguan suhu umpan memiliki kemampuan yang sama antara kapasitas A dan B. Sementara itu, produksi biohidrogen untuk kapasitas A sebesar 10% dan B 10%.

PP no 79 2014 about National energy Policy is aiming to increased consumption of renewable energy in 2025 up to 23% and 31% in 2050. To complete the target, then design of process control for biohydrogen plant from biomass is made to optimizing plant production. Recent research used PI (proportional Integral) and advance control with MPC (model predictive control) separatedly. To make process control work optimally, process control are selected based on process characteristic and combined between PI or MPC. Those controll are applied in two type of plant capacity: (A) 2312 kg/h and (B) 13.870 kg/h. control ability is being tested with disturbance of feed changes and being measured with ISE (Integral Square Error). The result is MPC is used for gasification,s reactor, steam reforming reactor and cooler for water gas stream?s feed. PI controller used for char combuster and flue gas cooler. Disturbance test that plant with A capacity can work at 25% changed of feed. And control system on plant B can work effectively up to 100% of disturbances. For the disturbance cause by temperature change, both plant can work effectively in the disturbances of temperature up to 100%. Conversion of Plant A is 10% and plant B is 10%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudra Rachmilia Putri
"ABSTRAK
Salah satu negara yang menganut budaya patriarki adalah Indonesia. Dalam budaya patriarki, perempuan sering dianggap bergantung pada laki-laki dan memiliki kelas lebih rendah dalam status sosial budaya. Adat dan nilai-nilai budaya mengharuskan perempuan berada di wilayah domestik. Budaya patriarki dalam masyarakat Jawa membuat perempuan mengalami ketidakadilan gender berupa subordinasi dan stereotipe. Novel Kartini karya Abidah El Khalieqy merupakan salah satu novel yang menyoroti perjuangan perempuan demi hak dan kesetaraan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan subordinasi dan stereotipe yang dialami oleh perempuan dan upaya perempuan untuk mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki.

ABSTRACT
One of the countries that adopted a patriarchal culture is Indonesia. In patriarchal culture, women are often being represented as the ones who always depend themselves on men and somehow, has a lower class in social and cultural status than men. The tradition and norms of Indonesian cultures requires women to take a role on domestic sector only. Patriarchal culture, specifically in Java, caused gender inequality towards women. Those type of gender inequality, often to be called gender bias, are subordination and stereotype. The novel called Kartini by Abidah El Khalieqy is one of the novel that focused on women rsquo s struggle and battles to achieve a more equal position, the same as men. This research is going to point out types of gender inequality gender bias that can be found in this novel such as subordination and stereotype that happened to women, also their efforts to achive an equal position, the same position as men."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila
"ABSTRACT
This study tries to see how positive reaction of crowds affects how audience rates the athletes performance. Participants were 24 University of Queensland students, allocated into three groups alone, mere presence, and reactive crowd as dependant variable. Surveys used were measured using Likert scale from 1-7, on how the athlete performance was, then data was calculated using one way ANOVA. Manipulation check were also administered prior to the main analysis. Although manipulation checks were successful, the main analysis showed that there was no significant difference of how the three groups rates the athlete, F 2,21 = 1.465, p = 0.254. Suggesting that the effect of crowd does not impact how participants rated the athletes performance. The offered hypotheses were not supported, it showed that reference bias does not extend itself on non referee or presumably field of gymnastics.

ABSTRAK
Studi ini berusaha melihat bagaimana reaksi positif masa bisa berefek terhadap bagaimana penonton menilai performa atlit. Partisipan studi adalah 24 mahasiswa University of Queensland, yang dialokasikan ke tiga grup sendiri, hanya hadir, dan penonton bereaksi. Survei yang digunakan diukur dengan Skala Likert 1-7, dalam menilai performa atlit, kemudian data dianalisa menggunakan One-way ANOVA. Cek manipulasi juga dilakukan sebelum analisa utama. Walaupun cek manipulasi bekerja, analisa utama menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan dalam bagaimana ke tiga grup menilai atlit, F 2,21 = 1.465, p = 0.254. Dapat diartikan bahwa reaksi masa penonton tidak berefek pada partisipan menilai performa atlit tersebut. Hipotesa yang diajukan tidak terdukung, menunjukkan bahwa bias wasit tidak tampak pada wasit tidak professional atau kemungkinan dalam area gimnastik."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelweisya Josephine Jolanda
"Bias atensi merupakan bias dimana seseorang cenderung mengalokasikan atensinya terhadap suatu jenis stimulus dibandingkan stimulus lain (Fadardi et al., 2016). Berdasarkan jenis stimulusnya, bias atensi dibagi kembali menjadi positif dan negatif. Berbagai penelitian sebelumnya telah membahas hubungan antara kedua bias atensi tersebut dengan kecemasan, namun hasil yang ditemukan berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara bias atensi positif dan negatif yang dimiliki oleh kelompok dewasa muda dengan tingkat kecemasan tinggi dan rendah. Penelitian ini memiliki desain kuasi-eksperimental dengan desain between-within subject. Partisipan dikelompokan berdasarkan skor kecemasan di alat ukur STICSA-T dan melakukan eksperimen emotional stroop-task yang terdiri dari 120 stimulus kata yang bersifat positif, negatif dan netral. Penelitian ini terdiri dari 68 dewasa muda yang terdiri dari 58 perempuan dan 10 laki-laki (M umur = 20,96, SD = 1,29). Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara bias atensi negatif dan positif antara kelompok dengan kecemasan tinggi dan rendah. Hasil ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang belum dipertimbangkan sebelumnya seperti regulasi emosi, mood, item eksperimen serta sampel penelitian.

Attentional bias is the tendency for someone to allocate their attention to a certain type of stimuli compared to other stimuli that are present (Fadardi et al., 2016). Based on the type of stimuli of the attention, attentional bias is subdivided into positive and negative attentional bias. Previous researches have discussed the relationship of attentional bias and anxiety, yet the results indicate different findings. This research’s purpose is to clear the relationship between positive and negative attentional bias with high and low trait anxiety in young adults, in which the trait anxiety level was measured using STICSA-T. This research is a quasi-experimental research with between-within subjects, in which each anxiety group did an emotional stroop task of 120 stimuli that consists of positive, negative and neutral words to measure their positive and negative attentional bias. The participants of this research consists of 68 young adults, 58 women and 10 male (M age = 20,96, SD = 1,29). The results of this research found that there are no significant differences between the positive and negative attentional bias between groups of high and low trait anxiety. This finding may be influenced by other factors such as emotional regulation, mood, experiment items and the research samples."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Fajar
"Kasus penistaan agama pada pilkada DKI tahun 2016 memberikan gambaran bagaimana evaluasi bias dapat terjadi dalam relasi antar kelompok di Indonesia. Selain karena faktor agama, persepsi ketidakadilan dapat menjadi basis evaluasi bias antar kelompok. Kami menduga bahwa perbedaan konteks adil tidak adil memiliki peran terhadap evaluasi bias. Studi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran persepsi ketidakadilan (vs. adil) terhadap evaluasi bias berdasarkan perspektif diri dan Tuhan (N = 219; M age = 21,63; 49% perempuan). Studi eksperimen ini menggunakan desain 2 (pengambilan perspektif: diri dan Tuhan; within) x 2 (konteks: adil vs. tidak adil; between) mixed design. Evaluasi bias diukur dengan menggunakan skenario pemberian hukuman orang ketiga dimana partisipan memiliki peran sebagai orang ketiga yang dapat memberikan hukuman kepada target outgroup (pemain fiktif). Hasilnya menunjukkan bahwa konteks tidak adil (vs. adil) memiliki perbedaan yang signifikan terhadap evaluasi bias outgroup berdasarkan perspektif diri dan Tuhan. Evaluasi bias akan cenderung untuk lebih tinggi pada konteks tidak adil daripada konteks adil. Hasil ini memiliki implikasi bahwa dalam relasi antar kelompok persepsi ketidakadilan dan penggunaan perspektif diri (vs Tuhan) memiliki pengaruh terhadap evaluasi bias outgroup."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2017
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>