Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sinaga, Angelia Yohana Ulina
"Apotek memegang peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam perkembangan ilmu kefarmasian, apotek bukan hanya sebagai tempat pengambilan obat, melainkan juga penyedia pelayanan farmasi yang komprehensif. Apotek Kimia Farma, sebagai jaringan apotek milik pemerintah terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk meningkatkan akses ke layanan apotek berkualitas. Penelitian ini menyoroti evaluasi waktu tunggu pelayanan resep obat di Apotek Kimia Farma Kebon Bawang. Waktu tunggu diukur sebagai selang waktu antara penyerahan resep dan pengambilan obat, menjadi indikator utama kualitas pelayanan. Berdasarkan regulasi, waktu tunggu pelayanan resep harus berada dalam kisaran 15-30 menit. Evaluasi mencakup pelayanan resep obat non-racikan dan obat racikan, masing-masing memiliki standar waktu tunggu tersendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan observasional, termasuk pengamatan langsung dan pengukuran waktu menggunakan stopwatch. Faktor-faktor yang memengaruhi waktu tunggu dievaluasi secara menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat racikan dan obat non-racikan di Apotek Kimia Farma Kebon Bawang adalah 18 menit 32 detik dan 6 menit 22 detik. Waktu tunggu ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh regulasi mencerminkan efisiensi pelayanan dan pengalaman positif bagi pasien. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelayanan farmasi yang cepat dalam memenuhi harapan pasien, mematuhi standar regulasi, dan berkontribusi pada hasil kesehatan yang lebih baik serta kepuasan pasien.
Pharmacies play a crucial role in public healthcare services. With the advancement of pharmaceutical science, pharmacies have transformed from mere medication dispensers into comprehensive pharmaceutical service providers. Kimia Farma Pharmacy, as the largest government-owned pharmacy chain in Indonesia, is committed to enhancing access to quality pharmacy services. This study focuses on the evaluation of waiting times for prescription medication services at Kimia Farma Pharmacy, Kebon Bawang. Waiting time is measured as the duration between prescription submission and medication dispensing, serving as a key indicator of service quality. According to the Ministry of Health Regulation No. 73 of 2016, the required waiting time for prescription services should fall within the range of 15-30 minutes. The evaluation encompasses both non-compounded and compounded prescription services, each with its unique waiting time standard. The research adopts a descriptive and observational methodology, involving direct observations and stopwatch measurements to calculate waiting times. Various factors influencing waiting times are comprehensively assessed. The findings reveal that the average waiting time for compounded and non-compounded prescription medication services at Kimia Farma Pharmacy, Kebon Bawang, is 18 minutes and 32 seconds and 6 minutes and 22 seconds, respectively. These waiting times align with the standards established by the Ministry of Health, reflecting service efficiency and a positive patient experience. This study underscores the importance of prompt pharmaceutical services in meeting patient expectations, adhering to regulatory standards, and contributing to improved health outcomes and patient satisfaction."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadya Islamiati
"Salah satu jenis pelayanan di rumah sakit yang paling banyak dikunjungi dan membutuhkan waktu untuk mengantre adalah pelayanan farmasi. Hingga saat ini waktu tunggu pelayanan resep obat yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008, yaitu ≤ 30 menit untuk obat non racikan dan ≤ 60 menit untuk obat racikan masih sering ditemukan dalam penyelenggaraan pelayanan farmasi di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain literature review yang dilakukan dengan menganalisis hasil studi yang telah tersedia sebelumnya. Dari hasil pencarian yang dilakukan melalui database PubMed, Proquest, Google Scholar, Universitas Indonesia Library dan FKM UI Library, ditemukan sebanyak 18 artikel mengenai faktor-faktor penyebab lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pada status pasien dan jenis resep obat yang dilayani. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia sangat bervariasi dan saling berkaitan satu sama lain, diantaranya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kebijakan dan standar operasional prosedur, persediaan obat-obatan, serta status pasien.
One of the most visited type of hospital services that requires time to queue is pharmacy service. Until now the waiting time for prescription drug services that are not in accordance with the standards set by the Government through Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008, which is ≤ 30 minutes for non-concoction drugs and ≤ 60 minutes for concoction drugs are still frequently found in pharmacy service arrangements in hospitals. This research aims to determine the causal factors of the length of waiting time for outpatient prescription drug services at hospital pharmacy installations in Indonesia. This research applied literature review designs that were conducted by analyzing the previous studies results. From the search result that was done through PubMed, Proquest, Google Scholar, Universitas Indonesia Library, and FKM UI Library databases, 18 articles about the causal factors of the length of waiting time for outpatient prescription drug services at hospital pharmacy installations in Indonesia were found. The result of the study showed that the waiting time for outpatient prescription drug services at the pharmacy installation from one hospital to another hospital was differ, it was due to differences in patient status and types of prescription drugs served. The factors that cause the length of waiting time for outpatient prescription drug services at hospital pharmacy installations in Indonesia very varied and relate to each other, such as human resources, facilities and infrastructure, policies, standard operating procedure, availability of medicine, and patients status."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library