Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanina Fadilah
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang analisis webtoon It Sun yang berjudul Ubau. Dewasa ini, webtoon menjadi jauh lebih populer dibandingkan buku komik. Pada 2004, NAVER merilis Naver Manhwa sebagai wadah bagi komikus berkarya, juga sebagai sebuah upaya untuk mengurangi membaca komik secara ilegal. Naver Manhwa mdash;di Indonesia berada di bawah naungan Line mdash;telah mengubah lanskap komik digital dengan memberikan kemudahan dan aksesibilitas bagi para pembaca Agnes, 2016 . Selain lebih mudah untuk diakses dan formatnya lebih nyaman untuk digunakan, penyampaian cerita lewat webtoon juga lebih mudah dibaca. Tujuan jurnal ini adalah untuk menjelaskan bahwa delapan tokoh binatang yang paling sering muncul di dalam webtoon ini adalah penggambaran karakteristik pribadinya It Sun. Dalam makalah ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif dan teknik studi pustaka. Penelitian ini memiliki hasil bahwa penggambaran karakteristik pada tokoh-tokoh binatang tersebut adalah penggambaran sifat-sifatnya sang webtoonist sendiri. Selain itu, semua pendapat dan pemikiran It Sun ia salurkan lewat webtoon Ubau sebagai perantaranya.
ABSTRACT
This journal will talk about the analysis results of It Sun rsquo;s webtoon titled Ubau. These days, webtoons have become more popular compared to comics. In 2004, NAVER released Naver Manhwa as a vessel for comic book makers, also as an effort to decrease illegal readings of comic books. Naver Manhwa mdash;under the patronage of Line in Indonesia mdash;has changed the digital comic book landscape by providing easisness and accessibility for the readers Agnes, 2016 . In addition to being easier to access and more convenient to use format, the delivery of stories via webtoon is also easier to read. This journal rsquo;s intention is to describe the animal characters that are in this webtoon are the depiction of It Sun rsquo;s own characteristics. The method that would be used in this journal is the qualitative method with descriptive analysis and the literature study technique. This journal has a result that the depiction of characters that are present in these animal characters are the webtoonist rsquo;s own characteristics. Moreover, It Sun used Ubau as his media to channel his thoughts and opinions.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Korea: Kim Kabsoo, Korean Culture and Information Service,
052 MMK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Ratu Abdillah
Abstrak :
Penelitian ini membahas fenomena para remaja yang melarikan diri dari rumah dan membentuk kelompok yang mereka anggap sebagai keluarga semasa melakukan pelarian. Kelompok ini yang kemudian disebut sebagai gachulfam (가출팸). Munculnya fenomena gachulfam bukanlah hal baru dalam sebuah karya sastra di Korea Selatan, bahkan hal ini dapat dianggap sebagai kritik sosial melalui media populer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena gachulfam di Korea Selatan yang terepresentasikan dalam webtoon Chamgyoyuk (The Real Lesson) melalui pendekatan sosiologi sastra. Webtoon Chamgyoyuk ini dapat dijadikan sebagai media serta bukti dari realitas yang sebenarnya terjadi di Korea Selatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menunjukkan penyebab para remaja bergabung dengan gachulfam. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan potongan gambar, dialog dan monolog, penelitian terdahulu, jurnal, serta berita di Korea yang kemudian diterjemahkan dan dianalisis. Setelah menganalisis keterkaitan antara realitas di Korea dan materi penelitian, dapat disimpulkan bahwa webtoon Chamgyoyuk mencerminkan dengan baik realitas sosial mengenai gachulfam yang terjadi di Korea Selatan. ......This research discusses the phenomenon of teenagers who run away from home and form a group that they consider to be their family during their escape. This group is then referred to as gachulfam (가출팸). The emergence of the gachulfam phenomenon is not new in South Korean literature, and it can even be considered as social criticism through popular media. The purpose of this study is to examine the phenomenon of gachulfam in South Korea represented in the webtoon Chamgyoyuk (The Real Lesson) through a literary sociology approach. This Chamgyoyuk webtoon can be used as a medium and evidence of the reality that actually occurs in South Korea. In addition, this study also aims to show the causes of teenagers joining gachulfam. The data used in this study are snippets of images, dialogues and monologues, previous research, journals, and news in Korea which are then translated and analyzed. After analyzing the relationship between the reality in Korea and the research material, it can be concluded that the webtoon Chamgyoyuk reflects well the social reality of gachulfam in South Korea.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekartaji Anisa Putri
Abstrak :
Tesis ini menggali mengenai bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance pada media populer webtoon berjudul No Homo karya Apitnobaka. Untuk menemukan bentukan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Greimas. Penelitian bertujuan untuk mengungkap bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance. Temuan penelitian ini ialah bromance dalam komik No Homo merupakan sebuah hubungan persahabatan yang intim dengan ciri memiliki kedekatan emosi, kedekatan fisik, kepentingan atau ketertarikan bersama, memiliki orientasi seks heteroseksual, memiliki sifat feminin, nerds, serta memiliki sifat maskulin. Bentuk-bentuk perlawanan hadir dalam adanya fluiditas gender, perlawanan tidak langsung yang khas Timur, serta perlawanan langsung yang ditampilkan oleh karakter warga negara keturunan asing.
This thesis explores the construction of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance on the popular webtoon titled No Homo by Apitnobaka. To find the construction, this study used a qualitative method with Greimas semiotic analysis. This study aimed to reveal the form of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance. Findings of this study are bromance in No Homo comics is constructed as an intimate friendship relationship with characteristics that have emotional closeness, physical closeness, shared interests, heterosexual sex orientation, have feminine characteristics, nerds, and have masculine characteristics. Forms of resistance are present in the presence of gender fluidity, typical Eastern indirect resistance, and direct resistance displayed by the character of citizens of foreign descent.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enno Dwi Hayuning Parasati Putri
Abstrak :
Penyebaran hallyu (한류) melalui media webtoon atau webcomics merupakan metode baru yang dilakukan oleh Korea Selatan dalam menyebarkan kebudayaan, khususnya di bidang kuliner. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi dan juga meningkatnya pembaca manhwa (만화) atau komik buatan Korea Selatan melalui aplikasi Line Webtoon. Mukbang Life merupakan webtoon asal Korea Selatan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Mengangkat tema tentang kuliner Korea Selatan, Mukbang Life menjadi salah satu webtoon yang turut menyebarkan budaya kuliner Korea Selatan. Fokus permasalahan yang dibahas adalah peran webtoon berjudul Mukbang Life dalam membentuk persepsi pembacanya terhadap budaya kuliner Korea Selatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi pembaca Mukbang Life terhadap penggambaran budaya kuliner yang ditampilkan dalam webtoon tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dalam menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan faktor tema dan teknis berperan dalam membangun persepsi pembaca webtoon Mukbang Life. Pembaca memersepsikan penggambaran kuliner Korea dalam Mukbang Life sebagai sumber informasi yang menambah pengetahuan terkait kuliner Korea. Dengan demikian, webtoon dinilai memiliki potensi sebagai media yang mengenalkan budaya kuliner Korea secara global. ......The spread of Hallyu (한류) through webtoon or webcomics is a new method used by South Korea in spreading culture, especially in the culinary field. The use of this medium is supported by technological developments and the increasing number of readers of manhwa (만화) or comics made in South Korea through the Line Webtoon application. Mukbang Life is a webtoon from South Korea that has been translated into Indonesian. With the theme of South Korean cuisine, Mukbang Life is one of the webtoons that helps spread South Korean culinary culture. The problem focused on this study is the role of the webtoon Mukbang Life in shaping its readers' perception of South Korean culinary culture. This study aims to determine the perception of Mukbang Life readers on the depiction of culinary culture displayed in the webtoon. This study uses descriptive survey method to answer research questions. The results showed that the theme and technical factors played a role in building the perception of Mukbang Life webtoon readers. Readers perceive the depiction of Korean cuisine in Mukbang Life as a source of information that increases knowledge related to Korean cuisine. Thus, webtoon is considered to have potential as a medium that introduces Korean culinary culture globally.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggrayna Pradikma
Abstrak :
Adaptasi K-drama menjadi webtoon adalah sebuah kasus baru dalam transmedia branding pada industri komik di era digital. Penelitian ini akan menganalisis apakah adaptasi K-drama menjadi webtoon telah memenuhi nilai-nilai sebagai transmedia branding yang baik dalam mencapai tujuan pemasaran. Teori yang digunakan adalah Teori Transmedia Branding dari Burghardt Tenderich yang menjelaskan terdapat tiga elemen utama dalam keberhasilan transmedia branding yakni narratives, participation, dan brands. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus komparatif dengan membandingkan satu variabel pada dua sampel yang berbeda. Ada dua judul webtoon yang dievaluasi, yaitu “Seventeen” dan “Ending Again”. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kedua judul webtoon tersebut memiliki elemen narratives dan participation yang tinggi, namun elemen brands pada webtoon Seventeen termasuk rendah dan pada webtoon Ending Again termasuk sedang. Dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam memenuhi elemen transmedia branding yang baik. ......The adaptation of K-drama into a webtoon is a new case in transmedia branding in the comic industry in the digital era. This study will analyze whether the adaptation of K-drama into a webtoon has fulfilled the values as a good transmedia branding in achieving marketing goals. The theory used is the Transmedia Branding Theory from Burghardt Tenderich which explains that there are three main elements in the success of transmedia branding, such as narratives, participation, and brands. The research method used is a comparative case study by comparing one variable in two different samples. There are two webtoon titles evaluated, namely "Seventeen" and "Ending Again". The results show that the two webtoon titles have high narratives and participation elements, but the brands element in Seventeen's webtoon is low and Ending Again's webtoon is moderate. So it can be concluded that both have their respective advantages and disadvantages in fulfilling the elements of good transmedia branding.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahma Haninda
Abstrak :
ABSTRAK
Kredibilitas aplikasi mobile menjadi semakin penting seiring dengan banyaknya proses komunikasi, layanan, perdagangan, dan kepentingan personal dilakukan secara online. Akses yang luas dan banyaknya sumber yang memastikan ketersediaan informasi secara luas juga membuat penilaian kredibilitas menjadi sangat kompleks. Ketika pengguna tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menilai informasi yang diberikan mereka dapat bergantung pada bintang / rating sebagai isyarat. Pengguna juga mungkin cenderung lebih suka menilai aplikasi berdasarkan ulasan daripada langsung mengevaluasi kualitasnya. Menggunakan LINE Webtoon sebagai objek penelitian, aplikasi mobile ini menawarkan lebih dari 200 judul komik online yang diterbitkan gratis setiap harinya. LINE Webtoon telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna, memiliki lencana bintang 4.5 dan direview oleh 931.354 pengguna di Google Play Store. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna tahu apa yang mereka ketahui dengan memeriksa peran penilaian kredibilitas dalam perilaku informasi online pengguna. Penelitian ini menganalisis penilaian kredibilitas pengguna pada aplikasi seluler berdasarkan teori Prominence Interpretation Theory PIT oleh B.J. Fogg dan Information Foraging Theory oleh Pirolli and Card. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran berurutan, metode kuantitatif berdasarkan eksperimen kuasi yang diikuti dengan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Hasilnya menunjukkan bahwa bintang star/rating menjadi variabel independen bagi variabel kualitas informasi, sedangkan variabel interpretasi menjadi perantara terhadap korelasi antara bintang dengan kualitas informasi. Penilaian kredibilitas tetap memiliki peran namun tidak terlalu banyak porsinya untuk membangun perilaku informasi online pada pengguna aplikasi LINE Webtoon.
ABSTRACT
The credibility of mobile applications apps has become increasingly important because communication processes, services, commerce, and personal data are all online. Wide scale access and the multiplicity of sources that ensure widespread information availability also make assessing credibility extremely complex. When users do not have sufficient knowledge to judge the given information they may rely on the star rating as a cue. They also may prefer to rate the app based on the review rather than directly evaluate its quality. Using LINE Webtoon as the research rsquo s object, this mobile app offers over 200 online comics updated daily for free. LINE Webtoon has been downloaded by more than 10 million users, get 4.5 stars for rating, and has been reviewed by 931,354 users in the Google Play Store. This research aims to understand how users know what they know by examining the role of credibility assessment in users rsquo online information behavior. This research analyzes the user rsquo s credibility assessment of mobile apps based on Fogg rsquo s prominence interpretation theory PIT and users rsquo information behavior based on Pirolli and Card rsquo s information foraging theory. This research using a sequential mixed methods approach, quantitative based on quasi experiment following by qualitative in depth interview. The results show that star rating being the independent variable for information quality, meanwhile interpretation being the moderating variable for the quality information. The credibility assessment still has a role but not too much for online information behavior construct in LINE Webtoon app user context.
2018
T50216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Nur Annisaa
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui. Pembahasan dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan definisi oemojisangjuui. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya kesesuaian antara bentuk-bentuk lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui dengan fenomena lookism yang ada di Korea Selatan. Kesesuaian tersebut ditampilkan melalui lima pasang tokoh yang mengalami diskriminasi berdasarkan penampilan, empat tokoh yang karakteristik fisiknya sesuai dengan standar kecantikan perempuan di Korea, dan tiga tokoh yang melakukan perbaikan penampilan dengan menggunakan biaya yang besar.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui. The study in this undergraduate thesis uses qualitative research with literature study as its method of research. The theory that will be used in this research is sociology in literature and the definition of the word oemojisangjuui. This research concludes that there exists a compatibility between the forms of lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui and the phenomenon of oemojisangjuui in South Korea. These compatibilities are shown through five characters that experiences discrimination based on their appearance, four female characters that possesses the standard physical beauty in Korea, and three characters that undergoes improvements to their appearances with substantial cost.
2017
S66094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashad Zhafran Alif Zeviantonio Esyam
Abstrak :
Webtoon merupakan sebuah karya sastra dalam bentuk digital yang sedang diminati masyarkat dunia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membahas kritik sosial yang dilakukan oleh Oh Seong-dae melalui webtoonnya yang berjudul Gigigoegoe (기기괴괴).Rumusan masalah yang diangkat adalah masalah sosial apa saja yang dikritisi oleh Oh Seong-dae melalui karyanya ini. Penelitian ini hanya berfokus pada kritik sosial yang terdapat pada sub cerita berjudul Seonghyeongsu (성형수).  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Oh Seong-dae melakukan tujuh kritik sosial berupa obsesi terhadap kecantikan, tidak patuh terhadap orang tua, konsumerisme, kesenjangan sosial antara si rupawan dan si buruk rupa, kecemburuan sosial, pergaulan bebas, dan kaum LGBT. Ketujuh kritik sosial tersebut tergabung dalam empat kategori masalah sosial, yaitu masalah lingkungan hidup, keluarga tidak harmonis, kemiskinan, dan pelanggaran terhadap norma. ......Webtoon is a literary work in digital form that is currently popular in by the society. This study conducted in aim for discussing the social critics done by Oh Seong-dae through his work which titled Gigigoegoe (기기괴괴). The formulation of this research is what kind of social problems being criticized by Oh Seong-dae through this webtoon. This research only focuses on social criticism contained in the sub-story entitled Seonghyeongsu (성형수). This research is a qualitative research using analytical-descriptive method. The results of the study show that Oh Seong-dae made seven social criticisms in the form of obsession with beauty, insolence towards parents, consumerism, social inequality between the beautiful and the ugly, social jealousy, promiscuity, and LGBT people. The seven social ciritcs are grouped into four categories of social problems, namely environmental problems, disharmonious families, poverty, and violations of norms.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raffiza Zahra Mulyadihardja
Abstrak :
Webtoon Eggnoid memiliki visualisasi yang menarik serta gaya cerita yang memasukkan unsur jenaka. Unsur jenaka yang berkaitan dengan berbagai faktor ini menarik untuk diteliti, terlebih terjemahannya ke dalam bahasa Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana penerjemahan teks humor webtoon Eggnoid ke dalam bahasa Belanda. Analisis dilakukan berdasarkan teori penciptaan humor Berger (1997) dan teori penerjemahan Molina & Albir (2002). Data yang digunakan adalah webtoon Eggnoid versi bahasa Indonesia dan bahasa Belanda episode 1-6. Dari 261 tuturan, 18 tuturan di antaranya mengandung humor. Teks humor tersebut tercipta dari unsur pembangun humor yang termasuk ke dalam kategori humor bahasa, logika, dan identitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik melebih-lebihkan dari kategori bahasa merupakan unsur pembangun humor yang sering digunakan. Adapun teknik penerjemahan yang banyak digunakan adalah teknik generalisasi dan transposisi. Hal tersebut dilakukan karena tidak adanya padanan leksikal yang memadai dalam bahasa sasaran ataupu karena perbedaan struktur gramatika antara BSu dan BSa. ......The Eggnoid webtoon has an appealing visualization and narrative style that incorporates humorous elements. The humorous elements related to various factors make this research interesting to study, especially in the Dutch translation version. This study aims to understand how humorous texts are translated, particularly in the Dutch version of the Eggnoid webtoon. This research is a descriptive analysis research with observation and note-taking methods. Molina and Albir's (2002) translation theory and Berger's (1997) theory of humor are used to support the research. The data used are the Indonesian and Dutch versions of the Eggnoid webtoon episodes 1-6. Based on analysis, out of 261 utterances that appear, only 18 utterances are classified as humorous. The humor text is composed of humor elements that fall into three categories: language, logic, and identity. Results show that the exaggeration technique of language category is a frequently used to build humor. As for the translation process, the translator mostly uses generalization and transposition techniques as there are neither equivalents nor adequate sentence structures in the target language.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>