Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Muhammad Anwar
Abstrak :
ABSTRAK
Bantuan Siswa Miskin BSM merupakan program pemerintah Indonesia dalam rangka mengalihkan subsidi bahan bakar minyak ke sektor yang lebih produktif. BSM bertujuan untuk mengurangi beban rumah tangga miskin akibat kenaikan bahan bakar bersubsidi dan juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selama ini besarnya dampak BSM terhadap kualitas pendidikan belum pernah diteliti secara kuantitatif. Untuk mengisi gap penelitian tersebut, studi ini dilakukan dengan dua tujuan: 1 mengetahui dampak BSM terhadap tingkat partisipasi sekolah siswa miskin dan 2 mengetahui dampak BSM terhadap kualitas belajar siswa miskin yang diukur melalui kemampuan berhitung numeracy skill . Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah panel Fixed Effect with Propensity Score Matching. Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari Indonesia Familiy Life Survey IFLS periode 4 dan 5. Setelah mengontrol pendidikan orang tua, usia, pengeluaran keluarga dan domisili penduduk, peneliti menemukan bahwa BSM signifikan dalam meningkatkan probabilitas siswa miskin untuk bersekolah sebesar 30 dan memiliki numeracy test score yang lebih tinggi 3,1 poin dibandingkan siswa yang tidak menerima BSM.
ABSTRACT
Bantuan Siswa Miskin BSM is one of Indonesian rsquo s government program that shifted energy subsidy to more productive sector. The purpose of BSM is to alleviate households burden in education to cope with increasing of subsidized fuel and to increase the quality of education. The impact of BSM had not been researched by quantitative approach. To fill the research gap in quantitative impact evaluation on BSM, this study aims to know 1 Impact of BSM in school participation 2 Impact of BSM for quality of education, that represented by numeracy skill. This research use Fixed Effect with Propensity Score Matching method. This research use data from fourth and fifth wave Indonesia Familiy Life Survey IFLS . With the control of parent rsquo s education, age, household expenditure and domicile, this research found significant effect of BSM to increase school participation by 30 and numeracy test score by 3,1 points higher between treated and control group.
2017
S68443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amriza Nitra Wardani
Abstrak :

Program bantuan tunai bersyarat (conditional cash transfer – CCT) banyak digunakan di negara-negara berkembang di mana angka kemiskinan anak tinggi, untuk meningkatkan outcomes untuk pendidikan anak. Meskipun tidak khusus didesain untuk menyelesaikan masalah pekerja anak, program CCT juga diharapkan dapat menurunkan tingkat partisipasi anak-anak di lapangan pekerjaan sebagai akibat meningkatnya partisipasi mereka di sekolah. Menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS), studi ini menginvestigasi dampak salah satu program CCT di Indonesia, Bantuan Siswa Miskin (BSM), terhadap penerima dan saudaranya. Secara spesifik, studi ini menganalisis sampel dari anak-anak berumur 16-18 tahun, yang merupakan kelompok umur sekolah menengah atas yang angka partisipasi sekolahnya relatif rendah di Indonesia. Untuk menginvestigasi dampak BSM, studi ini menggunakan kombinasi metode coarsened exact matching dan difference-in-difference. Hasil studi ini menunjukkan bahwa program BSM telah berhasil meningkatkan partisipasi sekolah anak-anak secara efektif yang telah menerima subsidi, walaupun tidak ada dampak signifikan terhadap partisipasi sekolah untuk anak-anak non-penerima BSM yang memiliki saudara penerima BSM dalam rumah tangga yang sama. Lebih lanjut, program ini telah berhasil menurunkan kejadian pekerja anak secara signifikan, walaupun hanya untuk anak-anak perempuan (baik penerima BSM maupun saudaranya), tidak ada bukti serupa untuk anak-anak laki-laki.

 


Conditional cash transfer programs (CCT) are widely used in developing countries where child poverty is prevalent to improve child schooling outcomes. Although not specifically designed to solve child working issues, CCT programs are also expected to reduce child participation in the labour force due to the increase of their participation in schooling. Using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS), we investigate the impact of the Indonesian government’s CCT program, Bantuan Siswa Miskin (BSM), on recipients and their siblings. Specifically, we analyse a sample of children aged 16-18 years old, as this cohort is of senior secondary school age, and the enrolment rate of this school level is relatively low in Indonesia. To investigate the BSM effects, we utilise a combination of coarsened exact matching and difference-in-difference approach. The findings suggest that the BSM program has increased the school participation rate of the children who receive the subsidy effectively, though it does not have any significant schooling impact on the non-BSM recipients who have a BSM recipient sibling in their household. Further, the program succeeds in significantly reducing the incidence of child labour only for girls (both BSM-recipient children and their siblings), with no such impact evident for boys.

 

2019
T52845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Try Hatmanti
Abstrak :
Penelitian ini menguji efektivitas program bantuan pendidikan pemerintah dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar APK untuk Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Program tersebut terdiri dari Bantuan Operasional Sekolah BOS dan Kartu Indonesia Pintar KIP yang sebelumnya dikenal sebagai Bantuan Siswa Miskin BSM . Program-program ini dibagi menjadi supply side financing dan demand side financing. BOS mengintervensi supply sidesedangkan KIP mengintervensi demand side. Penelitian dilakukan menggunakan data panel dari 2012 hingga 2016 di semua 33 provinsi di Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa BOS sebagai program yang mengintervensi sisi supply lebih efektif daripada KIP dalam meningkatkan rasio partisipasi kasar siswa SMA di Indonesia. Selain itu, variabel lain seperti indeks demokrasi, keluhan kesehatan, jumlah sekolah menengah atas di Indonesia, dan rasio partisipasi kasar sekolah menengah pertama juga menunjukkan beberapa hal penting dalam meningkatkan rasio partisipasi kasar di Indonesia. ......This research examines the effectiveness of government educational aid programs in improving the Gross Enrollment Ratio GER for high school in Indonesia. The programs are Bantuan Operasional Sekolah BOS and Kartu Indonesia Pintar KIP previously known as Bantuan Siswa Miskin BSM . These programs are divided into supply side and demand side financing. BOS intervenes in the supply side whereas KIP intervenes in the demand side. The study is conducted using panel data from 2012 to 2016 in all of the 33 provinces in Indonesia. The result shows that BOS as a supply side intervention is more effective than KIP in increasing the gross enrollment ratio of high school student in Indonesia. Aside from that, other variables such as democracy index, health complaints, number of high school in Indonesia, and gross enrollment ratio of junior high school also show some significance in increasing the gross enrollment ratio in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library