Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Ainun Intan Pradipta
"Konstipasi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali dijumpai pada lansia. Konstipasi pada lansia dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya efek samping dari medikasi selama perawatan di Rumah Sakit. Lansia pada kasus ini berjenis kelamin laki-laki berusia 72 tahun dengan Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit dan mendapatkan medikasi seperti antivirus, antibiotik, antiemetik, anti hiperkoagulasi serta mengalami perubahan lingkungan dalam melakukan defekasi sehingga mengalami konstipasi. Dampak dari konstipasi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada lansia hingga mempengaruhi lamanya waktu perawatan. Intervensi keperawatan yang dapat diaplikasikan pada lansia untuk mengatasi masalah konstipasi yaitu dengan melakukan massase abdomen dan meningkatkan cairan. Laporan kasus ini menggunakan desain kasus tunggal dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. Intervensi massase abdomen “I LOVE U” dilakukan selama 7 hari dan memberikan air hangat. Hasil dari intervensi tersebut terbukti menurunkan gejala konstipasi dan menurunkan skor dari Constipation Scoring System (CSS) dan pasien berhasil BAB di hari ke-4 intervensi. Kesimpulan dari penulisan ini ialah dengan melakukan massase abdomen “I LOVE U” dan memberikan air hangat cukup untuk mengatasi masalah konstipasi pada lansia dengan Covid-19.
Constipation is one of the diseases found in older people. Constipation in older people can be caused by the side effects of medication during hospitalization. Older people in this case were 72-year-old males with Covid-19 who underwent treatment at the hospital received medications such as antivirals, antibiotics, antiemetics, anti-hypercoagulants and addition to environmental changes in defecation. The impact of constipation can cause discomfort in older people to affect the length of treatment. Nursing interventions can be applied to older people to overcome the problem of constipation, namely by doing abdominal massage and increasing fluids. This case report uses a single case design with a nursing process approach that includes assessment, data analysis, nursing intervention, implementation and evaluation. Abdominal massage intervention "I LOVE U" was carried out for 7 days and given warm water. The results of the interventions that have been carried out have been shown to reduce constipation symptoms and reduce scores from the Constipation Scoring System and patient managed to defecate on the 4th day of intervention. The conclusion of this report is doing abdominal massage “I LOVE U” and provide enough warm water could overcome constipation problems in older people with Covid-19."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ana Priyanti
"Konstipasi merupakan gangguan sistem gastrointestinal, ditandai defekasi tidak tuntas, pola defekasi berubah, dan frekuensi defekasi berkurang. Faktor resiko penyebab konstipasi diruang rawat inap adalah usia, kondisi medis, kebiasaan defekasi, faktor psikologis, penggunaan medikasi, aktivitas fisik, asupan serat dan cairan. Dampak konstipasi dapat menjadi serius sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Intervensi yang diterapkan dalam mengatasi konstipasi dengan melakukan masase abdomen dan konsumsi air putih hangat. Laporan menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, analisis data dan diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Masase abdomen dan konsumsi air putih hangat dilakukan 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut dengan waktu 10-15 menit secara kontinu. Hasil intervensi terbukti menurunkan tanda dan gejala konstipasi, serta skor Constipation Assessment Scale (CAS) dan pasien defekasi dihari ke 3 setelah implementasi. Kesimpulannya masase abdomen dan konsumsi air hangat mengoptimalkan intervensi dan terbukti efektif diterapkan pada pasien konstipasi diruang rawat inap.
Constipation is a disorder of the gastrointestinal system, characterized by incomplete defecation, altered defecation patterns, and reduced defecation frequency. Risk factors that cause constipation in the inpatient room are age, medical conditions, defecation habits, psychological factors, use of medication, physical activity, fiber and fluid intake. The impact of constipation can be serious, reducing the patient's quality of life. Interventions applied to treat constipation include abdominal massage and drinking warm water. The report uses a case study with a nursing care process approach which includes assessment, data analysis and diagnosis, intervention, implementation and nursing evaluation. Abdominal massage and consumption of warm water is carried out once a day for 3 consecutive days for 10-15 minutes continuously. The results of the intervention were proven to reduce signs and symptoms of constipation, as well as Constipation Assessment Scale (CAS) scores and patient defecation on the 3rd day after implementation. In conclusion, abdominal massage and consumption of warm water optimizes the intervention and is proven to be effective for constipated patients in the inpatient room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zaenudin
"
ABSTRAKPenyakit akibat infeksi corona virus baru yang disebut Covid-19 telah diumumkan oleh Badan Kesehatan Dunia. Salah satu keluhan pasien Covid-19 adalah batuk berdahak dengan karakteristik kental dan berwarna putih. Tindakan membersihkan jalan napas menjadi prioritas karena dapat menjaga kepatenan jalan napas dan proses pertukaran gas. Salah satu tindakan untuk membantu pasien mengeluarkan dahak yaitu latihan batuk efektif dengan teknik huffing dan hidrasi air. Paper melaporkan sebuah kasus Covid-19 positif dengan riwayat tuberkulosis paru. Seorang wanita berusia 61 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama sesak napas dan batuk berdahak sejak 1 minggu sebelumnya. Pasien juga mempunyai riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Hasil rongten torak menunjukkan groundglass opacities di kedua paru dengan kesan pneumonia bilateral. Hasil pemeriksaan antibodi total SARS CoV-2 reaktif dan apusan orofaring dan nasofaring hasilnya positif Covid-19. Hasil pemeriksaan fisik torak ditemukan ronkhi di bagian posterobasal kanan dan kiri saat diauskultasi. Patofisiologi batuk dan sesak pada Covid-19 meliputi faktor inflamasi dan hipersekresi pada paru. Setelah dilakukan latihan batuk efektif dan hidrasi minum air putih hangat membuat dahak lebih encer dan dapat dikeluarkan. Latihan batuk efektif dan hidrasi minum air putih hangat dapat menjadi alternatif tindakan keperawatan dalam menjaga bersihan jalan napas. Selain itu, penulis juga merekomendasikan tindakan lainnya untuk membantu membuka ventilasi dan memudahkan sekresi paru yaitu dengan pemberian posisi prone.
ABSTRACTA new coronavirus disease called Covid-19 was declared by World Health Organization (WHO). One of the complaints of Covid-19 patients is a cough with a thick and white colored characteristic. The action of clearing the airway becomes a priority as it can keep the airway and the gas exchange process. One of the actions to help patients remove phlegm is an effective cough exercise with huffing and hydration water drinking techniques. This paper aimed to report a positive Covid-19 case with a history of pulmonary tuberculosis. A 61 year old woman came to hospital with shortness of breath and cough with phlegm since 1 week earlier as her main complaint. The patient also has a history of diabetes mellitus and hypertension. The results of the chest x-ray show groundglass opacities in both lung with a sense of bilateral pneumonia. The results of the examination of antibodies of total SARS CoV-2 reactive and smears the oropharynx and the nasopharynx results are positive Covid-19. The results of the physical examination of the chest found ronkhi at the posterobasal left and right when auscultated. Pathophysiology of cough and tightness in the Covid-19 includes the inflammatory factors and hypersecretion in the lungs. After the effective cough exercises and and drinking warm water makes the phlegm more liquid and can be removed. Effective cough exercises and hydration of drinking warm water can be an alternative nursing action in maintaining clean airway. In addition, the authors also recommend other actions to help open lung ventilation and facilitate secretion that is by giving a prone position."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Esther Lita Yohana
"Penuaan menyebabkan adanya perubahan struktur maupun fungsi pada sistem kardiovaskular lansia. Perubahan sistem kardiovaskular tersebut membuat lansia rentan mengalami hipertensi atau risiko ketidakstabilan tekanan darah. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi rendam kaki dengan air hangat. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan pada lansia dengan hipertensi melalui terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan durasi 15 menit dan menggunakan suhu air hangat dalam rentang 400C -40,50C. Hasil menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2 – 5 mmHg dan 2 – 12 mmHg pada tekanan darah diastolik. Terapi rendam kaki air hangat merupakan intervensi yang sederhana, aman yang dapat menimbulkan sensasi kenyamanan dan relaksasi untuk masalah penyakit jantung sehingga membantu mengurangi keluhan hipertensi pada lansia.
Aging causes structural and functional changes in the cardiovascular system of the elderly. Changes in the cardiovascular system make the elderly vulnerable to hypertension or the risk for unstable blood pressure. One of the nursing interventions that can be done to reduce blood pressure is foot soak therapy with warm water. This case study aims to describe the results of therapy soak feet with warm water in changing blood pressure which conducted in the elderly with hypertension. This intervention performed for 5 consecutive days in 15 minutes duration and using warm water temperatures in the range of 400C -40,50C. The results showed the blood pressure has decreased, in systolic around 2 - 5mmHg and 2 - 12mmHg in diastolic. Warm water foot soak therapy is a simple, safe intervention that can cause a sensation of comfort and relaxation for heart disease problems so that it helps reduce complaints of hypertension in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Septyana Eka Putri
"Hipertensi dan proses penuaan menjadi dua hal yang saling berkaitan pada sistem kardiovaskular lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah perfusi perifer akibat hipertensi melalui teknik rendam kaki menggunakan air hangat dan slow deep breathing di Panti Sosial Tresna Werdha X Kota Jakarta Timur. Intervensi rendam kaki menggunakan air hangat dan slow deep breathing dilakukan selam 15 menit selama 7 hari. Perendaman kaki dilakukan menggunakan air hangat dengan suhu 38- 40 derajat celcius. Sementara itu, slow deep breathing dilakukan sebanyak 6 kali permenit dengan fase inspirasi 5 detik dan fase ekspirasi 5 detik. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dengan rerata penurunan tekanan darah sebesar 1.28 mmHg dan diastolik sebesar 1 mmHg. Perawat di panti diharapkan dapat menerapkan kombinasi intervensi rendam kaki dan slow deep breathing sebagai intervensi dalam mengatassi hipertensi secara nonfarmakologi.
Hypertension and the aging process are two interrelated things in the cardiovascular system of the elderly. This scientific work aims to analyze nursing care for the elderly with peripheral perfusion problems due to hypertension through foot soaking techniques using warm water and slow deep breathing at the Tresna Werdha X, East Jakarta City. The foot soak intervention using warm water and slow deep breathing was carried out for 15 minutes for 7 days. Foot soaking is done using warm water with a temperature of 38-40 degrees Celsius. Meanwhile, slow deep breathing is performed 6 times per minute with an inspiration phase of 5 seconds and an expiration phase of 5 seconds. The results of this scientific work show a decrease in blood pressure in the elderly with hypertension with an average decrease in blood pressure of 1.28 mmHg and diastolic by 1 mmHg. Nurses in nursing homes are expected to be able to apply a combination of foot soaking and slow deep breathing interventions as non-pharmacological interventions in overcoming hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nunung Nurjanah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian kompres normal salin, air hangat, dan alkohol terhadap derajat flebitis pada anak yang dilakukan pemasangan infus di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan the reversed-treatment nonequivalent control group design with pretest and posttest.
Hasil penelitian membuktikan terdapat pengaruh kompres normal salin, air hangat dan alkohol terhadap penurunan derajat flebitis, akan tetapi tidak terdapat perbedaan rerata derajat flebitis diantara ketiga jenis kompres dan tidak terdapat pengaruh karakteristik anak terhadap derajat flebitis. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bahwa kompres normal salin, air hangat, dan alkohol dapat digunakan untuk menurunkan derajat flebitis.
The purpose of this comparative study is to identify the effectivity of compress of normal saline, warm water, and alcohol over phlebitis grading scale of children on infusion at Dr. Hasan Sadikin Hospital of Bandung. The design of this research was quasi experiment with the reversed-treatment nonequivalent control group design with pretest and posttest. The result indicated that compress of normal saline, warm water, and alcohol have influences on the decrease of phlebitis grading scale, yet there was no mean difference between the compresses, and the child?s characteristic has no contribution to decrease the phlebitis grading scale. The research suggested that compress of normal salin, warm water, and alcohol can be used to decrease phlebitis grade scale."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Maelani Susilowati
"Penerapan teori self care Orem dan health promotion Pender yang telah dilakukan pada kelima kasus kelolaan ibu hamil dan melahirkan dengan PJT menunjukan adanya perubahan perilaku dalam meningkatkan kesehatan ibu dan janin serta meningkatnya pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan secara mandiri untuk dapat memantau tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan bayi dengan berat badan rendah. Uji coba evidence based practice nursing (EBPN) yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada ibu post partum dengan preeklamsi adalah rendam kaki dengan air hangat, kelima ibu yang telah dilakukan intervensi, menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sebesar 48,37% dan ibu dapat melakukan secara mandiri intervensi tersebut. Pencapaian target kompetensi yang harus dipenuhi oleh residensi maternitas telah memenuhi semua target yang harus dicapai dalam 2 semester yaitu pada pelayanan primer dan lanjutan serta laporan terhadap setiap target capaian telah diserahkan sebagai bukti pencapaian yang telah dilakukan oleh residensi maternitas.
The application of Orem's self-care theory and Pender's health promotion that have been carried out in the five cases managed by pregnant women and childbirth with PJT shows a change in behavior in improving maternal and fetal health and increasing maternal knowledge in self-care to be able to monitor danger signs during pregnancy and care for low birth weight babies. Evidence based practice nursing (EBPN) trials that can be done to reduce blood pressure in post partum mothers with preeclampsia are foot soaks with warm water, the five mothers who have intervened, showed a decrease in blood pressure of 48.37% and mothers could perform the intervention independently. The achievement of competency targets that must be met by the maternity residency has met all the targets that must be achieved in 2 semesters, namely in primary and advanced services and reports on each achievement target have been submitted as evidence of the achievements made by the maternity residency."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Dokumentasi Universitas Indonesia Library
Maelani Susilowati
"Penerapan teori self care Orem dan health promotion Pender yang telah dilakukan pada kelima kasus kelolaan ibu hamil dan melahirkan dengan PJT menunjukan adanya perubahan perilaku dalam meningkatkan kesehatan ibu dan janin serta meningkatnya pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan secara mandiri untuk dapat memantau tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan bayi dengan berat badan rendah. Uji coba evidence based practice nursing (EBPN) yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada ibu post partum dengan preeklamsi adalah rendam kaki dengan air hangat, kelima ibu yang telah dilakukan intervensi, menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sebesar 48,37% dan ibu dapat melakukan secara mandiri intervensi tersebut. Pencapaian target kompetensi yang harus dipenuhi oleh residensi maternitas telah memenuhi semua target yang harus dicapai dalam 2 semester yaitu pada pelayanan primer dan lanjutan serta laporan terhadap setiap target capaian telah diserahkan sebagai bukti pencapaian yang telah dilakukan oleh residensi maternitas.
The application of Orem's self-care theory and Pender's health promotion that have been carried out in the five cases managed by pregnant women and childbirth with PJT shows a change in behavior in improving maternal and fetal health and increasing maternal knowledge in self-care to be able to monitor danger signs during pregnancy and care for low birth weight babies. Evidence based practice nursing (EBPN) trials that can be done to reduce blood pressure in post partum mothers with preeclampsia are foot soaks with warm water, the five mothers who have intervened, showed a decrease in blood pressure of 48.37% and mothers could perform the intervention independently. The achievement of competency targets that must be met by the maternity residency has met all the targets that must be achieved in 2 semesters, namely in primary and advanced services and reports on each achievement target have been submitted as evidence of the achievements made by the maternity residency."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Dokumentasi Universitas Indonesia Library