Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chakti Ari Swastika
Abstrak :
Latar belakang: Salah satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka kematian dan morbiditas Ibu adalah sistem rujukan yang efektif. Pandemi COVID-19 memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan sistem rujukan. Belum pernah dilakukan penilaian terhadap penerapan sistem rujukan obstetri di era pandemi COVID-19. Metode: Penelitian deskriptif-analitik berdesain potong lintang yang membandingkan efektivitas rujukan sebelum (Juli-Desember 2019) dan saat di era pandemi COVID-19 (Maret-Agustus 2020) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Efektivitas rujukan dinilai berdasarkan dua kriteria, yakni kesesuaian diagnosis rujukan dan ketepatan prosedur yang meliputi komunikasi melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), pengantaran dengan ambulans, dan pelampiran surat rujukan. Hasil: Penelitian menemukan 198 kasus rujukan dari 464 kasus obstetri (42,67%) sebelum pandemi dan 231 kasus rujukan dari 486 kasus obstetri (47,53%) di era pandemi. Kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur rujukan di era pandemi COVID-19 secara signifikan lebih tinggi. Kesesuaian diagnosis meningkat dari 57,58% sebelum pandemi menjadi 71,00% di era pandemi (p = 0,004). Ketepatan prosedur rujukan meningkat dari 28,28% sebelum pandemi menjadi 45,45% di era pandemi (p < 0,001). Berdasarkan kriteria tersebut, efektivitas rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo pada era pandemi COVID- 19 ditemukan lebih tinggi secara signifikan, yakni sebelum masa pandemi sebesar 21,72% dan di era pandemi sebesar 40,26% (p < 0,001). Kesimpulan: Terdapat peningkatan efektivitas rujukan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur di era pandemi COVID-19 hingga 2x dibanding sebelum masa pandemi COVID-19.
Depok: Fakultas Kedokteran, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Ruth Amelia Novasiska
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai implementasi sistem rujukan berjenjang di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan KCU Bogor tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem rujukan berjenjang telah berjalan di FKTP tetapi belum optimal. Dalam implementasi sistem rujukan berjenjang terdapat masalah dari sisi komunikasi, dan sikap implementor. Peneliti menyarankan agar dilakukan upaya perbaikan dalam hal sosialisasi, membuat suatu sistem online yang dapat memberikan informasi kepada peserta, pembuatan SOP pelaksanaan rujukan berjenjang, serta melibatkan peran Dinkes untuk pelaksanaan monitoring dan sosialisasi terkait sistem rujukan berjenjang.
This study aimed to obtain in depth information on the implementation of a tiered referral system at the First Level Health Facility FKTP in collaboration with BPJS Kesehatan KCU Bogor in 2016. The research method used was qualitative approach with data collection through interviews, observation, and document review. The results of this study indicated that the implementation of a tiered referral system had been running in FKTP but not yet optimal. In the implementation of a tiered referral system there were problems from the communication side, and the attitude of the implementor. The researcher recommended improvement efforts in socialization, to create an online system that could provide information to the participants, making SOP implementation of tiered referrals, and involved the role of Health Office for the implementation of monitoring and socialization related to tiered referral system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ayman Makkisafadi
Abstrak :
Di Indonesia, sistem rujukan masih belum berjalan dengan baik, hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi yaitu pemberlakuan sistem rujukan yang belum terlaksana, informasi yang tidak tersampaikan dengan baik. Penelitian ini mencari hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai sistem rujukan. Responden penelitian ini adalah ibu hamil sebanyak 109 orang yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Koja. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah kurang lebih 97 orang. Pada penelitian ini mencari hubungan latar belakang dan keadaan kehamilan dengan pengetahuan, sikap,  dan perilaku ibu hamil. Hasil yang didapat Pada penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku tidak mempunyai hubungan yang bermakna. Pengetahuan,sikap,dan perilaku tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan semua variabel. Namun, ada beberapa variabel yang mendekati hubungan yaitu penghasilan yang di atas rata-rata mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik. Pada penelitian yang lain menyebutkan faktor sarana transportasi mempunyai pengaruh dalam sistem rujukan. Semakin jauh pusat pelayanan kesehatan sekunder maka ibu hamil menolak untuk dirujuk. ......In Indonesia, the referral system has not been working well, and several factors contribute to this condition. Some of these factors are the incomplete implementation of the referral system itself and the conveying of the information of the system to the general public. This research aims to seek the relationship of the quality of antenatal care with the knowledge, attitude, and behaviour of pregnant women to the referral system. The respondent of this research are 109 pregnant women who were visiting Puskesmas Kecamatan Koja. This study uses cross-sectional method. The number of respondent finally committed to the study was 97 subjects due to drop-out. Result provided by Chi-square and Fischer Exact Test analyses shows that there is no relationship between antenatal care with the knowledge, attitude, and behaviour of pregnant woman to the referral system. This study show there is no relationship sociodemografic pregnant woman with knowledge, attitude, and behaviour. Therefore, this study shows that financial issues contribute a greater factor to knowledge and attitude to the referral system, as shown by the better knowledge and attitude with above average monthly salary respondent. However, other study has also shown that transportation method available to the respondent contribute as well to the referral system.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahyuningsih Attas
Abstrak :
Tesis ini bertujuan mengetahui rencana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. Analisis dilakukan secara mikro melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan. Hasil menunjukkan bahwa gap pada pelayananan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. Masalah ketidakpuasan yang terjadi di Fatmawati merupakan pengembangan dari akar masalah yaitu meningkatnya kunjungan pasien akibat sistem rujukan yang tidak berjalan. Rencana aksi yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus menyeimbangkan peran Unit Kesehatan Masyarakat dan Unit Kesehatan Perseorangan dan juga secara mikro melalui perbaikan internal rumah sakit. ...... This thesis aims to find the continuous action plan in the Fatmawati general hospital outpatient services in order to increase the Fatmawati General Hospital's image. The micro-analysis was conducted by interviewing patients, managements, health workers and the macro analysis was done through policy analysis. The results showed that the gap in outpatient service were in the compatibility quality (service speed, drug completeness, comfort) and communication. The dissatisfaction problems that occur in Fatmawati general hospitals was the cultivation of the main root problem which was the rising number of patients as a result of the referral system ineffectiveness. The action plan designed in a macro scale is to improve the referral system with a focus on balancing the role of public health unit and individual health unit, in the micro scale the action plan is conducted through out hospitals internal improvements. This efforts also needs to be strengthened with Primary Health Care System as a strategy to ensure the affordability of essential health services provided universally to the public in order to achieve the common goal of a better health
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prastyani
Abstrak :
Tesis ini membahas rujukan kasus kegawatdaruratan Obstetri Neonatal oleh Bidan Desa ke Puskesmas mampu PONED di Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil Penelitian menyarankan bahwa setiap bidan desa harus tinggal di desa dan mendapatkan pelatihan APN dan PPGDON; puskesmas harus membuat sosialisasi dan pembinaan khusus untuk kegiatan PONED; Dinas Kesehatan harus memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus untuk petugas PONED melalui mutasi dan promosi yang tepat; memenuhi kebutuhan sarana dan pembinaan terjadwal secara rutin; membuat penilaian kinerja Puskesmas mampu PONED sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan PONED di Kabupaten Bogor; memberikan bantuan biaya transportasi kepada masyarakat miskin yang akan dirujuk. ...... The focus of this study is the referral case of an obstetric and neonatal emergency by villagel midwives to the PONED preliminary health Center in Bogor District. This research is a qualitative study. This study results come up with some suggestions. Every midwife need to stay in the rural district and get the training PPGDON and training APN; PHC should make some socialization and coaching program related to PONED activities; Health Department in Bogor must fulfill the need of PONED human resources by some mutation and promotion; in addition, the supervision facility and observation need to be scheduled regulary; some indicator of success have to be developed in order to measure the PONED performance effectively; besides, the cost of transportation also should be allocated to protect the poor.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahyuningsih Attas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rencana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP (Rumah Sakit Umum Pendidikan) Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. Analisis dilakukan secara mikro melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan. Hasil menunjukkan bahwa kesenjangan pada pelayananan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. Masalah ketidakpuasan yang terjadi di Fatmawati merupakan pengembangan dari akar masalah yaitu meningkatnya kunjungan pasien akibat sistem rujukan yang tidak berjalan. Rencana aksi yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus menyeimbangkan peran Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan juga secara mikro melalui perbaikan internal RS.
Depok: Pusat kajian administrasi kebijakan kesehatan (FKM_UI), 2014
351 JARSI 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruslan Nuryadin
Abstrak :
[Pemberlakuan sistem jaminan kesehatan secara nasional, diprediksi akan meningkatkan lonjakan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan, baik berupa dokter pribadi, klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Agar lonjakan ini dapat terkendali dan beban layanan setiap fasilitas kesehatan dapat tetap terjaga keseimbangannya, diperlukan sistem rujukan dan regionisasi layanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan model rujukan dan regionisasi dengan memperhatikan aspek spasial, meliputi sebaran populasi dan sebaran fasilitas kesehatan serta aksesibilitasnya. Aksesibilitas diwakili oleh waktu tempuh terpendek antara lokasi populasi dengan lokasi fasilitas kesehatan. Penentuan prioritas rujukan menggunakan indeks peluang berbasis Model Huff, dengan waktu tempuh terpendek dan ketersediaan tenaga medis (dokter, perawat, bidan) sebagai parameter ketertarikan. Cakupan wilayah studi meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat., The implementation of nation-wide health care insurance system in Indonesia, is expected to lead to a surge in access to health facility services, including private doctors, clinics and hospitals. In order to keep the high demand under control, a referral and regionization system for health care acess is required. This study uses a referral and regionization modeling with attention to spatial aspects, including the distribution of the population and health care facilities, and accessibility among them, which is represented by the shortest travel time between population location and health care facility location. Prioritization of referrals utilizing access probability index based on Huff model, with the shortest travel time and the availability of medical personnel (doctors, nurses, midwives) as the parameter of attractiveness. Scope of the study area includes Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung and Kabupaten Bandung Barat.]
Universitas Indonesia, 2015
T44440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ady Iswadi Thomas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran evaluasi terhadap implementasi sistem rujukan pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUD Tangerang Selatan dan RSU Bhineka Bakti Husada. Gambaran evaluasi sistem rujukan dapat dilihat pada karakterisitik rujukan medik berjenjang melalui pendekatan mutu (quality) dari Donabedian. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap 17 informan yang terdiri dari unsur manajemen dan pelaksana teknis Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, kementerian Kesehatan dan BPJS serta observasi langsung di beberapa unit layanan terkait. Data sekunder diperoleh melalui data rekam medik dan register pasien. Pengukuran terhadap karakteristik sistem rujukan terdiri dari standar input yang meliputi kebijakan sistem rujukan dan kelengkapan fasilitas rujukan. Standar process meliputi alur rujukan, kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP), ketentuan rujuk balik, prosedur kegawatdaruratan dan monitoring dan evaluasi, kemudian standar output meliputi rujukan yang tepat dan cakupan rujukan baik di rawat jalan maupun rawat inap.
This study aimed to get an overview of the evaluation of the implementation of the referral system in the National Health Insurance program (JKN) in South Tangerang District Hospital and Bhineka Bakti Husada Hospital. Picture evaluation referral system can be seen in the characteristics of tiered medical referral through quality approach framework quality of Donabedian. Research using qualitative methods. The primary data obtained through interviews of more than 17 informants consisting of elements of management and technical implementation Hospital, Department of Health, Ministry of Health and BPJS as well as direct observation in several units related services. Secondary data obtained through medical records and registers patients. Measurement of the characteristics of the reference system consists of standard input covering the referral system policy and completeness of the referral facility. The standard process includes groove reference, adherence to standard operating procedures (SOP), the terms refer turning, emergency procedures and monitoring and evaluation, then standard output includes appropriate referral and referral coverage in both the outpatient and inpatient.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Meilani
Abstrak :
ABSTRAK
Penguatan Sistem PemantauanKesehatan Ibu Berbasis Wilayah Kerja untukPenurunan Risiko Kematian IbuAbstrakKasus kematian ibu di Kota Bogor menurut data profil kesehatan Kota Bogor tahun 2015 sebagian besardisebabkan oleh hipertensi 33 dan penyakit penyerta ibu 38 yang dapat terdeteksi sejak awal ibumelakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini menunjukkan jejak rekam kondisi ibu harus sudah terpantau sejak iakontak dengan layanan kesehatan yang tercatat dan terpantau melalui kohort ibu. Kohort ibu merupakan sumberdata pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan dan resiko yang dimiliki ibu, Sehingga kohort merupakansumber data penting dalam deteksi dini ibu hamil sehingga dapat dilakukan penanggulangan sejak dini. Namunterkadang tidak semua ibu hamil di suatu wilayah kerja Puskesmas tercatat di kohort ibu, hal ini disebabkan masihlemahnya sistem registrasi populasi di wilayah kerja puskesmas. Berdasarkan data hasil Riskesdas 2013, fasilitaskesehatan yang banyak dimanfaatkan ibu hamil adalah praktek bidan 52,5 , sedangkan Puskesmas/Pustu 16,6 dan Posyandu 10,0 , sedangkan sisanya ibu hamil memeriksakan kehamilannya di RS, rumah bersalin,klinik/praktek dokter dan fasilitas lainnya, hal ini menunjukkan ada ibu hamil yang tidak teregistrasi olehpuskesmas.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem informasi berupa prototype yang dapat mendukungmanajemen program KIA yang dapat menghasilkan informasi yang berkualitas untuk peningkatan pemantauankondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas khususnya kesehatan ibu dan menjadi data dasar dalamdeteksi dini resiko yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu selama kehamilan sehingga tidak terjadi resikodalam persalinannya. Aplikasi menghasilkan data jumlah ibu hamil beresiko, dan rekomendasi fasilitas kesehatanrujukan. Rekomendasi dimasa yang akan datang adalah menyederhanakan antara muka sistem informasi untukbisa digunakan di telepon pintar yang kemudian dapat diunggah kedalam server website aplikasiKata kunci: PWS-KIA; bumil beresiko; sistem rujukan.
ABSTRACT
Cases of maternal mortality in the city of Bogor in Bogor City health profile data in 2015 mostly due tohypertension 33 and concomitant diseases of women 38 that can be detected early antenatal mothers. Itshowed footage mother 39 s condition must be monitored since he was in contact with health services recorded andmonitored through the cohorts of women. Cohorts of women is a data source expectant mothers and maternitycare, as well as the circumstances and the risks that the mother, so the cohort is an important data source for theearly detection of pregnant women in order to take countermeasures early. But sometimes, not all pregnant womenin a community health center work area recorded in cohorts of women, this is due to the weakness of a populationregistration system in the working area health centers. Based on data Riskesdas 2013, health facilities are widelyused pregnant women is the practice of midwives 52.5 , while the health center sub health 16.6 and IHC 10.0 , while the remaining checkups of pregnant women in hospital, maternity homes, clinics medicalpractices and other facilities, it indicates there are pregnant women who are not registered by the health center.This research aims to develop an information system is a prototype that can support the management of MCHprograms that can produce quality information for improved monitoring of community health in community healthcenter especially the health of mothers and into the data base in the early detection of risks related to the issue ofmaternal health during so there is no risk of pregnancy in childbirth. Applications generating data on the numberof pregnant women at risk, and on referral health facility. Recommendations in the future is to simplify theadvance of information systems to be used in smart phones which can then be uploaded into the website serverapplicationKeywords PWS KIA risk pregnant mother referral system
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Putri Andini
Abstrak :
Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) adalah teknologi informasi berbasis elektronik yang menghubungkan data pasien antar fasilitas pelayanan Kesehatan baik horizontal maupun vertikal, untuk mempermudah dan mempercepat rujukan pasien, yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2016. Hingga saat penelitian ini dilakukan, implementasi SISRUTE digunakan untuk rujukan kegawatdaruratan. Pada rujukan kegawatdaruratan menggunakan aplikasi SISRUTE terdapat istilah yang dinamakan response time, yaitu interval waktu yang dibutuhkan fasilitas pelayanan Kesehatan untuk merespon permintaan rujukan. Response time menjadi indikator utama keberhasilan pada rujukan kegawatdaruratan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran hubungan response time SISRUTE dengan karakteristik rumah sakit. Lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah, serta bahan pengambilan keputusan oleh rumah sakit dalam penggunaan aplikasi SISRUTE. Hasil penelitian disajikan secara kuantitatif dengan memanfaatkan perangkat Microsoft Excel dan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan terkait response time SISRUTE menurut akreditasi rumah sakit, jenis rumah sakit, kelas rumah sakit, dan pemilik rumah sakit, serta terdapat hubungan yang signifikan terkait response time SISRUTE menurut jumlah tempat tidur rumah sakit dan propinsi letak rumah sakit. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa karakteristik rumah sakit yang mempengaruhi SISRUTE adalah jumlah tempat tidur rumah sakit dan propinsi letak rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan agar pemerintah menggiatkan sosialisasi serta pembuatan peraturan yang mewadahi penggunaan SISRUTE, agar rumah sakit aktif menggunakan SISRUTE, sehingga tidak ada permintaan rujukan yang terabaikan dan nilai response time SISRUTE mencapai nilai idea
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>