Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faizal Daud B.
"Perkembangan pendduk di Kota Palembang berdampak pada pergeseran lingkungan dengan peningkatan volume sampah kota khususnya di Pasar Traditional . Hasil penelitian menunjukan bahwa pemeberian aktivator dalam bentuk kapur, urea dan kotoran ayam berpengaruh baik dalam memercepat pengomposan sampah kota (pasar)."
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Prastika Nugraha
"Penambahan aktivator pada proses pengomposan dapat mepengaruhi kualitas dari kompos yang dihasilkan. Pemberian aktivator menambah jumlah dan jenis mikroorganisme yang dapat menguraikan bahan organik pada sampah. Penurunan rasio C/N digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui efektifitas dari penambahan beberapa jenis aktivator yang berbeda. Terdapat empat variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengomposan menggunakan aktivator EM4, fermentasi buah pepaya, fermentasi ampas tahu, dan pengomposan tanpa menggunakan aktivator. Pengomposan dilakukan menggunakan metode windrow selama 60 hari dengan berat setiap tumpukan sampah 28 kg dan dilakukan pengadukan setiap lima hari sekali.Setelah pengomposan dilakukan, diketahui rasio C/N dari setiap variasi kompos yang diukur pada hari ke 18 dan 35 menunjukan penurunan sebesar 2.99 untuk kompos tanpa aktivator, 3.57 untuk kompos dengan aktivator buah pepaya, 3.03 untuk kompos dengan aktivator ampas tahu, dan 4.36 untuk kompos dengan aktivator EM4. Hasil analisis laboratorium terhadap rasio C/N pada hari ke 18 hingga hari ke 35, menunjukan bahwa EM4 merupakan aktivator yang paling efektif diantara aktivator yang diuji, diikuti oleh buah, dan kemudian ampas tahu. Dan ketiga jenis aktivator tersebut memiliki tingkat penurunan rasio C/N yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengomposan tanpa menggunakan aktivator.

The addition of activators to the composting process can affect the quality of the compost produced. The addition of activators increases the number and types of microorganisms that can decompose organic matter on waste. Decrease in C N ratio was used in this study to determine the effectiveness of the addition of several different types of activators. There are four variations used in this research that is composting using EM4 activator, papaya fruit fermentation, fermentation of tofu pulp, and composting without using activator. Composting was done using windrow method for 60 days with the weight of each pile of garbage 28 kg and stirring done every five days.After composting, the C N ratio of each compost variation measured on days 18 and 35 shows a decrease of 2.99 for compost without activator, 3.57 for compost with papaya activator, 3.03 for compost with tofu pulp activator, and 4.36 for compost with EM4 activator. The result of laboratory analysis of C N ratioon day 18 to 35, showed that EM4 was the most effective activator among tested activators, followed by fruit, and then tofu pulp. And the three types of activators have a higher rate of C N ratio reduction when compared to composting without using the activator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Kharisma Firdaus
"Pertumbuhan infrastruktur Indonesia semakin meningkat. Salah satu bahan utama dalam pembangunan infrastruktur adalah beton dengan semen sebagai pengikatnya. Semakin tingginya pembangunan infrastruktur akan membuat kebutuhan semen juga bertambah. Akan tetapi tanpa disadari, industri semen merupakan penghasil sekitar 8% dari keseluruhan emisi gas CO2 di dunia. Jika semen tetap menjadi komponen utama dalam pembuatan beton, angka ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Pencegahan perlu dilakukan dengan melakukan penelitian untuk mencari bahan-bahan pengganti semen. Dalam penelitian kali ini dilakukan studi untuk mendapatkan rancang campuran beton geopolimer, yaitu beton yang dibuat tanpa menggunakan semen. Beton geopolimer yang dibuat pada penelitian kali ini menggunakan terak nikel hasil produk Geofast sebagai bahan utamanya. Dari hasil uji bahan agregat kasar dan halus, peneliti melakukan studi berbagai rancang campuran beton geopolimer dengan variasi umur beton 14 hari dan 28 hari. Masing-masing sampel kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui perkembangan kuat tekan, lentur dan belah dari setiap sampel yang dibuat.

Indonesia's infrastructure growth is increasing. One of the main ingredients in infrastructure development is concrete with cement as the binding. The higher infrastructure development will make the demand for cement also increase. But without realizing it, the cement industry is a producer of about 8% of total CO2 gas emissions in the world. If cement remains a major component in making concrete, this number will continue to grow from year to year. Prevention needs to be done by conducting research to look for cement replacement materials. In this research, a study was conducted to obtain a geopolymer concrete mixture design, which is concrete that is made without using cement. Geopolymer concrete made in this study uses nickel slag from Geofast products as its main ingredient. From the results of the coarse and fine aggregate material test, the researchers conducted a study of various geopolymer concrete mix designs with concrete age variations of 14 days and 28 days. Each sample is then tested to determine the development of compressive strength, flexure, and splitting of each sample made."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Eviyanti Magdalena
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan electroplating sludge serta penggunaan kombinasi alkali aktivator NaOH – Na2CO3 terhadap sifat mekanis blok beton produk geopolimer. Studi ini didasarkan pada kebutuhan untuk meningkatkan kinerja beton geopolimer dengan mengintegrasikan limbah industri, yaitu electroplating sludge. Variabel yang diuji meliputi kombinasi alkali aktivator NaOH dan Na2CO3, serta variasi konsentrasi electroplating sludge yang dicampurkan dengan fly ash dari 5% hingga 20%. Rasio alkali aktivator terhadap fly ash dipertahankan pada 0,3, dan rasio Na2CO3 terhadap NaOH diatur pada 1:1. Dalam eksperimen ini, sebanyak 11 sampel blok geopolimer dibuat dan diuji. Dua sampel dengan kuat tekan terbaik adalah sampel C3 dengan kuat tekan 15,82 MPa dan sampel C4 dengan 16,15 MPa. Absorpsi air juga diamati, dengan sampel C3 sebesar 9,764% dan sampel C4 sebesar 1,406%. Hasil kuat tekan pada kode sampel C4 dipengaruhi oleh keberadaan unsur Si (19,757%), Al (8,557%), dan Ca (21,190%) yang tinggi, dengan kristalinitas kuarsa yang dominan sebesar 45%. Uji FTIR menunjukkan pembentukan jaringan geopolimer pada bilangan gelombang 987,22 cm-1 yang meningkatkan kuat tekan produk geopolimer. Selain itu, produk geopolimer yang dihasilkan memenuhi spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0961-1996, yakni minimal 8,5 MPa.

This research aims to evaluate the impact of adding electroplating sludge and the use of a NaOH – Na2CO3 alkali activator combination on the mechanical properties of geopolymer concrete blocks. The study is driven by the need to enhance the performance of geopolymer concrete by integrating industrial waste, specifically electroplating sludge. The variables tested include combinations of NaOH and Na2CO3 alkali activators and varying concentrations of electroplating sludge mixed with fly ash, ranging from 5% to 20%. The ratio of alkali activator to fly ash was maintained at 0.3, and the Na2CO3 to NaOH ratio was set at 1:1. In this experiment, a total of 11 geopolymer block samples were prepared and tested. The two samples with the highest compressive strength were sample C3 with a compressive strength of 15.82 MPa and sample C4 with 16.15 MPa. Water absorption was also observed, with sample C3 at 9.764% and sample C4 at 1.406%. The compressive strength results for sample C4 were influenced by the high presence of Si (19.757%), Al (8.557%), and Ca (21.190%), with dominant quartz crystallinity at 45%. FTIR analysis indicated the formation of a geopolymer network at a wavenumber of 987.22 cm-1, which contributed to the increased compressive strength of the geopolymer product. Additionally, the produced geopolymer met the specifications of the Indonesian National Standard (SNI) 03-0961-1996, which requires a minimum of 8.5 MPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania Novita
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengaplikasikan kompos Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI) sebagai media tanam selada (Lactuca sativa L. var. crispa) dan menghasilkan kompos dari sampah organik dengan pemberian varian aktivator.  Kompos UPS UI mengandung hara makro dan hara mikro yang telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004 sehingga dapat diaplikasikan sebagai media tanam. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Parameter penelitian terdiri dari kualitatif dan parameter kuantitatif. Parameter kualitatif dianalisis secara deskriptif. Parameter kuantitatif dianalisis menggunakan uji Anova dan uji Tukey taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi kompos UPS UI sebagai media tanam mampu menunjang pertumbuhan vegetatif selada. Hasil penelitian juga menunjukkan perlakuan M4 (50% kompos) menghasilkan jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering tajuk, dan berat kering akar paling tinggi diantara seluruh perlakuan. Hasil pembuatan kompos dengan pemberian varian aktivator menunjukkan kandungan hara kompos sudah sesuai SNI 19-7030-2004. Aktivator EM4 (50% kompos) menghasilkan berat akhir kompos terbaik dibandingankan dengan perlakuan lainnya.

The research was aimed to applicate Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI)'s compost as lettuce (Lactuca sativa L. var. crispa) growing media and to produce compost from organic waste with activator variants. UPS UI's compost contained macro- and micro nutrients that accordance with the Indonesian National Standard (SNI) 19-7030-2004 so that it can be applied as growing media. The study used a completely randomized design with four treatments and six replications. The research consited two parameters, there was qualitative and quantitative parameter. Qualitative parameters were analyzed descriptively. Quantitative parameters were analyzed using the Anova test and Tukey test with a 95% confidence level. The results showed that the application of UPS UI compost as growing media was able to increase the vegetative growth of lettuce. The results also showed that M4 treatment (50% compost) resulted in the highest number of leaves, plant height, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight, and root dry weight among all treatments. The results showed that compost's  content was in accordance with SNI 19-7030-2004. The EM4 activator produced the best compost final weight compared to other treatments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretysesar Nurul Hikmah
"Menurut survey Badan Pusat Statistik di Indonesia diketahui telah terjadi pertumbuhan nilai konstruksi di Kalimantan Timur (lokasi baru Ibu Kota Negara) sebesar 6,60% dari tahun 2019-2020. Semakin tinggi nilai konstruksi maka semakin tinggi pula permintaan bahan bangunan, contohnya seperti mortar semen portland. Akan tetapi, terdapat dampak buruk dalam pemakaian semen portland yang secara terus-menerus yaitu terjadinya pemanasan global karena adanya emisi gas CO yang tinggi. Untuk mengurangi dampak buruk tersebut diperlukanlah bahan pengganti semen yang lebih ramah lingkungan seperti material geopolimer. Dalam pembentukan mortar geopolimer dibutuhkan bahan utama yang mengandung kadar Si dan Al yang tinggi seperti ASP dan zeolit, serta perlu adanya alkali aktivator seperti NaOH dan NaSiO yang berperan sebagai larutan pengikat unsur Si dan Al dalam reaksi geopolimerisasi. Ada perlakuan khusus pada studi ini untuk menjaga kualitas mortar geopolimer ASP-Zeolit yang terbentuk yaitu metode dengan oven di suhu 60°C selama 24 jam. Pada studi ini dilakukan pembentukan mortar geopolimer dengan lima variasi komposisi penyusun mortar geopolimer antara lain 100%ASP; 90%ASP-10%Zeolit; 70%ASP-30%Zeolit; 50%ASP-50%Zeolit; dan 100%Zeolit, untuk mengetahui pengaruh kadar prekursor terhadap nilai kuat tekan mortar tersebut serta membandingkan nilai kuat tekan mortar geopolimer dengan kuat tekan mortar semen portland. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kandungan Si yang tinggi dalam bahan penyusun mortar geopolimer akan meningkatkan nilai kuat tekannya seperti mortar geopolimer 100%ASP, tetapi nilai kuat tekan mortar geopolimer ASP-Zeolit masih dibawah nilai kuat tekan mortar semen portland.

According to a survey conducted by Indonesia's Central Statistics Agency, East Kalimantan (the new location for the State Capital of Indonesia) saw a 6,60% increase in construction value between 2019 and 2020. The higher the construction value, the higher the demand for building materials, such as portland cement mortar. However, there are negative impacts in the continuous use of portland cement which causes a global warming effect due to high CO2 gas emissions. To reduce these negative impacts, a more environmentally friendly cement substitute material, such as geopolymer material, is needed. In the formation of geopolymer mortar, the main ingredients that contain high levels of Si and Al are needed, such as RHA and zeolite, as well as the need for alkaline activators such as NaOH and Na2SiO3 which act as a binding solution for Si and Al elements in the geopolymerization reaction. There is special treatment in this study to maintain the quality of RHA-Zeolite geopolymer mortar that is formed namely curing oven at 60°C for 24 hours. In this study, geopolymer mortar was formed with five variations of geopolymer mortar composition, including 100% RHA; 90% RHA-10% Zeolite; 70% RHA-30% Zeolite; 50% RHA-50% Zeolite; and 100% Zeolite, to determine the effect of precursor content on the compressive strength of the mortar and to compare the compressive strength of this geopolymer mortar with the compressive strength of portland cement mortar. The results of this study indicate that a high Si content in the RHA-Zeolite geopolymer mortar will increase its compressive strength like 100% RHA geopolymer mortar, but the compressive strength of RHA-Zeolite geopolymer mortar is still below the compressive strength of portland cement mortar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fathul Karamah
"Karbon aktif dari limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak goreng curah. Kualitas karbon aktif tergantung pada jenis aktivator yang dihasilkan dan waktu perendaman pada proses aktivasi. Pada penelitian ini digunakan MgC12 dan NaCl sebagai aktivator arang dengan memvariasikan waktu perendamannya. Kualitas karbon aktif yang dihasilkan diuji dengan menggunakan karbon aktif tersebut sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak goreng curah. Minyak goreng yang telah melalui proses adsorpsi tersebut dibandingkan dengan minyak goreng kemasan yang diolah dengan cara modern. Analisis terhadap minyak goreng yang dilakukan adalah pengujian nilai kekeruhan, pengujian bilangan peroksida, pengujian bilangan asam dan derajat asam, dan pengujian kadar asam lemak bebas.
Setelah dilakukan aktivasi secara kimia, luas permukaan, volume pori dan ukuran pori dari karbon meningkat, dari sebelumnya sebesar 9,39 m2/gram; 3,239x10-3 cc/gram dan 6,581 A menjadi 220,1 m2/gram; 1x10"i cc/gram dan 9,477 A untuk aktivator NaCl; dan 256,6 m2/gram; 1,225x10-' cc/gram dan 10,12 A untuk aktivator MgC12. Aktivator MgC12 memberi pengaruh yang lebih baik dibandingkan aktivator NaCl terhadap mutu karbon aktif yang dihasilkan dengan waktu perendaman terbaik 5-6 jam. Persentase kenaikan mutu minyak berdasarkan nilai kekeruhannya masing-masing adalah sebesar 87,5 %. Persentase kenaikan mutu minyak berdasarkan bilangan peroksidanya, untuk NaCl dan MgC12 masing-masing adalah 68,2 % dan 83,2 %. Persentase kenaikan mutu minyak ditinjau dari bilangan asam dan derajat asam masing-masing untuk NaCl adalah 30,4 % dan 91,6 % dan untuk MgC12 adalah 87,1 % dan 97,2 %. Persentase kenaikan mutu minyak ditinjau dari kadar asam lemak bebas yang mampu diadsorb yaitu 93,4 % untuk NaCl dan 96,6 % untuk MgC12."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Idiajir
"Material merupakan salah satu elemen terpenting dalam dunia konstruksi. khususnya untuk dunia konstruksi beton. Kerusakan yang terjadi pada struktur beton dapat disebabkan oleh banyak hal, secara umum faktor penyebab kerusakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: pengaruh fisika, mekanika, dan kimia. Kerusakan beton akibat pengaruh kimia merupakan hal yang sangat sulit untuk diperbaiki dan dihindari. Contoh kerusakan akibat pengaruh kimia adalah korosi beton akibat air laut dan akibat limbah dari pabrik. Oleh karena itu dibutuhkan metode dan material baru dalam mengantisipasi kerusakan beton akibat pengaruh kimia tersebut. Salah satu metode yang dalam mengantisipasi pengaruh kimia tersebut adalah dengan melindungi permukaan beton (protective coating). Material yang dianggap mampu melindungi permukaan beton dari pengaruh kimia khususnya zat asam adalah geopolimer. Geopolimer terdiri dari bahan prekursor dan aktivator yang melalui proses polimerisasi. Material geopolimer dalam penelitian ini menggunakan bahan dasar kaolin. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kekuatan geopolimer sebagai lapisan pelindung beton dan pengaruhnya terhadap kekuatan beton. Metode yang digunakan adalah metode konvensional yaitu pencetakan. Parameter yang akan diteliti adalah kuat tekan, permeabilitas dan ketahanan asam material beton dengan geopolimer sebagai lapisan pelindungnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kekuatan beton terhadap bahan perusak yaitu asam, dan pengaruhnya jika diberi lapisan pelindung dengan material geopolimer.

Material is one of the important elements in the world of construction, especially in concrete construction. The fail of concrete structure is can be determined by a lots of factor, the fail of concrete structures can be determined into three factors, that is physics, mechanics and chemical. The fail of concrete structure because of chemical influences is the hardest way to ignore or to fix it. For example the fail of concrete structure because of chemical influences is concrete corrosion or abrasion because of sea water and raw waste from the industry. That is way we need a new method and new material to anticipate the failing of concrete structures. One of the method to anticipate the acid attack is protective coatings. The material that assumed can covering the surface of the concrete from acid attack is geopolymer. Geopolymer is consists of precursor and activator through polymeritation. Geopolymer material base used in this research are caoline. The goal of this research is to analyse the strength of geopolymer as protective coatings of the concrete and the influences for its compressive strength. The method we use is conventional method that is moulding. Parameters to be research are compressive strength and acid resistance ability of geopolymer as protective coatings. Hopefully this research we shall know and describe the concrete strength of acid resistance ability and the influences of giving geopolymer as protective coating for the concrete.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Helmawan
"Karbon berukumn antara 0,063 mm dan 0,125 mm terbuat dari tempurung kelapa, diaktifkarn dengan Iarutan aktivator MgCl2 dan NaCl dengan variasi waktu 1,2,3,4,5,6,9, 12,24 dan 43 jam, dan diperoleh waktu perendaman terbaik selama 5-6 jam.
Karbon aktif dengan aktivator MgCl2 merupakan adsorben terbaik untuk memucatkan dan meningkatkan kualitas minyak goreng curah (Crude Palm Oil-CPO, tradisional).
Hasil-hasil yang diperoleh adalah:
1. Kejernihan minyak sebesar 3 NTU (sebelumnya 10 NTU), dengan pembanding minyak Delima (DEPKES No : 231309026037) sebesar 2 NTU menjadikan minyak lebih jernih.
2. Kandungan asam Iemak bebas adalah 0,17 % (sebelumnya 0,474 %), pembanding 0,125 %. Batas rnaksimum untuk kandungan asam lemak bebas menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) adalah 5 %.
3. Berkurangnya kandungan asam lemak bebas dalam minyak menyebabkan berkurangnya gejala batuk, dan tidak terdapatnya lapisan tipis pada lidah sewaktu dikonsumsi.
4. Bilangan Peroksida yang menurun, dari sebesar 2,41 % menjadi 0,97 %, pembanding 0,68% dengan batas maksimal yang keluarkan oleh BSN sebesar 6 %, menyebabkan minyak tidak mudah rusak walaupun mengalami kontak Iangsung dengan oksigen di udara.
5. Bilangan asam dan derajat asam yang semula sebesar 0,223 dan 0,398 berkurang menjadi 0,05 dan 0,09, dengan besar pembanding yaitu 0,045 dan 0,079.
6. Perbandingan luas permukaan, volume, pori dan ukuran pori karbon sebelum/karbon sesudah aktivasi adalah 9.39/256.6 m2/gram, 0.003239/0.1225 cc/gram dan 6.581/10.12 A."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azminah
"

Sirtuin 1 (SIRT1) adalah famili  kelas III dari protein histon deasetilasi (HDAC) dan reaksinya bergantung  dengan  NAD+. Aktivator SIRT1 menyerupai pembatasan kalori merupakan pendekatan terapi untuk diabetes mellitus tipe 2. Pencarian obat dapat dilakukan dengan metode  in silico untuk mempercepat dan memfasilitasi identifikasi kandidat senyawa terbaik dan karakteristik fisikokimia dan pemilihan hit-to-lead.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi senyawa tanaman obat yang menyerupai CR (calorie restriction mimetic) dari Basis Data Herbal Indonesia (HerbalDB) http://herbaldb.farmasi.ui.ac.id yang berpotensi sebagai kandidat untuk aktivator SIRT1  melalui kombinasi metode in silico dan in vitro. Pemodelan farmakofor diperoleh dengan dua cara yaitu  menggunakan ko-kristal yang terikat pada daerah allosterik SIRT1 dan senyawa-senyawa yang digunakan sebagai aktivator SIRT1. Kemudian, model ini digunakan untuk penapisan virtual dengan HerbalDB. Senyawa yang diperoleh diidentifikasi menggunakan penambatan molekul dengan program AutoDock4Zn dan simulasi dinamika molekul 50-ns menggunakan program Amber. Simulasi dinamika molekuler dianalisis menggunakan metode MM-GB(PB) SA. Senyawa yang terpilih diuji secara in vitro menggunakan uji luminesensi SIRT-GloTM.

Analisis interaksi ikatan antara ligan dan reseptor SIRT1 (PDB ID 4zzj dan 5btr) menunjukkan selektivitas ligan adanya interaksi hidrofobik pada Leu206, Ile223, Ile227. Interaksi ikatan hidrogen antara [Glu230 dengan Arg446] dan Arg234 (daerah allosterik) dengan Arg446, Val459, His473, Asp475 (daerah katalitik), karena adanya interaksi ini menjadi dekat ke arah daerah substrat. Hasil penapisan virtual menggunakan model farmakofor berbasis struktur adalah mulberrin dan model farmakofor berbasis ligan adalah gartanin, kuinidin dan kuinina sebagai prediksi terbaik aktivator SIRT1. Analisis In silico, perhitungan MM-GB(PB)SA mengkonfirmasi bahwa mulberrin, gartanin, kuinidin, kuinina menunjukkan interaksi ikatan pada daerah allosterik dan uji in vitro nilai EC50 masing-masing adalah 2,10; 1,79; 1,71; 1,14μM. Jadi, dari studi in silico dan in vitro senyawa mulberrin, gartanin. kuinidin, dan kuinina, menjadi kandidat potensial untuk aktivator SIRT1.

 


Sirtuin 1 (SIRT1) is a class III family of protein histone deacetylases involved in NAD+-dependent deacetylation reactions. It has been suggested that SIRT1 activators, in a therapeutic approach for type 2 diabetes mellitus. Drug design can be performed in silico using molecular dynamic approaches to accelerate and facilitate identification of the best compound candidates and their physicochemical characteristics and hit-to-lead selection.

This study aimed to explore and identify medicinal plant compounds calorie restriction mimetic from Indonesian Herbal Database (HerbalDB) that might potentially become a candidate for SIRT1 activators through a combination of in silico and in vitro methods. Two pharmacophore models were developed using co-crystalized ligands that allosterically bind with SIRT1 similar to the putative ligands used by SIRT1 activators. Then, these were used for the virtual screening of HerbalDB. The identified compounds were subjected to molecular docking with the AutoDock4Zn program and 50-ns molecular dynamics simulation using the Amber program. Molecular dynamics simulation was analyzed using MM-GB(PB)SA methods.  The compounds identified by these methods were tested in an in vitro study using a SIRT-GloTM luminescence assay. Interaction analysis between activator ligand and the SIRT1 receptor (PDB IDs 4zzj and 5btr) revealed the ligand’s selectivity for hydrophobic interaction at Leu206, Ile223, Ile227. Hydrogen bond interactions between [Glu230 with Arg446] and Arg234 (allosteric region) with Val459, His473, and Asp475 (catalytic region) brought them close to the bounding substrate area. Virtual screening using structure-based pharmacophores predicted that mulberrin as the best candidate SIRT1 activator. Virtual screening using ligand-based pharmacophores predicted that gartanin, quinidine and quinine to be the best candidates as SIRT1 activators. The molecular docking studies showed the important residues involved were Ile223 and Ile227 at the allosteric region. The MM-GB(PB)SA calculations confirmed that mulberrin, gartanin, quinidine, quinine showed activity at allosteric region and their EC50 in vitro values are 2.10; 1.79; 1.71; 1.14µM, respectively. Thus, mulberrin, gartanin, quinidine, and quinine, to be a potential candidate for SIRT1 activators.

 

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
D2810
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>