Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seta Wicaksana
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tipe kepribadian Generasi Y jika dilihat dari dimensi Big Five Personality. Responden pada penelitian ini adalah 1286 orang yang meliputi karyawan dan mahasiswa Indonesia dengan rentang usia 18-37 tahun (generasi Y). Alat pengumpul data yang digunakan adalah NEO-PI-R Costa & McCrae (1992) yang dikembangkan olleh Humanika Consulting (2004). Nilai koefisien reliabilitas alat ukur NEO-PI-R Costa yang dikembangkan Humanika Consulting adalah sebesar 0,5 sampai 0,6. Analisis data menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe kepribadian Generasi Y berada pada kategori rendah jika dilihat dari extraversion, openness to new exprience, agreeableness dan conscientiousness. Sedangkan jika dilihat dari tipe kepribadian neuroticism berada pada kategori rata-rata
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Dwi Kusuma Darpita
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan motivator di antara tiga generasi Generasi Y, Generasi X, Generasi Baby Boomer . Fokus lainnya adalah untuk menemukan apabila terdapat variasi preferensi motivator pada tiga generasi ini, terutama yang berkaitan dengan setiap motivator intrinsik atau ekstrinsik pada Generasi Y yang berbeda dengan Generasi X atau Generasi Baby Boomer. Populasi yang diteliti adalah karyawan PT XYZ Indonesia yang berbasis di Jakarta. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan metode multivariat GLM pada 415 responden. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada perbedaan motivator di antara tiga generasi di PT XYZ, beberapa menunjukkan bahwa Generasi Y lebih memilih motivator intrinsik daripada motivator ekstrinsik yang bertentangan dengan asumsi modern saat ini.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze motivators rsquo differences among three generations generation Y, generation X, and generation Baby Boomer in PT XYZ. Additional focus is placed on discovering any variations motivators rsquo preferences on these three generations, particularly with regard to any intrinsic or extrinsic motivator on generation Y that differ with generation X or generation Baby Boomer. The population is the employee of PT XYZ Indonesia based in Jakarta. Data analyzed using SPSS with multivariate GLM method on 415 respondents. This study revealed that there is motivator rsquo s differences among the three generations in PT XYZ, some indicating that generation Y is more intrinsic than extrinsic motivator rsquo s preference which contrary to current popular belief.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lirmanto Pardinata
Abstrak :
Pengendalian tingkat turnover secara efektif telah lama menjadi masalah yang krusial bagi perusahaan karena besarnya biaya yang ditimbulkan oleh turnover (Bergiel, Nguyen, Clenney & Taylor, 2009). Belakangan ini, beberapa survei menunjukkan bahwa tingkat turnover karyawan lulusan baru jauh lebih tinggi daripada karyawan lain. Karyawan lulusan baru tersebut juga dikenal sebagai Generasi Y (lahir tahun 1981-2000). Peneliti tertarik untuk membandingkan Job Embeddedness antara karyawan Generasi Y dengan Generasi X (lahir tahun 1965-1980). Terdapat 260 sampel yang merupakan karyawan pada penelitian ini (167 Generasi Y, 93 Generasi X). Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua generasi tersebut pada dimensi organizational-fit (p = 0.001), community-fit (p = 0.000), community-sacrifice (p = 0.000) dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada dimensi organizational-sacrifice (p = 0.64). ...... The regulation of turnover effectively has long been a crucial problem for companies because of the enormous amount of cost caused by turnover (Bergiel, Nguyen, Clenney & Taylor, 2009). Lately, recent surveys show that the fresh-graduates workers’ level of turnover is higher compared to other workers. The fresh-graduates workers is also known as Generation Y (born of 1981-2000). The research aims to compare job embeddedness between Generation Y and Generation X (born of 1965-1980). This research uses 260 samples of workers (consist of 167 Generation Y and 93 Generation X). The data collection method used in this research is the usage of questionairre. The results shows there are significant differences between those two generations in the dimensions of organizational-fit (p = 0.001), community-fit (p = 0.000), community-sacrifice (p = 0.000) and there is no significant differences in the dimension of organizational-sacrifice (p = 0.64).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Nadira Jovienda
Abstrak :
Untuk meminimalisir keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan, perusahaan perlu meningkatkan keterikatan kerja karyawan kepada perusahaan. Work engagement karyawan dapat ditingkatkan dengan diberikan dan terpenuhinya komponen-komponen decent work atau pekerjaan layak kepada seluruh karyawan, baik karyawan yang termasuk dalam kategori Generasi Y maupun Z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari decent work terhadap work engagement dengan generasi sebagai variabel moderasi pada karyawan di DKI Jakarta. Dengan tujuan eksplanatif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 223 responden Generasi Y dan Z yang bekerja sebagai karyawan di DKI Jakarta yang didapatkan dengan menggunakan teknik penarikan data non- probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear sederhana dan uji interaksi dengan moderated regression analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh decent work terhadap work engagement pada karyawan di DKI Jakarta. Selain itu, uji interaksi menunjukkan bahwa generasi tidak memoderasi pengaruh antara decent work dan work engagement pada karyawan Generasi Y dan Z di DKI Jakarta. ......To prevent the employee’s desire to leave the company, the company needs to increase employees’ work engagement with the company. Employee’s work engagement can be increased by providing and fulfilling the components of decent work to all of the employees, both from the Y and Z Generation of employees. The purpose of this study is to analyze the effect of decent work on work engagement with generation as a moderation variable on employees in DKI Jakarta. With an explanatory purpose, this study uses a quantitative approach by distributing an online questionnaire to 223 respondents consisting of the Y and Z Generation who currently work as an employee in DKI Jakarta which was obtained by using a non-probability sampling technique with a purposive sampling type. This study uses a data analysis technique with simple linear regression and interaction test with moderated regression analysis. The result of this study indicates the effect of decent work on work engagement on employees in DKI Jakarta. In addition, the interaction test shows that generation does not moderate the effect between decent work on work engagement on Y and Z Generation employees in DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ridha Nurma Sari
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada hubungan antara leader-member exchange dan work engagement pada pegawai generasi X dan Y di Lembaga Keuangan A. Penelitian ini menggunakan mix method research. Penelitian ini dilakukan kepada 193 pegawai yang berasal dari generasi X dan generasi Y. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar .960 dan alat ukur LMX-MDM (Liden & Maslyn, 1998) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar .934. Dari analisis data, disimpulkan bahwa: (1) Tingkat mean skor work engagement dan leader-member exchange karyawan Lembaga Keuangan A rata ? rata berada dalam taraf sedang baik secara umum maupun antara generasi X dan Y. Namun, bila dilihat lebih mendalam, tingkat mean skor antara generasi X memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan generasi Y baik work engagement maupun leader-member exchange, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara leader-member exchange dengan work engagement pada karyawan Lembaga Keuangan A, (3) dari keempat dimensi leader-member exchange, kesemuanya, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work engagement, dan (4) bentuk intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan leader-member exchange dan work engagement pada karyawan Lembaga Keuangan A adalah dengan memberikan pelatihan trust building dan mutual support untuk meningkatkan loyalitas karyawan. Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pelatihan menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai signifikansi adalah .007 signifikan pada l.o.s .05 dan nilai z pada wilcoxon test adalah -2.694 yang menunjukkan bahwa nilai post-test lebih besar daripada nilai pre-test.
This study focused on the relationship between leader-member exchange and work engagement between Generation X and Generation Y employees at Financial Institutions A. This study used a mixed method research. This study was conducted to 193 employees coming from generation X and generation Y. Measurement instruments used in this research are the adaptation of Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003) with coefficient alpha (α) of .960 and LMX-MDM (Liden & Maslyn, 1998) with coefficient alpha (α) of .934. From the data analysis, it was concluded that: (1) majority of respondents have a moderate level of leader-member exchange and work engagement. However, the mean level of generation X has a higher value than generation Y both work engagement and leader-member exchange, (2) there is a significant effect between leader-member exchange and work engagement, (3) the fourth dimensions of leader-member exchange, all of which, have a significant effect on work engagement, (4) intervention held to improving the loyalty dimension is with giving the training of trust building and mutual support. The results of training's evaluation stated that there are significant differences between before and after training with a significance value of .007 is significant at the .05 l.o.s and the z value of Wilcoxon test is -2.694 which indicate that the post-test is greater than the pre-test.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzie Akhmad
Abstrak :
Tesis ini menganalisa perbedaan kepuasan kerja di antara tiga generasi (generasi Y, generasi X dan generasi baby boomer). Fokus lainnya yaitu untuk menemukan apabila terdapat variasi preferensi kepuasan kerja pada tiga generasi ini, khususnya yang berkaitan dengan faktor intrinsik atau ekstrinsik pada generasi Y dan generasi X yang berbeda dengan generasi baby boomer.  Tesis ini merupakan  penelitian  kuantitatif   yang   dilakukan  melalui  survei  terhadap karyawan Kantor Pusat PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan data yang dianalisis menggunakan SPSS melalui metode Multivariat GLM pada 189 responden. Penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kepuasan kerja intrinsik dan ekstrinsik di antara tiga generasi di Kantor Pusat PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero), beberapa menggambarkan bahwa generasi Y dan generasi X lebih memilih faktor intrinsik daripada faktor ekstrinsik yang bertentangan dengan asumsi saat ini
This thesis analyze job satisfactions differences among three generations (generation Y, generation X, generation Baby Boomer). Additional focus is placed on discovering any variations job satisfaction preference on these three generations, in particular with regard to any intrinsic or extrinsic factor on generation Y and generation X that differ with generation baby boomer. The research is a quantitative study and conducted through a survey of employees at Head Office PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) with data analyzed using SPSS by multivariate GLM method on 189 respondents. This research revealed that there is no differences of job satisfactions intrinsic and extrinsic among three generations in PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero), some indicating that generation Y and generation X more intrinsic than extrinsic factor preference which contrary to current populer belief
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vary Prameswari
Abstrak :
Kenaikan angka turnover pada Generasi Y dibandingkan generasi sebelumnya menjadi perhatian bagi perusahaan.Work values terbukti secara teoritis memiliki hubungan dengan turnover karyawan (Steers danMowday, dalam Lyons 2004). Saat ini Generasi X dan Generasi Y adalah kelompok yang mendominasi ketenagakerjaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan work values antara Generasi X dan Generasi Y, mengingat setiap generasi memiliki nilai-nilai tertentu. Work values terdiri dari tiga dimensi yaitu kognitif, instrumental, dan afektif. Teknik analisis penelitian ini adalah dengan independent sample t-test. Sampel penelitian ini adalah karyawan Generasi X dan Generasi Y. Total responden berjumlah 273 (Generasi X = 105; Generasi Y=168). Alat ukur yang digunakan adalah Work Values Questionnaire(WVQ) (Elizur et al., 1991). Hasil ditemukan dimensi kognitif berbeda signifikan antara Generasi X dan Generasi Y dan dimensi instrumental dan afektif tidak berbeda signifikan dan afektif antara Generasi X dan Generasi Y.
The increase in turnover among Generation Y as compared to the previous generations caught the attention of companies. Work values was proven theoretically to have a correlation with employee turnover ( Steers dan Mowday, in Lyons 2004). Concurrently Generation X and Generation Y dominates the workforce. This research purposed to identify work values differences among Generation X and Generation Y, with regards to each of them having distinct characteristics. Work values consists of three dimension which are cognitive, instrumental and affective. This research used independent sample t-test to analyze the data. The sample were Generation X dan Generation Y employees. The total respondents in this study were 273 whereby 105 of them were Generation X and the remaining 168 were Generation Y. Data was collected using the Work Values Questionnaires developed by Elizur et al. (1991). The results concluded that there is a significant difference in cognitive dimension among Generation X and Generation Y. However, it was found that there was no significant difference between the instrumental dimension and affective dimension.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Amalia Andhika Putri
Abstrak :
Kepercayaan dari publik merupakan hal yang penting untuk kelancaran proses pemerintahan. Penelitian ini menganalisis kegiatan humas politik yang menggunakan media sosial sebagai alat dalam mempengaruhi tingkat kepercayaan generasi millennials. Kegiatan humas politik dalam konteks ini adalah kegiatan humas politik yang menunjukkan gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Penelitian kuantitatif ini menggunakan kuesioner online sebagai teknik pengumpulan data teknik sampel purposive dalam menentukan responden, yaitu generasi millennials di wilayah Jabodetabek. Pengujian data dilakukan dengan uji analisis faktor dan uji regresi linear yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kegiatan humas politik dengan tingkat kepercayaan. ......Trust from the public is important for the government process. This study analyzes political public relations activities using social media as a tool affects millennials generation rsquo s trust levels. Political public relations activities in this context are political public relations activities that show leadership style of a leader. This quantitative research uses an online questionnaire as a data collection technique and using purposive sampling in determining the respondents that are the millennials generation in the Jabodetabek area. The data test is done by factor analysis test and linear regression test which shows that there is influence between political relations activities and the level of trust.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jovindes Justian
Abstrak :
Di tengah dunia yang semakin peduli terhadap masalah sosial, perusahaan-perusahaan mengadopsi strategi cause-related marketing (CRM) dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memenuhi ekspektasi sosial dan etika dari para konsumen dan pemangku kepentingan. Sebuah studi empiris dilakukan untuk mengetahui sejauh mana cause-related marketing dan tanggung jawab sosial perusahaan akan mempengaruhi loyalitas merek. Studi ini menggunakan metodologi Structural Equation Model-Partial Least Square untuk menganalisis 116 responden dari  generasi Z dan 101 responden dari generasi Y di Indonesia. Penelitian ini menggunakan kuesioner online untuk mendapatkan data dan disebarkan langsung oleh peneliti melalui media sosial seperti Telegram dan Instagram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi CRM memiliki hubungan positif yang signifikan dengan loyalitas merek untuk generasi milenial. Untuk generasi Z, hasil penelitian menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Untuk kedua kelompok generasi, ditemukan bahwa CRM tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek ketika ada tingkat perilaku sosial perusahaan yang tinggi yang dirasakan oleh konsumen. ......Amid an increasingly socially conscious world, companies have adopted cause-related marketing (CRM) strategies and corporate social responsibility (CSR) initiatives to meet the social and ethical expectations of their consumers and stakeholders. An empirical study was conducted to determine the extent cause-related marketing and corporate social responsibility will affect brand loyalty. The study implements Structural Equation Model-Partial Least Square methodology to analyse 116 respondents from generation Z and 101 respondents from generation Y in Indonesia. This research uses an online questionnaire to gain data and is spread directly by the researcher through social media such as Telegram and Instagram. The result of the study indicates that the implementation of CRM has a significant positive relationship with brand loyalty for millennials while the results for generation Z is insignificant. For both generation groups, it is found that CRM does not have a significant positive effect on brand loyalty when there is a high level of corporate social behaviour perceived by the consumer.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Fitrotun Nisa
Abstrak :
Tanihub merupakan market place yang khusus menjual produk pertanian. tujuannya adalah untuk memutus rantai distribusi supaya konsumen dapat membeli pangan dengan harga yang murah dan petani tetap mendapatkan untung yang besar. Saat ini akses dan jaringan pasar merupakan masalah utama yang dihadapi mayoritas petani di Indonesia dalam menjual hasil pertanian. pengetahuan pemasaran yang sempit serta rendahnya inovasi kearah pertanian modern menyebabkan usaha tani tidak menguntungkan, Akibatnya petani hidup miskin dan usaha tani semakin ditinggalkan oleh generasi muda. hal ini jika dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi ancaman bagi ketahanan pangan. Karena kedepan pangan diprediksi akan memiliki peran ganda sebagai sumber makanan dan bahan baku energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh Upah, Kepemilikan lahan, Gengsi dan Tanihub terhadap minat generasi Y bertani dalam penguatan ketahanan pangan. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota HMI cabang Ciputat sebanyak 94 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif statistik dan analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebanyak 54 orang tertarik mengembangkan pertanian berbasis digital. Hasil analisis regresi logistik ordinal diketahui bahwa Tanihub, Gengsi dan Kepemilikan lahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat bertani. Sedangkan upah tidak berpengaruh terhadap minat generasi Y bertani.
Tanihub is a market place that specifically sells agricultural products. the aim is to break the distribution chain so that consumers can buy food at low prices and farmers still get huge profits. Currently access and market networks are the main problems faced by the majority of farmers in Indonesia in selling agricultural products. Narrow marketing knowledge and low innovation towards modern agriculture have caused farming to be unprofitable. As a result, farmers live in poverty and farming is increasingly abandoned by the younger generation. this if left in the long run will be a threat to food security. Because in the future food is predicted to have a dual role as a source of food and energy raw materials. The purpose of this study was to analyze how the influence of Wages, Land Ownership, Prestige and Tanihub on the interest of generation Y farming in strengthening food security. The sample in this study were 94 members of HMI branch Ciputat. The analysis used in this study is descriptive statistics and ordinal logistic regression analysis. The results of the study revealed that as many as 54 people were interested in developing digital-based agriculture. The results of ordinal logistic regression analysis are known that Tanihub, Prestige and Land Ownership have a significant effect on the interest in farming. Whereas wages do not have a significant effect on the interest of generation Y farming.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>