Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Karjanto
Abstrak :
Dengan memakai kerangka teori Model Tata Unsur Hockett (Joos, ed. 1957: 386-399), dalam penelitian ini telah dideskripsikan dan ditemukan dua tipe deret pewatas dalam frase nomina bahasa Inggris, yaitu (1) Deret Pewatas Restriktif (DPR) dan (2) Deret Pewatas Koordinatif (DPK). Kedua tipe deret pewatas ini berada di. dalam konstruksi endosentris yang subordinatif, dalam artian bahwa deret pewatas tersebut merupakan unsur bawahan yang selalu membatasi serta mengacu kepada referennya yang berbentuk nomina. Yang penting diperhatikan ialah bahwa dalam untaian DPR satuan-satuannya merupakan konstituen yang bertingkat, sedangkan dalam untaian DPK satuau-satuannya merupakan konstituen yang setara. Kita mengenal dua macam. untaian DPR, yaitu: (1) Deret yang unsur pewatasnya membatasi nomina induk yang sudah dibatasi oleh unsur pewatas yang lain. Sebagai gambaran lihatlah diagram berikut : all the ten fine stone houses.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Hardjosudiro
Abstrak :
ABSTRAK Kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva sering mengakibatkan terjadinya perubahan fonetis pada adjektiva tersebut. Dalam penelitian ini penulis membatasi diri pada -e yang muncul pada adjektiva dalam suatu frase nominal berstruktur [det + A + N]. Ini bearti bahwa keberadaan determinator dan nomina merupakan syarat mutlak bagi struktur semacam ini. DEngan demikian penulis tidak akan membahas mengenai -e pada struktur de beste'yang paling baik', het goede'yang baik', agar membahasan ini dapat mengungkapkan faktor-faktor, baik gramatikal mupun semantis, yang mempengaruhi kemunculan -e. Kedua, agar didapat suatu gambaran tentang keterterimaan kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva bahasa Belanda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S15894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati Kirananingdyah
Abstrak :
Vol dan tajuk adalah dua buah akhiran yang memiliki gejala pembentukan kata yang hampir sama, di mana di dalam pembentukan katanya, -veal dan -rljk dapat dikombinasikan dengan sebuah morfem bebas atau kata. Namun, di dalam bahasa Belanda, vol dan rljk sendiri juga dapat dikatakan sebagai sebuah morfem bebas karena keduanya memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri. Di dalam skripsi ini akan diuraikan bagaimana pembentukan kata yang terjadi pads kata jadian yang berakhiran -vol dan -rijk tersebut melalui spesifikasi bentuk dasarnya, spesifikasi kaidah pembentukan katanya, dan spesifikasi nilai kategorialnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurahmi Tri Wulan Dari
Abstrak :

Penelitian ini membahas mengenai kesepadanan terjemahan adjektiva pada tiga versi terjemahan novel Alice’s Adventures in Wonderland (1898) karya Lewis Carroll. Berbagai versi terjemahan novel itu mendorong pertanyaan masyarakat mengenai versi terjemahan yang berhasil mengalihkan pesan teks sumber. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui versi terjemahan yang paling sepadan dengan teks sumber. Penelitian ini kemudian mengungkap hubungan antara teknik penerjemahan dengan kesepadanan terjemahan pada novel itu. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TSa 2 merupakan versi terjemahan yang paling sepadan dengan TSu dibanding dua versi terjemahan lain. Penerjemahan harfiah yang diterapkan secara dominan dalam TSa 2 menghasilkan terjemahan adjektiva yang sepadan dengan TSu. Penerjemahan harfiah merupakan teknik penerjemahan yang menekankan pada makna semantis, sehingga teknik itu tepat digunakan untuk menerjemahkan adjektiva yang merupakan kelas kata yang dekat dengan aspek semantis.


This study discusses about the equivalence of adjectives translation of three translation versions of Alice’s Adventures in Wonderland (1898) written by Lewis Carroll. Various translation versions of the novel raise a question about the translation version that successfully transfer message from the original text. The aim of this research is to reveal the relation between translation technique and the equivalence of adjective translation of the novel. The methodology used in this research is library research method using a qualitative approach. This study shows that target text 2 is the translation that is most equivalent to source text than the two other versions. Literal translation applied dominantly in target text 2 results adjective translation that is equivalent to the source text. Literal translation is a technique that emphasizes semantic meaning, so it is suitable to be applied to translate adjective as a word class that closely relates to semantic aspect.

 

2019
T55119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Trisetyawaty Sukirno
Abstrak :
ABSTRAK
Bahasa dapat menjembatani interaksi satu masyarakat atau bangsa dengan yang lain. Untuk dapat berkomunikasi dengan penutur bahasa lain, seorang penutur suatu bahasa harus mempelajari bahasa asing. Oleh karena itu pengajaran bahasa asing makin berkernbang dan salah satu tujuannya adalah menanamkan kemampuan berkomunikasi.

Arcipel (1982) yang terdiri dari 3 jilid, marupakan salah satu buku ajar yang berancangan komunikatif. Karma masih terbilang baru, maka banyak hal yang dapat diteliti,salah satu yang menarik adalah ha1-hal yang berhubungan dengan penggunaan unsur bahasa di dalam komunikasi. Unsur bahasa yang diteliti adalah adjektiva kualifikatif, karena dalam bahasa Perancis penggunaan adjektiva kualifikatif khas, dalam arti dapat mengalami perubahan bentuk dapat menduduki berbagai fungsi serta memiliki makna yang beragam. Melihat kenyataan itu, menarik untuk diteliti penggunaan adjektiva kualifikatif dalarn berbagai konteks, untuk melihat kekayaan makna yang terkandung di dalamnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Archipe1 1 rnenampilkan adjektiva kualifikatif yang cukup beragam dalam hal penggunaannya, bentuk dan makna.

Selain itu, dalam Archipel I, lebih dari separuh adjektiva kualifikatif muncul tidak memadai. Hal itu menunjukkan adjektiva kualifikatif yang dianggap penting untuk diajarkan sedikit jumlahnya.

Secara umum dapat dikatakan, sebagai buku tingkntan dasar, Archipe1 I menampilkan cukup banyak adjektiva kualifikatif. Hal itu merupakan salah satu penunjang dalam pengajaran kemampunn berbahasa Perancis.
1990
S14340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ariani
Abstrak :
Proses nominalisasi merupakan salah satu cara membentuk nomina yang terdapat di dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. bahasa Jerman membedakan pemakaian istilah nominalisasi, yaitu Nominalisierung untuk tatatran frase dan kalusa, dan substantivierung untuk tataran kata; bahasa Indonesia hanya memiliki satu istilah untuk tataran kata, frase dan klausa yaitu nominalisasi. Berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan penggunaan alat pembentuk, yaitu afiks. Dalam bahasa Jerman hanya sufiks yang dapat mengubah kelas kata, sedangkan bahasa Indonesia dapat dilakukan oleh prefiks, sufiks, konfiks dan kombinasi afiks. Kedua proses nominalisasi tersebut masing-masing diuraikan dan dianalisis secara terpisah, baik dari segi bentuk maupun dari segi makna semantis. Hasil analisis yang didapat digambarkan dalam bentuk tabel. Pada analisis kontrastif diperlihatkan perbedaan dan persamaan bentuk serta makna semantis dari hasil proses nominalisasi. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pada proses nominalisasi dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia walaupun berbeda bila ditinjau dari segi bentuk tetapi memiliki persamaan dari segi makna.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaswarin Sutanarihesti
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan utama dari skripsi ini pada prinsipnya adalah mencari persamaan dan perbedaan baik pembentukan kata maupun pembentukan makna kata-kata jadian yang termasuk dalam kategori -loos, -vrij, dan -arm.'Untuk mencapai hal tersebut, langkah yang dilakukan adalah mencari batasan-batasan fonologis, morfologis, dan semantis dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, -arm, dan mencari nilai kategorial dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, dan -arm yang berkelas kata adjektiva. Setiap proses pembentukan kata mempunyai bentuk dasar yang unik, yaitu mempunyai kategori tersendiri. Bentuk dasar sejumlah besar adjektiva berakhiran -loos, -vrij, dan -arm adalah nomina. Selain itu dalam aturan pemben_tukan kata harus pula diperhatikan pembatasan bentuk dasar secara morfologis, fonologis, dan semantis. Bentuk dasar yang dapat berkombinasi dengan -loos, -vrij, dan -arm dapat berupa sebuah morfem bebas, derivat, dan kompo_situm. Hal tersebut terlihat setelah batasan morfologisdicari. Dengan melihat batasan fonologis, dapat diketahui bahwa -loos mempunyai alomorf -loos, dan dalam proses penggabungannya dengan bentuk dasar, -loos terkadang mendapatkan bunyi antara yaitu -s dan -e(n)-. Sedangkan beberapa bentuk dasar yang berkombinasi dengan -vrij dan -arm hanya mendapatkan bunyi antara -s-. Untuk menentukan apakah sebuah kata (bentuk dasar) hanya dapat berkombinasi dengan salah satu atau dua dari akhiran -loos, -vrij, dan -arm, atau bahkan dengan ketiganya, pembatasan semantis mempunyai peranan penting. Di sini terlihat bahwa pola pembentukan kata jadian bera_khiran -loos, -vrij, dan -arm sama. Tetapi dengan melihat bahwa -loos sebagai akhiran dalam kata jadian mempunyai ciri-ciri tidak bermakna mandiri, maka -loos dianggap sebagai sufiks. Sedangkan -vrij dan -arm dianggap sebagai setengah sufiks karena meskipun makna kedua akhiran terse-but tidak memperlihatkan ciri-ciri makna yang mandiri, makna asalnya masih dapat dilihat pada makna keseluruhan dari kata jadian. Nilai kategorial dari -loos adalah 'tanpa x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)'. Nilai kategorial dari -vrij adalah batas dari x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)', sedangkan _arm adalah 'miskin akan x, mengandung sedikit x'. Di antara akhiran -loos, -vrij, dan -arm, -loos memiliki tingkat produktivitas tertinggi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizma Hafilizara
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini merupakan sebuah penelitian yang menganalisis kelas kata penerjemahan adjektiva kualifikatif pada terjemahan cerita pendek la Venus d rsquo;Ille karya Prosper M rim e yang berjudul Venus dari Kota Ille. Cerita tersebut merupakan jenis cerita fantastik. Data penelitian ini adalah semua kata dari kelas kata adjektiva kualifikatif dari teks bahasa sumber Bsu yang mengalami pergeseran kelas kata. Data penelitian menggunakan studi kepustakaan dan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini memaparkan perubahan kelas kata dan perubahan makna yang ditemukan pada terjemahan adjektiva pada cerita pendek tersebut. Berdasarkan klasifikasi data, ditemukan 151 kata adjektiva kualifikatif. Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teori dari Catford 1965 mengenai pergeseran kelas kata dan Leech 1981 mengenai analisis komponen makna, menunjukkan bahwa hanya 9 kelas kata adjektiva dari teks Bsu yang mengalami pergeseran kelas kata: 2 kata menjadi nomina dan 7 kata menjadi verba. Dalam hasil terjemahannya, proses pengalihan yang terjadi tetap mempertahankan bentuk adjektiva. Penerjemah berusaha mempertahankan salah satu ciri khas dari cerita fantastik yang kaya akan adjektiva.
ABSTRACT
This article is a research that analyzes the translation of qualified adjective found in the short story La Venus d 39 Ille in the translation, Venus dari Kota Ille, a fantastic genre narrative written by Prosper M rim e. The research data are all the words that are classified as qualified adjectives in the source language SL text that undergoes a shift of the word class in target language TL . The data in this research are collected by using literature study and analyzed through qualitative method. This research describe the change of word class and the change of meaning found in the translated adjective of the short story. Based on the data classification, there are 151 words of qualified adjective obtained from the TL text. The analysis rsquo s result using Catford 39 s 1965 theory of class and Leech 1981 theory on the analysis of the meaning component, indicates that only 9 classes of adjectives of the SL text experience a shift of word class 2 words became nouns and 7 words turn into verbs. The translation transfer process takes place while maintaining the form of the adjective. In addition, there are three adjectives that do not have the same overall components. Translator tries to preserve one of the characteristics in fantastic story which contains a lot of adjectives.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mella Sabina
Abstrak :
ABSTRAK
Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini memiliki sifat unik sekaligus universal. Sifat unik bahasa menyebabkan perbedaan antarbahasa dan sebaliknya sifat universal memungkinkan adanya persamaan antarbahasa. Bertitik tolak dari kenyataan ini, penulis tertarik untuk mencari persamaan dan perbedaan bentuk dan posisi (dalam frase nominal) adjektiva kualifikatif antara bahasa Perancis (BP) dan bahasa Indonesia (BI). Untuk itu, dilakukan analisis dengan suatu metode yang disebut analisis kontrastif.

Untuk melakukan penelitian ini, konsep-konsep yang digunakan, yaitu satuan-satuan gramatikal dan adjektiva kualifikatif diancang dari teori distributional.

Setelah mendapat hasil analisis kontrastif 2 sistem adjektiva kualifikatif, diketahuilah persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua sistem itu. Gambaran yang diperoleh dari perbandingan BP dan BI adalah bahwa dari segi bentuk adjektiva kualifikatif BP dan BI lebih banyak persamaan daripada perbedaannya, yaitu: (1) Masing-masing memiliki adjektiva kualifikatif yang berbentuk morfem, sistem derivasi dan sistem komposisi. Perbedaan, satu bentuk dalam BP tidak selalu sama dalam BI. (2) Pada masing-masing adjektiva kualifikatif umumnya berbentuk morfem. Bentuk yang jarang ditemui adalah bentuk sintem komposisi BP dan bentuk sintem derivasi BI. (3) Masing-masing memiliki adjektiva kualifikatif bentuk sintem derivasi yang terbentuk dari hasil derivasi nomina dengan sufiks; bentuk sistem komposisi yang terbentuk dari penggabungan adjektiva kualifikatif dengan adjektiva kualifikatif atau adjektiva kualifikatif dengan nomina. Perbedaannya, bentuk sistem derivasi BI tidak dapat terbentuk dengan prefiks dan pelekatan sufiks hanya dapat pada nomina, sedangkan dalam BP, sufiks dapat dilekatkan pada verba atau adjektiva kualifikatif. Dalam BP bentuk sistem komposisi dapat terbentuk dari preposisi dan nomina, sedangkan dalam BI tidak dapat.

Dari hasil pembandingan posisi adjektiva kualifikatif BP dan BI dalam frase nominal, diperoleh gambaran oleh adalah bahwa lebih banyak perbedaannya daripada persamaannya: (1) Persamaan terletak pada posisi sesudah nomina. Dalam BP dan BI, struktur yang dihasilkan pada posisi itu adalah Determinator-Nomina-Modifikator (D-N-M). Perbedaannya, dalam BP, adjektiva kualifikatif tidak dapat ditempatkan pada posisi sebelum nomina; kecuali pada kasus adjektiva kualifikatif mantan. Struktur yang dihasilkan pada posisi itu adalah D-M-N. (2) Perbedaan yang lain adalah bahwa adjektiva kualifikatif BP tertentu memiliki kemungkinan menempati posisi sebelum dan sesudah nomina; hal yang tidak mungkin terjadi dalam bahasa Indonesia. (3) Dalam BP, penempatan adjektiva kualifikatif dalam frase nominal sudah banyak yang menyimpang dari aturan; dalam bahasa Indonesia hanya satu.

Akhirnya, diharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi masukan bagi bidang pengajaran bahasa asing, penerjemahan dan linguistik.
1989
S14328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alivia Alfany
Abstrak :
Penelitian ini membahas prinsip kesamaan sinonimi dekat pada ulasan konsumen di Shopee dengan menggunakan teori komponen makna dan ruang lingkup pembeda terhadap adjektiva. Dalam sebuah ulasan konsumen terdapat penilaian suatu produk dengan berbagai adjektiva. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebahasaan yang mengandung sinonimi dekat terhadap adjektiva di dalam ulasan konsumen pada platform Shopee di sebuah produk best seller The Body Shop sesuai dengan kecenderungan penggunaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Adjektiva yang ditemukan peneliti adalah adjektiva dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara simak catat. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga puluh enam adjektiva yang ditemukan, tetapi yang digunakan sebagai sampel penelitian sebanyak dua belas adjektiva. Kedua belas adjektiva tersebut merupakan pasangan sinonim yang terlihat dari tahap pertama analisis komponen makna. Dari analisis komponen makna terlihat adanya kesamaan makna antara adjektiva dengan adjektiva lainnya. Tahap analisis selanjutnya adalah melihat ruang lingkup pemakaian adjektiva, seperti ragam bahasa, nilai rasa, dan kelaziman agar terlihat bahwa pasangan sinonim tersebut merupakan sinonimi dekat. Pasangan sinonimi dekat akan disesuaikan dengan kecenderungan penggunaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Dari kecenderungan itu dapat terlihat bahwa konsumen menggunakan adjektiva yang bermakna umum dan nilai kelaziman dari kata itu masih dapat diterima oleh masyarakat. ......This study discusses the principle of close synonymy similarity in consumer reviews on Shopee by using the theory of components of meaning and scope of differentiating adjectives. In a consumer review there is an assessment of a product with various adjectives. This study aims to describe language that contains close synonyms for adjectives in consumer reviews on the Shopee platform on a best seller The Body Shop according to the tendency of use based on the frequency of use. The adjectives found by the researcher are basic adjectives. This study uses a descriptive qualitative method by observing notes. The results showed that there were thirty-six adjectives found, but twelve adjectives were used as research samples. The twelve adjectives are synonym pairs which can be seen from the first stage of the meaning component analysis. From the meaning component analysis, it can be seen that there is a similarity in meaning between adjectives and other adjectives. The next stage of analysis is to look at the scope of the use of adjectives, such as language variety, taste values, and prevalence so that it can be seen that the synonym pairs are close synonyms. Pairs of close synonyms will be adjusted according to the tendency of use based on the frequency of use. From this trend, it can be seen that consumers use adjectives that have a general meaning and the customary value of the word is still acceptable to the public.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>