Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik
"Semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan modern dan perubahan sosial kemasyaralatan maka akan semakin kompleks permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi oleh umat Islam, khususnya di bidang hukum Islam (fiqh). Dalam kondisi demikian, kegiatan untuk melakukan ijtihad marak disuarakan.
Sudah menjadi maklum bahwa hukum Islam akan selalu berkembang mengikuti perkembangan waktu dan zaman. Kehadiranuya akan selalu relevan dan mampu diterapkan pada setiap keadaan dan tempat. Hal ini membuktikan bahwa hukum Islam merupakan suatu kekuatan yang dinamis dan kreatif. Melihat perkembangan-perkembangan tersebut dalam hubungannya dengan fleksibilitas hukum Islam, maka kegiatan berijtihad mutlak diperlukan. Hal ini mengingat karena banyak persoalan-persoalan baru yang muncul di tengah-tengah masyarakat sebagai akibat perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tak dapat dibendung lagi kehadiranya.
Di Jakarta, misalnya, kegiatan istinbath hukum Islam secara perorangan (fardhi) pernah dilakukan oleh K.H. Muhammad Syafe'i Hadzami dalam karyanya, Thudhih alAdiliah. Jika dilihat dalam keberadaaa organisasi-organisasi keagamaan di Indoneaia, maka dalam sejarahnya KH Muhammad Syafi'I Hadzami terlibat aktif dalam Nahdhalul Ulama (NU). Sebagai salah satu organisasi keagamaan, NU juga melakukan kajian-kajian hukum Islam yang terbentuk dalam wadah Bahsul Masail NU yang menelorkan fatwa-fatwa hukum sebagai hasil ijtihad secara kolektif.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya konsistensi KH. Muhammad Syafi'i Hadzami sebagai ulama NU dalam memberikan keputusan hukum Islam secara perorangan (fardhi) dalam wadah Bahsul Masail NU sebagai lembaga pengambil keputusan hukum Islam secara kolektif (jama'i) di lingkungan NU. Konsistensi tersebut setidaknya dapat dilihat dari segi metode istinbath hukumnya dan hasil-hasil keputusan hukumnya.
Dari analisis pembahasan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
1. KH Muhammad Syafi'i Hadzami cenderumg hanya mencukupkan diri pada ibarat-ibarat kitab yang memuat pendapat-pendapat para ulama terdahulu yang berhaluan madzhab Imam Syafi'i, sekalipun dalam beberapa hal ia menjawab dengan menggunakan logikanya sendiri yang didasarkan pada kaidah-kaidah fiqhiyyah, ayat-ayat al-Qur'an, dan hadis-hadis Nabi saw.
2. Secara umum keputusan-keputusan KH. Muhammad Syafi'i Hadzami dari berbagai persoalan kontemporer adalah sama dengan keputusan-keputusan hukum yang difatwakan oleh Bahsul Masail NU. Perbedaan hanya terlihat pada perincian atau penegasan jawaban terhadap suatu masalah.

Progressively accelerate and expanding it modern science and social change, hence will progressively problems complex which must face by Islam people, specially in area Islamic law (fiqh). In a condition that way, activity to conduct ijtihad is popular lighthouse.
Have become enunciated that Islamic law will always expand to keep abreast of epoch and time. Its attendance will be relevant always and can be applied in each place and situation. This matter prove that Islam law represent an creative and dynamic strength.
To see that growths in its relation with flexibility Islamic, hence activity of iiecded absolute to do ijiihad. This matter remember because many new problems appearing in society midst as effect of growth and progress and science of technology which cannot be barricaded again its attendance.
In Jakarta, for example, activity of istinbath Islamic law alonely (farad) have been conducted by Ku Muhammad Syafi'i Hadzami in its masterpiece, Tcutdhih al-Adillah. If seen in religious organizational existence in Indonesia, hence in history of K.H. Muhammad Syafi'i Hadzami involve active in Nahdhatul Ulama (NU). As one of the religious organization, NU also conduct studies Islamic law, which is formed in place of Bahsul Masail NU which is produced religious advices law as result of ijtihad collectively (jama?i)
Therefore, this research aim to to know there is or do not it consistency of KR Muhammad Syafi'i Hadzami as moslem scholar of NU in giving decision of Islamic law alonely (fardhi) in place of Bahsul Masail NU as institute taker of decision of Islam law collectively (jama'i) in environment of NU. The Consistency at least can be seen from method facet of istinbath its law and pickings decision of his law.
From solution analysis, obtained by result of research of the following research:
1. K.H. Muhammad Syafi'i Hadzami tend to only making sufficient himself at s pposings book loading opinions all former moslem scholar which is Syafi' i madzhah oriented, even if in some cases he answer by using its own logic which relied on methods of fiqhiyyah, sentences of al-Qur'an, and hadis-hadis. But this matter conducting of in very number afew.
2. In general, decisions of law of K.H. Muhammad Syafi'i from various contemporary problem is equal to decisions of law which is religious advices by Bahsul Masail NU. Even if there are difference, that thing is only seen at detail or is coherent of answer to an problem.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyanto
"Usul fikih, yang merupakan metodologi perumusan fikih atau hukum Islam, disusun secara konseptual dan sistematis pertamakali oleh Imam Syafi'i. Dalam proses perumusan usul fikihnya itu, Al-Syafi'i melakukan sintesis terhadap dua pemikiran usul fikih sebelumnya yang is kuasai kedua-duanya dengan baik : pemikiran yang bercorak rasional (ahl al-ra?y) yang diimami oleh Imam Abu Hanifah, dan pemikiran yang bercorak tradisional (ahl al-hadits) yang dimotori oleh Imam Malik. Metodologi ilmiah yang berhasil disusun Al-Syafi'i tersebut kemudian diikuti dan digunakan tidak saja oleh para ilmuwan hukum Islam, tetapi juga digunakan dalam disiplin ilsnu keislaman lain, seperti ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu logika (mantik), ilmu bahasa dan sastra Arab, dan sebagainya. Ini dikarenakan apa yang telah berhasil dibangun Al-Syafi'i tersebut merupakan kerangka epistemologis yang bersifat dasar yang bisa digunakan secara umum.
Selain berhasil menyusun metodologi perumusan fikih, Al-Syafi'i juga berhasil menunuskan sutuber hukum Islam yang tersusun secara hirarkis, yaitu : AI-Qur'an, Al-Hadis, Ijmak, dan Qiyas. Dua somber hukum pertama masuk kategori wahyu (divine revelation), sementara dua sumber hukum berikutnya masuk kategori akal (human reason). Hal ini sekaligus menjelaskan bahwa Al-Syafi'i telah berhasil mengintegrasikan atau mensintesiskan wahyu di satu sisi, dan akal di sisi lain. Hanya saja, akal ditempatkan Al-Syafi'i di bawah wahyu, yang kebebasannya dibatasi dan digunakan hanya sekadar untuk mengokohkan wahyu. Ini bisa dibuktikan terutama oleh pandangannya yang menganggap qiyas sebagai satu-satunya metode ijtihad, dan menolak metode lain yang relatif memberikan ruang yang lebih luas bagi akal, seperti istihsan (preferensi juristik) dan istislah (keniaslahatan juristik).
Pemikiran panting lain, yang juga dibangun pertama kali oleh Al-Syafi'i, yang kemudian dijadikan referensi panting dalam perumusan metode ilmiah dalam disiplin ilmu-ilmu keistaman, adalah upayanya melahirkan konsep Al-bayan. Al-bayan (secara harfiah berarti `penjelasan'), yang diuraikannya dalam karya usul fikihnya yang begitu monumental, Al-Risalah, pada awalnya memang merupakan analisis tekstual (kebahasaan) sebagai upaya metodis memahami Al-Qur'an. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, al-bayan digunakan sebagai kerangka epistemotogis dan metode ilmiah tidak saja bagi ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga ilmu pengetahuan pada umumnya, terutama ilmu sosial, budaya, dan humaniora."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T13374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvanda Dzulka Rahman
"Imam Asy Syafi`i di masyarakat Indonesia pada umumnya terkenal sebagai ulama yang ahli dalam bidang fiqh. Kebanyakan orang tidak tahu bahwa Imam Asy Syafi`i juga ahli di bidang sastra. Syair yang ditulisnya memiliki makna dan nilai-nilai yang tentunya memiliki manfaat bagi yang mendengarnya. Maka, pada penelitian ini akan membahas salah satu syair karangan Imam Asy Syafi`i dari segi makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. permasalahan yang akan dibahas adalah apa saja unsur al-ma`aaniy yang terkandung di dalam syair dan apa saja nilai-nilai agama islam yang ada dalam syair tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui unsur al-ma`aaniy dan nilai-nilai yang terkandung dalam syair. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori balaghah yang difokuskan pada unsur al-ma`aaniy untuk mengkaji makna dalam syair, sedangkan untuk mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam syair menggunakan teori etika religius. Hasil yang didapat adalah makna dalam syair yang dikaji mengandung pengetahuan tentang kehidupan di dunia, peringatan dan nasihat. Syair tersebut mengandung etika religius karena menyampaikan perbuatan yang secara moral diperintahkan atau dilarang yang berlandaskan dari konsepsi Al-Quran dan Hadist.

Imam Asy Syafi`i in Indonesian society is generally known as a scholar who is an expert in the field of fiqh. Most people do not know that Imam Asy Shafi`i is also an expert in the field of literature. The poems he writes have meanings and values ​​that certainly have benefits for those who hear them. So, in this study, we will discuss one of the poems by Imam Asy Syafi`i in terms of the meaning and values ​​contained in it. The problem to be discussed is what are the elements of al-ma`aaniy contained in the poem and what are the Islamic religious values ​​contained in the poem. The purpose of this study was to determine the elements of al-ma`aaniy and the values ​​contained in the poem. The method used in this study is a qualitative research method. The data collection technique used in this research is a literature study. This study uses the balaghah theory which focuses on the al-ma`aaniy element to examine the meaning in the poem, while to examine the values ​​contained in the poem using the theory of religious ethics. The results obtained are the meanings in the poems studied contain knowledge about life in the world, warnings and advice. The poem contains religious ethics because it conveys actions that are morally ordered or prohibited based on the conception of the Qur'an and Hadith."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fahd Muttaqien
"Penelitian ini menjelaskan sejarah relasi sanad keilmuan K.H.M. Syafi’i Hadzami (1931-2006) dengan sanad tarekat Alawiyah di Jakarta. Dalam penelitian ini juga dijelaskan proses, hubungan antara sanad tarekat Alawiyah dengan sanad keilmuan dari K.H.M. Syafi’i Hadzami. Penelitian ini bermanfaat sebagai khazanah, sumber acuan intelektual dunia Islam. Tujuan penelitian ini untuk memperkenalkan pada seorang sosok K.H.M. Syafi’i Hadzami, yang memiliki relasi dari sanad keilmuannya dengan tarekat mu'tabarah yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta, tarekat Alawiyah. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan, dilengkapi dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan dari sumber data primer. Sumber data primer penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan anak K.H.M. Syafi’i Hadzami, buku biografi tentang K.H.M. Syafi’i Hadzami, serta yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pada objek penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adanya temuan dalam proses hubungan antara sanad keilmuan K.H.M. Syafi’i Hadzami yang bersumber dari tarekat Alawiyah.

This study explains the history of the scientific sanad relations of K.H.M. Syafi'i Hadzami (1931-2006) with the Alawiyah congregation in Jakarta. This study also describes the process, the relationship between the Sanad of the Alawiyah order and the scientific sanad of K.H.M. Shafi'i Hadzami. This research is useful as a treasure, a source of intellectual reference in the Islamic world. The purpose of this research is to introduce K.H.M. Syafi'i Hadzami, who has a relationship from his scientific sanad with the mu'tabarah orders in Indonesia, especially in the Jakarta area, the Alawiyah order. The research method used in this paper is a research library, equipped with qualitative descriptive analysis techniques by collecting data or materials from secondary data sources. Sources of secondary data in this study were obtained from interviews with children of K.H.M. Syafi'i Hadzami, as well as those related to the discussion and problems in the research object. The conclusion of this study is the finding of processes and relationships between scientific sanad owned by K.H.M. Syafi'i Hadzami who comes from the Alawiyah order."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library