Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
William
"Terdapat aplikasi-aplikasi yang mempunyai kesamaan dalam hal fitur-fitur namun berbeda dalam fungsi. Hal ini memotivasi penggunaan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE menentukan fitur-fitur yang umum dan bagaimana fitur-fitur tersebut menghasilkan aplikasi yang bervariasi. Aplikasi SPLE dapat digunakan sebagai layanan pembuatan web. Namun, menjalankan banyak aplikasi produk memerlukan suatu sistem monitoring untuk memantau semua aplikasi. Penelitian ini mencoba menangkal permasalahan tersebut dengan menerapkan sistem monitoring yang terpusat. Sistem monitoring ini diterapkan untuk memonitor dan mendeteksi masalah dalam menjalankan aplikasi produk. Problem tersebut dapat berupa masalah performa dan error dari aplikasi, aplikasi tidak berjalan, atau kekurangan kapasitas CPU, memori, dan disk. Aplikasi produk dimonitor dengan mendapatkan metrik yang menggambarkan performa aplikasi. Log dari aplikasi produk juga didapatkan untuk membantu debugging suatu problem yang timbul. Pada sistem ini, terdapat Prometheus, Promtail, dan Loki yang berperan dalam mengumpulkan metrik dan log. Data yang sudah dikumpulkan ini diakses oleh Grafana untuk visualisasi data dan mendeteksi problem yang terjadi. Untuk memverifikasi kinerja sistem sebagai jawaban dari masalah utama penelitian ini, sistem ini diujikan dalam beberapa skenario. Terdapat 3 jenis skenario yang diujikan, skenario matinya aplikasi produk atau aplikasi monitoring, skenario penggunaan CPU, memori, dan disk yang tinggi, serta skenario terjadinya error dalam aplikasi produk. Penelitian juga menganalisis Beban sistem monitoring dan kemungkinan penerapan monitoring sebagai variabilitas dalam SPLE. Dengan penerapan ini, diharapkan sistem monitoring dapat mendeteksi problem dan membantu developer dalam menyelesaikan problem. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa monitoring dapat diterapkan ada SPLE.

There are applications that are similar in terms of features but different in functionality. This motivates the use of Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE defines common features and how they result in varied applications. SPLE applications could be used as web development services. However, running many product applications requires a monitoring system to monitor all applications. This research tries to counteract the problem by implementing a centralized monitoring system. This monitoring system is implemented to monitor and detect problems in running applications. These problems can be in the form of performance issues and errors from the application, the application not running, or lack of CPU, memory, and disk capacity. Applications are monitored by obtaining metrics that describe application performance. Logs of applications are also obtained to help debug a problem that arises. In this system, Prometheus, Promtail, and Loki are responsible for collecting metrics and logs. The data that has been collected is accessed by Grafana for data visualization and problem detection. To verify the performance of the system as an answer to the main problem of this research, this system is tested in several scenarios. There are 3 types of scenarios tested, unexpected application shutdown, high resource usage, and error occurrence in applications. The research also analyzed the resource usage by monitoring system and the possibility of implementing monitoring options as a variability in SPLE. With this implementation, it is expected that the monitoring system can detect problems and assist the developers in solving problems. This research is expected to prove that monitoring can be applied to SPLE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maida Saniyah Lutfi
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehari-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrument penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Syahira Yudiva
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu orga- nisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan de- ngan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE meru- pakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai plat- form dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya perma- salahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memen- garuhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidenti- fikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebu- tuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuan- titatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel peneli- tian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pe- ngembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deploy- ment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepan- nya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line En- gineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, iden- tify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature stud- ies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instru- ments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for question- naires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qual- itative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehen- sive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Christian Roymansa
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hazim Al Farouq
"Pada era digital, website merupakan salah satu kebutuhan bagi suatu organisasi untuk mengelola data atau branding bagi organisasi tersebut. Namun, tidak semua organisasi memiliki sumber daya yang memadai untuk membangun website. PRICES-IDE hadir sebagai web framework yang dapat membuat web application secara semi-automatic menggunakan metode Software Product Line Engineering (SPLE) yang artinya memanfaatkan commonality dan variability dari produk tersebut. Salah satu case study dari PRICES-IDE adalah Amanah yang bertujuan untuk membantu organisasi amal dalam menghasilkan sistem. Metode SPLE dapat mempercepat developer dalam membuat berbagai macam variasi produk Amanah. Namun, saat ini proses deployment produk Amanah masih manual, mulai dari mempersiapkan artifacts hingga menjalankan proses back-end dan Json-Server di server. Hal tersebut dapat memperlambat proses development suatu produk. Pada penelitian kali ini akan dilakukan otomasi deployment untuk produk Amanah dengan requirements saat ini. Kemudian, permasalahan selanjutnya adalah saat ini jalannya produk-produk Amanah masih sangat bergantung dengan environment server. Maka dari itu, pada penelitian ini juga akan menghilangkan dependensi antara produk dengan environment server dengan cara melakukan kontainerisasi untuk setiap produk. Selain itu, akan dilakukan percobaan untuk meningkatkan efisiensi disk usage untuk setiap produk kontainer. Ansible akan digunakan sebagai tool untuk melakukan otomasi deployment tersebut. Dengan Ansible implementasi deployment untuk produk SPLE menjadi lebih mudah dalam rekonfigurasi alur deployment, karena setiap task sudah dikelompokkan berdasarkan role-nya masing-masing. Kemudian, pada penelitian ini terdapat tiga metode otomasi deployment yang dihasilkan, yaitu Systemd, One-Container, dan Two-Containers. Dari ketiga metode tersebut, Metode Systemd merupakan metode yang memiliki penambahan size yang cukup kecil untuk setiap produknya dan waktu deployment-nya relatif lebih cepat dibandingkan dua metode lainnya. Akan tetapi, Metode Systemd masih sangat bergantung dengan environment server. Sedangkan, dua metode lainnya sudah menggunakan teknologi kontainer untuk setiap produk.

Website is a need for any organization to organize their data or branding for the organization itself. But, not all of the organization has the resources to build a website. PRICES-IDE is the answer to that problem. PRICES-IDE is a web framework that can generate web applications semi-automatically by using the software product line engineering (SPLE) paradigm. SPLE is a method to develop software that embraces commonality and variability from the products. The case study of PRICES-IDE is Amanah. By using SPLE the developers can build any kind of Amanah products faster. Yet, currently the deployment process of Amanah products is still manual, from preparing the artifacts until running back-end and Json-Server processes in the server. This deployment process will slow down the development of Amanah products. This research will automate the deployment process for Amanah products with the most recent requirement. Not only automate the deployment but this research will also containerize each running product in the server. By containerizing each product, the product can run its processes without being affected by the server environment. Ansible will be used as a tool for doing the automation deployment. Ansible will make the deployment become much easier to reconfigure and automate because every deployment task has been grouped based on their role. This research will produce three deployment automation methods, those are Systemd, One-Container, and Two-Containers. Based on those methods, Systemd is the method that has the smallest size increment for each product than others. But, Systemd method still depends on the server environment for running the products. Unlike, the other two methods that have been using containers for each product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Ainur Rohma
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah paradigma pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan common platform dan mass customization yang mampu mengurangi waktu dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak. Untuk mendukung pengembangan produk dengan paradigma SPLE, Precise Requirement Changes Integrated System (PRICES) dikembangkan dan diintegrasikan dengan Integrated Development Environment (IDE) berbasis Eclipse menjadi PricesIDE. Pada PricesIDE antarmuka perangkat lunak akan dimodelkan dengan diagram Interaction Flow Modeling Language (IFML). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Plug-in pada PricesIDE yang berfungsi untuk mentransformasi IFML ke React yang sebelumnya dikembangkan berbasis Python. Pada penelitian ini, Plug-In UI Generator dikembangkan dengan Acceleo pada Eclipse agar dapat diintegrasikan dengan PricesIDE. UI Generator juga dikembangkan lebih lanjut agar dapat mendukung berbagai metode saat pemanggilan HTTP dan juga mengatasi adanya foreign key pada basis data. Pengembangan lanjut ini akan dilakukan modifikasi terhadap IFML diagram dan aturan transformasi yang telah didefinisikan sebelumnya. UI Generator akan diuji untuk menghasilkan produk yang sama dengan sebelumnya dengan penambahan fitur laporan tahunan. Melalui eksperimen yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa UI Generator yang dikembangkan pada penelitian ini berhasil menghasilkan website yang sudah mendukung perbedaan metode HTTP dan mampu menangani adanya foreign key

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that uses a common platform and mass customization approach to reduce software development time and effort. To support software development with SPLE, Precise Requirement Changes Integrated System (PRICES) was developed and integrated with the Eclipse-based Integrated Development Environment (IDE) into PricesIDE. In PricesIDE, the software user interface needs to be modeled with an Interaction Flow Modeling Language (IFML) diagram. This research aims to produce a Plug-in in PricesIDE to transform IFML into ReactJS, which was previously developed with Python. In this research, UI Generator Plug-in was developed with Acceleo in Eclipse, which can be integrated into PricesIDE. UI Generator was further developed to support various HTTP methods and overcome the existence of foreign keys. The IFML diagram and the previous transformation rules will be modified in this further development. UI Generator will be tested to produce the same product as before with the addition of the annual report feature. From this experiment, it can be concluded that UI Generator developed in this research succeeded in generating a website that supported the difference in HTTP methods and the existence of foreign keys."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qosim Ariqoh Daffa
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan sebuah paradigma pengembangan aplikasi perangkan lunak yang digunakan untuk menghasilkan berbagai variasi perangkat lunak dalam waktu yang singkat dan biaya yang murah. Penelitian dilakukan pada plugin User Interface (UI) Generator pada PRICES-IDE yang merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) dan telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya untuk menghasilkan aplikasi web menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi web dihasilkan oleh plugin UI Generator dengan menerima model Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk dijadikan sebagai aplikasi React secara otomatis (generated). Pada penelitian sebelumnya, telah dikembangkan sebuah mekanisme untuk dapat memberikan variasi yang berbeda terhadap tampilan layout UI aplikasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah tiga variasi template berbeda yang dapat dipilih pada saat melakukan generate aplikasi. Namun, mekanisme kustomisasi yang diterapkan dilakukan secara hard-coded pada UI Generator yang digunakan untuk meng-generate model IFML menjadi kode React sehingga dapat mengurangi fleksibilitas dalam modifikasi dan penambahan variasi baru. Penelitian ini meningkatkan mekanisme kustomisasi tersebut sehingga variasi template dapat dimodifikasi dan ditambahkan dengan mudah. Pengurangan dependensi mekanisme dilakukan dari kode Acceleo dan dimasukkan ke dalam folder template yang akan ditampung pada folder dengan nama layouts. Proses pengurangan dependensi mekanisme kustomisasi dirancang dengan langkah-langkah yang terstruktur sehingga proses dapat dilakukan dengan jelas. Hasil pengurangan dependensi mekanisme kustomisasi membuatnya lebih mudah untuk memodifikasi dan menambah fitur karena folder template telah terbagi berdasarkan variasi, halaman, dan komponen aplikasi. Selain pengurangan dependensi, penelitian juga dilakukan perbaikan terhadap UI Generator dan juga penambahan fitur sesuai kebutuhan. Pengecekan keefektifan dari mekanisme dilakukan dengan penambahan variasi template baru. Hasil mekanisme kustomisasi yang baru dapat lebih mudah menambahkan atau memodifikasi variasi tampilan aplikasi.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm for developing software application that used for producing various software applications in a short time and at low cost. Research was conducted on the User Interface (UI) Generator plugin on PRICES-IDE which is an Integrated Development Environment (IDE) that has been developed in previous research to produce web applications using the SPLE paradigm. The web application is produced via UI Generator plugin by receiving an Interaction Flow Modeling Language (IFML) model to be automatically generated into a React application. In previous research, a mechanism has been developed to provide different variations in the appearance of the application UI. Previous research has succeeded in creating three different template variations that can be selected when generating an application. However, the customization mechanism was directly implemented in the UI Generator that used to generate the IFML model into React code which can reduce flexibility in modifications and additions of new variations. This research improves the customization mechanism so that the template variations can be modified and added easily. Reducing mechanism dependencies is carried out from the Acceleo code and put into the template folder which will be accommodated in a folder called layouts The reducing process of the customization mechanism dependencies is designed with structured steps so the orders of reducing process are clear to carry out. The results of reduced dependencies of customization mechanism makes it easier modified and add features because the template folders have been divided based on variations, pages, and components of application. Apart from the reducing dependencies process, this research also made improvements to the UI Generator and added features. To determine the effectiveness of new customization mechanism, an experiment was carried out by adding a new template variation into the template folder. The results of new customization mechanism are then analyzed and evaluated using some methods. Based on the results of study and evaluation, it was concluded that the new customization mechanism can more easily add or modify variations in the application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Damar Kusumo
"Supply chain management (SCM) adalah rangkaian proses pengelolaan barang mentah hingga dapat digunakan oleh pelanggan. Salah satu hal yang mendukung jalannya SCM adalah arus informasi, yang didukung dengan adanya teknologi informasi. Kebutuhan akan variasi teknologi informasi untuk SCM semakin tinggi mengingat adanya banyak pilihan strategi perusahaan untuk SCM. Untuk mengatasi banyaknya variasi tersebut salah satu metode pengembangan teknologi informasi yang dapat mempermudah proses pengembangannya adalah software product line engineering (SPLE). Pada penelitian ini dikembangkan sebuah aplikasi front-end dengan metode SPLE. SPLE yang dilakukan menggunakan metode dan tools dari PRICES-IDE. Dalam pengembangan aplikasi front-end implementasi SPLE di PRICES-IDE dilakukan dengan menggunakan diagram Interaction Flow Modelling Language - Delta Oriented Programming IFML-DOP. Diagram IFML-DOP tersebut menjadi salah satu masukan dari UI Generator yang akan menghasilkan aplikasi front-end dengan kerangka React. Pada penelitian ini dikembangkan 4 produk dengan kombinasi fitur yang berbeda dengan menggunakan IFML-DOP yang sama. Untuk mendukung tujuan penelitian, dari produk yang dihasilkan akan dilakukan analisis melalui uji coba fungsional dan analisis antarmuka. Uji coba fungsional dilakukan dengan menggunakan SeleniumIDE sementara analisis antarmuka dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan Odoo dengan kriteria 8 golden rules. Selain itu, juga dilakukan evaluasi kerja dengan menyesuaikan apa yang ada di PRICES-IDE dengan kriteria SPLE. Dari ketiga evaluasi tersebut didapati masih ada peluang perbaikan untuk PRICES-IDE dan produk SCM.

Supply chain management (SCM) is the process of managing raw materials until they are ready for use by customers. Information plays a crucial role in SCM, which is supported by information technology. The need for variations in information technology for SCM is increasing considering that there are many company strategy can be choices for SCM. One approach in software development to address this diversity is software product line engineering (SPLE). In this study, a front-end application was developed using the SPLE method. Specifically, this study utilized methods and tools from PRICES-IDE. In the development of the front-end application, the implementation of this concept is carried out using the Interaction Flow Modelling Language - Delta Oriented Proramming (IFML-DOP) diagram. The IFML-DOP diagram serves as one of the inputs to the UI Generator, which will generate the front-end application with the React framework. In this research, 4 products were developed with different feature combinations using the same IFML-DOP. To support the objectives of this research, product analysis will be carried out through functional tests and user interface analysis. Functional testing was carried out using SeleniumIDE and user interface analysis was carried out by comparing with Odoo with 8 golden rules criteria. Moreover, work evaluation is also carried out by adjusting what is available in PRICES-IDE with SPLE criteria. From this three evaluations, it was found that there are still opportunities for improvement in PRICES-IDE and SCM products."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Ezrandy
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan paradigma untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan memanfaatkan aspek commonality dan variability. Dengan menggunakan paradigma ini, waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam mengembangkan product line menjadi lebih efektif. Pengembangan product line berbasis web ini didukung oleh suatu development framework bernama PRICES-IDE yang dikembangkan pada penelitian sebelumnya. Adapun tujuan dari development framework tersebut, yaitu untuk menghasilkan product line berbasis web secara otomatis. Pada PRICES-IDE, pengembangan product line membutuhkan abstrak user interface (UI) yang dimodelkan dengan Interaction Flow Modeling Language (IFML). Penelitian sebelumnya telah menerapkan konsep Delta-Oriented Programming (DOP) ke dalam pemodelan IFML suatu product line dengan tujuan menghindari pemodelan berulang komponen-komponen yang sama pada fitur-fitur sejenis. Pemodelan tersebut dikenal dengan pemodelan IFML-DOP. Namun, pemodelan tersebut masih belum menerapkan konsep SPLE secara tepat karena belum semua elemen IFML-DOP diimplementasikan pada IFML Editor. Dengan demikian, dalam penelitian ini, akan diimplementasikan elemen-elemen tersebut serta dilanjutkan dengan proses refactoring terhadap pemodelan IFML-DOP. Elemen-elemen IFML-DOP yang baru diimplementasikan tersebut belum dikenali oleh User Interface Generator sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar dapat mengakomodasi pemodelan IFML-DOP tersebut. Evaluasi pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis generated aplikasi serta mengevaluasinya dengan Six Quality Criteria dan functional testing. Hasil yang diperoleh dari eksperimen dan evaluasi menunjukkan bahwa seluruh elemen IFML-DOP telah berhasil ditambahkan pada IFML Editor, elemen-elemen IMFL-DOP telah berhasil dikenali dan ditransformasikan oleh UI Generator, serta telah berhasil menghasilkan aplikasi berbasis web yang bebas dari error.

Software applications development with Software Product Line Engineering (SPLE) can minimize the required time and costs because of commonality and variability aspects. Previous research presented PRICES-IDE as a development framework to generate web-based product lines automatically. In PRICES-IDE, user interface in web-based product lines requires an abstract modeling language called Interaction Flow Modelling Language (IFML). In previous research, Delta-Oriented Programming (DOP) was applied to IFML modeling in order to avoid repeated modeling of the same components on similar features, later known as IFML-DOP modeling. That modeling hasn’t fully applied SPLE concept correctly because IFML-DOP elements haven’t been implemented in the IFML Editor. To solve that problem, this research will implement the rest of IFML-DOP elements and use those elements inside existing IFML-DOP modeling. Because User Interface (UI) Generator does not recognize new elements, this research will also make some adjustments to accommodate this enhanced IFML-DOP modeling. Evaluation will be done by analyzing the generated applications through six quality criteria and functional testing. This research shows that all IFML-DOP elements have been successfully added to the IFML Editor, the UI Generator can recognize and transform these elements, and resulting a clean web-based application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelita Lugita Santoso
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah paradigma untuk mengembangkan produk yang bervariasi dengan memanfaatkan commonalities dan variabilities dari aplikasi-aplikasi yang berbeda. Untuk mendukung pengembangan user interface perangkat lunak menggunakan paradigma SPLE, diperlukan suatu abstraksi yang dapat memodelkan user interface. Dalam penelitian ini, teknologi yang akan digunakan untuk memodelkan abstraksi tersebut adalah Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML akan ditransformasikan menjadi kode front end menggunakan User Interface Generator (UI Generator). Dalam pengembangan aplikasi menggunakan paradigma SPLE, terdapat kebutuhan akan static page yang merupakan halaman web dengan konten yang tidak berbeda antara pengguna yang satu dengan yang lain. Untuk memanfaatkan SPLE dalam memenuhi kebutuhan akan pengaturan static page, dibutuhkan cara atau metode yang berbeda dari pengembangan static page biasa. Pada penelitian ini, penulis mengembangkan metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan pengaturan static page yang terintegrasi dengan proses generator user interface. Metode tersebut disebut static page management. Penelitian ini masih mengutamakan fungsionalitas dan kemudahan implementasi, sehingga aspek security belum diperhatikan. Selain static page management, penelitian ini juga akan memperbaiki pemodelan SPLE menggunakan IFML. Pemodelan juga dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mendukung unggah gambar dan pembatasan akses berdasarkan autentikasi pengguna. Untuk dapat mengakomodasi perubahan pada pemodelan tersebut, UI Generator juga perlu dikembangkan lebih lanjut. Static page management akan dievaluasi menggunakan User Acceptance Testing, yang dilakukan oleh penulis. Sedangkan pemodelan dan UI Generator akan dievaluasi menggunakan six quality criteria. Berdasarkan evaluasi dan eksperimen yang dilakukan, perbaikan pemodelan dan UI Generator sudah dapat digunakan untuk menghasilkan aplikasi front end yang dapat dijalankan dengan baik dan mengikuti desain tampilan terbaru.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm that takes advantage of the commonalities and variabilities of different applications to develop products. The development of software user interfaces using the SPLE paradigm needs an abstraction to model the user interface. In this study, the technology used to model the abstractions is the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML will be transformed into front-end code using the User Interface Generator (UI Generator). In developing applications using the SPLE paradigm, there is a need for static pages. To utilize SPLE on the need for static page management, a different way or method from developing ordinary static pages is needed. In this research, the researchers develop a method called static page management. The static page management is integrated with the user interface generation process. This research will prioritize functionality and ease of implementation. Apart from static page management, this research will also improve SPLE modeling using IFML. The existing modeling is also further developed to support image uploads and access restrictions based on user authentication. UI Generator also needs to be further developed, to accommodate changes in the modeling. The evaluation of static page management is carried out using User Acceptance Testing conducted by the author. While modeling and UI Generator are evaluated using six quality criteria. Based on the evaluation and experiments, the researchers can conclude that modeling improvements and the UI Generator can be used to produce front-end applications that can run properly and follow the latest user interface designs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>