Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Hasna Aziza Setiawan
"Stigma negatif dari masyarakat membuat orang yang mengalami kecemasan menjadi takut atau enggan mencari dukungan dari orang lain. Memiliki caranya tersendiri, Yi Sang dapat menuangkan rasa cemasnya dengan kekuatan imajinasinya melalui puisi. Berangkat dari penjelasan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan tanda-tanda yang menunjukkan kecemasan Yi Sang dalam puisi “Kkotnamu” berkaitan dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Adapun pertanyaan dari penelitian ini adalah bagaimana tanda-tanda kecemasan Yi Sang ditunjukkan dalam puisi “Kkotnamu”. Analisis objek penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pembacaan, perujukan, dan pemaknaan melalui pendekatan psikologi sastra ekspresif. Dalam menganalisis, penulis mengaitkan kecemasan dari puisinya dengan riwayat hidup, latar belakang historis, dan kepribadian Yi Sang. Berdasarkan hasil penelitian, puisi “Kkotnamu” mencerminkan kecemasan neurotik dan objektif Yi Sang dalam meraih keinginannya. Hasil analisis didapatkan melalui larik-larik yang diidentifikasikan sebagai tanda-tanda kecemasan Yi Sang dalam puisi “Kkotnamu”. Kecemasan ini diakibatkan oleh budaya patriarki Konfusianisme dan penyakit tuberkulosis menjadi penghambat dalam meraih keinginannya. Pada akhirnya, Yi Sang mengatasi kecemasan tersebut dengan mengambil mekanisme pertahanan penyangkalan dan regresi yang berakhir menimbulkan kepasrahan Yi Sang dalam menghadapi keadaan realitas.
The negative stigma of society makes people who suffer losses afraid or reluctant to seek support from others. Having his own way, Yi Sang can express his anxieties with the power of his imagination through poetry. Departing from this explanation, this research is aimed at explaining the signs indicating Yi Sang's anxiety in the poem "Kkotnamu" related to Sigmund Freud's theory of psychoanalysis. The question of this research is how the signs of Yi Sang's anxiety are shown in the poem "Kkotnamu". The analysis of the research object was carried out in three stages, namely reading, referencing, and interpreting through an expressive literary psychology approach. The author attributed the author to the biography, historical background, Yi Sang's personality. Based on the research results, the poem "Kkotnamu". Yi Sang's neurotic and objective anxiety in achieving his desires. The analysis results were obtained through the lines identified as signs from Yi Sang in the poem "Kkotnamu". This anxiety was caused by the Confucian patriarchal culture and tuberculosis became an obstacle to achieving his desires. In the end, Yi Sang overcomes the problem by taking defensive measures of denial and that ends in resigning Yi Sang in facing the state of reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Melisa Rizkiyanthi
"Penelitian ini menganalisis unsur surealisme yang terkandung dalam dua cerpen karya Yi Sang berjudul Bongbyeolgi dan Nalgae, yang dibuat pada tahun yang sama, yaitu 1936. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan membandingkan unsur surealisme dalam cerpen Bongbyeolgi dan Nalgae. Fokus penelitian ini adalah menganalisis unsur surealisme cerpen Bongbyeolgi dan Nalgae melalui aspek tema, tokoh, penokohan, dan alur cerita. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan studi komparatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah close reading. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur surealisme dalam kedua cerpen di atas memiliki kemiripan, namun terdapat juga perbedaannya dalam segi penampilan karakter tokoh wanita sebagai pendamping dari tokoh aku.
This research analyzes surrealism elements in two short stories entitled Bongbyeolgi and Nalgae by Yi Sang, which is created in the same year of 1936. The research aims to describe and compare the elements of surrealism in Bongbyeolgi and Nalgae. This research concerns to analyze the elements of surrealism through its theme, plot, character, and characterization of both short stories. Comparative study and qualitative method are applied to this research. The approach that used in this research is close reading. The result of this research shows that surrealism elements in both stories are similar, but there are differences in the appearances of the female characters as the main lead rsquo s companion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hasna Aziza Setiawan
"Stigma negatif dari masyarakat membuat orang yang mengalami kecemasan menjadi takut atau enggan mencari dukungan dari orang lain. Memiliki caranya tersendiri, Yi Sang dapat menuangkan rasa cemasnya dengan kekuatan imajinasinya melalui puisi. Berangkat dari penjelasan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan tanda-tanda yang menunjukkan kecemasan Yi Sang dalam puisi “Kkotnamu” berkaitan dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Adapun pertanyaan dari penelitian ini adalah bagaimana tanda-tanda kecemasan Yi Sang ditunjukkan dalam puisi “Kkotnamu”. Analisis objek penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pembacaan, perujukan, dan pemaknaan melalui pendekatan psikologi sastra ekspresif. Dalam menganalisis, penulis mengaitkan kecemasan dari puisinya dengan riwayat hidup, latar belakang historis, dan kepribadian Yi Sang. Berdasarkan hasil penelitian, puisi “Kkotnamu” mencerminkan kecemasan neurotik dan objektif Yi Sang dalam meraih keinginannya. Hasil analisis didapatkan melalui larik-larik yang diidentifikasikan sebagai tanda-tanda kecemasan Yi Sang dalam puisi “Kkotnamu”. Kecemasan ini diakibatkan oleh budaya patriarki Konfusianisme dan penyakit tuberkulosis menjadi penghambat dalam meraih keinginannya. Pada akhirnya, Yi Sang mengatasi kecemasan tersebut dengan mengambil mekanisme pertahanan penyangkalan dan regresi yang berakhir menimbulkan kepasrahan Yi Sang dalam menghadapi keadaan realitas.
The negative stigma of society makes people who suffer losses afraid or reluctant to seek support from others. Having his own way, Yi Sang can express his anxieties with the power of his imagination through poetry. Departing from this explanation, this research is aimed at explaining the signs indicating Yi Sang's anxiety in the poem "Kkotnamu" related to Sigmund Freud's theory of psychoanalysis. The question of this research is how the signs of Yi Sang's anxiety are shown in the poem "Kkotnamu". The analysis of the research object was carried out in three stages, namely reading, referencing, and interpreting through an expressive literary psychology approach. The author attributed the author to the biography, historical background, Yi Sang's personality. Based on the research results, the poem "Kkotnamu". Yi Sang's neurotic and objective anxiety in achieving his desires. The analysis results were obtained through the lines identified as signs from Yi Sang in the poem "Kkotnamu". This anxiety was caused by the Confucian patriarchal culture and tuberculosis became an obstacle to achieving his desires. In the end, Yi Sang overcomes the problem by taking defensive measures of denial and that ends in resigning Yi Sang in facing the state of reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Brigitta Adriana
"Penelitian ini mengkaji karakteristik romantik yang ditemukan pada puisi-puisi romantik Korea pada tahun 1920-an. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan aliran romantisisme di Korea persamaan dan perbedaan tema dan karakteristik pada penyair romantik Korea pada tahun 1920- an.
Penelitian ini mengangkat tiga penyair yaitu Yi Sang Hwa, Han Yong Un, dan Kim So Wol. Dari masing-masing penulis diambil tiga karya yang mewakili gaya penulisan mereka. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran istilah romantisisme di Korea dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan tema dominan pada puisi-puisi romantik Korea. Hal ini berkaitan dengan faktor sejarah yakni keterbatasan ilmu modern yang diterima oleh masyarakat Korea atas kontrol ketat dari Jepang.
This research discusses the romantic characteristics found on Korean romantic poems from the 1920s. This research aims to describe the development of romanticism in Korea as well as the difference in theme and characteristics on Korean romantic poets of 1920s. On this research three poets that are to be analyzed are Yi Sang Hwa, Han Yong Un, and Kim So Wol. From each poets, three works that represents their writing styles will be discussed. Qualitative method is applied on this research. The result of this research shows that the shift in the term romantisicm in Korea could be caused by the difference in characteristics and dominant themes of Korean romantic poems. This relates to the historical factor that there is a modern knowledge limitations imposed by the strict control of Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65850
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library