Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyono
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan menggunanakan teori reproduksi budaya yang dikembangkan oleh Bourdieu, penelitian ini mencoba untuk menjawab bagaimana sumberbudaya keluarga mempengaruhi luaran-hasil dari pendidikan anak usia dini dalam bentuk kesiapan sekolah. Diantara murid-murid dan orangtuanya yang diasumsikan memiliki kelas dominan dipilih berdasarkan asal kelas sosialnya ? mereka digali bagaimana mempraktekan pendidikan dalam keluarga dan di sekolah, serta bagaiamana unjuk-kerja anak-anak tersebut diberi nilai oleh guru. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini menggunakan strategi ganda: penelitian lapangan, survey rumah tangga, dan diskusi kelompok terarah yang dilakukan pada dua kecamatan perdesaan dan peri-urban di Banten. Dengan memperluas pengertian modal budaya berdasarkan sumberdaya lokal, penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dari kelas sosial yang lebih tinggi (urang beunghar) menerima modal budaya dominan di rumahnya sehingga memiliki kemampuan untuk berunjuk-kerja lebih baik di sekolah. Sementara anak-anak dari kelas sosial yang lebih rendah (urang leutik) mengalami kekurangan di dalam kesiapan sekolahnya. Latar belakang pendidikan orangtua prima causa modal budaya dalam keluarga yang mempengaruhi pada tingkat kesiapan sekolah. Terdapat perbedaan praktek bahasa di rumah dan perhatian orangtua diantara kelas sosial yang mempengaruhi unjuk-kerja anak yang telah diberi penilaian oleh guru didalam lingkup PAUD formal dan PAUD nonformal.
ABSTRACT
Utilizing Bourdieu?s cultural reproduction theory, this research trying to answer how family cultural resources influence the outcomes of early childhood education in terms of school readiness. Among the selected students and their parents according to their social class origins, they are assumed posses the cultural dominance ? they are explored how they practice family education toward their children and at school, how their children performances are treated by teacher. Qualitative approach is employed by this research using multiple strategies: field research, household survey, and focused group disscusion in a setting of two sub-districts, rural and peri-urban in Bantam province. By broadening the notion of cultural capital at local context, the results reveal the children from higher social class (urang beunghar) receieve cultural dominant capital at their home, make them ability to perform better in school. While children from lower class (urang leutik), having disadvantage for their school readiness development. Parent?s educational background prima causa cultural capital in which influence children?s school readiness. There are differences in language practice and parent?s attention toward children education among the social classess that effect children perfomance in ECE formal and ECE nonformal.
Depok: 2012
D1289
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roopnarine, Jaipaul L.
Jakarta: kencana Prenada Media Group, 2011
372.21 ROO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan generasi yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagammaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak yang mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Arifiyaturrohmah
Abstrak :
ABSTRAK
Anak usia dini berada pada usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Karakter yang positif akan berpengaruh pada kemandirian, kemampuan untuk bekerjasama, dan kesadaran untuk bertanggung jawab. Lembaga PAUD menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini. Dalam PAUD dengan metode pembelajaran BCCT (Beyond Center and Circle Time), ruang bermain anak yang memiliki tujuan pembelajaran tertentu sebagai pusat kegiatan bermain disebut dengan sentra. Melalui pengamatan pada studi kasus di dua PAUD, ditemukan bahwa sentra, sebagai lingkungan fisik ruang bermain anak akan mendukung pembangunan karakter melalui penataan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Aspek keruangan yang timbul dari penataan tersebut akan menstimulasi dan melatih sense of control anak terhadap lingkungan serta meningkatkan self-esteem anak. Keduanya penting dalam pembangunan karakter anak usia dini.
ABSTRACT
Children in early childhood are in the most important age in the development of the character and personality. Positive character will influence on the independence, cooperative behaviour, and awareness to be responsible. PAUD (ECD) is an institution that make an effort to optimalize the growth and development of early childhood. In PAUD with BCCT (Beyond Centres and Circle Time) learning method, children?s playroom is called sentra. Through the observation in case study at two PAUD institutions, it was found that sentra, as a physical environment of playing space for children, would support character development by it setting which is suitable with the children?s growth development. Space aspect that appeared from the setting would stimulate and train children?s sense of control towards the environment and increase children?s self-esteem. Both of them are important in the character development of early childhood.
2016
S64084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Eka Ciptarini
Abstrak :
ABSTRAK
dari lingkungannya. Perkembangan berbahasa ini mencapai puncaknya pada saat berusia 2 tahun. Pada masa ini stimulasi bahasa dari orangtua sangatlah penting. Untuk orangtua (khususnya ibu) yang bekerja, hal ini menjadi sulit untuk dipenuhi karena mereka harus bekerja dan meninggalkan anak di rumah. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini adalah dengan menitipkan anak ke Tempat Penitipan Anak (TPA). Di TPA, anak tetap dapat tumbuh dan mendapatkan stimulasi bahasa yang baik dari pengasuh saat orangtua bekerja. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pemberian program di TPA, akan tetapi ternyata tidak semua TPA memiliki program tertulis. Salah satu TPA yang tidak memiliki program adalah Sasana Bina Balita (SBB) Mitra. Oleh karena itu lalu penelitian ini dilakukan untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa yang tepat bagi anak usia 2 tahun. Langkah pertama untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa adalah melakukan analisa kebutuhan. Melalui observasi dan wawancara terhadap 4 orang pengasuh SBB Mitra diketahui bahwa perkembangan bahasa reseptif anak usia 2 tahun di SBB Mitra berkembang lebih baik daripada perkembangan bahasa ekspresifnya. Rancangan modul program pengembangan bahasa ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif anak. Modul terdiri dari 12 sesi pertemuan yang dirancang untuk dilakukan pada sesi kegiatan terpimpin. Setiap kegiatan dirancang untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan juga ekspresif anak.
2007
T37824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sesmita Regar
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas metode math talk untuk meningkatkan kemampuan numerasi pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian adalah nonrandomized pretest – posttest control group design pada 15 orang anak PAUD AKI. Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan pengajaran sembilan aspek numerasi. Analisis data secara kuantitatif dengan membandingkan kemampuan numerasi kelompok intervensi dan kelompok kontrol serta analisis kualitatif setiap aspek dan subjek kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan numerasi kelompok intervensi yang menggunakan metode math talk dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, metode ini diharapkan dapat membantu guru dalam pembelajaran numerasi di dalam kelas.
ABSTRACT
The study is aimed to seek effectiveness math talk method for improving numeracy ability 5-6 years children. Research desain was used nonrandomized pretest – posttest control group for 15 PAUD AKI students. There are two group in this study, control group and intervention group. Intervention group was taught nine numeracy aspects with math talk method. Data were analyzed quantitatively and qualitatively . Result of this study showed there was significance numeracy ability in intervention group which used math talk method than control group. As result, this method can help teacher teach numeracy lesson in class later., The study is aimed to seek effectiveness math talk method for improving numeracy ability 5-6 years children. Research desain was used nonrandomized pretest – posttest control group for 15 PAUD AKI students. There are two group in this study, control group and intervention group. Intervention group was taught nine numeracy aspects with math talk method. Data were analyzed quantitatively and qualitatively . Result of this study showed there was significance numeracy ability in intervention group which used math talk method than control group. As result, this method can help teacher teach numeracy lesson in class later.]
2015
T44159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nusa Putra
Jakarta: Rajawali, 2012
372.21 NUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rida
Abstrak :
Artikel yang berjudul "Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini" ini fokus pada pendidikan karakter yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Bina Kasih di Desa Rumah Sumbul, Sibolangit, Penletian ini menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui pengamatan langsung, wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan model triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber data dan berbagai mode pengumpulan data. Karakter yang akan diamati dalam diri anak yang dihasilkan melalui pendidikan yang diterapkan bagi anak di Taman Kanak Bina Kasih adalah tanggung jawab, disiplin, kemasyrakatan, kemandirian, dapat dipercaya, kooperatif cinta Tuhan, respek/rasa hormat, simpati empati, percaya diri, hidup bersih dan sehat dan kecakapan. Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan karakter pada anak usia dini menghasilkan perubahan karakter pada anak, karena itu pendidikan karakter di sekolah perlu dilakukan sejak dini.
Jakarta: Reformed Center for Religion and Masyarakat (RCRS), 2018
200 SODE
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>