Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S Nugroho Hadisumarto
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian Rancangan Analitik dengan Studi Kros-seksional tentang Penilaian aktivitas koagulasi darah pada pender ita APTS. Penelitian dilakukan di RS Jantung Harapan Kita selama periode 1 Februari 1993 sampai dengan 1 Agustus 1993 . Didapatkan 46 penderita APTS yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 37 kasus laki-laki (80,4%) dan 9 kasus wanita (19,6%) dengan umur rata-rata 57,37 ± 11,73 tahun. Sebagai kelompok kontrol didapat 25 APS penderita yang terdiri dari 20 kasus laki-laki (80%) dan 5 kasus wanita (20%) dengan umur rata-rata 57,88 ± 7,33 tahun. Pada analisa bivariat dengan uji T tidak terdapat perbedaan yang bermakna yaitu nilai PT dan APTT pada kelompok APTS dengan APS. Sedang nilai MR pada kelompok APTS dan kontrol terdapat dibanding perbedaan yang bermakna yaitu 75,39 ± 17,54 detik 106,48 ± 23,47 detik (p<0,05), nilai MR pender ita APTS terlihat jelas memendek dimana hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas koagulasi (hiperkoagulasi). Pemendekan nilai MR didapat pada 43 kasus APTS (93,4%) dibanding 3 kasus APS (12%). Dengan uji Kai Kwadrat terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara kedua kelompok ini (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa penderita APTS mempunyai peluang untuk memdapatkan hasil pemendekan MR 7,8 kali lebih besar dibanding penderita APS. Dari segi diagnostik adanya peningkatan aktivitas koagulasi pada penderita APTS dengan pemeriksaan MR mepunyai sensitivitas dan spesifitas yang tinggi yaitu 93,4% dan 88X sehingga cukup baik sebagai pemeriksaan penunjang. Akhirnya dengan analisis statistik regresi logistik ganda didapatkan faktor risiko merokok mempunyai peranan bermakna terhadap peningkatan aktivitas koagulasi. Sedangkan hipertensi, hiperkolesterolemia dan diabetes melitus pada keadaan iskemik akut tidak terlihat mempunyai peranan yang bermakna terhadap peningkatan aktivitas koagulasi.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.N. Putra Gunadhi
Abstrak :
Untuk menilai manfaat tindakan Kontra Pulsasi Extemal Diperkuat (KPEK - ’EECP’) pada penatalaksanaan penderita APS, telah dilakukan penelitian "pre-post uncontrolled clinical trials" terhadap 38 penderita APS (36 laki-laki, 2 wanita) berumur rata-rata 56,31±1,34 tahun dengan rentang usia 43 - 73 tahun, dilakukan di RS Jantung Harapan Kita Jakarta pada periode 1 Desember 1992 sampai dengan 31 Agustus 1993. Semua penderita menjalani tindakan KPEK 36 jam, 1 jam setiap hari yang sama) pra dan pasca tindakan KPEK serta perubahan keluhan subyektif pasca tindakan. 35 orang diantaranya dievaluasi dengan uji latih Jantung beban dan skintigrafi talium 1 minggu pra dan pasca tindakan KPEK. Didapatkan perbaikan kelas angina sesuai kriteria CCS pada 32 (84,2%) penderita serta. Dari hasil skintigrafi talium 201, 9 penderita (23,6%) tidak didapatkan defek iskemi lagi, pengurangan area iskemi didapatkan pada 24 penderita (63,2%) dan hanya 5 penderita (13,2%) tidak mengalami perbaikan. Sehingga total penderita yang menunjukkan perbaikan defek iskemi adalah 33 orang (86,8%). Toleransi latihan (’exercise duration’) dari ULJB juga mengalami peningkatan pada kelompok penderita yang menunjukkan bebas defek iskemi dari 5,76±2,35 menjadi 7,78±2,28 menit (P<0,02), demikian juga pada kelompok yang menunjukkan pengurangan area iskemi dari 5,61±2,19 menjadi 6,65±1,85 menit ( P < 0,05 ). Sedangkan pada kelompok yang tidak mengalami perbaikan tidak menunjukkan peningkatan toleransi latihan. Produk ganda pada ULJB pada kelompok penderita yang mengalami bebas defek iskemi menunjukkan penurunan dari 25166,67±4609,26 menjadi 24503,33±4012,03 ( P < 0,001 ), demikian juga pada kelompok yang menunjukkan pengurangan area iskemi dari 22910,48±6193,11 menjadi 21644,29±4227,46 ( P < 0,001 ), tapi sebaliknya pada kelompok yang tidak mengalami perbaikan menunjukkan peningkatan dari 23392±4470,75 menjadi 26908±5738,59 mmHg LJ/menlt ( P < 0,001 ). Perbaikan defek reperfusi dan peningkatan toleransi latihan menggambarkan perbaikan perfusi koroner ke daerah miokard yang mengalami iskemi.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library