Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gerry Chandradinata
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari laporan magang ini adalah membahas dan menganalisis prosedur audit atas program kemitraan pada PT ATM untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015. Laporan ini akan membahas secara rinci tentang prosedur audit yang dilakukan oleh KAP XYZ atas akun-akun yang terkait dengan program kemitraan PT ATM, yaitu piutang dan pendapatan jasa administrasi, serta memberikan analisis atas proses audit tersebut. Berdasarkan analisis yang telah dibuat, praktik audit yang diterapkan oleh KAP XYZ telah sesuai dengan teori dan standar audit yang berlaku. Selama melakukan audit, temuan paling banyak disebabkan oleh kesalahan pencatatan dan terdapat permasalahan lain pada piutang yang belum direkonsiliasi dengan BUMN Pembina Lain. Untuk itu, saran yang diajukan adalah pemberian training kepada bagian akuntansi dan meningkatkan fungsi supervisi dan monitoring terhadap pencatatan, selain itu melakukan rekonsiliasi secara berkala dengan BUMN Pembina Lain agar tidak ada perbedaan nilai piutang tercatat.
ABSTRACT
The aim of this report is to explain and analyze the audit procedure of partnership program in PT ATM for period ended December 31st 2015. Author will meticulously explain the audit procedure done by KAP XYZ for accounts that related to partnership program, which are account receivables and administration income, and analyzes the audit process performed by KAP XYZ. Based on that analysis, audit practices done by KAP XYZ has complied with the theory and standards prevailed in the practice of auditing. During the audit, most of the findings caused by misstatement and there is other problem occurred caused by account receivables that haven’t been reconciled with BUMN Pembina Lain. Therefore, this study suggests PT ATM to give more training to its accounting department and improve supervision and monitoring functions over recording. Moreover, PT ATM should reconcile account receivables periodically with
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyad Pandhega Shora Djan
Abstrak :
Tujuan dari laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit yang dilakukan oleh KAP CDE atas akun piutang usaha pada PT CD untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017. Laporan magang ini secara keseluruhan akan membahas mengenai kebijakan akuntansi, proses audit yang dijalankan KAP CDE, serta analisis piutang usaha PT CD. Berdasarkan analisis yang telah dibuat, laporan magang ini menyimpulkan bahwa praktik audit yang telah dilaksanakan oleh KAP CDE telah sesuai dengan teori serta standar audit yang berlaku. ......The purpose of this report is to explain the audit procedure conducted by KAP CDE regarding the account receivables of PT CD for the period ended on 31st December 2017. This report explains the accounting policy, audit process conducted by KAP CDE, and analyzes the practice of account receivables by PT CD. Based on the analysis, this internship report concluded that KAP CDE has applied an audit practice that complies with the theory and the applicable audit standards.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Coniah
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini menganalisis kecukupan prosedur audit pada akun piutang dagang dan pendapatan pada perusahaan retail, studi kasus pada PT. CNI. Penelitian ini menganalisis kecukupan prosedur audit yang dilakukan KAP SBE dalam melakukan audit terhadap PT CNI. Penelitian difokuskan pada akun piutang dan pendapatan, dikarenakan merupakan akun signifikan dalam transaksi perusahaan yang bergerak dalam bidang retail. Berdasarkan hasil penelitian, prosedur audit pada akun piutang dan pendapatan sudah sesuai dengan standar yang ada namun terdapat kelemahan pada sistem pengendalian internal atas proses bisnis akuntansi khususnya pada akun piutang dan pendapatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa prosedur audit yang dilakukan oleh KAP SBE sudah cukup.
ABSTRACT
This study examines sufficiency audit procedure on account of trade receivables and revenues in retail company, case study at PT.CNI. This study examine sufficiency procedure audit used by KAP SBE in order to audit PT.CNI. The study focus on accounts receivables and income, because its significant account in transcation of retail companies. Based on the result of study, audit procedure on account receivable and income is in accordance with existing standards but there are weakness in the internal control systems over accounting business process especially on account receivable and income has not effective. The result of study also indicate that the audit procedures carried out by KAP SBE are sufficient.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Maesaroh
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai gambaran karakteristik pasien terhadap saldo piutang murni pasien rawat inap di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2010. Piutang murni pasien rawat inap merupakan piutang pasien rawat inap yang tidak memiliki jaminan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran karakteristik pasien yang memiliki piutang murni pada tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Masalah yang terjadi adalah adanya kebijakan tanpa uang muka serta terjadinya peningkatan saldo atau jumlah piutang murni pasien rawat inap yang signifikan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa dari kedelapan variabel karakteristik pasien, terdapat 6 variabel yang tidak memiliki hubungan dengan piutang yaitu variabel pekerjaan penanggung jawab pasien, umur pasien, pendidikan, lokasi tempat tinggal, kelas perawatan dan umur piutang. Sedangkan 2 variabel lagi yaitu variabel lama hari rawat dan besar biaya perawatan memiliki hubungan dengan piutang. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dilakukan upaya dalam pencarian donatur, dilakukan kajian mengenai sosial ekonomi pasien piutang murni, melakukan upaya penagihan yang lebih intensif, memberikan pelayanan yang efektif dan efisien, serta dilakukan pencatatan piutang yang lebih baik. The objective of this study is to obtain description on uninsured patient characteristics that has remaining balance of account receivables in the RSIA Budi Kemuliaan during year of 2010. Uninsured patients are those without health coverage and has been hospitalized in this hospital. This study is a descriptive analytic study using quantitative approach. There are strong value from the owners of RSIA Budi Kemuliaan that the hospital will not charge any down payment for any inpatient care, with or without health coverage. As a result, substantial increase in the balance of account receivable are shown in 2010, as compared to the previous years. The analysis of 8 variables on patient characteristics indicated that 6 variables do not have significant relationship with the balance of account receivables, that are including occupation, age, education, location, class of service care, and number of days of account receivables. The other 2 variables, that are length of stay and cost of care do have significant relationship with the balance of account receivables. The result of this study suggest that if the owner prefer to maintain their value of not applying down payment to any inpatient care, then there should be further study to explore condition of social economyy of existing patients and find other alternative sources of funds. Intensify collection of account receivables and provide efective and efficient care should also be done in the future to improve the balance of account receivables.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Aini Rahmi
Abstrak :
Penyusunan laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur audit akun Piutang Usaha entitas ABC tahun 2019 yang dilakukan oleh KAP DEF serta membuat refleksi diri dari pembelajaran yang didapatkan selama menjalani magang di KAP DEF. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan praktik yang dijalankan dengan teori audit yaitu untuk prosedur pemahaman pengendalian internal, pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitik substantif, dan pengujian terinci atas saldo. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa KAP DEF belum menjalankan prosedur sesuai dengan standar dan teori audit. Selanjutnya, refleksi diri dilakukan dengan mengevaluasi hal yang sudah dan belum berjalan dengan baik selama periode magang berlangsung. Penulis menyadari bahwa kemampuan kerja sama, daya analisis, serta pengetahuan penulis memengaruhi hal tersebut. Hasil evaluasi ini kemudian menjadi masukan bagi penulis agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih siap menghadapi dunia kerja sesungguhnya ......The preparation of this internship report is intended to evaluate the audit procedures for Accounts Receivable accounts carried out by KAP DEF and to make self-reflections on the lessons learned during the internship at KAP DEF. The evaluation was carried out by comparing the practices carried out with audit theory, namely procedures for understanding internal control, substantive tests of transactions, substantive analytical procedures, and test of details of balances. The evaluation results show that KAP DEF has not carried out procedures in accordance with audit standards and theories. Furthermore, self-reflection is carried out by evaluating what has been and has not gone well during the internship period. The author realizes that the ability to work together, the analytical skills, and the knowledge of the author affect this. The results of this evaluation then become input for the author to become a better person and better prepared to face the real world of work
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Trisdiantono
Abstrak :
ABSTRAK Piutang merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam manajemen sebuah rumah sakit. Untuk itu diperlukan manajemen piutang yang efektif sehingga kegiatan - kegiatan operasional rumah sakit dapat berjalan dengan baik. Sistem penagihan piutang yang baik dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap arus kas rumah sakit, karena dapat meningkatkan penyediaan dana tunai yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penagihan dan keberhasilannya, dalam hal ini piutang pasien rawat inap dengan jaminan perusahaan, dalam rangka memberi masukan dan perbaikan sistem penagihan piutang pasien rawat inap jaminan di Rumah Sakit X Jakarta. Telah dilakukan penelitian retrospektif dari data buku besar piutang pada pasien rawat inap jaminan selama satu tahun, mulai April 1996 sampai Maret 1997. Data disusun berdasarkan kegiatan pembayarannya sehingga dapat diperoleh ; (1) kegiatan pembayaran piutang perusahaan dan perusahaan dengan ikatan kerja sama (2) pola pembayaran piutang perusahaan (3) rata-rata besar, lama pelunasan dan sisa tagihan setiap kuartal (4) parameter keberhasilan penagihan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pelunasan piutang perusahaan 136 hari dan adanya pemanjangan lama pelunasan ini dari kuartal pertama sampai kuartal keempat. Namun lamanya pelunasan ini tidak disebabkan karena masih banyak perusahaan yang belum mengadakan ikatan kerja sama dengan rumah sakit, karena lama pelunasan perusahaan yang telah mengadakan ikatan kerja sama 146 hari. Lamanya pelunasan piutang perusahaan ini lebih disebabkan kurangnya kontrol dari rumah sakit dimana belum ada standar waktu yang ditetapkan, lemahnya pencatatan dan pelaporan yang mengakibatkan sulit untuk menindaklanjuti penagihan dan belum adanya indikator atau parameter keberhasilan penagihan. Parameter keberhasilan yang diperoleh peneliti adalah bila total persentase sisa piutang pada akhir kuartal (uncollected balances schedule) tidak melebihi 222 %. Akhirnya peneliti menyarankan agar (1) ditetapkan kebijakan yang menyangkut standard waktu baik bagi petugas maupun perusahaan, (2) melakukan follow up penagihan dan evaluasi secara berkala melalui pencatatan dan pelaporan yang lebih baik (3) dilakukan monitor terhadap kegiatan penagihan.
ABSTRACT In hospital management account receivables is inevitable. Therefore, an effective management of account receivables is needed. The collection of account receivables give good result to the cash flow, because increase amount of money in cash . The objective of this research is to find out the payment activities of inpatient account receivable under company's account, in order to improve the account receivable management at the X hospital Jakarta. Research method utilized in this study is retrospective design, where data are taken from ledger receivable during one year (April 1996 - March 1997). Data are arrange based on payment activities, which results in : (1) time series of payment activities (2) payment pattern (3) average daily sales, average collection period, aging schedule and uncollected balances schedule every quarter (4) aggregate information for the hospital account receivable monitoring system. Based on the result of this research, it has been determined that the average length of time for the company to pay off their credit purchases is 136 days and there was a tendency this average collection period inclined from the first quarter to the fourth quarter The average collection period company which have agreement with hospital is 146 days. So this inclining collection period is not caused by the lack of company which have agreement with hospital, but caused by the lack of control from the hospital its self. It is obvious that there is no time standard in credit policy, lack of credit recording and no aggregate information for the hospital account receivable monitoring system. The aggregate information for the hospital account receivable monitoring system based on this research is when receivable - sales ratio in uncollected balances schedule less than 222% . It suggested that the X hospital will be able (1) to state a time standard in credit policy (2) to improve the credit recording in order to follow up and monitor the account receivable (3) to improve the monitoring system for collecting activities. Bibliography : 24 (1972-1995)
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.A. Sani
Abstrak :
Dunia usaha perumah sakitan nasional dewasa ini tidak terpisahkan dari situasi pasar global dan kondisi krisis ekonomi dimana tingkat persaingan yang ketat dan tingginya biaya pelayanan kesehatan. Hal tersebut berpengaruh terhadap kelangsungan operasionalnya rumah sakit. Pengaruh tersebut perlu diantisipasi dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara efsien dan efektif. Salah satu sumber pendapatan yang cukup besar berasal dari pelayanan pasien rawat inap. Namun transaksi pelayanan pasien rawat inap ini tidak seluruhnya dibayar tunai/kas, melainkan sebagian pembayarannya ditagih kemudian yang tercermin dalam saldo kumulatif piutang pelayanan. Data keuangan yang diolah dari Neraca dan Rugi Laba Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 1999 dan 2000 menunjukkan bahwa pendapatan rumah sakit meningkat secara bermakna sebesar 149,71 % pada tahun 2000. Sekitar 40 % dari pendapatan rumah sakit berasal dari pendapatan rawat inap. Sedang pendapatan rawat inap meningkat sebesar 156,46 % tetapi piutang pelayanan meningkatnya jauh lebih besar mencapai 245,98 %. Proporsi piutang pasien rawat inap terhadap pendapatan rawat inap ternyata meningkat secara drastis dari hanya 9,64 % pada tahun 1999 menjadi 15,16 % pada tahun 2000. Sehubungan dengan meningkatnya saldo piutang pelayanan pasien rawat inap tersebut, maka perlu mendapat perhatian khusus dan ditangani secara profesional. Hal ini mengingat bahwa piutang pelayanan adalah sumber dana likuid untuk mendukung operasional rumah sakit dan apabila tidak dikelola dengan baik, tentu akan mempengaruhi modal kerja yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran penyebab dari besarnya jumlah piutang pelayanan pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta dengan pendekatan sistem yaitu input, proses dan output. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara secara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab besarnya saldo piutang pelayanan pasien rawat inap karena lamanya waktu dalam proses penyampaian surat tagihan kepada para debitur. Akibatnya tingkat pembayaran yang diterima rendah yaitu rata-rata 23;30% dan masih cukup tingginya jumlah saldo piutang yang tidak terbayar yang terakumulasi pada total piutang pelayanan bulan berikutnya rata-rata sebesar 76,70%. Disamping itu pula terdapat piutang yang berumur lebih dari 90 hari mencapai sebesar 39,75% dan total piutang pelayanan pasien rawat inap per 31 Maret 2000. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya diingatkan para dokter dalam melakukan pemeriksaan wajib untuk mengisi hasil pemeriksaannya pada resume medik, dan dilakukannya evaluasi terhadap tingkat kepatuhannya. Dengan demikian penataan rekening harian dan invoice tagihan pasien rawat inap dapat dikerjakan secara cepat dan akurat. Petugas penagihan dapat lebih cepat menyampaikan surat tagihan kepada para debitur yang jumlahnya mencapai 178 perusahaan. Selanjutnya perlu dipertimbangkan adanya batasan waktu dalam penyampaian surat tagihan, penambahan petugas dan kendaraan operasional roda dua agar dapat menjangkau lebih banyak debitur yang lokasinya tersebar di wilayah Jabotabek. ......Analysis on Management of Collection Account Receivables of Third Party Inpatient Care at RS Haji Jakarta for the Year of 2000Nowadays, the business word of national hospitality can not he separated from global market situation and the economic crisis condition, in the full competition and the high prices of health services. It is fluencies to the sustainability hospital operations. We need to anticipate the influence in order to process the resources that we have efficiently and effectively. One of the biggest resources of incoming is from in patient services. Unfortunately, not all of the transactions of patient are paid in cash, but a half of the payment is collected latter, which could be shown up in cumulative service debt balance. The financial data was derived from the balance sheet and income statement of Haji Hospital Jakarta for the period of 1999 and 2000, It showed that hospital revenue has substantially increased for 149,71 % in the year 2000. Approximately 40 % of the revenues generated from inpatient care. Although revenue increased by 156, 46 %, however the balance of account receivable also increase by 245, 98 %. The proportion of account receivable as compared to patient?s revenue. Because of the increase of the debt balance of the patient services, it is necessary to handle it professionally. It reminds that the debt service is a liquid resource to back the operationally of the hospital up, because if it didn't be proceed well, it would influence the work capital that we need. This observation aims to get a description of the causal of the high total debt of the patient at Haji Hospital Jakarta with several approach systems are input, process and output. This observation is analytic descriptive which doing direct observation and making several interviews deeply. From the result of the observation could be concluding that the causal of the high debt balance of patient was because of a very long process time giving the letter for the payment of the debt to the debtor. So, the total received payment from the debtor was still low, and the arrange or it was around 23,30 % and because the unpaid debt balance was still in high number which accumulated in total debt service for the next month would be around 76,70 %. Beside there were debts which had been more than 90 days, about 39,75 % of the total debt service of in patient per march, 31, 2000 The suggestions could be given are the extent necessary to remind the doctors when they do the obligation examine, the have to fill the result of the examination in to a medical status recorded card and to evaluate the level of the obedience. By doing that, the arrangement of daily payment and invoice debt of patient could be done fast and correctly. As well as, the debt collector could send the letter of the debt payment to a debtor faster, which the number of the debtor is 178 companies. For the next step, it is necessary to consider for giving a time limitation in sending the letter of the debt collector and the operational vehicles especially motorcycle, in order to reach more debtors in all of Jabotabek area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifran Havson HA
Abstrak :
Pada tahap perkembangan Klinik AQMA terdapat peningkatan jumlah perusahaan dari 25 perusahaan pada tahun 1999, 36 perusahaan pada tahun 2000 dan 37 perusahaan pada tahun 2001, sedangkan jumlah pasien perusahaan meningkat dari 43,291 orang tahun 1999, 45.345 orang pada tahun 2000 dan 48.072 orang pada tahun 2001. Dan Jumlah tagihan perusahaan sebesar Rp. 739.402.300,- pada tahun 1999, Rp. 1.044.027.939 pada tahun 2000, dan Rp. 1.213.43 1.060 pada tahun 2001. Pendapatan Klinik AQMA yang bersumber dari pasien umum terlihat pula peningkatan jumiah pendapatan sebesar Rp. 2.171.350.100 pada tahun 1999, Rp, 2.855.861.625,- pada tahun 2000, Rp. 3.045.688.600,- pada tahun 2001, dengan jumlah pasien sebesar 79.434 orang pada tahun 1999, 90.703 orang pada tahun 2000, dan 107.110 pada tahun 2001. Walaupun demikian, apabila dilihat pada tahun 2001, pendapatan Klinik AQMA yang diperoleh dari sektor tagihan perusahaan sebesar Rp. 1.213.431.060,- sedangkan budget frnansial yang harus dianggarkan dari sektor tagihan perusahaan tersebut untuk investasi pembangunan gedung dan peraiatan medis dalam mendukung peningkatan pelayanan kepada langganan adaiah sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Sementara untuk biaya operasional masih dapat diatasi dari pendapatan pasien umum. Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan piutang perusahaan yang mengadakan kerjasama dengan Klinik AQMA Cikampek, sehingga diharapkan terjadinya peningkatan income Klinik AQMA yang bersumber dari piutang perusahaan. Selanjutnya dalam penelitian ini dilakukanlah perumusan masalah yang didasarkan pada pertanyaan menyangkut faktor-faktor yang dianggap mempunyai hubungan bermakna dengan piutang perusahaan, yaitu jumlah karyawan, proporsi jumlah karyawan berobat terhadap jumlah karyawan, tarif rata-rata karyawan berobat, discount dan lama kerjasama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab persoalan yang kaitannya dengan upaya pihak manajemen Klinik AQMA dalam mengoptimalkan hubungan kerjasama dengan pihak perusahaan dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan untuk para karyawannya, sehingga berdampak kepada meningkatnya piutang perusahaan. Untuk memperoleh model yang sesuai, dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang bersumber dari data primer Klinik AQMA yang didokumentasikan dan selanjutnya dibandingkan dengan teori yang ada. Metodologi penelitian yang dipakai menggunakan jenis penelitian survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan bersumber dari data primer yang didokumentasikan dengan pendekatan secara kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor jumlah karyawan mempunyai hubungan bermakna dengan piutang perusahaan, sedangkan faktor lainnya berupa proporsi jumlah karyawan berobat terhadap jumlah karyawan, tarif rata-rata karyawan berobat, discount dan lama kerjasama tidak mempunyai hubungan bermakna dengan piutang perusahaan. Walaupun demikian, faktor-faktor yang tidak mempunyai hubungan bermakna tersebut dengan piutang perusahaan tetap menjadi bagian yang hams diperhatikan agar terciptanya percepatan dalam pencapaian tujuan yang diharapkan terutama dalarn kaitannya dengan pengalokasian anggaran keuangan untuk investasi gedung dan alat kesehatan. Implementasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Klinik AQMA yang bersumber dari piutang perusahaan untuk merespon tuntutan kebutuhan pasien terutama kalangan karyawan perusahaan dalam rangka menunjang kebutuhan medis dan sebagai acuan dalam pengembangan Klinik AQMA pada tahap selanjutnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Febriawati
Abstrak :
Rumah Sakit merupakan jaringan pelayanan kesehatan yang sangat penting. Di Indonesia problem keuangan menyebabkan kemampuan pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan kesehatan menjadi berkurang sehingga rumah sakit semakin dilepas kearah system pelayanan yang berbasis pada prinsip private goods (ekonomi) dengan salah satu cirri yang menonjol, yaitu bersifat kompetitif. Untuk meningkatkan pendapatan fungsional rumah sakit, maka rumah sakit tidak dapat menolak perkembangan asuransi yang berarti juga perkembangan piutang. Saat ini RSUD Dr. M. Yunus menerima pasien jaminan perusahaan yang berjumlah 33 perusahaan. Piutang merupakan sumber penerimaan dan perlu pengelolaan piutang pasien (patient account receivable), karena apabila tidak akan menjadi piutang tidak tertagih. Penelitian ini dilakukan di unit keuangan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada bulan Maret dan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui Sistem Manajemen Piutang Pasien Rawat Inap Jaminan Perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan pendekatan secara kualitatif dalam kasus manajemen piutang di RSUD Dr M Yunus Bengkulu dengan melakukan pengamatan langsung serta wawancara mendalam terhadap sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam proses manajemen piutang. Dari data piutang pasien rawat inap 33 perusahaan menunjukkan ada peningkatan nilai piutang yang signifikan, yaitu tahun 2007 rata-rata piutang Rp. 21.227.763,63 dan tahun 2008 rata-rata piutang Rp. 30.198.696,96. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada kebijakan khusus yang mengatur piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan, tidak ada syarat-syarat kelayakan bagi perusahaan untuk dapat berhutang, tidak ada unit khusus prapenerimaan, perawat yang bertugas merangkap mengisi setiap tindakan yang dilakukan, penata rekening ada di setiap ruang perawatan (perawat), petugas penagihan hanya 1 orang yang dirangkap oleh bendahara penerima, tidak ada kendaraan khusus untuk penagihan piutang, jumlah tagihan yang di terima sering lebih kecil dari yang di klaimkan, penutupan rekening dilakukan bila pembayaran lunas oleh perusahaan, penghapusan belum pernah dilakukan. Saran yang diberikan adalah rumah sakit harus menetapkan syarat-syarat kelayakan bagi perusahaan untuk dapat berhutang, membuat prosedur tetap yang mengatur manajemen piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan, membuat unit khusus untuk prapenerimaan, segera dibentuk kembali tim khusus penagihan, disediakan kendaraan khusus untuk penagihan, untuk tagihan yang dibayar lebih kecil, segera ditelusuri penyebabnya ke perusahaan dan diselesaikan. ......A hospital is a very important public health service system. In Indonesia, the financial problem causes the central government to reduce their defray in health construction so hospitals are more freely to give services based on the principal of private goods with its main character, competitive. To increase the functional income of the hospital, it can?t refuse the raise of assurance which means there will also be an increase in the credits. Now the RSUD Dr. M Yunus has accepted patients who have assurance from their company, as much as 33 companies. Debt is a source of income and needs to be managed (patient account receivable), if not it will be an unclaimed credit. This research was done in the financial unit of RSUD Dr. M. Yunus, Bengkulu on March and April 2009 with the purpose to know the overstay patients credit management system with company assurance. This type of research is a operational reseach using a qualitative approach with doing a direct observation also an interview with the people who are involved directly in the process of credit management. From the overstay patients credit data of 33 companies, it shows that there is a significant increase of debts, in 2007 the average of debt reaches up to Rp 21.227.763,63 and in 2008 it reaches Rp 30.198.696,96. From this research we can conclude that there is no particular policy that controls the debts of an overstay patient, no requirements of expediency whether the company is allowed to be given credit or not, no special unit that controls before accepting the patients, the nurse who do double jobs to watch over everything that happened, no administrator in every nursing room, there is only one debt collector who is also as the income treasurer, no vehicle supplied by the company for the debt collector, the amount of debt that has been paid is usually much smaller than it is claimed, closing an account after the debt has been settled by the company, rescission has never been done before. We suggest that hospitals should set the conditions of expediency for the companies whether they are allowed to be in debt or not, settling the procedure to control the credit management of overstay patients with company assurance, make a special unit for the accepting of patients, to rebuilt a special team of debt collector, facilitate a vehicle for the debt collectors, allow the companies to owe in a smaller amount, find out the cause of this owing and finish the problem.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41306
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Isnawati
Abstrak :
Laporan magang ini membahas secara rinci prosedur-prosedur audit atas akun penjualan dan piutang pada PT CAP. Prosedur-prosedur yang dilaksanakan meliputi pengujian atas pengendalian, pengujian substantif terkait transaksi, dan pengujian terinci terkait saldo. Seluruh prosedur yang dilaksanakan mengikuti panduan audit KAP ABC yang bernama ABC Methodology. Setelah melaksanakan seluruh prosedur yang relevan dan mengumpulkan bukti audit yang diperlukan, tim audit tidak menemukan salah saji material terkait akun penjualan dan piutang. Akun-akun tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi umum yang berlaku di Indonesia. ......This internship report explains in detail the audit procedures over sales and receivables accounts of PT CAP. The procedures include test of controls, substantive tests of transaction, and the tests of details of balances of the sales and receivables accounts. All procedures performed are based on KAP ABCs audit guidelines, namely ABC Methodology. After performing all relevant procedures and gathering audit evidences, the audit team did not find any material misstatement related to the sales and receivable accounts. These accounts have been presented fairly according to generally accepted accounting principles in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>