Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irra Wiryani
"Ujian Nasional (UN) yang diadakan pemerintah setiap tahunnya menimbulkan ansietas bagi para siswa SMP maupun SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat ansietas siswa dalam menghadapi ujian nasional pada siswa SMPN 2 dan SMAN 2 Depok. Penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif dengan melibatkan 83 siswa SMPN 2 dan 80 siswa SMAN 2 yang akan menghadapi UN. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat ansietas siswa adalah wetside test anxiety scale. Berdasarkan penelitian didapatkan 11% siswa SMP teridentifikasi ansietas pada tingkat sedang sampai dengan berat dan 39,2% siswa SMA teridentifikasi ansietas pada tingkat sedang sampai dengan panik. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun mayoritas siswa memiliki ansietas pada tingkat ringan, asuhan keperawatan tetap diperlukan untuk mengurangi ansietas siswa disekolah terutama siswa yang teridentifikasi ansietas pada tingkat sedang sampai dengan panik.

National Exam (Ujian National/UN) held by government (Ministry of Education) evoked anxiety problem for Junior and Senior High School students. This research is aimed to identify the description of student?s level anxiety who will encounter the National Exam in SMPN 2 Depok and SMAN 2 Depok. This study used description survey design involving 83 students from SMPN 2 Depok and 80 students from SMAN 2 Depok. The instrument used in this study is wetside test anxiety scale. The result shows 11% of SMPN 2 Depok students as participant in this study identified anxiety in moderate to severe scale, and 39.2% of SMAN 2 Depok students shows anxiety level from moderate to panic scale. This result indicates despite the majority result of student?s level of anxiety in mild scale, nursing intervention is required to reduce the level of anxiety among students, especially for students who will encounter National Exam (UN) and being identified in the level of anxiety at moderate to panic scale. From the result of this study, school board and parents is expected to give more attention to student?s psychological problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Fuadillah
"Pendahuluan: Pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap kesehatan mental pada tenaga kesehatan. Gangguan kecemasan merupakan fokus penting pada studi ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vaksinasi berhubungan dengan penurunan gangguan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kecemasan dan perubahan kecemasan pasca vaksinasi Covid-19 pada Pekerja RS X Balikpapan. Metode: Penelitian ini follow-up study menggunakan metode cross-sectional pada pekerja RS X Balikpapan, pengambilan data dilakukan pada bulan Juni-Desember 2021 dengan hasil GAD-7 sebagai data primer serta data sekunder dari rumah sakit dan penelitian sebelumnya. Kami menilai perubahan kecemasan dan faktor risiko setelah vaksinasi menggunakan uji Chi-square dan Fisher's Exact. Hasil: Dari kuesioner GAD-7 170 pekerja, kami menemukan tidak memiliki gangguan kecemasan: 89,4%, gangguan kecemasan sedang: 1,8%, dan gangguan kecemasan ringan: 8,8%. Dari 26 orang dengan perubahan nilai GAD-7, pekerja dengan penurunan tingkat kecemasan 16 orang (61,5%) dan tingkat kecemasan meningkat 10 orang (38,5%). Sedangkan yang tidak mengalami perubahan tingkat kecemasan 144 orang (84,7%). Shiftwork memiliki signifikansi secara statistik menurunkan tingkat kecemasan dibandingkan non-shift dengan p-value (0,002). Kesimpulan: Wanita, usia kurang dari 36 tahun, lajang, tingkat pendidikan rendah, petugas kesehatan, dikarantina, bekerja kurang dari 12 tahun, bekerja dalam shift, bekerja di zona kuning-merah dan penyintas covid memberikan penurunan gangguan kecemasan yang lebih besar. Sementara kerja shift menjadi faktor risiko yang dikaitkan dengan penurunan gangguan kecemasan.

Background: The COVID-19 pandemic has affected the mental health of healthcare workers. Anxiety disorders are a significant concern in this field of study. Previous studies have shown that vaccination is associated with a reduction in anxiety disorders. This study aims to investigate the prevalence of anxiety disorders and the associated changes among healthcare workers in Hospital X Balikpapan following COVID-19 vaccination. Methods: This research used a cross-sectional method conducted on Balikpapan Hospital X workers. Data collection from June-December 2021, using GAD-7 questionnaire scores as primary data and hospital data, and previous research as secondary data. We assessed the changes in anxiety and its related factors after vaccination using Chi-square and Fisher’s Exact test. Results: From 170 workers’ GAD-7 questionnaire, we found those who do not have anxiety disorders: 89.4%, moderate anxiety disorders: 1.8%, and mild anxiety disorders 8.8%, in X Hospital workers. Of 26 people who were experiencing changes in GAD-7, decreasing anxiety levels were 16 people (61.5%) and increasing anxiety levels in 10 people (38.5%). Of those who did not experience changes in anxiety were 144 people (84.7%). Shiftwork statistical significance in reducing anxiety compared to non-shift with a p-value (0.002). Conclusion: Women, aged less than 36 years, single, lower educational level, health workers, being quarantined, working less than 12 years, working in shifts, working in the yellow-red zone and covid survivors gave a greater decrease in anxiety disorders, while shiftwork being risk factor that was associated with decreased anxiety disorders."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Apriliawati
"Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak. Biblioterapi adalah pemanfaatan buku sebagai media terapi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh biblioterapi terhadap tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi. Jenis penelitian kuasi eksperimen dengan sampel 30. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata tingkat tingkat kecemasan anak yang mendapatkan bibliotarapi sebesar 29,27 dan rata-rata tingkat kecemasan anak yang tidak mendapatkan biblioterapi sebesar 36,07.
Hasil uji statistik menunjukan pengaruh biblioterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitaliasi. Tidak terdapat hubungan usia, jenis kelamin, pengalaman dirawat, lama rawat dan frekuensi membaca dengan tingkat kecemasan anak. Pemberian biblioterapi dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan anak usia sekolah selama menjalani hospitalisasi.

Hospitalization can cause anxiety in children. Bibliotherapy is using the book as a medium of therapy. The purpose of this study was to identified the effect of bibliotherapy on anxiety levels school-age children who underwent hospitalization. This type of study was quasi-experimental with a sample of 30. Sampling technique was purposive sampling.
The results of this study showed the average level of anxiety levels of children who got bibliothrapy is 29.27 and the average level of anxiety of children who did not get biblioterapi is 36,07. Statistical test results showed the influence of bibliotherapy on reducing anxiety levels school-age children who underwent hospitalization. There is no relationship of age, gender, experience, length of care and frequency of reading with a child's anxiety level. Giving biblioterapi can be applied as a nursing intervention to reduce anxiety during schoolage children hospitalization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Nur Hidayah
"Kecemasan pada remaja dapat membawa remaja pada perilaku menyimpang dan gangguan kesehatan. Aktivitas fisik dapat mengalihkan kecemasan dengan menjadikan suasana hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara aktivitas fisik remaja dan tingkat kecemasan yang mereka alami. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan menggunakan instrumen International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS).
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan tipe deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional terhadap100 remaja SMA kelas X dan XI yang dipilih dengan quota sampling. Data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat kecemasan (p=0,222;α=0,1). Kecemasan sedang berat lebih banyak dialami oleh remaja perempuan (p=0,417; CI: 95%). Peran bimbingan dan konseling di sekolah perlu ditingkatkan untuk membangun koping remaja dalam menurunkan kecemasan.

Anxiety among adolescent could lead to negative behavior and caused many health problems. Physical activity could distract the anxiety by enhancing the mood. The purpose of the study was to identify the correlation between physical activity and anxiety level of adolescent.
This study used cross sectional design and descriptive method with data accumulated by questionnaire given to 100 high school students grade X and XI were selected by quota sampling and analyzed by chi square test. International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to measure activity level and Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS) was used to measure anxiety level.
Based on correlation analysis, there were not significant correlation among anxiety level with physical activity (p= 0, 222, α= 0,1). Moderate to severe level of anxiety were more prevalent in girl adolescent (p=0,417; CI: 95%). Guidance and counseling in schools need to be improved to build positive coping to reduce anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Salsabilah
"Bencana banjir dapat menyebabkan dampak secara fisik dan kesehatan mental jangka panjang. Dampak kesehatan mental yang ditimbulkan oleh banjir, yakni kecemasan terhadap bencana banjir. Individu yang memiliki kecemasan yang berlebihan pasca banjir dan mungkin akan kehilangan kendali, panik dan pingsan jika menghadapi bencana banjir dengan intensitas tinggi yang ditakuti. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari individu tersebut. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan masyarakat tentang bencana banjir di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan babelan yang berusia 14 tahun hingga 45 tahun. Sampel penelitian 428 responden, dengan teknik non-probability sampling. Terdapat dua instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu instrumen data demografi dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk melihat tingkat kecemasan. Analisis univariat dengan hasil penelitian karakteristik masyarakat kecamatan babelan menunjukkan sebagian besar berada pada usia remaja akhir dan dewasa awal dengan rentang usia 17-25 tahun dan 26- 35 tahun. Kemudian masyarakat didominasi oleh laki-laki. Distribusi jumlah penghasil mayoritas pada penelitian ini adalah kurang dari UMR daerah yang ditetapkan kabupaten Bekasi. Gambaran tingkat kecemasan masyarakat kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi terhadap bencana banjir dikategorikan pada tingkat tidak terdapat kecemasan terhadap bencana banjir (39,5%), kecemasan ringan (26,2%), kecemasan sedang (13,6%), kecemasan berat (17,1%), dan kecemasan panik (3,7%). Peneliti merekomendasikan bagi pelayanan kesehatan dan keperawatan untuk berfokus pada pendidikan kesehatan dengan menjelaskan dampak bencana dan cara menghadapinya dapat membantu mengu rangi
kecemasan.

Floods can cause long-term physical and mental health impacts. The mental health impact caused by flooding is flood anxiety. Individuals who have excessive anxiety after a flood may lose control, panic, and faint if they face the dreaded flash flood disaster. This will undoubtedly affect the individual's daily activities. Therefore, this study aims to describe community anxiety about flood disasters in Babelan District, Bekasi Regency, West Java Province. This research design uses descriptive research. The population used in this study was the people of Babelan District aged 14 years to 45 years. The research sample was 428 respondents, using a non- probability sampling technique. This study used two research instruments, namely demographic data instruments and the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), to measure anxiety levels. Univariate analysis of the research results on the characteristics of the Babelan sub-district community shows that most are in late adolescence and early adulthood with an age range of 17-25 years and 26-35 years. Then, the community is dominated by men. The distribution of the majority of income in this study is less than the regional minimum wage set by the Bekasi Regency. The description of the anxiety level of the Babelan sub-district community of Bekasi Regency towards flood disasters is categorized as the level of no anxiety about flood disasters (39.5%), mild anxiety (26.2%), moderate anxiety (13.6%), severe anxiety (17.1%), and panic anxiety (3.7%). Researchers recommend that health and nursing services focus on health education by explaining the impact of disasters and how to deal with them, which can help reduce anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Raharja Santosa
"Tingkat kecemasan akan meningkat pada pasien yang diduga menderita kanker paru, apalagi saat direncanakan tindakan invasif diagnostik bronkoskopi. Salah satu intervensi keperawatan mengurangi sensasi cemas adalah terapi pijat. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh terapi pijat terhadap tingkat kecemasan pasien suspect kanker paru yang akan menjalani tindakan bronkoskopi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan bentuk quasi experiment dengan nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling (n = 28).
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok kontrol dan intervensi : a) post-test I, Pvalue = 0,048 pada OR = 1 ,556; b) post-test II, Pvalue = 0,021 pada OR sebesar 1,750.
Penelitian ini menyimpulkan ada pengaruh yang signifikan (p < 0,05) terapi pijat terhadap tingkat kecemasan pasien suspect kanker paru yang akan menjalani tindakan bronkoskopi.
Penelitian ini merekomendasikan, terapi pijat dijadikan sebagai prosedur tetap tindakan mandiri keperawatan dalam menurunkan respon kecemasan pasien sebelum dilakukan tindakan bronkoskopi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Murni Sari Dewi
"ABSTRAK
Pasien diabetes cenderung mengalami masalah psikologis seperti kecemasan yang dapat menyebabkan rendahnya kontrol glikemik, kurangnya perawatan diri, serta menurunnya kualitas hidup. Apabila kecemasan tidak tertangani dengan baik akan menyulitkan pengelolaan diabetes. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor dominan yang memengaruhi tingkat kecemasan diabetisi tipe 2. Desain penelitian adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 diabetisi tipe 2. Analisis data menggunakan pooled T-test, chi-square, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi tingkat kecemasan diabetisi tipe 2 adalah usia, status pekerjaan, lama menderita DM, kontrol gula darah dan aktivitas fisik. Kontrol gula darah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan diabetisi tipe 2, dimana responden dengan gula darah tidak terkontrol berisiko 7,356 kali untuk mengalami cemas tingkat sedang-berat dibandingkan responden dengan gula darah terkontrol CI 95 OR= 1,564-34,6 . Penelitian ini dapat meningkatkan kewaspadaan diri perawat dalam mengkaji aspek psikologis diabetisi dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan.

ABSTRACT
Patients with diabetes tend to experience psychological problems such as anxiety that leads to a lower glycemic control, low self care, and decreased quality of life. Thus, it needs to be handled properly to prevent more complicated diabetes management. This study aimed to determine the dominant factor affecting the level of anxiety in patient with type 2 diabetes. An analitic cross sectional study was conducted that included 110 patients with type 2 diabetes. Statistical analysis used pooled T test, chi square and logistic regression. The results showed that the factors affecting the level of anxiety in patient with type 2 diabetes were age, employment status, duration of diabetes, blood glucose control and physical activity. Blood glucose control was the most dominant factor in the level of anxiety of patient with type 2 diabetes. This found is based on data that patients with uncontrolled blood glucose were 7.356 times more likely to have a medium high level of anxiety as compared to those with controlled blood glucose 95 CI OR 1.564 to 34, 6 . This study results can lead nurses to improve their self awareness in assessing psychological aspects by recognising factors affecting anxiety."
2017
T47244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femi Kesumawati
"Stroke merupakan kondisi emergency yang terjadi karena iskemi serebral, dengan penurunanaliran darah dan oksigen ke jaringan serebral yang dapat menyebabkan kerusakan otak yangpermanen bahkan sampai dengan kematian. Latar belakang dalam pengambilan kasusStroke dikarenakan terdapat 15 juta orang yang mengalami stroke setiap tahun danmerupakan penyebab kematian kedua diatas usia 60 tahun dan penyebab kematian kelimapada usia 15-59 tahun.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik,tingkat kecemasan dan ketergantungan dengan penerimaan diri pasien keterbatasan gerakakibat stroke.
Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan karakteristik usia dan tingkatkecemasan dengan penerimaan diri pasien keterbatasan gerak akibat stroke.
Hasil penelitian merekomendasikan Rumah Sakit umum sebagai pemberi layanan kesehatanyang berfokus pada pelayanan kesehatan fisik hendaknya juga meningkatkan layanankesehatan jiwa dalam memberika asuhan keperawatan yang komperhensif.

Stroke is an emergency condition that occured as the cerebral ischemic, with decreased inblood flow and oxygen to the cerebral tissues that can caused permanent brain damaged andeven up to death, basic in decision Stroke cased because there are 15 million people whosuffered stroke each year and the second leading caused of death above the age of 60 yearsand the fifth leading caused of death at the age of 15 59 years.
The purpose of this study todetermine the relationship between the characteristics, the level of anxiety and selfacceptancedependence with reduced mobility as stroke patients.
The results showed there arerelation characteristics of the age and level of anxiety with self acceptance limitation ofmotion in stroke patient.
The results of the study recommended to general hospital as thehealth care provider that focuses on physical health services should be also improving mentalhealth services in providing a comprehensive nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deka Hardiyan
"ABSTRAK
Kecemasan merupakan masalah yang sering dialami pasien sebelum angiografi
koroner. Intervensi yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan
sebelum angiografi koroner yaitu pemberian terapi komplementer dan alternatif.
Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh aromaterapi lavender
terhadap tingkat kecemasan, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik,
frekuensi nadi, dan frekuensi napas pada pasien angiografi koroner. Desain
penelitian quasi eksperimen pretest posttest with control group. Metode pemilihan
sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah 36 responden, dibagi
menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi diberikan
aromaterapi lavender, sedangkan kelompok kontrol diberikan intervensi standar
rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan pada kedua kelompok terjadi
penurunan yang bermakna (p < 0,05; α 0.05) pada skor kecemasan, frekuensi
nadi, dan frekuensi napas. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan intervensi, namun kelompok
intervensi menunjukkan selisih rerata lebih besar dibanding kelompok kontrol.
Aromaterapi lavender direkomendasikan sebagai terapi untuk menurunkan tingkat
kecemasan pasien angiografi koroner dengan memperhatikan faktor eksternal
ketika aromaterapi lavender diberikan.

ABSTRACT
Anxiety is frequent problem in patients undergoing coronary angiography.
Intervention that can be used to reduce anxiety levels before coronary
angiography is complementary and alternative therapy. The purpose of this study
was to identified the effect of lavender aromatherapy towards anxiety level,
systolic blood pressure, diastolic blood pressure, heart rate, and respiratory rate
of coronary angiography patient. Study design was quasi experiment with pretest
posttest control group. The sample selection used consecutive sampling method
with 36 respondents, divided into intervention and control group. The intervention
group was given lavender aromatherapy, while the control group with standard
hospital intervention. The results suggest that in both group there was a
significant effect (p < 0,05; α 0.05) towards anxiety level, heart rate, and
respiratory rate. There was no significant difference between intervention and
control group after intervention, but the intervention group showed higher mean
difference than control group. Lavender aromatherapy is recommended as one of
therapy to reduce anxiety levels of coronary angiography patient by considering
the external factors when lavender aromatherapy has given."
2017
T47762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Cahyo Sepdianto
"ABSTRAK
Slow deep breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien hipertensi primer yang
dapat menurunkan tekanan darah dan tingkat kecemasan. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer
setelah melakukan latihan slow deep breathing antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol di Puskesmas Kepanjen Kidul dan Sukorejo Kota Blitar. Metodologi penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi-Experimental Pretest-Posttest
Control Group. Sampel penelitian terdiri dari 56 responden, 28 responden menjadi
kelompok intervensi dan 28 responden menjadi kelompok kontrol. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15,5 mmHg, perbedaan penurunan ratarata
tekanan darah diastolik sebesar 9,9 mmHg dan perbedaan penurunan rata-rata skor
tingkat kecemasan sebesar 3,2. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan penurunan
yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tingkat
kecemasan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p = 0,000,  = 0,05).
Penelitian ini menyimpulkan latihan slow deep breathing dapat menurunkan secara
signifikan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer di Puskesmas
Kepanjen Kidul dan Sukorejo Kota Blitar. Latihan Slow deep breathing dalam pelayanan
keperawatan dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien hipertensi primer. Rekomendasi dari penelitian ini adalah
perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kondisi
pasien yang lebih kompleks serta melihat perubahan pada tanda-tanda vital yang lain
seperti denyut nadi dan frekuensi pernafasan.

ABSTRACT
Slow deep breathing is a non pharmacological intervention for patients with primary
hypertension. The intervention can reduce blood pressure and anxiety level. The purpose of
this study was to identify the reduction of blood pressure and anxiety level of patients with
primary hypertension after slow deep breathing exercise between intervention and control
groups at Puskesmas Kepanjen Kidul and Sukorejo Blitar. This research utilized a Quasi-
Experimental Pre – post test Control Group design. There were 56 respondents participated
in the study, consisted of 28 subjects for each group; intervention and control groups using
a purposive sampling method. The result showed that there was a decrease of 9.9 mm Hg in
the average of systolic blood pressure and the anxiety level of 3.2 after the intervention.
Further result demonstrated that there was a significant reduction of the average systolic
and diastolic pressure, and anxiety level between intervention and control groups (p=0.00,
=0.05). The findings revealed that the slow deep breathing exercise decreased the blood
pressure and anxiety level in patients with primary hypertension at Kepanjen Kidul and
Sukorejo Blitar. Therefore, the slow deep breathing exercise could be applied as one of the
independent nursing therapies in nursing care of patients with primary hypertension.
Anyhow, a further research with larger number of samples, involving more variables to
examine such as pulse and respiration rate, and also in patients with more complex
condition is recommended."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>