ABSTRAKdari lingkungannya. Perkembangan berbahasa ini mencapai puncaknya pada saat
berusia 2 tahun. Pada masa ini stimulasi bahasa dari orangtua sangatlah penting.
Untuk orangtua (khususnya ibu) yang bekerja, hal ini menjadi sulit untuk dipenuhi
karena mereka harus bekerja dan meninggalkan anak di rumah. Salah satu
alternatif pemecahan masalah ini adalah dengan menitipkan anak ke Tempat
Penitipan Anak (TPA). Di TPA, anak tetap dapat tumbuh dan mendapatkan
stimulasi bahasa yang baik dari pengasuh saat orangtua bekerja. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya pemberian program di TPA, akan tetapi ternyata
tidak semua TPA memiliki program tertulis. Salah satu TPA yang tidak memiliki
program adalah Sasana Bina Balita (SBB) Mitra. Oleh karena itu lalu penelitian
ini dilakukan untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa
yang tepat bagi anak usia 2 tahun. Langkah pertama untuk menyusun rancangan modul program pengembangan
bahasa adalah melakukan analisa kebutuhan. Melalui observasi dan wawancara
terhadap 4 orang pengasuh SBB Mitra diketahui bahwa perkembangan bahasa
reseptif anak usia 2 tahun di SBB Mitra berkembang lebih baik daripada
perkembangan bahasa ekspresifnya. Rancangan modul program pengembangan bahasa ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif anak. Modul terdiri
dari 12 sesi pertemuan yang dirancang untuk dilakukan pada sesi kegiatan
terpimpin. Setiap kegiatan dirancang untuk dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa reseptif dan juga ekspresif anak.