Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satrianti Ekaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis SOP perencanaan dan pengendalian internal persediaan bahan kemas di PT. XYZ yang menyebabkan terjadinya temuan berulang berupa overstock setiap tahunnya serta memberikan usulan perbaikan terhadap SOP tersebut dalam upaya mengurangi risiko yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini memaparkan fakta-fakta terkait proses pengadaan persediaan bahan kemas, mulai dari tahapan perencanaan, pemesanan, penerimaan, penyimpanan, dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa SOP sistem perencanaan dan pengendalian internal dalam proses pengadaan persediaan bahan kemas di PT. XYZ sudah ada tetapi belum sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini dan SOP tersebut harus segera diperbaiki agar dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan dari masalah overstock yang terjadi secara berulang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan perbaikan proses pengadaan persediaan bahan kemas dengan menerapkan metode Moving Average 3 tahun pada penyusunan forecast marketing, metode Just In Time pada pembelian persediaan dan produksi serta pembentukan internal audit (Satuan Pengawasan Internal) serta melakukan perbaikan terhadap SOP kegiatan perusahaan agar dapat meningkatkan koordinasi antar divisi yang terkait untuk mencapai efisiensi dalam proses pengadaan bahan kemas.

This study aims to analyze the SOP of planning and internal control of containerized materials inventory at PT. XYZ which causes repeated findings in the form of overstock each year and provides suggestions for improvements to the SOP in an effort to reduce the risk posed. This study uses qualitative methods with a case study approach. This study presents facts related to the process of supplying container materials, starting from the stages of planning, ordering, receiving, storing, and recording. The results of the study show that the SOP of the planning and internal control system is in the process of procuring containerized supplies at PT. XYZ already exists but it is not in accordance with the current condition of the company and the SOP must be corrected immediately in order to reduce the risk of overstock problems that occur repeatedly every year. Therefore, this study proposes improving the process of supplying containerized materials by applying the 3-year Moving Average method in preparing forecast marketing, the Just In Time method on inventory and production purchases and establishing an internal audit as well as making improvements to the SOP of company activities in order to improve coordination between related divisions to achieve efficiency in the process of procuring containerized materials."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Tusyifa Tri Raharjo
"Skripsi ini membahas mengenai keberlakuan Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 dan standar oprasional prosedur dari rumah sakit militer. Penelitian ini berbentuk yuridis normatif, tipe penelitiannya adalah deskriptif, jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa studi dokumen atau bahan pustaka dan wawancara. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian yang terlihat jelas yaitu terdapat beberapa perbedaan antara penyelesaian sengketa di rumah sakit umum dengan di rumah sakit militer. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 berlaku bagi dokter militer dan tidak ada pembeda standar operasional prosedur antara pasien sipil dan militer.

This thesis discusses the applicability of the Act No. 29 of 2004 and standard operational procedures of the military hospital. This study is normative, the type of research is descriptive, the type of data used are primary data and secondary data. Data collection tools used in the form of study documents or library materials and interviews. Analysis of the data used by the authors is the qualitative approach. The results of the study clearly visible, for example, there are several differences between the settlement of disputes in a public hospital with at the military hospital. Law No. 29 of 2004 applies to military doctors and there are no standard operating procedures distinguishing between civilian and military patients."
2016
S65184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situngkir, Charles
"Berdasarkan data statistik Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual bahwa banyak berkas permohonan pendaftaran yang mengalami keterlambatan keputusan (backlog), baik Hak Cipta, Desain Industri, Merck, maupun Paten. Setiap tahun data backlog tersebut bertambah akibat adanya akumulasi. Bukti keterlambatan tersebut dapat juga dilihat dart banyaknya surat pertanyaan yang masuk dart pemohon atau kuasa. Permohonan banyak memberikan pemasukan kepada negara melalui Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP), dimana Ditjen HKI pemah memberikan pemasukan kepada negara sebesar 120 miliyar dalam satu tahun. Selain hal tersebut, berdasarkan visi dan misi bahwa Ditjen HKI harus mengikuti sistem HKI Intemasional yang efektif, memberikan pelayanan yang balk, cepat, sehingga dapat memicu semangat masyarakat untuk menghasilkan inovasi, kreasi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menambah pemasukan ke negara melalui biaya permohonan, pemeliharaan, serta keuntungan lainnya.
Penulis sebagai bagian dart pegawai Ditjen Hak kekayaan Intelektual (Desain Industri) mencari faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan keputusan tersebut khusus pada Desain Industri menelusuri Prosedur Operasional Standar (POS) permohonan pendaftaran Desain industri yang biasa dilakukan atau berdasarkan LIU No. 3112000 tentang Desain Industri. Backlog berdasarkan UU No. 3112000 tentang Desain Industri adalah berkas yang belum terselesaikan dart waktu yang telah ditentukan Undang-undang, 7 (tujub) bulan untuk Desain Industri jika tidak ada keberatan selama publikasi, dan 13 (tiga betas) bulan jika ada ada keberatan selama publikasi.
Berdasarkan basil penelitian ditemukan bahwa faktor sarana yang kurang balk dalam jumlah maupun kecepatan yang menjadi penyebab utama, kemudian faktor alur proses permohonan pendaftaran Desain Industri yang kurang tepat. Dengan usulan proses POS ini maka waktu yang diperlukan 4 (empat) bulan jika tidak ada keberatan selama publikasi dan 7 (tujuh) bulan jika ada keberatan selama publikasi.

Based on the statistics, there are many backlog data happened on the registration forms in The Directorate General of Intellectual Property (DGIP). Each year the backlog data becomes accumulated, as it shown from the confirmation letters that had been received from the customers. Actually, the IP's inquiries give much income to the country through Non Tax National Income/ Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP), DGIP had once made "a big hit" by giving income (PNBP) as much as Rp. 120 billion in a year. Based on the vision and mission, DGIP should act according to the International Intellectual Property System, which is more effective, gives an excellent service, faster, and so could be as a trigger of the community's spirit to create some innovations and creations that will increase the State Financing Development and adding the State's Incomes.
The aim of research is to find some factors that cause the delay of decisions in the Directorate of Industry Design, by doing some deep researching on The Standard Operational Procedures (SOP) of Industry Design Registration Inquiries, which is been done based on W No. 3112000 that rules the Industry Design. Based on the above law, Backlog is some documents which are unfinished by its time, 7 (seven) months for publishing to the community as if there aren't any complains, and 13 (thirteen) months if there are some complains.
Based on the research, was found some reasons why the backlog was happened, such as the unconditional facilities both in mounts and speed as become the main reason, also the schema of industry design's registration process which is unsuitable. This thesis is purposing the new SOP, which is 4 (four) months for publishing to the community as if there aren't any complains, and 7 (seven) months if there are some complains."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisca Anggia Putri
"Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN. Dalam hal pemerintahan, SOP bermanfaat untuk membantu kinerja pemerintah untuk lebih efektif dan efisien dalam pelayanan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan standar prosedur operation untuk pekerjaan perawatan pemeliharaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan di lingkungan gedung negara.
Metodologi yang digunakan yaitu validasi pakar, survei responden dan wawancara dan dianalisa menggunakan analisa risiko. Hasil dalam penelitian ini, terdapat 28 risiko dimana 20 risiko merupakan risiko tinggi dan 8 merupakan risiko yang sedang. Risiko-risiko ini yang akan digunakan dalam pengembangan standar operasi prosedur untuk pekerjaan perawatan dan pemeliharaan dalam gedung negara.

Goverment Building is a building for official purposes that becomes state property and is held with funding source derived from APBN funds. In terms of governance, SOPs are useful to help the government 39 s performance to be more effective and efficient in community service. This study aims to develop standard operating procedures for maintenance work, planning, implementation and supervision in the state building environment.
The methodology used is expert validation, respondent survey and interview and analyzed using risk analysis. The results in this study, there are 28 risks where 20 risks are high risk and 8 is a moderate risk. These risks will be used in the development of standard operating procedures for maintenance and maintenance work within a state building
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Elvarita
"Abstrak: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat rekomendasi SOP dalam melaksanakan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan maturity level yang mempengaruhi budaya mutu di PT X. Berdasarkan tinjauan literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk dari pakar/ ahli, 5 variabel untuk mengukur maturity level budaya mutu diidentifikasi. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT X, dengan total 25 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase maturity level pada PT X (dalam penelitian ini digunakan 5 level untuk mengukur kematangan budaya mutu yaitu: Ad hoc, Repeatable, Defined, Managed, dan Continuous) dan gap analysis pada setiap item pertanyaan yang kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari pakar/ ahli dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur maturity level budaya mutu perusahaan konstruksi swasta nasional secara umum. Hasil pengolahan persentase maturity level budaya mutu pada PT X menunjukkan 59% matang dan berada pada level 4 (Terkelola) yang merupakan selisih 6% jika dibandingkan dengan hasil maturity level budaya mutu pada perusahaan konstruksi swasta nasional secara umum, yang menunjukkan 53% matang dan berada di level 3 (Terdefinisi). Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan, ditemukan 21 indikator yang tidak memenuhi kriteria/ kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya, direkomendasikan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan maturity level yang mempengaruhi budaya mutu di PT X. Validasi pakar/ ahli dilakukan terhadap 15 rekomendasi strategi yang menyatakan bahwa semua pakar/ ahli setuju bahwa rekomendasi strategi dapat meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X. Strategi peningkatan ini dikelola lebih lanjut dengan merekomendasikan prosedur pelaksanaan strategi yang kemudian dapat dikembangkan menjadi Standard Operational Prosedures (SOP). Telah dibuat 15 rekomendasi prosedur/ aktifitas-aktifitas dalam melanjalankan strategi dari hasil validasi sebelumnya dan dikembangkan 15 SOP berdasarkan prosedur/ aktifitas-aktifitas tersebut. Validasi pakar/ ahli dilakukan terhadap 15 rekomendasi prosedur dan SOP yang telah dikembangkan, yang menyatakan bahwa semua pakar/ ahli setuju bahwa rekomendasi prosedur dan SOP dapat digunakan dalam melaksanakan strategi meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X, namun dengan beberapa saran dan masukan. Setelah dilakukan perbaikan terhadap saran dan masukan dari pakar/ ahli terdapat hasil akhir yaitu 12 SOP dalam melaksanakan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X. Studi ini memberikan alat yang berharga bagi para peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang maturity level budaya mutu dan strategi peningkatannya. Bagi praktisi, sangat bermanfaat untuk mengevaluasi maturity level budaya mutu di dalam perusahaannya secara berkala, menargetkan perbaikan dan mengambil tindakan yang mungkin dilakukan dalam upaya meningkatkan maturity level budaya mutu melalui strategi perbaikan yang telah dilakukan. Penelitian ini merupakan upaya pertama untuk mengukur maturity level budaya mutu dan mengembangkan standard operational procedures (SOP) dalam melaksanakan strategi meingkatkan maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi swasta nasional di PT X

Abstract: The purpose of this paper is to make SOP recommendations in implementing the strategies needed to increase the maturity level that affects the quality culture at PT X. Based on a literature review of the quality culture maturity level and the content and construct validity assessment from practitioners, 5 variables to measure the quality culture maturity level identified. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT X, with a total of 25 responses. Furthermore, processing the percentage maturity level at PT X (in this study used 5 levels to measure the maturity of quality culture, namely: Ad hoc, Repeatable, Defined, Managed, and Continuous) and gap analysis on each question item which will then be compared with the optimal conditions according to validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of national private construction companies in general. The results of processing the percentage maturity level at PT X show 59% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 6% when compared to the results of the quality culture maturity level at national private construction companies in general, which is 53% mature and is at level 3 (Determined). Based on the gap analysis on each question item, 21 indicators were found that did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies are recommended for indicators that do not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affects the quality culture at PT X. Expert validation was carried out on 15 strategic recommendations which stated that all experts agreed that strategy recommendations could increase the level of quality culture maturity at PT X. This improvement strategy is managed further by formulating a strategy implementation procedure which can then be developed into a Standard Operating Procedure (SOP). 15 recommended procedures/activities have been made in carrying out the strategy from the previous validation results and 15 SOPs have been developed based on these procedures/activities. Expert validation was carried out on 15 recommended procedures and SOPs that had been developed, which stated that all experts agreed that recommended procedures and SOPs could be used in implementing strategies to increase the maturity level of quality culture at PT X, but with some suggestions and input. After making improvements to suggestions and input from experts, the final result is 12 SOPs in implementing the strategies needed to increase the maturity level that affects the quality culture at PT X. This study provides a valuable tool for researchers to gain a deeper understanding of the maturity level. quality culture and improvement strategies. For practitioners, it is very useful to evaluate the maturity level of the quality culture within their company on a regular basis, target improvements and take possible actions in an effort to increase the maturity level that affects the quality culture through the improvement strategies that have been carried out. recommended. This research is the first attempt to measure the maturity level of quality culture and develop standard operational procedures (SOP) in implementing a strategy to increase the maturity level of quality culture in a national private construction service company at PT X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afaf Afifah
"Tingkat maturitas adalah keadaan lengkap, sempurna, atau kesiapan untuk memenuhi suatu pekerjaan. PT. XX merupakan salah satu BUMN jasa konstruksi terbesar di Indonesia dan tercatat memiliki sertifikat Sistem Manajemen Mutu berdasarkan Standar Internasional ISO 9001:2015. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun SOP dalam melaksanakan strategi meningkatkan tingkat kematangan budaya mutu pada PT XX. Berdasarkan kajian literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk praktisi, diidentifikasi 5 variabel untuk mengukur tingkat kematangan budaya mutu, yaitu ad hoc, repeatable, define, managed dan continuous. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT XX, dengan total 27 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX dan analisis gap pada setiap item pertanyaan kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari praktisi dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur tingkat kematangan budaya mutu perusahaan konstruksi milik negara pada umumnya. Penelitian ini mengidentifikasi variabel dan indikator tingkat kematangan budaya mutu yang valid dan reliabel, terdiri dari 5 variabel dan 46 indikator. Hasil pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX menunjukkan 69% matang dan berada pada level 4 (Dikelola) yang merupakan selisih 5% jika dibandingkan dengan hasil tingkat kematangan budaya mutu pada perusahaan konstruksi BUMN di umum, yaitu 64% matang. Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan dan beberapa pertimbangan studi literatur pada penelitian sebelumnya, ditemukan 24 indikator yang tidak memenuhi kriteria/kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya dirumuskan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan tingkat kematangan yang mempengaruhi budaya mutu di PT XX. Strategi peningkatan ini selanjutnya dikembangkan menjadi prosedur penerapan strategi yang kemudian dirumuskan menjadi Standar Operational Procedure (SOP).

Maturity level is a state of complete, perfect, or readiness to fulfill a job. PT. XX is one of the largest construction service SOEs in Indonesia and is recorded as having a Quality Management System certificate based on ISO 9001:2015 International Standards. This study aims to develop SOPs in implementing strategies to increase the level of quality culture maturity at PT XX. Based on the literature review on the maturity level of quality culture and the assessment of the content and construct validity of practitioners, 5 variables were identified to measure the maturity level of quality culture, namely ad hoc, repeatable, define, managed and continuous. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT XX, with a total of 27 responses. Furthermore, processing the percentage of maturity level at PT XX and gap analysis on each question item will then be compared with the optimal conditions according to the validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of state-owned construction companies in general. This study identifies variables and indicators of the maturity level of quality culture that are valid and reliable, consisting of 5 variables and 46 indicators. The results of processing the percentage of maturity level at PT XX show 69% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 5% when compared to the results of the maturity level of quality culture in state-owned construction companies in general, which is 64% mature. Based on the gap analysis on each question item and some considerations of literature studies in previous studies, it was found that 24 indicators did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies were formulated for indicators that did not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affected the quality culture at PT XX. This improvement strategy was further developed into a strategy implementation procedure which was then formulated into a Standard Operational Procedure (SOP)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Azzahra Nisya Zulkarnain
"Praktik Kerja Profesi Apoteker sangat bermanfaat bagi mahasiswa profesi apoteker karena melalui PKPA, calon Apoteker mendapatkan gambaran tentang pekerjaan kefarmasian di Pedang Besar Farmasi (PBF), serta mahasiswa dapat lebih memahami implementasi Cara Distribusi Obat yang Baik sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Pelaksanaan praktik kerja profesi ini berlangsung selama satu minggu dengan tugas khusus, yakni Penyusunan Prosedur Operasional Baku Pemusnahan Obat dan/atau Bahan Obat di Pedagang Besar Farmasi. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat dokumen Prosedur Operasional Baku (POB) pemusnahan obat di Pedagang Besar Farmasi (PBF). Metode yang digunakan dalam penyusunan prosedur operasional baku, yakni melalui studi literatur dari media cetak berupa POB yang telah ada sebelumnya serta dari media elektronik. Penyusunan prosedur operasional baku pemusnahan obat diharapkan dapat berguna sebagai acuan dalam melaksanakan pemusnahan obat sehingga pelaksanaan pemusnahan menjadi terarah, efisien, dan konsisten serta aman

Pharmaceutical internship is beneficial for pharmacist students because through internship, pharmacist students get an overview of  working in pharmaceutical wholesaler and they can practicing the implementation of Good Distribution Practice thereby enhancing their knowledge. The duration of the internship is for one week with a special assignment, namely The Preparation of Standard Operational Procedures for the Destruction of Medicines and/or Substances at Pharmaceutical Wholesaler. The purpose of this research is to create a document of Standard Operating Procedures for medicines destruction at pharmaceutical wholesalers. The method used to create the document through the study of literature as well as from electronic media. It is hoped that the preparation of standard operational procedures for medicine destruction can be used as a reference in carrying out drug destruction so that the implementation of destruction becomes directed, efficient, effective, consistent and safe."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yuliana Musa
"Penerapan tindakan keselamatan pasien yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional SPO dapat menciptakan praktik keperawatan yang aman dan berkualitas serta dapat menghindarkan perawat dari kesalahan prosedur tindakan yang dapat membahayakan pasien dan perawat itu sendiri. Penelititan ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman perawat pelaksana dalam menerapkan Standar Prosedur Operasional Keselamatan Pasien di RSUP. Prof. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif dan jumlah sampel sebanyak sepuluh partisipan. Hasil penelitian diperoleh tujuh tema yaitu: 1 faktor internal yang menghambat perawat dalam menerapkan SPO keselamatan pasien; 2 faktor eksternal yang menghambat perawat menerapkan SPO keselamatan pasien; 3 upaya pihak manajemen rumah sakit untuk memacu perawat menerapkan SPO keselamatan pasien; 4 berbagai respon pasien dan keluarga yang didapatkan perawat selama menerapkan SPO keselamatan pasien; 5 dampak negative yang terjadi ketika SPO tidak dijalankan oleh perawat; 6 upaya perawat mengatasi masalah dalam menerapkan SPO keselamatan pasien; dan 7 respon manajemen terhadap permasalahan yang diajukan perawat terkait pelaksanaan SPO keselamatan pasien. Hasil penelitian ini menyimpulkan adanya berbagai hambatan yang dihadapi oleh perawat dalam menerapkan SPO keselamatan pasien, oleh karena itu pihak rumah sakit harus berupaya mengoptimalkan dukungannya untuk menghilangkan berbagai hambatan yang ada.

Application of patient safety measures in accordance with the Standar Operational Procedures SOPs can create a safe nursing practice and quality and also prevent nurses from procedural mistakes that could endanger the patient. This study was aimed to identify nurses experience in applying SOPs Patient Safety in hospital. This study uses a qualitative method with descriptive phenomenology design with ten participants. Research results obtained seven themes 1 internal factors that hinder nurses in implementing SOPs patient safety 2 external factors that hinder nurses in implementing SOPs patient safety 3 the efforts of hospital management to encourage nurses in implement SOPs patient safety 4 various responses of patients and families who obtained a nurse for implementing SOPs patient safety 5 the negative impact that occurs when the SOPs are not implemented by nurses 6 the efforts of nurses to overcome problems in implementing SOPs patient safety and 7 the managerial responses to the issues raised regarding the conduct of the SOPs nurse patient safety. The results of this study concluded the various barriers faced by nurses in implementing patient safety SOPs, therefore the hospital should strive to optimize its support for eliminating the various barriers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasita Khaerani
"

Fenomena kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung merupakan sesuatu hal yang pasti terjadi mengingat bahwa semakin tua umur bangunan gedung, kerusakan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri terjadinya. Terkait dengan kerusakan yang ada, dibutuhkan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan guna menjaga kondisi bangunan gedung agar tetap laik pakai. Walaupun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sering kali pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan dilaksanakan tidak sesuai dengan sasaran karena tidak adanya prosedur pelaksanaan yang jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen tata ruang luar dan tata grha dari bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Adapun risiko yang dimaksud adalah risiko yang mempengaruhi durasi aktivitas pekerjaan. Objek pada penelitian ini terletak di Provinsi DKI Jakarta, khususnya pada Gedung Pemerintahan Lembaga X. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa arsip, survei, dan studi kasus. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah standar operasional prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen tata ruang luar dan tata grha bangunan gedung pemerintah berbasis risiko untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan.


It is undeniable the fact that most buildings will be damaged as they are getting older. Regarding to that matter, buildings’ care and maintenance work is needed to remain buildings’ best performance. Nevertheless, the reality in the field shows that the care and maintenance work is often poorly done due to the absence of clear procedure. The purpose of this research is to develop procedures for buildings’ care and maintenance work for landscape and housekeeping component in government building. During the process of procedures development, there will be further examination each activity to find any risks that might affect the overall work in order to improve work efficiency and effectiveness. The type of risk that will be futher assessed is the one that affects the duration of work. There are several methods that are being used in this research. They are analysis of archives, surveys, and case studies. The product of this research is Risk Based Standard Operating Procedures for Buildings’ Care and Maintenance for Landscape and Housekeeping Component of Government Building To Improve Work Efficiency and Effectiveness.

 

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library