Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
This book addresses the social experiences of juvenile offenders in the correctional machinery and the career effects these experiences have on offenders. It follows offenders from apprehension through detention, court appearance, probation and institutionalization, showing how the organizations operate, the role definitions of the people who man them, and the views of the correctional organizations held by members of the public. It is a valuable supplement to courses in deviance, criminology, social problems and organizational analysis. The book begins with the delinquent population and endeavours to identify the major characteristics of juvenile lawbreaking. It separates youths who most often remain as "hidden" delinquents from those who are observed and apprehended. The text then moves through the major parts of the correctional machinery in much the same way as offenders are processed through it. Information on each topic is marshalled in accordance with five dimensions; the nature of the organization; the perspectives of the consumer (the public); the perspective of the employees; the perspectives of the offenders; and the impact of the agency upon offenders. Thus, a major focus of the book is an organizational analysis, a basic feature of the current sociological perspective. This work, on first publication in 1970, was one of the first to tackle the growing skepticism as to the beneficial aspects correctional institutions may have on the young offenders, and the analysis of those benefits. The readings attempt to show something of the impact of correctional experiences on juvenile delinquents, and suggest that the overall effect is to drive deviants further into deviant activities rather than attaining the desired goal of rehabilitation.
London: Routledge, 2017
e20529006
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Inesa Purnama Sari
Abstrak :
[Separatrix pada Arsitektur membahas mengenai peran dan fungsi separatrix di dalam arsitektur. Separatrix dianggap sebagai makna arsitektur yang sesungguhnya. Separatrix menjadikan suatu arsitektur menjadi beragam dan tidak statis, ia memberikan beragam kemungkinan timbulnya makna baru dalam arsitektur. Pada akhirnya separatrix dapat menciptakan pleasure dalam arsitektur. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana separatrix bekerja terhadap beragam kemungkinan pada arsitektur. Selain itu skripsi ini juga bertujuan untuk memahami peran separatrix dalam memperkaya proses desain arsitektur. ......Separatrix on Architecture discusses about separatrix role and its function in architecture. Separatrix is considered as the true meaning of architecture. Separatrix makes architecture become diverse and not static, it provides the possibility of new meaning in architecture. In the end, separatrix can create architecture pleasure. The aims of this thesis is to understand how separatrix works towards variety of possibilities on architecture. Moreover, this thesis aims to understand separatrix roles to architecture design enrichment.;Separatrix on Architecture discusses about separatrix role and its function in architecture. Separatrix is considered as the true meaning of architecture. Separatrix makes architecture become diverse and not static, it provides the possibility of new meaning in architecture. In the end, separatrix can create architecture pleasure. The aims of this thesis is to understand how separatrix works towards variety of possibilities on architecture. Moreover, this thesis aims to understand separatrix roles to architecture design enrichment., Separatrix on Architecture discusses about separatrix role and its function in architecture. Separatrix is considered as the true meaning of architecture. Separatrix makes architecture become diverse and not static, it provides the possibility of new meaning in architecture. In the end, separatrix can create architecture pleasure. The aims of this thesis is to understand how separatrix works towards variety of possibilities on architecture. Moreover, this thesis aims to understand separatrix roles to architecture design enrichment.]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Suratri
Abstrak :

Orang Tengger menarik untuk diteliti karena mereka berbeda dengan masyarakat lain yang hidup di wilayah Provinsi Jawa Timur. Orang Tengger adalah mereka yang sangat patuh menjalankan upacara-upacara adat dan sangat menjunjung tinggi kejujuran. Masalah penelitian dalam disertasi ini adalah orang keturunan Madura lebih memilih identitas utamanya sebagai orang Tengger. Pengumpulan data menggunakan metode pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ethnic boundary atau batas sosial orang Tengger adalah memiliki atribut-atribut seperti sarung, bahasa Tengger, masyarakat petani, dan patuh melaksanakan upacara adat. Orang Tengger adalah mereka yang tinggal di wilayah Tengger, pekerja keras, egaliter, cinta damai dan selalu berbuat baik, patuh pada pemimpin dan patuh menjalankan aturan adat, menjaga ikatan kekeluargaan dan dekat dengan dunia roh. Mereka yang keturunan Madura pada akhirnya melakukan proses ‘menjadi Tengger’ untuk mendapatkan berbagai akses karena hanya orang Tengger yang memiliki legitimasi untuk mendapatkan akses tersebut. Akses-akses yang didapatkan adalah akses identitas sosial, akses pasar, akses modal, akses pengetahuan, akses melalui negosiasi dari relasi sosial lain, akses kehidupan yang lebih baik dan juga termasuk akses otoritas bagi orang Tengger asli. Upaya kuat orang Tengger untuk mempertahankan batas sosial atau ethnic boundary menghasilkan konstruksi sosial yang menggambarkan wilayah Tengger sebagai wilayah sakral yang hanya orang-orang tertentu yang dapat hidup di dalamnya dan merupakan tempat yang aman dan tentram, yang pada akhirnya memberikan orang Tengger otonomi penuh untuk mengelola wilayahnya dengan intervensi minimal dari pihak luar


Tengger people are interesting to study because they are different from other communities living in the East Java Province. Tengger people are those who are very obedient in carrying out traditional ceremonies and highly uphold honesty. The research problem in  this dissertation is those who are of Madurese descent prefer their main identity as Tengger people. The data collection used the observation method involved and in-depth interviews. The results of the study concluded that the "ethnic boundary" of Tengger people are to have attributes such as sarong, Tengger language, farming community, and obediently carrying out traditional ceremonies. Tengger people are those who live in the Tengger region, are hard-working, egalitarian, peace-loving and always do good, obey the leader and obey the customary rules, maintain family ties and are close to the spirit world. Those who are of Madurese descent eventually carry out the process of 'becoming Tengger' to get various accesses because only Tengger people have the legitimacy to obtain such access. Accesses obtained are access to social identity, market access, access to capital, access to knowledge, access through negotiations from other social relations, access to a better life and also include access to authority for original Tengger people. The Tengger's strong efforts to maintain 'ethnic boundary' resulted in a social construction that depicted the Tengger region as a sacred area that only certain people could live in and is a safe and peaceful place, which then ultimately give Tengger people full autonomy to manage their territory with minimal intervention from outside parties.

 

2019
D2640
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwo Husodo
Abstrak :
Spengler memandang morfologi sejarah dunia sebagai tema baru dalam filsafat yaitu tentang dunia sebagai sejarah yang dilawankan dengan morfologi dunia sebagai alam. Tema filsafat baru tersebut menggambarkan tentang kehidupan dan menghadirkannya tidak sebagai hal yang telah menjadi (thing-become) tetapi hal yang sedang menjadi (thing-becoming). Berdasarkan dengan morfologi dunia sebagai sejarah dan morfologi dunia sebagai alam, menurut Spengler ada dua metode atau cara memahami dunia yaitu metode fisiognomik dan sistematik. Berkaitan dengan hal tersebut Spengler membedakan apa yang ia namakan dengan pendekatan Ptolemaios dan Copernicus tentang sejarah. Dalam morfologi dunia sebagai sejarah, Spengler memakai analogi komparatif yang dalam bidang biologi diistilahkan dengan homologi. Prinsip homologi ini pada filsafat sejarah Spengler dikonotasikan dengan kata sejaman atau kontemporer. Spengler menunjukkan bahwa dua fakta sejarah yang terjadi dalam posisi yang sama di dalam kebudayaan-kebudayaan besar dan memiliki arti yang sama pentingnya adalah kontemporer. Spengler memandang kebudayaan sebagai kesatuan unsur-unsur yang saling berhubungan, seperti halnya yang terdapat dalam organisme. Setiap kebudayaan mengikuti keharusan kronologis seperti halnya siklus dalam organisme. Setiap kebudayaan memiliki musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Dalam kebudayaan Barat, menurut Spengler mengalami 4 tahap perkembangan yaitu: tahap prakultur, tahap kultur awal, tahap kultur akhir dan tahap peradaban. Menurut Spengler, gambaran sejarah dunia tidak bias diterangkan melalui peristiwa-peristiwa natural. Keruntuhan kebudayaan Mesir kuno misalnya, tidak bias diterangkan secara natural melainkan harus menggunakan ketelitian yang mendalam melalui observasi, simpati dan observasi. Dalam pandangan Spengler, simbol utama dan ekspresi jiwa kebudayaan ditentukan oleh bentuk ruang yang berbeda, sehingga mempunyai makna dan corak yang berbeda pula. Misalnya, simbol utama dan ekspresi jiwa kebudayaan Klasik adalah ruang yang terbatas sedangkan kebudayaan Barat adalah ruang yang tidak terbatas. Di dalam gambaran dunia, ide tentang nasib dan kausalitas sangat berperanan. Ide tentang nasib menuntut pengalaman hidup, sedangkan kausalitas menuntut pengalaman ilmiah. Ide tentang nasib tendapat suatu logika organis atau logika instingtif, sedangkan kausalitas mempunyai logika inorganis atau logika pemahaman. Kausalitas adalah . sesuatu yang dapat dipahami oleh akal tetapi nasib adalah suatu kata untuk suatu kepastian batiniah yang tidak dapat dilukiskan. Dengan demikian unsur morfologis dari, kausalitas adalah suatu prinsip dan unsur morfologis dari nasib adalah suatu ide. Ide tentang nasib mendominasi seluruh gambaran dunia tentang sejarah, sementara prinsip kausalitas mendominasi seluruh gambaran dunia tentang alam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Fadhilla
Abstrak :
Sudut pandang hewan dalam karya sastra bukan lagi dianggap sebagai representasi dari karakter manusia seperti yang biasa muncul dalam cerita dongeng atau fabel. Kemunculan suara-suara dari tokoh hewan dilihat sebagai upaya dalam menyampaikan kritik dengan menggunakan bahasa yang baru. Penggunaan bahasa baru ini dianggap sebagai perlawanan terhadap adanya dominasi yang menghambat penyampaian kritik secara langsung. Hewan tidak lagi dianggap sebagai imitasi dari manusia. Akan tetapi, suara-suara yang muncul melalui tokoh-tokoh hewan tersebut memiliki makna baru yang perlu dipahami lebih lanjut. Pemosisian hewan sebagai hewan dan manusia sebagai manusia dibahas Deleuze dan Guattari dalam konsep becoming-animal. Hal yang dikemukakan dalam konsep tersebut merupakan tindakan-tindakan atau siasat yang dimunculkan oleh karakter-karakter hewan dalam karya sastra untuk mencapai sebuah hasrat atau keinginan sebagai bentuk dari the politics of becoming-animal. Beranjak dari pandangan tersebut, artikel ini akan melihat bagaimana tokoh-tokoh hewan dan manusia ditampilkan untuk mencapai tujuan atau keinginan dalam novel O. Artikel ini akan membahas kategorisasi penokohan di dalam novel O untuk melihat hasrat atau keinginan yang ingin dicapai oleh tokoh-tokoh di dalam teks. Di dalam novel O, hasrat atau keinginan yang ingin dicapai oleh tokoh utama adalah menjadi manusia. O sebagai seekor monyet betina memiliki keinginan yang sangat besar untuk menjadi manusia. Kontradiksi antara manusia yang ingin menjadi hewan dan hewan yang ingin menjadi manusia menohok persoalan humanisme dan animalisme. Novel ini ingin menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa untuk menjadi manusia, hewan perlu melakukan banyak pengorbanan. Akan tetapi, bagi seorang manusia, akan sangat mudah melakukan tindakan seperti hewan. Ketertkaitan antara being human dan becoming animal tidak terlepas dari kondisi masyarakat Indonesia saat ini. ......The viewpoint of animal in literary works is no longer considered as a representation of human character as it appears in fairy tales or fables. The appearance of voices from animal figures is seen as an attempt at conveying criticism using a new language. The use of this new language is regarded as a fight against dominance that impedes the direct delivery of criticism. Animals are no longer considered imitations of humans. However, the voices that emerge through the animal figures have a new meaning that needs to be understood further. The positioning of animals as animals and humans as humans is discussed by Deleuze and Guattari in the concept of becoming animal. The things proposed in the concept are actions or tactics raised by animal characters in literary works to achieve a desire as a form of the politics of becoming animal. Moving on from that view, this article will look at how animal and human figures are displayed to achieve the goals or desires in novel O. This article will discuss the categorization of characterizations in novel O to see the desires that wanted to be achieved by the characters inside the text. In novel O, the desire that the main character wants to achieve is to be human. O as a female monkey has a tremendous desire to become a human being. The contradiction between human beings who want to be animals and animals who want to be human, mention the issue of humanism and animalism. This novel wants to convey a message to the reader that to be human, animals need to make many sacrifices. However, for a human being, it would be very easy to do an animal like act. The relationship between being human and becoming animal is inseparable from the condition of Indonesian society today.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Fujiana
Abstrak :
Persalinan melalui seksio cesaria (SC) terus meningkat di berbagai Negara. Persalinan dengan SC bisa menyelamatkan ibu dan bayi pada kasus-kasus tertentu. Meskipun begitu, persalinan dengan SC memiliki resiko lebih besar dibanding persalinan pervaginam terlebih lagi pada ibu primipara. Masalah fisik dan psikososial serta kurangnya pengalaman pada klien post SC primipara menghambat pencapaian peran pasien sebagai ibu. Penerapan teori keperawatan becoming a mother pada lima kasus post SC primipara berhasil meningkatkan kemampuan klien dalam pencapaian peran sebagai ibu sesuai dengan tahapan yang dijelaskan Mercer. Lima klien kelolaan memiliki komitment untuk merawat sendiri anaknya. Mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam merawat bayinya. Perawat membantu klien post SC menjalankan peran barunya sebagai ibu dengan melibatkan peran suami, keluarga dan lingkungan klien. Suami, keluarga dan lingkungan mendukung klien dalam pencapaian perannya sebagai ibu. ...... The cesarean delivery rate continues to rise in many countries. Cesarean delivery can be life-saving for the fetus and the mother in Certain cases. Even so, cesarean delivery has a greater risk than vaginal delivery especially maternal primiparas. Physical and psychosocial problems and a lack of experience on the client post SC primiparas impede the achievement of the patient's role as a mother. Application of nursing theory becoming a mother to five cases of post SC primiparas managed to increase the ability of the client in achieving motherhood in accordance with the steps described Mercer. Five clients have a commitment to care for their own children. They have confidence in the care of her baby. The nurse helps clients post SC run her new role as a mother by involving the role of husband, family and client environments. Husband, family and environments support clients in achieving their role as mothers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Farida Ice
Abstrak :
Bedah sesarea cendrung mengalami kesulitan dalam melakukan inisiasi menyusui dini karena keterbatasan mobilisasi, nyeri pada bekas operasi yang mengakibatkan tingkat keberhasilan menyusui yang rendah di antara wanita dengan operasi sesarea dan tingkat pemberian ASI eksklusif yang lebih rendah dan durasi menyusui lebih singkat. Penatalaksanaan keperawatan pada ibu seksio sesarea dengan memberikan asuhan keperawatan secara holistik menggunakan action research dan penerapan teori keperawatan. Penerapan teori kenyamanan Kolcaba dan becoming a mother Mercer pada lima kasus breastfeeding self- efficacy ibu seksio sesarea dengan membahas permsalahan yang dialami dan menguraikan peran perawat pada kasus tersebut dengan tujuan kebutuhan kenyamanan dan pencapaian perannya sebagai seorang ibu. Kejadian nyeri post operasi dapat diatasi dengan penerapan evidence based nursing practice pemakaian gurita. Penelitian dilakukan pada lima ibu post seksio sesarea yang mengalami nyeri didapatkan bahwa pemakaian gurita mampu mengurangi skala nyeri secara signifikan dan meningkatkan bounding attachment ibu dengan bayi. Ibu dan suami berperan aktif dalam mengikuti manajemen laktasi. ......Mothers who undergo caesarean sections tend to experience difficulties in initiating early breastfeeding due to limited mobilization, postoperative pain which results in a low success rate of breastfeeding among women with caesarean sections and lower rates of exclusive breastfeeding and shorter duration of breastfeeding. Nursing management for cesarean section mothers by providing holistic nursing care using action research and application of nursing theory. The application of Kolcaba's theory of comfort and becoming a mother Mercer to five cases of breastfeeding self- efficacy of women for cesarean section by discussing the problems experienced and describing the role of the nurse in these cases with the aim of needing comfort and achieving her role as a mother. The incidence of postoperative pain can be overcome by applying evidence based nursing practice using octopus. Research conducted on five post-cesarean section mothers who experienced pain found that the use of octopus was able to reduce the pain scale significantly and increase the bonding attachment between mother and baby. Mothers and husbands play an active role in following lactation management.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Sita Devi
Abstrak :
Kehamilan pada remaja merupakan permasalahan yang belum juga terselesaikan dalam lingkup global maupun nasional. Ibu remaja menghadapi tantangan besar dalam menjadi ibu. Secara bersamaan remaja menghadapi berbagai tantangan dari segi fisik, mental, psikologis, dan sosial. Fenomena tersebut berdampak pada kesiapan remaja menjadi seorang ibu. Salah satu teori Becoming a mother dijadikan landasan untuk memberi asuhan keperawatan dalam mempersiapkan remaja menjadi ibu. Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien remaja untuk mempersiapkan remaja menjadi ibu selama periode antepartum hingga postpartum. Masalah aktual yang ditemukan pada klien yaitu Risiko hambatan menjadi orang tua. Implementasi yang diberikan yaitu pemberian edukasi persiapan menjadi ibu dan peningkatan dukungan pada ibu remaja. Evaluasi dari tindakan tersebut menunjukkan peningkatan kompetensi peran menjadi ibu yang ditandai dengan peningkatan skor Maternal Role Attainment Scale.
Adolescent pregnancy is a problem that has not been resolved in global and national links. Adolescent mothers face big challenges in becoming mothers. Simultaneously adolescents face various challenges in terms of physical, mental, psychological, and social. This phenomenon has an impact on the readiness of adolescents to become a mother. Becoming a mothers theory is the basis for giving nursing care in preparing adolescents to become mothers. This scientific work was prepared to report nursing care to adolescent clients to prepare adolescents to become mothers during the antepartum to postpartum period. The actual problem that is found on the client is the risk of being a parent. The implementation given is the provision of educational preparation for motherhood and increased support for adolescent mothers. The evaluation of these actions showed an increase in role competency to become a mother characterized by an increase in the Maternal Role Attainment Scale score.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Parmawati
Abstrak :
Ibu hamil resiko tinggi dengan riwayat infertilitas berisiko tinggi mengalami kecemasan antenatal. Kecemasan antenatal dapat menyebabkan persalinan preterm, gangguan kelekatan prenatal, dan gangguan pola seksual. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi serta memfasilitasi pencapaian peran sebagai ibu. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan fokus penerapan teori Goal Attainment King dan Becoming A Mother Mercer pada asuhan ibu hamil resiko tinggi dengan riwayat infertilitas. Evidence Based Nursing Practice berupa attachment behavior’s counselling diterapkan dengan pilot study menggunakan pendekatan Joanna Briggs Institute (JBI) Evidence-Based Audit And Feedback dan Getting Research into Practice (GRiP). Penerapan teori Goal Attainment dan Becoming A Mother serta attachment behavior’s counselling tepat digunakan dan efektif dalam melibatkan ibu hamil secara aktif untuk mencapai peran pada tahap antisipatori, yaitu pembentukan komitmen, kelekatan, dan persiapan melakukan perawatan kehamilan, melahirkan dan menjadi orang tua. ......High-risk pregnant women with a history of infertility are at high risk of antenatal anxiety. Antenatal anxiety can cause preterm delivery, disturbed prenatal attachment, and impaired sexual patterns. A Nurses as nursing care providers plays a principal role in improving maternal and fetal wellbeing and facilitating the achievement of maternal role identity. The study method was a case study that focused on applying the theory of Goal Attainment King and Becoming A Mother Mercer on high-risk pregnant women with a history of infertility Evidence-Based Nursing Practice in the form of attachment behavior’s counseling was applied with a pilot study using the Joanna Briggs Institute (JBI) Evidence-Based Audit And Feedback and Getting Research into Practice (GRiP) approach. The application of Goal Attainment and Becoming A Mother theory as well as attachment behavior’s counseling is appropriate and effective in actively involving pregnant women to achieve roles at the anticipatory stage, namely the formation of commitment, attachment, and preparation for prenatal care, childbirth and parenthood.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rimba Tiani Noor Hidayah
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji aspek ketubuhan dalam proses menjadi perempuan dalam tiga cerpen dari kumpulan cerpen Manifesto Flora karya Cyntha Hariadi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan gambaran perempuan yang mengalami represi dalam mengekspresikan tubuhnya di masyarakat secara mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Pendekatan tersebut digunakan untuk mendeskripsikan cara kerja patriarki sebagai alat yang mendikte baik buruknya perempuan atas tubuhnya pada tokoh perempuan dalam ketiga cerpen. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk-bentuk ketubuhan patriarkis yang berkaitan dengan mitos kecantikan, objektifikasi tubuh perempuan, dan fungsi reproduksi yang terdapat dalam kehidupan perempuan. Selain itu, ditunjukkan adanya dominasi patriarki dalam proses menjadi perempuan yang dialami oleh ketiga tokoh dalam cerpen serta perlu adanya rekonstruksi terhadap aspek ketubuhan perempuan yang feminis agar dapat mendukung proses menjadi perempuan tanpa dominasi maupun represi dari masyarakat patriarki. ......This research examines the embodiment aspects in the process of becoming a woman in three short stories from Manifesto Flora by Cyntha Hariadi. This research aims to explain the description of woman who experience repression in expressing their bodies in society independently. The method used in this research is a qualitative method with a feminist literary criticism approach. The approach is used to describe how patriarchy works as a tool that dictates the good and bad of women over their bodies in the female characters in the three short stories. The results of this study show the forms of patriarchal bodies related to beauty myths, objectification of women's bodies, and reproductive functions found in women's lives. In addition, it shows the patriarchal domination in the process of becoming women experienced by the three characters in the short stories and the need for reconstruction of feminist aspects of women's bodies in order to support the process of becoming women without domination or repression from patriarchal society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library