Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Fajar Muhamad Subhi
"Perkembangan teknologi finansial melahirkan suatu bentuk inovasi layanan pinjam meminjam secara online atau peer to peer lending (P2P lending), dimana salah satu bentuk upaya untuk menjaminkan perjanjian dan transaksi layanan pinjam meminjam online ini dilakukan secara aman adalah dengan penggunaan teknologi tanda tangan elektronik. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi tanda tangan elektronik di anggota asosiasi perusahaan P2P lending (AFPI). Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk menganalisis data kuesioner dari para pimpinan perusahaan P2P lending, dimana hasil SEM ini dimanfaatkan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Dengan penelitian ini diharapkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi tanda tangan elektronik di layanan P2P lending dapat diketahui sehingga membantu para perusahaan penyedia tanda tangan elektronik mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk teknologi tanda tangan elektronik.
The development of financial technology has resulted in a form of innovation to online peer-to-peer lending services (p2p lending), where one form of efforts to guarantee agreements and transactions of online p2p lending is done securely by using digital signature technology. This study discusses the faktors that influence the acceptance of digital signature technology in members of Indonesian P2P Lending Company Associations (AFPI). The SEM (Structural Equation Modeling) method was used to analyze data from the management board of p2p lending companies as the sample and the SEM results were used to test hypotheses that had been made previously. With this research, it is expected that the faktors that influence the acceptance of digital signature technology in peer to peer lending services can be identified thus helping digital signature provider to develop marketing strategies based on the identified faktors"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yossi Naomi Magdalena
"Perkembangan bisnis e-commerce agar tetap berjalan di Indonesia maka perusahaan ecommerce harus menjaga customer satisfaction. Pada aplikasi shopee customer satisfaction dapat dilihat dari rating yang diberikan customer. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhui customer dalam memberikan rating dengan tujuan untuk meningkatkan service shopee. Kondisi saat ini perusahaan belum mengetahui indikator ketika customer memberikan rating. Penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Technology Acceptance Model (TAM) dan kualitas produk yang memberikan pengaruh pada rating. Target responden adalah customer shopee yang pernah memberikan bad rating dan yang belum pernah memberikan rating dengan jumlah 326 responden. Kuesioner disebar secara online melalui google form serta pengolahan analisis statistik yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan tools SmartPLS v.4. Hasil dari penelitian memberikan kesimpulan bahwa faktor yang memengaruhui responden bad rating dalam memberikan rating dengan hasil positif signifikan adalah faktor perceived ease of use, social influence dan customer satisfaction dengan nilai r-square rating 0.354 (moderate) dan dari moderasi variabel yang paling banyak berpengaruh positif signifikan adalah gender wanita. Sedangkan responden yang belum pernah memberikan rating yang memengaruhui positif signifikan adalah performance expectancy, social influence dan customer satisfaction dengan nilai r-square untuk rating 0.823 (kuat). Berdasarkan hasil diskusi dengan team management shopee disimpulkan beberapa hal perbaikan untuk meningkatkan service yaitu perbaikan algoritma aplikasi, development team operational, dan beberapa strategi untuk mengatasi impact setelah pandemic covid 19.
The development of the e-commerce business in Indonesia, ecommerce companies must maintain customer satisfaction. In the shopee customer satisfaction app, it can be seen from the ratings given by consumers. This research aims to find factors that influence consumers in providing ratings with the aim of improving shopee services. The current condition of the company does not know the indicators when consumers give ratings. This research uses several methods, such as the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Technology Acceptance Model (TAM) and product quality that influences ratings. The target respondents are shopee consumers who have given bad ratings and who have never given a rating with 326 respondents. The questionnaire was distributed online via google form and the statistical analysis processing used was Partial Least Square (PLS) with SmartPLS v.4 tools. The results of the study concluded that the factors that influence bad rating respondents in providing ratings with significant positive results are the factors of perceived ease of use, social influence and customer satisfaction with an r-square rating value of 0.354 (moderate) and from moderation, the variable that has the most significant positive effect is female gender. Meanwhile, respondents who have never given a rating that has a significant positive effect are performance expectancy, social influence and customer satisfaction with an r-square value for ratings of 0.823 (strong). Based on the results of discussions with the shopee management team, it is concluded that there are several improvements to improve service, namely improving application algorithms, developing operational teams, and several strategies to overcome the impact after the covid pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anggraini Naya Parahita
"Di era berkembangnya informasi saat ini, teknologi dan informasi sudah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari. Pandemi virus COVID-19 menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan kejuruan khusus bahasa dan skill yang mempersiapkan SDM untuk peluang kerja ke luar negeri. LPK adalah suatu instansi yang sudah mendapat perizinan dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan suatu kegiatan pelatihan kerja. Salah satu LPK kejuruan khusus Bahasa jepang tentu merasakan dampaknya dan memerlukan penyesuaian atas kondisi pelatihan saat ini yang dituntut untuk pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, penggunaan platform pembelajaran secara daring untuk LPK kejuruan bahasa Jepang ini setidaknya mampu untuk mengukur dan membangun terkait kompetensi dalam Lembaga pelatihan. Dalam hal ini dilakukan penelitian dengan mengambil studi kasus di salah satu LPK kejuruan Bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna dalam implementasi pembelajaran bahasa Jepang secara daring dengan menggunakan metode UTAUT dengan variabel konstruksi tambahan yang dikombinasikan dengan metode TAM yang telah disesuaikan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada peserta pelatihan dan dilakukan pengolahan data untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi penerimaan dengan metode PLS-SEM. Hasil yang didapatkan adalah bahwa faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna dalam implementasi pembelajaran bahasa Jepang secara daring adalah facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, dan self-efficacy. Faktor facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, dan self- efficacy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention atau niat pengguna dalam menerima pembelajaran bahasa Jepang secara daring.
In the development of information era, technology and information have changed the way we live our daily lives. The COVID-19 virus pandemic is an opportunity as well as a threat for Technical and Vocational Education and Training (TVET) with special vocational in languages and skills that prepare human resources for job opportunities abroad. TVET is an agency that has received a permit and meets the requirements to carry out a job training activity. One of the vocational institution specializing in Japanese learning, certainly felt the impact and needed adjustments to the current training conditions required for distance learning. Therefore, the use of online learning platforms for Japanese vocational institution is at least able to measure and build related competencies in training institutions. In this case, a research was conducted by taking a case study in one of the Japanese language vocational institution. This study aims to determine the factors that influence user acceptance in the implementation of online Japanese learning using the UTAUT method with additional construction variables combined with the TAM method which has been adapted to this research. Data was collected by distributing questionnaires to students and processed the data to determine the factors that influence acceptance using the PLS-SEM method. The results obtained are that the factors that influence user acceptance in the implementation of online Japanese learning are facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, and self-efficacy. These factors which are Facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, and self- efficacy have a significant influence on behavioral intention or user intention in accepting Japanese language learning online."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library