Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung B. G. B. Indraatmaja
Abstrak :
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung sistem perbankan yang sehat dan stabil diperlukan penyempurnaan terhadap program penjaminan simpanan nasabah bank. Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia sudah terbentuk namun keberadaan lembaga ini belumlah dikenal dan dipahami oleh masyarakat secara luas, termasuk bentuk konstruksi hukum yang seharusnya dari lembaga ini. Untuk menganalisis hal tersebut dilakukan penelitian normative yang menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa konstruksi hukum dari Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia tidak terlepas dari masalah penanggungan dan pertanggungan. Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan pada dasarnya dapat melindungi dana nasabah. Dengan adanya lembaga yang menjamin simpanan masyarakat, maka apabila bank mengalami kegagalan, lembaga tersebut yang akan mengganti dana masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut. Dengan adanya pembayaran premi oleh bank kepada Lembaga Penjamin Simpanan maka telah terjadi peralihan risiko dari bank kepada Lembaga Penjamin Simpanan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riad
Abstrak :
Tesis ini tentang penanganan perampok nasabah bank oleh Unit I Jatanras Sat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dalam tesis ini digambarkan tentang penananganan yang dilakukan oleh Unit I terhadap perampokan nasabah bank, hubungannya dengan instansi lain, serta bagaimana perilaku petugas-petugas Unit I dalam melakukan penanganan. Kota Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terbesar dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia. Dengan situasi dan corak kehidupan yang demikian menyebabkan kejahatan (crime) tumbuh subur di kota ini. Salah satu kejahatan terhadap jiwa orang dan harta benda yang terjadi di wilayah Jakarta serta sangat marak akhir-akhir ini adalah kejahatan dalam bentuk perampokan terhadap nasabah bank. Dari hasil penelitian yang saya lakukan, menjelaskan bahwa semua kasus yang ditangani oleh unit I tentang perampokan terhadap nasabah bank mempunyai latar belakang kebutuhan ekonomi dari perampok. Semua hasil rampokan yang mereka dapatkan jika berhasil dipergunakan oleh sebagian untuk foya-foya dan sebagian lagi untuk kepentingan keluarga dan untuk masa depan mereka. Perampokan terhadap nasabah bank selalu diawali dengan perencanaan dan selalu diawali pengintaian terlebih dahulu. Setelah melakukan perampokan, biasanya mereka langsung membagi hasil rampokan pada saat itu juga dan membubarkan diri untuk melanjutkan kehidupan mereka kembali. Penanganan yang dilakukan oleh unit I terhadap masingmasing perampok mempunyai variasi satu sama lain. Variasi tersebut terjadi dengan melihat siapa perampok yang ditangan. Jika perampok tersebut sudah berulang kali melakukan perampokan, maka kadang-kadang petugas dan unit I melakukan rekayasa menembak kaki dari perampok atau bahkan menghabisi mereka. Dalam pengamatan saya koordinasi ini belum terlaksana dengan baik. Sebagai contoh dalam melakukan pengungkapan terhadap kasus-kasus perampokan nasabah bank ini, pihak kepolisian khususnya unit I telah melakukan pekerjaan yang berbahaya dan mengeluarkan biaya yang tidak kecil. Ketika pelakunya sudah ditangkap, kadang-kadang Hakim menjatuhkan vonis yang sangat ringan. Peristiwa seperti ini membuat pihak kepolisian melakukan suatu kegiatan yang bertentangan dengan KUHAP seperti menunggu terdakwa menjalankan hukuman dan melakukan penangkapan dengan kejahatan yang berbeda. Walaupun sebenarnya kejahatan yang dilakukan tersangka tersebut dapat disatukan dengan berkas perkera kejahatan yang telah dijalaninya.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jobit Alexander
Abstrak :
Pemasaran relasional dalam konteks penelitian ini berarti melihat kegiatan pemasaran sebagai kegiatan yang terencana dan saling mendukung antar seluruh komponen perusahaan untuk mencapai hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen dalam rangka membangun kepuasan, kepercayaan dan loyalitas pelanggan, dengan melihat bagaimana ketiga komponen yang membentuk pemasaran relasional yaitu manajemen, karyawan dan nasabah saling berhubungan. Bentuk usaha yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kepuasan dan kepercayaan nasabah adalah modal bagi BPR untuk berusaha. Kepuasan telah menjadi kata kunci, dimana hampir setiap bank memasukkan kepuasan nasabah sebagai bagian dari pernyataan misinya. Pengelola BPR harus dapat memuaskan nasabahnya sehingga nasabah bisa bersikap loyal dan dengan kesadaran penuh memilih untuk terus berhubungan dengan perusahaan secara relasional. Demikian juga kepercayaan (trust) nasabah terhadap bank, dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada bank untuk menyimpan uangnya. Penelitian bcrpcrspektif nasabah ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan dan pengaruh kepuasan dan kepercayaan pada loyalitas nasabah kepada BPR dalam pemasaran relasional. Informasi yang didapat dari penelitian ini akan memudahkan pihak manajemen untuk mengambil tindakan manajerial dalam rangka membangun hubungan relasional dengan nasabahnya. Fokus penelitian adalah nasabah BPR-BPR yang terdapat di Bekasi dengan jumlah responden 252 orang, seluruhnya telah menjadi nasabah BPR selama minimal 6 bulan dan bcrtransaksi sedikitnya I kali setiap bulannya, sehingga mampu memberikan penilaian. Hubungan variabel-variabel penelitian dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS vesi 10.00 untuk melihat sampai sejauhmana hubungan yang terjadi antara indikator dengan variabelnya serta antara variabel dengan variabel lainnya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johana Tania Leuwa
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penyelesaian sengketa antara Nasabah dan Bank oleh lembaga alternatif penyelesaian sengketa khusus perbankan, yakni LAPSPI. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah terkait pengaturan mengenai perlindungan Nasabah Bank di Indonesia dan mekanisme penyelesaian sengketa antara Nasabah dan Bank melalui LAPSPI. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Berdasarkan permasalahan terkait pengaturan mengenai perlindungan Nasabah Bank, didapatkan hasil bahwa terdapat sejumlah peraturan yang memberikan jaminan perlindungan terhadap hak-hak Nasabah Bank, yakni diantaranya adalah Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, dan Peraturan Bank Indonesia tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah. Terkait penyelesaian sengketa oleh LAPSPI, penyelesaian sengketa merupakan salah satu upaya perlindungan terhadap Nasabah Bank. Penyelesaian sengketa melalui LAPSPI hanya dapat dilakukan apabila Nasabah dan Bank telah melakukan upaya penyelesaian sengketa di internal Bank, atau yang dikenal dengan cara Internal Dispute Resolution (IDR). Penyelesaian sengketa melalui IDR seringkali tidak mencapai kesepakatan antara Nasabah dan Bank. Untuk mengatasi hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan membentuk LAPSPI sebagai sarana bagi Nasabah untuk mengadukan dan menyelesaikan sengketanya dengan Bank. Adapun saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya harmonisasi dan sinkronisasi peraturan dengan cara membuat satu peraturan yang mengatur khusus mengenai berbagai lembaga penyelesaian sengketa perbankan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Nasabah, dan perlu memublikasikan LAPSPI dengan lebih maksimal agar eksistensi LAPSPI sebagai lembaga baru dapat diketahui dan dimanfaatkan dengan baik oleh Nasabah Bank pada khususnya.
ABSTRACT
The focus of this study is about dispute resolution between Customer and Bank by LAPSPI. Discussion issues in this study are about regulation in Indonesia concerning the protection for Customer and about dispute resolution between Customer and Bank by LAPSPI. The method used in this study is juridicalnormative study by using secondary data as the main data source. Based upon the issue on regulation concerning the protection of Customer, result shows that there are several regulations which give the guarantee for Customer?s rights protection, among them are Law of Consumer Protection, Law of Authority of Financial Services (OJK), OJK Regulation about Financial Services Consumer Protection, and Bank of Indonesia Regulation about Bank Customer Complaints Resolution. Related to dispute resolution through LAPSPI, the dispute resolution itself is one of the ways to protect the Customer. The dispute resolution through LAPSPI can be processed if only the Customer and Bank have done the dispute resolution in Internal Bank, known as Internal Dispute Resolution (IDR) method. Dispute resolution through IDR usually does not reach the consensus from both Customer and Bank. In order to solve that problem, OJK established LAPSPI as a mean for Customer to denounce his problem and resolve his dispute with the Bank. Recommendations for this study are the need for rules harmonization and synchronization by making a new regulation which specifically concerns about the choices of institutions of dispute resolution on banking and also the need to publicize LAPSPI?s existence more intensively as a newborn institution, so that LAPSPI can be more utilized by the Customer in particular.
2017
S65949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Zakiyyah
Abstrak :
Rezim Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Indonesia merupakan serangkaian pengaturan dan proses pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Untuk mendukung Rezim APU PPT tersebut, maka diwajibkan bagi seluruh Penyedia Jasa Keuangan untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah atau customer due diligence dengan efisien dan efektif agar dapat mengikuti perkembangan yang semakin kompleks dalam tindak pidana pencucian uang. Bank sebagai salah satu Penyedia Jasa Keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakayat berkewajiban untuk membuat kebijakan yang mengatur mengenai customer due diligence. Hal ini adalah demi menghindari bank dari risiko-risiko yang ada yaitu, risiko reputasi, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko terkonsentrasinya transaksi. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, skripsi ini akan menganalisa penerapan prinsip mengenal nasabah atau customer due diligence pada PT Bank DBS Indonesia dalam mencegah tindak pidana pencucian uang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dari hasil skripsi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Bank DBS Indonesia telah menerapkan prinsip mengenal nasabah atau customer due diligence dengan membuat kebijakan yang komprehensif dalam mendukung upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang di Indonesia. Tiga hal penting dalam customer due diligence pada PT Bank DBS Indonesia dilakukan mulai dari identifikasi calon nasabah, verifikasi calon nasabah, serta pemantauan transaksi apakah sesuai dengan profil nasabah atau tidak. Diharapkan skripsi ini dapat memberikan masukan bagi seluruh Penyedia Jasa Keuangan dalam hal penerapan kebijakan prinsip mengenal nasabah serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan upaya pencegahan pencucian uang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia. ......The Anti-Money Laundering and Counter-Terrorism Financing Regime (APU PPT) in Indonesia is a series of arrangements and processes for implementing efforts to prevent and eradicate money laundering and terrorism financing. To support the AML-CFT Regime, it is mandatory for all Financial Service Providers to apply the know your customer principles or customer due diligence efficiently and effectively in order to keep abreast of increasingly complex developments in money laundering crimes. Banks as one of the Financial Service Providers that have an important role as collectors and distributors of public funds are obliged to make policies that regulate customer due diligence. This is to prevent the bank from existing risks, namely reputation risk, operational risk, legal risk, and the risk of concentrated transactions. With juridical normative legal research method, this thesis will analyze the implementation of the know your customer principles or customer due diligence at PT Bank DBS Indonesia in preventing money laundering in accordance with the laws and regulations in force in Indonesia. From the results of this thesis, it can be concluded that PT Bank DBS Indonesia has implemented the know your customer principles or customer due diligence by developing a comprehensive policy to support efforts to prevent money laundering in Indonesia. Three important things in customer due diligence at PT Bank DBS Indonesia are carried out starting from identifying potential customers, verifying prospective customers, and monitoring transactions whether they match the customer's profile or not. It is hoped that this thesis can provide input for all financial service providers in implementing customer due diligence and can increase public awareness to implement efforts to prevent money laundering in accordance with the laws and regulations that apply in Indonesia.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlul Mukhlishin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif nasabah mengenai produk tabungan di bank syariah, perspektif nasabah mencakup tentang pengetahuan dan motivasi nasabah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Narasumber merupakan nasabah yang memiliki produk tabungan di bank syariah, data penelitian didapat menggunakan kuisioner terbuka dengan cara sampel acak. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas pengetahuan nasabah atas produk tabungan yang dimilikinya sebatas pada sifat dana dan pengetahuan tentang insentif lebih banyak diketahui oleh nasabah tabungan mudharabah, serta motivasi yang mendorong mereka adalah motivisasi intrinsik dan didasarkan pada motivasi emosional dan faktor yang utama yang paling mempengaruhi mereka adalah faktor produk. ......This study aims to determine the customer's perspective regarding savings products in Islamic banks, the customer's perspective includes customer knowledge and motivation. The type of research carried out is a descriptive qualitative approach. Interviewees re customers who have savings products in Islamic banks, research data obtained using an open questionnaire by means of a random sample. The results show that the majority of customers' knowledge of their savings products is limited to the nature of funds and the knowledge about incentives is more known by mudharabah’s customer and the motivation that drives them is intrinsic motivation and is based on emotional motivation and also the main factor that influences them the most is the product factor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Arista Miranti Prahasti
Abstrak :
Akhirnya kita tiba di era kecerdasan buatan di mana teknologi telah dilatih untuk meniru kecerdasan manusia. Machine Learning adalah salah satu terobosan dalam kecerdasan buatan yang menyajikan banyak potensi untuk menghadirkan keunggulan kompetitif dengan kemampuannya untuk mengoptimalkan analisis data secara otomatis. Industri perbankan komersial selalu menjadi pengadopsi awal berbagai kecerdasan buatan. Namun, potensi Machine Learning di perbankan komersial masih belum tergali. Lama setelah krisis keuangan yang hebat, industri perbankan komersial telah menjadi lebih besar dan lebih kompetitif, dengan banyak pengganggu yang mengubah lingkungan persaingan di industri tersebut. Industri perbankan kini memasuki era transformasi digital berikutnya, di mana persaingan semakin ditentukan oleh teknologi. Di bank komersial, layanan pelanggan adalah area krusial di mana semua titik kontak langsung dengan pelanggan terjadi. Bank harus terus mencari cara baru dalam meningkatkan kemampuannya dalam memberikan layanan berkualitas tinggi yang memenuhi bahkan melebihi harapan nasabah. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengetahuan yang intensif tentang pelanggan. Makalah ini bertujuan untuk membahas potensi machine learning dalam meningkatkan berbagai aktivitas customer service di bank umum. Secara khusus, Machine Laerning meningkatkan pengembangan layanan yang dipersonalisasi, pencegahan penipuan, dan bantuan pelanggan virtual yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bank komersial saat ini. ...... We have finally arrived in the age of artificial intelligence where technologies have been trained to imitate human intelligence. Machine learning is one of the breakthroughs in artificial intelligence that serve a lot of potential to bring competitive advantage with its ability to automatically optimize data analyses. Commercial banking industry has always been the early adopter of various artificial intelligence. Yet, the potentials of machine learning in commercial banking are still unexplored. As banking industry is now entering the next era of digital transformation, the competition is increasingly defined by technology. Technological transformation has changed the competitive environment in banking industry, and influenced consumer behaviour. Machine learning offers new ways in which banks could overcome these challenges. In commercial banking, customer service is the crucial area where all direct touch-points with customers take place. Banks must continuously find new ways in improving its ability to deliver high quality service that meets and even exceeds customer expectation. The objective of this paper is to discuss the potential of machine learning in improving various customer service activities in a commercial bank. This paper is particularly relevance for managers in banking industry as it provides comprehensive discussion about the business implications of machine learning. The research question that I aim to answer in this paper is about: How Does Machine Learning Help Commercial Banks to Sustain Competitive Advantage in Customer Service?
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Subagja
Abstrak :
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pesat. Saat ini terdapat 94 buah bank yang memberikan layanan perbankan syariah, baik sebagai Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Aset perbankan syariah sebesar Rp 12,24 triliun (per Agustus 2004). Dalam setahun, aset tersebut meningkat 86 persen dari sebelumnya Rp 6,559 triliun (per September 2003). Banyak faktor yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah. Tesis ini meneliti faktor-faktor apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan menganalisis bagaimana peluang masyarakat menjadi nasabah bank syariah. Variabel dependen: Nasabah Bank Syariah. Variabel Independen: Usia, Pendidikan, Pendapatan, Sistem Syariah, Variasi Produk, Pelayanan, Pembiayaan Bisnis Halal, Promosi. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan model analisis regresi logistik (logit).
The fast growth islamic banking in Indonesia. In this time there are 94 units of islamic banks. Assets of islamic banks equal to Rp 12,24 billion ( per August 2004). In one year, the asset increase 86 percentage of previously Rp 6,559 billion (per September 2003). A lot of factor becoming consideration society to become customer of islamic bank. This thesis research factors of influencing of society requirement and analyze how opportunity (probability) society to become customer of islamic bank. Dependent Variable: Customer of Islamic Bank. Independent Variable: Age, Education, Income, Syariah System, Variation of Product, Services, Halal Business Financing, and Promotion. The research by descriptive analysis and the quantitative analysis, with logistics (logit) model.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audley Al Rasyid
Abstrak :
Safe Deposit Box merupakan salah satu jasa yang ditawarkan oleh banyak Bank di Indonesia, salah satunya di Bank Mandiri. Dalam perjanjian sewa Safe Deposit Box, pihak yang terkait adalah Bank dan Nasabah. Perjanjian tersebut berbentuk Perjanjian Standar dimana sudah berbentuk formulir dan berisi peraturan yang dimana Nasabah hanya memiliki pilihan untuk menerima atau menolak. Perjanjian Standar tersebut seringkali menjadi permasalahan karena seringnya isi perjanjian tersebut lebih menguntungkan pihak pembuatnya yaitu pihak Bank, seperti pencantuman Klausa Eksonerasi yang dapat melepas tanggung jawab hukum pihak pembuat perjanjian. Oleh karena itu, Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menjadi perlindungan hukum bagi Nasabah karena membatasi hal tersebut agar Nasabah tidak dirugikan. Dan karena perjanjian adalah menjadi undang-undang bagi pihak-pihaknya, maka perjanjian tersebut tidak hanya dapat menjadi perlindungan hukum bagi Nasabah, tetapi dapat pula menjadi perlindungan hukum bagi Bank. ......Safe Deposit Box is one of the services offered by many banks in Indonesia, one of which is at Bank Mandiri. In the Safe Deposit Box rental agreement, the relevant parties are the Bank and the Customer. The agreement is in the form of a Standard Agreement which is in the form of a form and contains rules which the Customer only has the choice to accept or reject. The Standard Agreement is often a problem because often the contents of the agreement are more beneficial to the maker, namely the Bank, such as the inclusion of an Exoneration Clause that can release the legal responsibilities of the party making the agreement. Therefore, Law No. 8 of 1999 concerning Consumer Protection becomes legal protection for the Customer because it limits it so that the Customer is not disadvantaged. And because the agreement is a law for the parties, the agreement can not only be a legal protection for the Customer, but can also be a legal protection for the Bank.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deswina Dwi Hayanti
Abstrak :
Pemotongan simpanan nasabah merupakan hal yang sudah biasa dilakukan oleh bank. Namun pemotongan simpanan nasabah secara sepihak oleh bank sebagaimana yang telah dilakukan Standard Chartered Bank terhadap simpanan Agus Soetopo merupakan hal yang tidak biasa. Pemotongan simpanan tersebut telah menguras habis rekening Agus Soetopo. Hal itulah yang menjadi fokus pembahasan dalam skripsi ini. Skripsi ini membahas pemotongan simpanan nasabah secara sepihak oleh bank ditinjau dari peraturan perundang-undangan, khususnya peraturan perundang- undangan di bidang perbankan. Skripsi ini juga membahas hubungan hukum antara nasabah dan bank, macam produk dan jasa perbankan, perlindungan hukum bagi nasabah bank, beserta proses penyelesaian sengketa yang bisa ditempuh apabila terjadi sengketa antara nasabah dan bank.
Abstract
Withholding customer account is thing that usually done by the bank. But unilateral withholding customer account by the bank, as has been done to Agus Soetopo account by Standard Chartered Banks, is unusual. This Withholding has drained Agus Soetopo account. That is the focus of discussion in this thesis. This thesis discusses unilateral withholding customer account by the bank in terms of legislation, particularly legislation in banking. This thesis also discusses the legal relationship between customer and bank, kind of banking products and services, legal protection for bank customers, and its dispute resolution processes that can be taken in case of disputes between customers and banks.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S547
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library