Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Hadi HS
Abstrak :
ABSTRAK
Mutu produk baik industri jasa maupun industri manufaktur merupakan salah satu kriteria pengukuran kinerja suatu industri tersebut. Dalam era industrialisasi, pengendalian mutu menjadi semakin penting, terutama setelah adanya kebijakan dan banyaknya seminar-seminar tentang Gugus Kendali Mutu dan Pengendalian Mutu Terpadu yang makin digalakkan oleh pemerintah akhir-akhir ini.

Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Pengendalian mutu terpadu (PMT) adalah sistem manajemen yang mengikut sertakan seluruh karyawan pada suatu perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Dengan segala kegiatan yang dilakukan di perusahaan diarahkan untuk kepuasan pelanggan.

Pada kesempatan peresmian kerja sama GKM?PMT antar BUMN Departemen Pekerjaan Umum yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 1990, PT Jasa Marga (Persero) menampilkan sebuah Gugus Kendali Mutu dengan tema : Pelayanan Gardu Cepat. Hasil GKM tersebut kini telah diterapkan pada Cabang-Cabang yang volume lalu lintasnya besar diseluruh Indonesia.

PT Jasa Marga (Persero) yang bergerak dibidang Industri Jasa dan bukan industri manufaktur, maka penerapan GKM dan PMT dirasakan kurang lancar seperti apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh salah satu kekhasan sektor jasa itu sendiri yaitu mutu jasa sangat dipengaruhi faktor kemanusiaan, maka erat kaitannya dengan tingkah laku individu pemberi jasa tersebut.

Gugus Kendall Mutu dan Pengendalian Mutu Terpadu menuntut ide?ide yang baru tanpa henti-hentinya dan kreativitas yang timbul dari tenaga keria di bagian operasionial. Pada sisi lain sistem Merit merupakan salah satu alat untuk menimbulkan dan mendorong motivasi kerja pegawai dalam bentuk pemberian irnbal jasa sesuai dengan prestasi yang dikorelasikan dengan performansi pegawai ybs. Jadi dengan Sistem Merit yang sesuai, akan mendorong kreativitas dan membantu menemukan ide?ide yang baru tanpa henti?hentinya.

Upaya perusahaan dalam melaksanakan sistem merit pada tahun 1991 secara sederhana dengan mengaitkan besarnya tunjangan (transport dan uang makan) dengan jumlah kehadiran pegawai ybs, membuahkan hasil yang positif, sehingga pada tahun 1992 sistim ini akan diimplementasjkan secara penuh, dengan harapan ikiim kenia yang sehat, dinamis dan kompetitip, ?reward and punishment? secara efektif dapat dilaksanakan guna menunjang manajemen perusahaan secara lebih profesional.

Sebagai konsekwensi sistim ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan produktivitas, Juga akan mendorong profesionalisme pegawai khususnya pada level?level manajer menengah yang dalam pelaksanaan tugas?tugasnya memerlukan daya inovasi yang tinggi.

Keterlibatan sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam pengendalian mutu terpadu, dimana para karyawan tidak hanya bekerja secan fisik untuk berkarya, akan tetapi juga dituntut untuk menyumbangkan pemikirannya demi peningkatan dirinya sendiri dan perusahaan. Sejalan dengan misi perusahaan bahwa pemerataan pembangunan,fungsi perusahaan adalah mengembangkan, memelihara dan mengoperasikan jalan tol. Serta tujuan operasional perusahaan adalah pemupukan keuntungan, maka pola ?Training and Development? di PT Jasa Marga (Persero) ditekankan untuk mengatasi kebutuhan jangka pendek, sudah tepat yaitu memenuhi keterampilan yang diperlukan saat ini. Antisipasi kebutuhan keterampilan untuk masa depan melalui pengembangan karyawan dalam proses persiapan akhir? akhir ini.

Guna memformulasikan sistim merit yang akan diimplementasikan secara penuh dan dengan upaya terus menerus, Tim GKM-PMT yang telah dibentuk perusahaan berusaha keras dengan cara pendekatan dan menggalakkan GKM di Tingkat Operasional (Cabang?cabang) PT Jasa Marga (Persero) seluruh Indonesia, sehingga ?Sistem Merit? dan penerapan GKM-PMT PT Jasa Marga (Persero) seluruh Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 24?25 Pebruari 1992, dirasakan manfaatnya.

Pengalaman nyata tersebut menunjukkan bahwa peranan Sistem Merit bermanfaat dalam meningkatkan manajemen kualitas perusahaan dan sejalan dengan jiwa Sistem Merit yang Iebih menekankan pada kualitas kerja karyawan dibanding dengan kuantitas kerja.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanuliman Putera
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Perpustakaan Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi (PUSIDO) di Badan Standarisasi Nasional (BSN). Proses implementasi itu mengikuti tatanan yang terdapat pada klausul ISO 9001:2008. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang proses implementasi yang dilakukan oleh staf layanan PUSIDO. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses implementasi pada Perpustakaan Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi (PUSIDO) di Badan Standarisasi Nasional (BSN) mengikuti klausul yang terdapat pada ISO 9001:2008. Dengan demikian staf layanan perpustakaan akan terbantu dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari karena mereka mengimplentasikan Sistem Manajemen Mutu yang memiliki standar internasional yang juga bermanfaat untuk merekam kegiatan kerja mereka secara akuntabel.
ABSTRACT
This research discusses the Quality Management System ISO 9001: 2008 at the Library of the Center for Information and Documentation of Standardization i PUSIDO) in the Badan Standarisasi Negara (BSN). The implementation process in accordance to ISO 9001:2008 clauses. This study aims to provide an overview of the implementation process performed by the staff of library service. Qualitative approach using data collection techniques such as observation and interviews. The results showed that the process of implementation ISO 9001:2008 in Library of the Center for Information and Documentation of Standardization (PUSIDO) in the Badan Standarisasi Negara (BSN) is in line with the clauses in ISO 9001: 2008. Thus the process of work of the staff in library service really concern with implementation of the Quality Management System which link to international standards - in order all of their work will be accountable and well recorded.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Descilia Pranata Amin
Abstrak :
Indonesia menghadapi permasalahan serius dalam pelaksanaan proyek preservasi jembatan, khususnya akibat manajemen mutu yang kurang baik. Hal tersebut terjadi dikarenakan sistem manajemen mutu (SMM) preservasi jembatan masih sangat terbatas pengembangannya. Dalam ISO 9001:2015 ditekankan bahwa sebuah organisasi harus memperbaiki dan meningkatkan sistemnya dengan menanggapi risiko, sedangkan SMM di Direktorat Jembatan baru dibuat berdasarkan proses. Maka, penelitian ini bertujuan mengembangkan SMM tersebut berbasis risiko untuk menjamin kinerja mutu dan kepuasan customer. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari arsip dan kuesioner dan diolah dengan gap analysis dan qualitative risk analysis untuk mengetahui SMM yang ada dan mengembangkannya berbasis risiko dengan pendekatan proses. Hasil penelitian ini berupa risiko dominan pada preservasi jembatan beserta mitigasinya dan SMM Preservasi Jembatan yang sudah berbasis risiko. ......Indonesia faces serious problems in the implementation of the bridge preservation project, especially due to poor quality management. This happens because of the quality management system (QMS) preservation bridges are still very limited development. In ISO 9001: 2015 emphasized that an organization must improve and enhance the system to respond to the risks, while at the Bridge Directorate, QMS only made based process. Thus, this study aims to develop the risk-based QMS to ensure quality performance and customer satisfaction. This study uses primary and secondary data from the archive and questionnaires and processed with a gap analysis and qualitative risk analysis to determine the existing QMS and develop a risk-based approach to the process. The results of this study are the dominant risk to bridge preservation along with the mitigation and risk-based bridge preservation QMS.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Tri Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Proyek konstruksi merupakan kegiatan industri yang dilakukan di industri perbankan. Sistem manajemen mutu pekerjaan perencanaan gedung di Bank X belum disusun berbasis risiko, padahal erat kaitannya antara risiko dengan keberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek, termasuk di dalamnya sasaran mutu. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari arsip dan kuesioner yang dianalisa menggunakan gap analysis serta qualitative risk analysis untuk mendapatkan level risiko dari faktor risiko yang berasal dari setiap kegiatan dalam perencanaan gedung Bank X. Dari hasil analisa risiko diperoleh 7 tujuh peristiwa risiko dominan yang memiliki level risiko moderate pada pekerjaan perencanaan gedung standar baru yang terbagi dalam dua kategori risiko dan berdasarkan hasil pemetaan risiko pada masing-masing kategori risiko diketahui akar permasalahan, dampak, serta tindakan yang tepat untuk mengatasi risiko-risiko dominan tersebut. Akan tetapi, terdapat beberapa tindakan preventif maupun korektif yang belum diterapkan atau diimplementasikan ke dalam sistem manajemen mutu perencanaan gedung yang ada.
ABSTRACT
The construction project is an indutrial activities which is hel by the banking industry. The quality management system of the building planning work in a risk based Bank X has not yet been prepared, but closely related to the risk to the success in achieving the objectives of the project, including quality objectives. This study uses primary and secondary data from the archives and the questionnaires were analyzed using gap analysis and qualitative risk analysis to get the risk level of the risk factors derived from any activity in the planning of buildings Bank X. From the result of risk analysis, there are 7 seven dominant risk events that have moderate risk level in new standard building planning work divided into two risk categories and based on risk mapping result in each risk category known root of problem, impact, and appropriate action to overcome such dominant risks. However, there are some preventive and corrective actions that have not been implemented or implemented into existing building planning quality management systems.
2018
T50499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendro Mayangkoro
Abstrak :
Menjelang era globalisasi saat ini, perkembangan tuntutan akan mute yang tinggi telah melanda berbagai bidang. Konsultan Perencana sebagai bagian dari industri konstruksi bangunan dituntut agar dapat melaksanakan kegiatan perencanaan dengan baik sehingga kualitas dari bangunan yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan bagi berbagai pihak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Konsultan Perencana adalah dengan menerapkan prosedur Quality Assurance (Pemastian Mutu) sebagai bagian dari sistem manajemen mutu perusahaan tersebut_ Namun demikian diperlukan persiapan yang matang dari seluruh pegawai perusahaan tersebut, diantaranya dengan meningkatkan kemampuan serta mentalitas kerja yang memadai agar program Quality Assurance dapat berjalan dengan baik. Dari studi kasus PT. Encona Engineering dan Divisi Realti & Properti PT. Wijaya Karya dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prosedur Quality Assurance melalui perencanaan program Quality Assurance yang baik, penggunaan standar sistem mutu, dan pembentukan organisasi Quality Assurance tersendiri dapat memberikan hasil yang optimal dengan memberikan pengaruh terhadap proses perencanaan dan mute produk yang dihasilkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Vito Kurniawan
Abstrak :
Salah satu penyebab kegagalan proyek disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam perencanaan, perencanaan yang kurang baik, dan manajemen yang tidak efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip perencanaan dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tujuh variabel ISO 9001:2015 yang belum terdapat di Permen PU No.04/PRT/M/2009, empat diantaranya mengenai klausul perencanaan dalam tindakan pada peluang dan risiko, serta tiga mengenai klausul perencanaan dalam merencanakan perubahan. Dalam penerapannya dua variabel dalam penerapannya berpengaruh terhadap proyek di kementerian PUPR mengenai merencanakan perubahan untuk meningkatkan SMM, serta satu variabel dalam penerapannya berpengaruh yang tidak dominan mengenai manual mutu. ......One of the causes of project failure is due to differences in planning, poor planning, and inefficient management. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principles of planning in the Minister of Public Work Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found that there are seven variables of ISO 9001 2015 that have not been included in Regulation of Minister of Public Works No.04 PRT M 2009, four of which are about planning clauses in action on opportunity and risk, and three regarding planning clause in planning change. In its application two variables in its application affect the project in the PUPR ministry on planning changes to improve the QMS, as well as one variable in its application has an effect that is not dominant about the quality manual.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
Abstrak :
Persaingan yang semakin tinggi di dunia usaha menuntut perusahaan harus selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Apabila dulu konsumen hanya mempertimbangkan mutu dari produk saja, kini faktor lingkungan pun ikut menjadi tuntutan konsumen. Sertifikasi ISO merupakan sistem manajemen fonnal yang telah dialrui oleh dunia internasional ISO 9000 merupakan sistem manajemen mutu, sedangkan ISO 14000 merupakan sistem manajemen lingkungan. Dalam rangka meningkatkan daya saing banyak perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 sekaligus, untuk itu jumlah prustriur dan dokumen yang dibuatkan jumlahnya sangat banyak kondisi ini membuat diperiukan adanya suatu proses pembuatan dokumen ISO yang terintegrasi. Penelitian ini bertnjuan untuk membuat suatu proses pembuatan dokumen ISO yang terintegrasi dengan cam melakukan reengineering terhadap proses pembuatan dokumen yang lama. Metodologi reengineering yang digunakan dalam laporan ini adalah metodologi reerzgineering dari Lon Roberts, dengan menggunakan bantuan analisa SW + IH dan matriks korelasi Analisa 5W + IH dilakukan pada elemHigh competition in the business world force company to always give the best to the consumer. If in the past, the consumer only consider the quality product, now they also consider the environmental factor. ISO certification is a management system that has acquired by the world. ISO 9000 is Quality Management System and ISO 14000 is Environmental Management System. Many company want to achieve both ISO 9000 and 14000, which is required many documents/procedures. The goal of this research is to make a proposed of ISO document development, by reengineer the old process. This report use Lon Roberts's reengineering methodology with 5W+1H analysis, then show the result in the correlation matrix. The proposed of ISO document development grouping all the ISO element into seven group: Management Policy, Planning, Implementation and Operation, Monitoring and Corrective, Data and Record Control, Training, and Audit. We can integrate the document development of Management Policy, Implementation and Operation, Data and Record Control, Training, and Audit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi SNI ISO 9001 :2008 dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan perpustakaan pada perpustakaan UPT Balai Informasi Teknologi LIPI, Bandung dan untuk mengetahui hambatan serta cara menyelesaikan hambatan yang ditemui dalam mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kasus (case study). Peneliti melakukan serangkaian kegiatan di lapangan, yaitu mulai dari penjajakan ke lokasi penelitian, studi orientasi dan dilanjutkan dengan studi secara terfokus. Dalam penelitian ini data dijaring dengan pendekatan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian diketahui bahwa sampai dengan bulan Agustus 2014 ada beberapa tahapan sasaran mutu belum dapat dicapai, begitu pula ada beberapa PRMP yang belum dibuat secara berkala, hal demikian akan menyebabkan tidak tercapainya sasaran mutu. Penelitian ini merupakan penelitian awal, mengingat sasaran mutu direncanakan akan dicapai dalam satu tahun yaitu mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada ahir masa sasaran mutu.
020 JUPITER 13:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Jurianto
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 adalah standar internasional sstem mutu yang bertujuan untuk memberikan jaminan mutu melalui pemenuhan persyaratan pelanggan (customer requirement), guna tercapainya kepuasan pelanggan. Sejak disepakati menjadi standar internasional pada tahun 1987, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 telah mengalami berbagai revisi. Final Draft International Standard ISO 9001 versi tahun 2000 sebagai upaya untuk menyempurnakan ISO 9000 versi tahun 1994 (yang berlaku hingga kini) telah dipublikasikan, dan direncanakan akan diberlakukan mulai Januari 2001.

Kapasitas terpasang pabrik semen nasional ssat ini mencapai 47,5 juts metrik ton, sedangkan permintsan dalam negeri pada tahun 1999 hanya sebesar 18,8 juta metrik ton. Kondisi ini mengharuskan produsen semen domestik untuk meningkatkan ekspor guna mengoptimalkan kapasitas terpasang yang ada. Hal ini mengindikasikan bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 harus diterapkan untuk memenuhi persyaratan perdagangan internasional dan sekaligus sebagai strategi bersaing perusahaan.

Kajian penelitian ini adalah meneliti jaminan mutu yang diberikan oleh PT. Semen Tonasa kepada pelanggan melalui peragaan standar ISO 9002, dengan menggunakan metoda evaluasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui konsistensi peragaan standar ISO 9002 melalui evaluasi terhadap dokumen-dokumen; laporan hasil audit sistem mutu. hasil penilaian lembaga sertitikasi dan hasil uji laboratoium. Selanjutnya diteliti korelasi antara jaminan mutu dengan kepuasan pelanggan berdasarkan penilaian dan persepsi pelanggan dengan menggunakan metode eksplenati.

Teknik sampling yang digunakan adalah acak sederhana dan populasi terpilih adalah pelanggan industri domestik. Untuk mendukung penelitian digunakan berbagai teori, terutama teori mengenai manajemen strategik, pemasaran, dan sistem manajemen mutu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Semen Tonasa konsisten memperagakan standar ISO 9002, yang berarti bahwa terdapat jaminan mutu dalam sistem manajemen mutunya. Pada tingkat ketelitian ac = 0,01, besar hubungan antara variabel kepuasan pelanggan dengan variabel jaminan mutu adalah 0,722. ini berarti bahwa terdapat hubungan langsung yang erat dan positif antara jaminan mutu dengan kepuasan pelanggan.

Hasil penelitian tersebut tidak dapat digeneralisir karena memiliki berbagai keterbatasan, seperti : lingkup kajian, populasi dan sampel. serta bersifat studi kasus pada satu perusahaan. Untuk itu diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif, mencakup pengaruh standar ISO 9000 terhadap daya saing perusahaan, dan hasil penelitiannya dapat digunakan untuk kepentingan dan manfaat yang lebih.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rina
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan Laporan Tahunan 2001-2004 d an Laporan Tahunan 2005 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan yang disebabkan oleh pangan jasa boga sebesar 31%. Dari kasus-kasus keracunan tersebut, terbukti masalah mutu dan keamanan pangan pada perusahaan jasa boga menjadi semakin penting dan perlu mendapat perhatian khusus dalam pengawasan dan pengendaliannya. Apalagi akhir-akhir ini tuntutan akan jaminan terhadap mutu dan keamanan pangan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mutu dan keamanan pangan yang di konsumsinya. Pengawasan dan pengendalian mutu pangan yang mengandalkan pada uji produk akhir tidak dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan dan tidak dapat menjamin keamanan makanan yang beredar di pasaran dan yang dikonsumsi oleh para pengguna jasa boga. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu sistim jaminan keamanan pangan yang Iebih menitfk beratkan pada tindakan pencegahan efektif untuk menjamin keamanan pangan . Dari pemikiran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam industri pangan selain menghasilkan produk pangan yang aman dikonsumsi sangat diperlukan juga produk yang bermutu dan mempunyai nilai jual yang dapat memenuhi keinginan konsumen dengan tujuan mencapai kepuasan konsumenlpelanggan tsb. Untuk mencapai 2 aspek tersebut, diperlukan suatu sistem yang terintegrasi atau terpadu yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan jasa boga berdasarkan standar lnternasional yaitu Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Keamanan Pangan _ Dengan mengacu pada metodologi yang dikenal dalam sistem manajemen yaitu P DCA ( Plan- Do- Check- Action), penerapan Sistem Manajemen Mutu ( ISO 9001) dan Sistem Keamanan Pangan ( HACCP dan ISO 22000) secara teoritis dapat dilaksanakan secara terpadu dalam suatu sistem manajemen yang terpadu, dimana unsur-unsur aspek pengendalian bahaya potensial dan parameter kritis dari aktifitas penyediaan rantai makanan ( food chain ), kesesuaian produk dan jasa dapat terintegrasi kedalam kegiatan operasional suatu perusahan jasa boga. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut dapat disusun suatu model Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan terpadu ( terintegrasi ) pada kegiatan penyediaan makanan di suatu perusahaan Jas Boga ( Catering ). Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis Iakukan di perusahaan Jasa Boga PT. XYZ dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Manajemen Mutu pada perusahaan jasa boga PT. XYZ telah diterapkan dalam proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan.. Sistem Manajemen Keamanan Pangan terutama penetapan dan pelaksanaan Hazard Analysis Critical Control Point pada proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan belum sepenuhnya diterapkan sesuai dengan standar HACCP dan ISO 22000. Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ( SMZKP) dapat diterapkan dengan efektif dan terpadu karena proses pengendalian yang dilakukan dapat sejalan melalui standar yang dapat diterima (acceptable) , dapat diterapkan (applicable) dan disesuaikan pada kondisi, kebutuhan dan bisnis proses PT. XYZ ( tailor made), pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mengacu kepada model SMZKP yang telah dijelaskan pada bagian hasil penulisan tesis ini.
ABSTRACT
According to Food and Drugs Control Agency Republic of indonesia (BPOM) yearly report in 2001 - 2004 and 2005, food poisoning cases which are caused by catering services company is 31%. From these cases , it?s proof that the quality and food safety problems in catering company became more important and need more special attention in its controlling and monitoring. Nowadays, demanding of quality and food safety assurance more increase along with improvement of people awareness about quality and safety of food that they consumed. Monitoring and Controlling of food quality which rely on the end product testing, could not be balanced out of p rogress in food industry and could not guarantee safety of food which has been circulated in market and has been consumed by people. For that purpose, need to be developed a system for food safety assurance which is focused on effective preventive action to assure the safety of food. In food industry, the most important things is how to produce food which is safe to eat and have a good quality to fultill the customer needs and customer satisfactions. To comply these 2 aspect, we need an integrated system which is acceptable and applicable in catering company based on international Standard , Quality Management System ISO 90001:2000 and Food Safety Management System ISO 22000:2005 and HACCP. In line with methodology of management system PDCA ( Plan -Do - Check - Action ), implementation of Quality Management System ISO 9001 :2000 and Food Safety Management System ISO 22000:2005 and HACCP theoretically can implement integrated in a management system, where all aspect to control the potential hazard and critical parameter from all activities in food chain , conformity product and sen/ice may integrate in business process of catering company. Based on these principles, we can compile a model of Integrated Quality Management System and Food Safety System for food chain activities in catering company. Result of this research in catering company PT. XYZ, the Quality and Food Safety Management System has been implemented but not integrated as good as integrated Quality and Food Safety Management System in receiving , storing, production and serving activities. Food Safety Management System implementation in PT. XYZ , especially Hazard Analysis Critical Control Point in receiving, storing, production and serving process is not full compliance to HACCP and ISO 22000 standard. Quality and food safety management system can implemented effectively and integrated because the process control in line with standards which are acceptable and applicable to condition and needs of PT. XYZ business process ( tailor made), refer to this Integrated Quality and Food Safety Management System Model.
2007
T34545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>