Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Nur Ars
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
959.83 MOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisatun Khasanah
Abstrak :
merupakan rukun Islam yang kelima, dan merupakan salah satu ibadah yang memiliki nilai khusus bagi umat muslim Indonesia, terutama umat muslim di Samarinda. Pengaruh sosial budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat Samarinda diyakini memiliki andil besar terhadap jumlah pendaftar jamaah haji di kota tersebut. Budaya tersebut telah menjadi salah satu penyebab tingginya angka daftar tunggu jamaah haji di Samarinda. Ibadah haji telah mengalami fluiditas cenderung mistis, dan kontemplatif. Fenomena ini dapat diteliti melalui kajian budaya semiotika. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap makna-makna tersembunyi di balik simbol-simbol semiotik berhaji yang terjadi pada masyarakat Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam kepada 12 narasumber yang sudah pernah berhaji di wilayah Samarinda Seberang, Sungai Pinang dan Samarinda kota. Hasil yang ditemukan yaitu adanya 5 budaya yang melatarbelakangi masyarakat Samarinda berlomba-lomba naik haji dan 5 hubungan status haji dalam status sosial di masyarakat Samarinda.
Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman, 2017
400 CLLS 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Kusno
Abstrak :
ABSTRAK
Tes kemahiran berbahasa Indonesia dirancang sedemikian rupa, tanpa mengenal jenis pekerjaan atau jabatan seseorang, sebagai alat uji yang sangat ideal, baik bagi penjaringan pekerja atau pegawai teladan, siswa/mahasiswa, guru maupun calon pegawai negeri sipil. Tes kemahiran berbahasa Indonesia bagi guru bidang studi bahasa Indonesia tingkat SLTA sangat diperlukan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan bahasa Indonesia para guru bidang studi bahasa Indonesia tingkat SLTA di Kabupaten Pringsewu. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memperoleh nilai antara 500--600 yang berarti baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa UKBI merupakan alat uji yang dapat digunakan untuk mengukur penguasaan bahasa Indonesia seorang guru serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suria Darma
Abstrak :
Lahan pertanian perlu memperoleh penggantian dan penambahan unsur hara untuk mengganti yang telah terserap dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama dengan unsur hara yang berasal dari pupuk buatan. Demikian pula diperlukan penambahan bahan-bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah dan tersedianya unsur hara mikro. Penambahan bahan-bahan organik ini dapat berupa pemupukan dengan pupuk kandang, pupuk hijau atau sisa-sisa tanaman lainnya. Kebutuhan akan bahan organik dalam tanah, seyogyanya terus ditingkatkan sejalan dengan makin menurunnya kesuburan tanah, rusaknya sifat-sifat fisik tanah, rendahnya daya ikat terhadap air hujan dan menurunnya persediaan bahan organik dalam tanah. Mengingat kondisi yang demikian maka kompos sebagai salah satu pupuk alam (organik) akan merupakan bahan substitusi yang penting terhadap pupuk kandang dan pupuk hijau. Limbah pasar merupakan salah satu waste dari proses pemenuhan kebutuhan masyarakat akan hidupnya. Limbah pasar umumnya mempunyai kandungan bahan organik yang relafif tinggi dan dapat bersifat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Potensi ini perlu dimantaatkan menjadi sumberdaya yang berguna, misalnya untuk meningkatkan produktivitas lahan. Penelitian pemanfaatan kompos limbah pasar dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan lahan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RCBD: Randomized Completed Block Design) dengan 6 taraf perlakuan pemberian kompos limbah pasar (K4) ton/ha, K1=10 ton/ha, K2=20 ton/ha, K3=30'ton/ha, K4=40 ton/ha dan K5=50 ton/ha) yang diulang sebanyak 5 kali. Penelitian telah dilaksanakan mulai dan persiapan pada bulan November 1994 sampai selesai, pada bulan Mei 1995 di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Ilir Kotamadya Dati II Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui apakah limbah pasar dapat dimanfaatkan, sebagai sumber bahan organik untuk meningkatkan pemanfaatan lahan 2. Mengetahui berapa banyak bahan organik limbah pasar yang diperlukan untuk mencapai produksi tanaman uji optimum/ha lahan 3. Memberikan gambaran sebagai suatu alternatif pilihan untuk pengelolaan limbah perkotaan (khususnya limbah pasar) sebagai sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian kompos limbah pasar adalah sebagai berikut : 1. Hasil analisis pengomposan limbah pasar menunjukkan bahwa jumlah kandungan hara Nitrogen tersedia adalah 1.21% (terdapat 1.21 g Nitrogen dalam 100 g kompos), Fosfat tersedia adalah 763.98 ppm (terdapat 0.076 g Fosfat tersedia dalam 100 g kompos) dan Kalium tersedia adalah 178.88 ppm (terdapat 0.017 g Kalium tersedia dalam 100 g kompos), serta bahan organic adalah 29.13% (terdapat 29.13 g bahan organik dalam 100 g kompos); lebih baik (banyak) dari jumlah kandungan hara sejenis yang terdapat di dalam tanah tempat penelitian dilaksanakan, yakni kandungan hara Nitrogen tersedia 0.07-0.08% (terdapat 0.07 g - 0.08 g Nitrogen dalam 100 g tanah), Fosfat tersedia 11.70 - 26.10 ppm (terdapat 0.0011 g - 0.0026 g Fosfat tersedia dalam 100 g tanah}, dan Kalium tersedia 101.29-158.40 ppm (terdapat 0.010 g - 0.015 g Kalium tersedia dalam 100 g tanah, serta bahan organik 0.9-1.56% (terdapat 0.9 g - 1.56 g bahan organik dalam 100 g tanah). 2. Perlakuan pemberian kompos limbah pasar menunjukkan beda sangat nyata pada rata-rata tinggi tanaman umur 1, 2 dan 3 bulan; lebar daun umur 1 bulan; panjang tongkol; diameter tongkol; berat biji perpetak, berat biji konversi ton/ha, berat 1 000 biji dan berat biomassa. Menunjukkan beda nyata pada rata-rata umur keluar bunga jantan; umur keluar bunga betina, umur panen, jumlah biji perbaris tetapi tidak untuk pada rata-rata lebar daun umur 2 dan 3 bulan; jumlah baris biji pertongkol tanaman jagung Hibrida CP-2. 3. Setelah perlakuan pemberian kompos limbah pasar meningkatkan produksi biji kering tanaman jagung Hibrida CP-2 pada lokasi Kotamadya Dati II Samarinda bila dibandingkan terhadap kontrol (tidak diberi kompos) yakni sebagai berikut: K1=5.56% (3.23 ton/ha), K2 = 26.14% (3.86 ton/ha), K3 = 51.63% (4.64 ton/ha), K4 = 43.14% (4.38 ton/ha), Ks = 38.56% (4.24 ton/ha)_ Ada kecenderungan bahwa produksi biji kering tertinggi diperoleh pada perlakuan K3 (30 ton kompos limbah pasar/ha). 4. Dan data produksi biji kering ton/ha, kompos limbah pasar, berpotensi dapat dimanfaatkan untuk keperluan meningkatkan pemanfaatan lahan di daerah Kotamadya Dati II Samarinda terutama untuk produksi tanaman jagung Hibrida CP-2. 5. Banyaknya kompos limbah pasar yang ditebarkan berpengaruh terhadap banyaknya produksi biji kering (economical yield) dan biomassa (biological ,yield). 6. Pemberian kompos limbah pasar berpengaruh positif terhadap produksi tanaman jagung Hibrida CP-2 pada lokasi Kotamadya Dati II Samarinda. 7. Kompos limbah pasar yang dibuat menghasilkan 29.43% bahan organik (29,43 gr bahan organik dalam 100 g kompos) dan bahan anorganik, dari segi lingkungan akan memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya meningkatkan kemampuan lahan khususnya tanah podzolik merah kuning. Daftar Kepustakaan : 33 Buku, 24 Artikel (karya ilmiah, jurnal) (1973 - 1995)
The Use of Market Waste Compost to Optimize the Land Utilities (A Case Study at Samarinda District)Land needs nutrients changes and additional nutrients to replace the lost nutrients used in growth and development of plant, mainly by the using of artificial fertilizing_ It also needs additional organic matters to improve the physical, chemical and land biological characteristic of the soil and to make the micro nutrients available. Additional of those organic matters may be in the form of manures, green manure, and other rotten plants. The needs of organic matters in the soil continues to increase in accordance with land fertility decreasing, the damage of physical characteristic of the soil, low water adsorb capability and the decreased of the availability of organic matters in the soil. Considering those conditions, compost is as considered an important alternative substitute to manure and green manure. Garbage (market wastes) is one of the waste of people's fulfillment needs process impact. It usually has relatively high organic matters contain and may pollute the environment if it is not wisely managed. So this potential should be used as beneficial resources, to example to increase land productivity. The research on the garbage compost use to optimize utility was according to RCBD (Randomized Complete Block Design) with 6 dosages level of compost, consisting of (Koh tonnage/ha, K1=10 tonnage/ha, K2=20 tonnage/ha, K3=30 tonnage/ha, K4=40 tonnage/ha and K5=50 tonnage/ha) replicated in 5 replication. This research was carried out from November 1994 till May 1995 at Pampang Village, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Ilir, Kotamadya Dati II Samarinda. The purpose of this research: 1. 'lb know whether the market sewage can be used as an organic matter source to optimize the land utility. 2. To know how much compost needed to reach optimum of plant production of the test plants/ha of land. 3. To describe one alternative of the market sewage management in the use of available resources to increase land productivity. The results of this research are : 1. The analysis of the market sewage compost that the total Nitrogen nutrient content is 1.21 % (1,21 Nitrogen in 100 g of compost), available Phosphate is 763.98 ppm (0.076 g the available Phosphate in 100 g of compost) and available of Potassium is 178.88 ppm (0.017 g the available Potassium in 100 g of compost), and 29.13 % of organic matter (29.13 g organic matter in 100 g of compost), which is higher than similar nutrient content found in the soil of the test plot, where the nutrient content of total Nitrogen is 0.07-0.08% (0.07-0.08 g of total Nitrogen in 100 g of soil), available Phosphate is 11.70-26.10 ppm (.0011-0.0026 g the available Phosphate 100 g of soil), available Potassium is 101.29﷓158.40 ppm (0.010-0.015 g the available Potassium in 100 g of soil), and organic matter is 0.9-1.56% (0.9-1.56 g organic matter in 100 g of soil). 2. The market sewage compost treatment show very significant differences at the plant height average at the age of 1, 2 and 3 months; average leaves width at the age of 1 month plant age; average cob length, average cob diameter, grain weight per-plot, grain weight in tonnage convection tonnage/ha, 1 000 grain weight and Biomass weight. Showing significant difference at the average of tasseling, the average of earring, the average of harvest, the average of grain number of row and the average of biomass weight; but not significant for leave width of the age 2 and 3 months, the average number of grain row per-cob Hybrid corn CP-2. 3. All the market sewage compost treatment increase the dry grain production of the hybrid corn CP-2 (at test plot in the district of Samarinda compare to the controlled plot (no compost treatments) with K1= 5.56 % (3.23 tonnage/ha), 1(2= 26.14 % (3.86 tonnage/ha), K3 = 51.63 % (4.64 tonnage/ha), K4 = 43.14 % (4.38 tonnage/ha), K5 = 38.56 % (4.24 tonnage/ha). There is a tendency of heighest seeds production at K3 treatment (30 ton of market sewage compost/ha). 4. Seen from the dry seeds production data of to/ha, it can be concluded that market sewage compost is potential enough to be used for increasing the land utility as it has been prove in the District of Samarinda particularly for Hybrid Corn CP-2 production. 5, The number of market sewage compost used influences the number of dry seeds production (economical yield) and the biomass weight (biological yield). 6. The use of market sewage compost has positive impact on the production of Hybrid Corn CP-2 as seen in the District of Samarinda. 7. The market waste compost that produced 29.43 % organic matters (29.43 g organic matters in 100 g compost) and anorganic matters, from the environment side, gives significant contribution to optimize the land utilities particularly for the red yellow podsolic. Total of References : 33 books, 24 articles (Paper, Journal). (1973-1995)
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T1508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda
Abstrak :
Latar belakang: Bekerja saat dalam kondisi sakit atau yang disebut juga dengan presenteeism merupakan faktor risiko yang dapat bedampak negatif pada kesehatan pekerja dan produktivitas kerja. Presenteeism pada tenaga kesehatan juga akan meningkatkan risiko keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi presenteeism dan faktor-faktor yang berhubungan dengan presenteeism pada tenaga kesehatan di Samarinda. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Data primer yang digunakan dikumpulkan secara daring selama periode Oktober-November 2022. Sampel yang digunakan adalah convenience sampling dengan minimal 130 sampel. Analisis bivariat menggunakan uji perbandingan proporsi dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik biner. Hasil: Diperoleh total 136 responden, dengan proporsi presenteeism 31,6%. Faktor yang dominan berhubungan dengan presenteeism pada tenaga kesehatan di Samarinda adalah faktor stres (p=0,001; aOR=17,998; CI 95%=3,247-99,762) dan kelompok masa kerja < 2 tahun (p=0,048; aOR= 2,760; CI 95%=1,011-7,534). Nilai pseudo-R square yang diperoleh adalah 33,2%. Kesimpulan: Proporsi presenteeism pada penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi presenteeism pada penelitian lain. Fakor yang dominan berhubungan dengan presenteeism pada tenaga kesehatan adalah faktor stres dan masa kerja < 2 tahun. Disarankan bagi manajemen fasilitas kesehatan agar mengimplementasikan upaya untuk mengurangi stresor di tempat kerja, screening rutin untuk mendeteksi stres, dan meningkatkan sumber daya kerja. Demikian pula bagi tenaga kesehatan, disarankan untuk dapat meningkatkan kapasitas diri, memelihara hubungan baik dengan rekan kerja dan bersikap positif, serta melakukan upaya manajemen stres. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan presenteeism. ......Background: Working while sick or also known as presenteeism is a risk factor than can have negative impact on workers health and productivity. Presenteeism among healthcare workers will also increase the risk of patient safety. This study aims to determine the proportion of presenteeism, and factors related to presenteeism among healthcare workers in Samarinda. Methods: This study used a cross-sectional study design, using primary data collected online during period October-November 2022. The sample used was convenience sampling with minimum of 130 samples. Bivariate analysis used the proportion comparison test and multivariate analysis used binary logistic regression. Result: A total of 136 respondents were obtained, with prevalence of presenteeism 31.6%. The dominant factor related to presenteeism among healthcare workers in Samarindawere stress factor (p=0.001; aOR=17.998; CI 95%=3.247-99.762) and work experience < 2 years (p=0.048; aOR= 2.760; CI 95%=1.011-7.534).Pseudo-R square value was 0.332. Conclusion: The proportion of presenteeism obtained in this study was lower compared to other studies. The dominant factor related to presenteeism among healthcare workers is stress factor and work experience < 2 years. It is advisable for healthcare managers to implement strategies to reduces stressors at workplace, routine screening to detect stress and increasing job resources. For healthcare workers, it is advisable to increasing self resources, nurture relations with co-workers and positive attitude, and manage stress. Further study needed to explore other factors related to presenteeism.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Arifianto
Abstrak :

Keberadaan aktivitas penambangan batubara secara terbuka menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar. Salah satu kerusakan tersebut yaitu terbentuknya lubang bekas tambang (void). Void tersebut dapat dideteksi dengan citra satelit. Kota Samarinda memiliki ratusan lubang void dan berpotensi untuk bertambah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran void dan menganalisis void tersebut dengan analisis kesesuaian wilayah untuk area pengembangan panel surya terapung dan bendungan. Penelitian ini menggunakan metode dijitasi pada citra resolusi tinggi dan metode Fuzzy Logic. Tahapan pertama yaitu mengidentifikasi sebaran void menggunakan dijitasi citra satelit pada wilayah izin usaha pertambangan di Kota Samarinda. Setelah itu melakukan identifikasi kesesuaian wilayah panel surya dan bendungan. Kriteria kesesuaian wilayah diklasifikasikan menggunakan metode Fuzzy Membership dan metode Fuzzy Overlay. Selanjutnya, peta kesesuaian wilayah tersebut di overlay dengan peta sebaran void untuk mendapatkan wilayah kesesuaian panel surya terapung dan bendungan pada void di Kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 442 void dengan luas total 7,901 km2. Tingkat kesesuaian wilayah panel surya terapung dan bendungan dibagi menjadi 4 kelas, yaitu S1, S2, S3, dan S4/N. Jumlah void pada kelas kesesuaian panel surya terapung berturut-turut 17, 26, 40, dan 359. Adapun jumlah void pada kesesuaian bendungan berturut-turut 45, 133, 210, dan 54. Mayoritas void tersebar pada wilayah yang memiliki aksesibilitas rendah dengan jarak lebih dari 1 km, berada pada wilayah dengan penyinaran matahari yang cukup tinggi dengan 1800-1900 kWh/m2/tahun, dan berada pada wilayah dengan kemiringan lereng yang lebih dari 10 %.


The existence of open coal mining activities causes damage to the surrounding environment. One such damage is the formation of a former mine pit (voids). These voids can be detected with satellite imagery. Samarinda City has hundreds of void holes and has the potential to increase. Therefore, this study aims to map the distribution of voids and analyze these voids by analyzing the suitability of the area for the development area of floating solar panels and dams. This research uses digitizing methods in high-resolution images and Fuzzy Logic methods. The first stage is identifying void distribution using digitalized satellite imagery in the mining business permit area in Samarinda City. After that, determine the suitability of the solar panel area and the dam. Region suitability criteria are classified using the Fuzzy Membership method and then overlaid using the Fuzzy Overlay method. Furthermore, the suitability map of the area is overlaid using the intersect with the void distribution map to get the suitability of the floating solar panels and the dams on the voids in Samarinda City. The results showed that there were 442 voids with a total area of 7,901 km2. The suitability level of the floating solar panel and dam is divided into four classes, namely S1, S2, S3, and S4/N. The number of voids in the suitability class of floating solar panels are 17, 26, 40, and 359. The number of voids in the suitability of the dam is 45, 133, 210, and 54. The majority of voids are scattered in areas that have low accessibility with a distance of more than 1 km, are in areas with high solar radiation with 1800-1900 kWh/m2/year, and are in areas with slopes of more than 10 %.

 

 

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Putri Amalia
Abstrak :
Kegiatan tambang berskala besar menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan lingkungan, diantaranya adalah pencemaran Air Asam Tambang (AAT). Kota Samarinda yang sebagian besar luas wilayahnya telah beralih fungsi menjadi wilayah kerja pertambangan batubara memiliki lubang bekas galian tambang (void) dan lahan penyumbang asam yang berpotensi menjadi sumber pencemar AAT. Potensi pencemaran AAT di suatu wilayah dapat dikaji dengan memanfaatkan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh yang dinilai andal untuk melakukan pengukuran, pemetaan, pemantauan, serta pembuatan model pengelolaan suatu wilayah secara cepat, akurat, dan efektif. Variabel yang digunakan adalah sebaran void, tutupan lahan, jenis tanah, curah hujan, topografi, badan air, dan air tanah. Sebaran void, tutupan lahan, dan badan air didapatkan dari digitasi Google Earth, Jenis tanah didapatkan dari kementerian pertanian, curah hujan didapatkan dari LAPAN, topografi didapatkan dari olahan data ASTER GDEM, serta air tanah didapatkan dari Kementerian ESDM. Integrasi data tutupan lahan, jenis tanah, badan air, curah hujan, dan topografi digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran AAT terhadap badan air oleh lahan penyumbang asam, sementara integrasi data sebaran void dan air tanah digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran AAT terhadap air tanah oleh void. Metode overlay digunakan untuk menganalisis pola spasial potensi pencemaran AAT di wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan potensi pencemaran AAT terhadap badan air didominasi oleh wilayah dengan potensi pencemaran yang tinggi, potensi pencemaran AAT terhadap air tanah didominasi oleh wilayah delineasi sebelah selatan yang mengalirkan AAT ke wilayah akuifer dengan kategori kedalaman rendah dan sedang, sementara pola spasial pencemaran AAT berbentuk random/acak dengan susunan geometris yang berbentuk cluster. ......Large-scale mining activities are one of the causes of the emergence of environmental problems, including the Acid Mine Drainage (AMD) Water Pollution. Samarinda City, which has a large area of converted land into a coal mining working area, has voided pits and acid-contributing fields which are potential sources of AMD pollutants. The potential AMD pollution can be assessed by utilizing a geographic information system and remote sensing that consider reliable for measuring, mapping, monitoring, and manage the model making for an area quickly, accurately, and effectively. The variables used are void distribution, land cover, soil type, rainfall, topography, body of water, and groundwater. Void distribution, land cover, and water bodies obtain from Google Earth digitization, soil types obtains from the ministry of agriculture, rainfall obtains from LAPAN, topography obtains from processed data from ASTER GDEM, and groundwater obtains from the Ministry of Energy and Mineral Resources. Integration of land cover data, soil types, water bodies, rainfall, and topography is used to analyze the potential of AMD pollution to water bodies by acid-contributing land, while the void distribution and groundwater integration data is used to analyze the potential of AMD pollution to groundwater by voids. The overlay method is used to analyze the potential spatial patterns of AMD pollution in the study area. The results showed the potential of AMD pollution to water bodies dominated by areas with high pollution potential, the potential of AMD pollution to groundwater-dominated by south delineation area that drain AMD into aquifer areas with low and moderate depth categories, while the spatial pattern of AMD pollution was random with the geometric arrangement in the form of clusters.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin H. S.
Abstrak :
Masalah kesehatan reproduksi remaja dewasa ini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh, mengingat saat ini sudah terjadi pergeseran norma dalam masyarakat khususnya remaja, dimana pergaulan menjadi lebih luas dan bebas, ditunjang dengan sarana mass media yang semakin maju sehingga para remaja lebih banyak mendapatkan pengetahuan bukan dari pihak yang seharusnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan oleh Youth Center Cipta Ceria Etam (YC CCE-PKBI Kaltim)dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa SMU Negeri di Kota Samarinda. Subjek penelitian adalah remaja/siswa pada empat SMU Negeri yang ada di Kota Samarinda dengan kriteria berusia antara 17 - 21 tahun, duduk di kelas 3 dan pernah mengikuti pelatihan dan penyuluhan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan YC CCE Samarinda serta relawan dan pengelola YC. Pengambilan sampel adalah nonprobability dengan prinsip kesesuaian dan kecukupan yang dipilih secara purpossive. pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metoda FGD (Focus Group Discution) dan Wawancara Mendalam (Indepth Interview). Hasil penelitian menggambarkan bahwa : masukan (Input)pelatihan diketahui dapat mendukung terlaksananya proses pelatihan, sedang luaran (output) pelatihan diketahui bahwa pengetahuan dari hampir semua siswa kelas 3 SMU NEgeri diKota Samarinda dapat dikatakan meningkat. Kesimpulan penelitian bahwa : hasil akhir pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Youth Center CCE Samarinda menunjukkan ada perubahan pada pengetahuan serta pemahaman siswa tentang masalah kesehatan reproduksi. Mengingat sebagian besar remaja atau siswa belum terjangkau serta belum mengenal lebih jauh tentang YC CCE, maka pihak YC perlu meng-sosialisasikan pengembangan program yang ada dengan lembaga terkait disamping perlunya mendapat dukungan dari Pemda setempat.
Training and Education Performance at Cipta Ceria Etam (CCE) Youth Center SamarindaReproductive health issue in adolescence should have special attention in this era, where norm shifting is occur and changing of life style and dissemination information from in appropriate sources. This research is qualitative research aimed to find out description of education and training performance by Cipta Ceria Etam (CCE) youth center (YC CCE-PKBI) to improve reproductive health knowledge of 3rd level, and attend the education and training of health reproductive carried out by YC CCE Samarinda and volunteers and YC management. Using nonprobability sampling with proper and adequate principle which choosen purposively. Data collection using fows group discussion (FDG) and indepth interview method. The result of this study shows that input of the training could support training process, while the output shows that knowledge almost of all students have improved. The final result of education and training shows there is an improvement of knowledge and understanding about reproductive health among students. Concerning that the big part of students or adolescence didn't know about YC CCE, so the youth center should be socialized the program and make intersectoral cooperation with another bodies and supported by local government
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji aspek hukum dari kepelabuhanan berupa Terminal Khusus Tersus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri TUKS oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia serta mengkaji permasalahan permasalahan terkait dengan perizinan Tersus dan TUKS di Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan adanya ketidaksesuain antara Undang Undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan dengan ketentuan dalam Pasal 46 dan Pasal 47 Permenhub No PM 51 Tahun 2011 tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri Selain itu terdapat perbedaan penafsiran mengenai batas batas Daerah Lingkungan Kerja DLKr dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan DLKp dari Pelabuhan Samarinda oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan KSOP Samarinda dengan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan Ditjen Hubla serta belum adanya penyesuaian terhadap DLKr dan DLKp Pelabuhan Samarinda sesuai dengan amanat ketentuan dalam Pasal 351 UU No 17 Tahun 2008 Penelitian ini dilakukan di kota Samarinda Provinsi Kalimantar Timur karena Pelabuhan Samarinda merupakan jenis pelabuhan laut yang berada di Sungai Mahakam yang memiliki peranan yang sangat penting terhadap kegiatan perekonomian.
ABSTRACT
This study examines the legal aspects of a port in the form of Special Terminal Tersus and Port for Own Interest TUKS by the Ministry of Transport of the Republic of Indonesia as well as examine issues related to licensing Tersus and TUKS in Samarinda East Kalimantan Province This study was conducted because of problem of the existence of the non conformance between Law No 17 Year 2008 Regarding on Shipping Government Regulation No 61 Year 2009 on Port with the provisions of Article 46 and Article 47 Regulation of Ministry of Transportation No PM 51 of 2011 on Special Terminal and Terminal for Own Interest In addition there are differences in interpretation of the limits of the Regional Working Environment DLKr and the Regional Environmental Interests Ports DLKp from the Port of Samarinda the harbor master 39 s Office and Port Authority KSOP Samarinda the Directorate General of Sea Transportation of Ministry of Transportation DGST and there is no adjustment to DLKr and DLKp Port Samarinda in accordance with the provisions of Article 351 of Law No 17 2008 The research was conducted in the city of Samarinda province of East Kalimantan because the Port of Samarinda is a type of sea port which is located in the Mahakam River which has a very important role on economic activity. ;This study examines the legal aspects of a port in the form of Special Terminal Tersus and Port for Own Interest TUKS by the Ministry of Transport of the Republic of Indonesia as well as examine issues related to licensing Tersus and TUKS in Samarinda East Kalimantan Province This study was conducted because of problem of the existence of the non conformance between Law No 17 Year 2008 Regarding on Shipping Government Regulation No 61 Year 2009 on Port with the provisions of Article 46 and Article 47 Regulation of Ministry of Transportation No PM 51 of 2011 on Special Terminal and Terminal for Own Interest In addition there are differences in interpretation of the limits of the Regional Working Environment DLKr and the Regional Environmental Interests Ports DLKp from the Port of Samarinda the harbor master 39 s Office and Port Authority KSOP Samarinda the Directorate General of Sea Transportation of Ministry of Transportation DGST and there is no adjustment to DLKr and DLKp Port Samarinda in accordance with the provisions of Article 351 of Law No 17 2008 The research was conducted in the city of Samarinda province of East Kalimantan because the Port of Samarinda is a type of sea port which is located in the Mahakam River which has a very important role on economic activity. ;This study examines the legal aspects of a port in the form of Special Terminal Tersus and Port for Own Interest TUKS by the Ministry of Transport of the Republic of Indonesia as well as examine issues related to licensing Tersus and TUKS in Samarinda East Kalimantan Province This study was conducted because of problem of the existence of the non conformance between Law No 17 Year 2008 Regarding on Shipping Government Regulation No 61 Year 2009 on Port with the provisions of Article 46 and Article 47 Regulation of Ministry of Transportation No PM 51 of 2011 on Special Terminal and Terminal for Own Interest In addition there are differences in interpretation of the limits of the Regional Working Environment DLKr and the Regional Environmental Interests Ports DLKp from the Port of Samarinda the harbor master 39 s Office and Port Authority KSOP Samarinda the Directorate General of Sea Transportation of Ministry of Transportation DGST and there is no adjustment to DLKr and DLKp Port Samarinda in accordance with the provisions of Article 351 of Law No 17 2008 The research was conducted in the city of Samarinda province of East Kalimantan because the Port of Samarinda is a type of sea port which is located in the Mahakam River which has a very important role on economic activity. , This study examines the legal aspects of a port in the form of Special Terminal Tersus and Port for Own Interest TUKS by the Ministry of Transport of the Republic of Indonesia as well as examine issues related to licensing Tersus and TUKS in Samarinda East Kalimantan Province This study was conducted because of problem of the existence of the non conformance between Law No 17 Year 2008 Regarding on Shipping Government Regulation No 61 Year 2009 on Port with the provisions of Article 46 and Article 47 Regulation of Ministry of Transportation No PM 51 of 2011 on Special Terminal and Terminal for Own Interest In addition there are differences in interpretation of the limits of the Regional Working Environment DLKr and the Regional Environmental Interests Ports DLKp from the Port of Samarinda the harbor master 39 s Office and Port Authority KSOP Samarinda the Directorate General of Sea Transportation of Ministry of Transportation DGST and there is no adjustment to DLKr and DLKp Port Samarinda in accordance with the provisions of Article 351 of Law No 17 2008 The research was conducted in the city of Samarinda province of East Kalimantan because the Port of Samarinda is a type of sea port which is located in the Mahakam River which has a very important role on economic activity. ]
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitranita
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27149
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>