Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimah Al Awfa
Abstrak :
Penderita kanker payudara umumnya terdeteksi dalam kondisi stadium lanjut, sehingga kesempatan untuk sembuh menjadi kecil. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara deteksi kanker payudara secara dini, tetapi metode ini belum banyak diterapkan oleh perempuan di Indonesia. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keyakinan mengenai deteksi dini kanker payudara. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan keyakinan dengan perilaku deteksi dini kanker payudara. Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional dengan teknik random sampling pada 102 responden yang merupakan perempuan usia subur di UPT Puskesmas Sukmajaya, Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan maupun keyakinan dengan perilaku (p=0,490 dan p=0,280, CI 95%). Namun ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keyakinan (p=0,009, CI 95%). Penelitian ini menyarankan diadakannya promosi kesehatan mengenai deteksi dini kanker payudara terutama pada perempuan usia subur. ......Breast cancer patients are generally diagnosed late. Breast self-examination (BSE) is one way to detect breast cancer early, but this method has not been widely adopted by women in Indonesia. This may have been caused by the lack of knowledge and beliefs about early detection of breast cancer. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and beliefs with the behavior of breast cancer early detection. The study design used is cross sectional by random sampling technique, and was conducted on 102 respondents who are women of childbearing age in UPT Puskesmas Sukmajaya, Depok. The results showed that there is no relation between the level of knowledge and belief to the behavior (p = 0.490 and p = 0.280, 95% CI). However, a significant relationship was found between knowledge and belief (p = 0.009, 95% CI). This study suggests the holding of health promotion into early detection of breast cancer, especially in women of childbearing age.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang nature dan strategi komunikasi dalam belajar bahasa Inggris terhadap efektivitas akuisisi menjadi inspirasi peneliti dalam studi ini......
MIILMIA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Trice, Pamela D.
Abstrak :
Religious beliefs about mental illness represent one potential influence on the choice to utilize or avoid professional help. For example, believing that devout spirituality assures mental health and/or that mental illness indicates spiritual failure may discourage religious individuals from seeking help. Such beliefs have traditionally been attributed to Pentecostals, but no research has assessed this assumption. This study examined Pentecostal perspectives on depression's causes and treatments. Contrary to the Pentecostal theological literature, participants endorsed a variety of causal factors. Regarding cures, however, faith was endorsed as the most effective option. Implications are provided and recommendations are offered to practitioners working with Pentecostals, including consultation and collaboration with clergy and religiously sensitive psychoeducational programs.
2006
150 PPS 37 (2-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Buddi Wibowo
Abstrak :
ABSTRACT
Hubungan antara agama dan aktivitas ekonomi merupakan sebuah topik riset yang berkembang pesat di bidang ekonomi.Cara pandang sekuler biasanya menempatkan religiusitas hanya sebagai salah satu dari sekian banyak faktor non ekonomi. Namun sudah diterima secara luas bahwa religiusitas adalah sebuah karakteristik individual yang memiliki peran dan dammpak yang sangat besar dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Niat untuk berwirausaha di kalangan mahasiswa memerlukan penelitian yang lebih mendalam untuk dapat mengungkap lebih jelas model pembentukan niat berwirausaha, variabel-variabel penentu niat, dan bagaimana semua variabel tersebut berinteraksi dan bagaimana religiusitas individual mempengaruhi proses pembentukan niat dan kekuatan niat yang akhirnya terbentuk. Dengan menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) diperoleh kesimpulan bahwa sikap personal dan norma sosial menjadi variabel yang paling mempengaruhi pembentukan niat, di samping perceived behavioral control. Tiga variabel ini merupakan determinan terpenting dari niat berwirausaha dan ketiganya secara langsung dipengaruhi oleh personal beliefs atas faktor- faktor tersebut. Religiusitas terbukti memainkan peran yang penting dalam proses pembentukan niatberwirausaha. Uji empiris menunjukkan kelompok mahasiswa yang religius memiliki sikap personal yang lebih baik terhadap aktivitas wirausaha dan memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak religius.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, 2017
330 JETIK 16:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ridzky Utomo
Abstrak :
Fokus dari penelitian ini adalah melakukan pengukuran kinerja Reksa Dana Saham periode 2007-2013 berdasarkan sudut pandang investor, menggunakan Bayesian Model. Variabel yang menjadi acuan sebagai kinerja dari Reksa Dana Saham adalah abnormal return yang bernilai positif. Proses pengolahan data yang dilakukan yaitu menggunakan model regresi, Single Index Model (Bodie, Kane,dan Marcus, 2011), yang kemudian akan diperoleh keluaran berupa nilai intercept sebagai abnormal return dan koefisien variabel β. Reksa Dana yang memberikan nilai abnormal return positif akan dihitung kembali menggunakan Bayesian Model (P. Baaks, Metrick, dan Wachter, 2001). Keluaran dari model regresi tersebut akan dibandingkan dengan keluaran Bayesian Model. Pada model Bayes tersebut akan ditentukan prior beliefs beserta hyperparameter sesuai dengan kriteria dari investor, dan kemudian dengan menggunakan koefisien variabel β dari model regresi akan dihitung nilai posterior dan posterior probability dari Reksa Dana Saham. Hasil yang diperoleh adalah untuk seluruh Reksa Dana yang memiliki abnormal return positif, baik signifikan atau tidak, pada keluaran Bayesian Model memberikan nilai posterior abnormal return yang positif dengan posterior probability yang besar. ......The focus of this study is to measure the performance of the Mutual Fund Shares 2007-2013 period based on the viewpoint of investors, using Bayesian models . Variable which is used as the performance of the Equity Fund is positive abnormal return. Data processing is performed using a regression model, the Single Index Model (Bodie, Kane, and Marcus, 2011), which will then be obtained as the output of the intercept value of abnormal return and variable coefficient β. Mutual Funds provide a positive abnormal return value will be recalculated using the Bayesian model (P. Baaks, Metrick, and Wachter, 2001). Output from the regression model will be compared with the output of a Bayesian model. In Bayes models will be determined prior hyperparameter and their beliefs according to the criteria of the investor, and then using the variable β coefficients from the regression model will be calculated posterior and posterior probability value of Mutual Fund Shares. The results obtained are for the entire mutual fund has a positive abnormal returns, whether significant or not, the output value of the posterior Bayesian models provide a positive abnormal return with a large posterior probability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Carolina,
Abstrak :
Self-esteem merupakan salah satu penentu dari perkembangan konsep diri seseorang yang dimulai pada masa anak-anak. Orang tua sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan self-esteem anak memiliki berbagai gagasan mengenai pola asuh yang salah satunya dipengaruhi oleh budaya. Tesis ini membahas bagaimana pengaruh dari parental beliefs orang tua dengan suku Batak Toba yang dilihat dari dimensi child-rearing beliefs, attributes of intelligence, dan educational objectives terhadap self-esteem anak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dan noneksperimen. Alat ukur yang digunakan adalah Parental Belief Questionnaire dan Rosenberg Self-Esteem Scale. Jumlah partisipan yang diikutkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 partisipan yang terdiri atas orang tua dan anak yang berada pada kelas 3, 4, dan 5 SD. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda antara dimensi yang ada pada parental beliefs terhadap self-esteem. Hasil didapatkan terlihat tidak adanya pengaruh yang signifikan pada parental beliefs terhadap self-esteem. Akan tetapi, pada saat dilakukan analisis berdasarkan jenis kelamin anak, didapatkan adanya pengaruh yang signifikan.
Self-esteem is one factor that determine the self-concept development that began in childhood. Parents as one of the factors that can influence the development of children`s self-esteem have various ideas about parenting, one of which is influenced by culture. This research discusses the influence of parents parental beliefs with Toba Batak tribes to children`s self-esteem. The parental beliefs in this research consists of three dimensions, that is child rearing beliefs, attribution of intelligence, and educational objectives. The study was conducted in Toba-Samosir District, North Sumatra. The type of research conducted is quantitative and non-experimental. The instruments of this research are Parental Belief Questionnaire and Rosenberg Self-Esteem Scale. Number of participants are 80 participants, which is consist of parents with their children who are in grades 3, 4 and 5 of elementary school. The analysis used is multiple regression analysis between dimensions that exist in parental beliefs against self-esteem. The results show no significant effect on parental beliefs to self-esteem. However, at the time of analysis based on the sex of the child, there was a significant influence.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Kurniati
Abstrak :
ABSTRAK
Meskipun pernikahan diketahui memberikan berbagai dampak positif bagi individu, kenyataan yang terjadi saat ini ialah meningginya tingkat kasus perceraian. Survei menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah ketidaksesuaian antara relationship beliefs individu dengan kenyataan. Akibatnya, individu cenderung mengalami burnout pernikahan dan lebih lanjut dapat berujung pada perceraian. Penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara relationship beliefs dan burnout pernikahan menunjukkan adanya perbedaan hasil. Selain itu, peneliti berniat mengetahui peran relationship beliefs pasangan terhadap hubungan antara relationship beliefs dan burnout pernikahan individu. Hasil penelitian yang dilakukan kepada 162 pasangan suami-istri menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara relationship beliefs dan burnout pernikahan yang dialami pasangan suami-istri. Selain itu, diketahui tidak terdapat moderasi relationship beliefs pasangan terhadap hubungan antara relationship beliefs dan burnout pernikahan individu. Hal ini terjadi karena pengaruh tingkat pendidikan istri dan ideologi peran gender yang dianut oleh individu serta peran faktor lain yang turut memengaruhi hasil penelitian.
ABSTRACT
Despite the positive effects that marriage gives, the divorce rate is increasing. This is caused by the incongruency between individual‟s relationship beliefs and reality, resulting marital burnout. This research aimed to investigate deeper about the correlation between relationship beliefs and marital burnout among married couple owing to different results of the previous researches. Moreover, it also aimed to analyze the role of spouse‟s relationship beliefs to the correlation between individual relationship beliefs and marital burnout. Data from 162 marital couples shows a positive and significant correlation between relationship beliefs and marital burnout among married couple but shows no moderation of spouse‟s relationship beliefs to the correlation. It‟s explained by wives‟ educational background and individual gender role ideology as well as other various factors contributing to this result.
2016
S64295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Mayda Anggarini Artana
Abstrak :
ABSTRAK
Tak sedikit individu yang menaruh harapan besar bahwa pernikahan akan membawa kebahagiaan pada dirinya. Namun seringkali terdapat ketidaksesuaian pemikiran individu mengenai pernikahan dengan kenyataan yang dihadapi, sehingga individu merasa tidak puas pada pernikahannya. Pemikiran akan pernikahan tersebut berkembang menjadi beliefs atau yang lebih dikenal sebagai relationship beliefs. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa beliefs yang tidak realistis pada pasangan dan tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, akan menyebabkan penurunan kepuasan pernikahan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara relationship beliefs khususnya dysfunctional relationship beliefs dengan kepuasan pernikahan pada suami atau istri. Sebanyak 174 suami dan 173 istri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara relationship beliefs suami atau istri dengan kepuasan pernikahan suami atau istri. Selain itu, diketahui hasil bahwa dimensi relationship beliefs yaitu sexes are different, merupakan dimensi yang paling berkontribusi terhadap kepuasan pernikahan. Hal ini terjadi karena budaya kolektivis yang dianut masyarakat Indonesia serta faktor demografis yaitu jumlah anak yang memengaruhi hasil penelitian.
ABSTRACT
Many individuals have high expectation that marriage will bring happiness to them. But, sometimes what they think do not resemble the reality, and they tend to feel dissatisfy with their marriage. Their thought can develop into beliefs or commonly known as relationship beliefs. Previous studies showed that unrealistic beliefs to their spouse or inconsistency between beliefs and reality, will decrease their marital satissfaction. This study is aimed to investigate the correlation between relationship beliefs and marital satisfaction among married men and women. There are 174 husbands and 173 wives who participated in this research. The results show that there is significant negative correlation between relationship beliefs and marital satisfaction. The other results show that relationship beliefs?s subscale ?sexes are different?, is significantly strongest endorsement of marital satisfaction. This condition occurred because of collectivism in Indonesia?s people and demographic factor is number of children that contributed to this study results
2016
S62867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millie, Julian
Leiden: KITLV Press, 2009
297.8 MIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Olviani Shahnara
Abstrak :
Masyarakat Indonesia terdiri dari masyarakat adat yang memiliki kepercayaan asli dari nenek moyang. Hingga dewasa ini, masih banyak masyarakat yang tetap memegang teguh kepercayaan asli tersebut dan mereka disebut Penghayat Kepercayaan. Namun, kepercayaan yang mereka yakini masih dipandang sebelah mata karena dianggap bukanlah suatu agama. Oleh karena itu, banyak kendala yang dihadapi oleh para Penghayat Kepercayaan terkait kedudukan status hukum mereka di mata negara, terutama mengenai masalah pencatatan perkawinan. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak mengatur tentang perkawinan Penghayat Kepercayaan. Akibatnya, pada saat itu para Penghayat Kepercayaan kerap mendapatkan penolakan pencatatan perkawinan dari Kantor Catatan Sipil setempat. Demi memenuhi rasa keadilan dan hak asasi setiap manusia, pemerintah Negara Republik Indonesia pada tahun 2006 kemudian memberlakukan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Undang-undang Administrasi Kependudukan tersebut yang kemudian dapat dijadikan landasan hukum mengenai pencatatan perkawinan Penghayat Kepercayaan. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006, Penghayat Kepercayaan kini telah dapat mencatatkan perkawinan mereka pada Kantor Catatan Sipil. Adapun metodologi yang digunakan dalam melakukan penulisan ini adalah penelitian yuridis normatif melalui bahan-bahan kepustakaan, dokumen dan literatur. ......Indonesian society comprises of a traditional society (with adat cultures and values) who preserves their ancestors? beliefs. Until recently, few people still maintain to deem these traditional beliefs and classified as 'Penghayat Kepercayaan'. Their beliefs, however, are still underestimated since these beliefs are not classified as religions. Obstacles are familiar to the people of "Penghayat Kepercayaan", in regards to the legal status according to Indonesian Law, especially relating to issues of marriage's registration. Indonesian Law No. 1 Year 1974 regarding Marriage does not regulate the marriage of "Penghayat Kepercayaan" people. As a result, people of "Penghayat Kepercayaan" received several rejections of marriage records from the local Civil Registry Office. In order to fulfill values of justice and human rights of the people, Government of Republic of Indonesia enacted Law No. 23 Year 2006 regarding Population Administration. That law could be used as the legal basis in regards to the marriage records for the 'Penghayat Kepercayaan 'people where they are able to file their marriage in the Civil Registry Office. As for the methodology used in conducting this study is a normative juridical research through literature materials, documents and literature.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1189
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>