Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Jamu pelangsing “SF” terhadap berat badan, kadar trigliserida dan kolesterol total. Pada percobaan ini digunakan 60 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 200-300 g dan berumur 3-4 bulan yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok I, II dan III merupakan kelompok kontrol normal, perlakuan dan pembanding (orlistat). Sedangkan Kelompok IV, V dan VI masing-masing diberi jamu pelangsing ”SF” dengan dosis 1,35 g/kg bb per hari 2,7g/kg bb per hari dan 5,4 g/kg bb per hari. Setiap kelompok diberi asupan diit tinggi lemak dan kolesterol, kecuali kontrol normal. Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari. Setelah 60 hari perlakuan, dilakukan pengambilan darah dilanjutkan dengan pengukuran kadar trigliserida dan kolesterol total secara spektrofotometri dengan metode enzimatik kolorimetri. Hasil uji ANAVA dan uji t berpasangan menunjukkan bahwa jamu pelangsing ”SF” dengan dosis 5,4 g/kg bb per hari dapat menghambat pertambahan berat badan, menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total secara bermakna (p<0,05).
Universitas Indonesia, 2007
S32628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang. Lansia merupakan kelompok yang berisiko tinggi untuk terjadinya malnutrisi. Selain merupakan akibat dari penyakit yang diderita, malnutrisi pada lansia juga menjadi penyebab tingginya angka kesakitan pada lansia. Mengingat hal tersebut diperlukan suatu instrumen yang sahih dan dapat diandalkan untuk menilai status gizi lansia yang tinggal di komunitas.Tujuan. Mendapatkan kuesioner MNA-SF berbahasa Indonesia yang sahih dan andal untuk digunakan oleh kader posbindu untuk menapis status gizi lansia di komunitas.Metodologi. Responden berusia ge;60 tahun yang datang ke posbindu menjalani wawancara oleh ahli gizi dan kader posbindu. Wawancara ulang oleh kader posbindu dilakukan satu sampai dua minggu kemudian. Selanjutnya dihitung korelasi antara skor total MNA dengan MNA-SF, skor total MNA-SF pemeriksaan pertama dan kedua, ICC intraclass correlation coefficient MNA-SF hasil penilaian ahli gizi dan penilaian kader serta cronbach rsquo;? MNA-SF.Hasil. Penelitian diikuti oleh 92 responden dengan median usia 67 tahun. Korelasi sedang didapatkan antara skor total MNA-SF IMT indeks massa tubuh penilaian kader dengan skor total MNA r=0,491;p
ABSTRACT
Background. Eldery is highly succeptible group to suffer from malnutrition. Malnutrition in elderly can be the result of disease that they suffered from. It also become the cause of high morbidity. Along with that matter, we need a valid and reliable instrument to assess nutritional status among community dwelling elderly.Objective. To a get valid and reliable Indonesian MNA SF to be used by social workers to screen nutritional status in community dwelling elderly.Methodology. Respondents aged ge 60 years old who came to ldquo posbindu rdquo were interviewed by nutritionist by using MNA. The interview then continued by social workers by using Indonesian MNA SF. Re interview by social workers was held 1 2 weeks later. After data were collected we calculate corellation between MNA and MNA SF total score, MNA SF total score in the first and second examination and cronbach rsquo s .Result. Ninety two respondents were included in this study. Median age was 67 years old. Moderate corellation was observed between BMI Body Mass Index MNA SF total score assessed by social workers and MNA total score r 0.491 p
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradina Rachmadini
Abstrak :
Proyek ini bertujuan untuk menentukan peringkat tahan api dari dinding baja ringan di bawah kondisi api menggunakan aplikasi kecerdasan buatan. Dua bagian bagian saluran yang diberi lipatan (LCS) dan bagian saluran berongga flange (HFC) grade 500 dan kelas 250 disajikan dalam penelitian ini. LCS adalah jenis konvensional yang digunakan dalam bingkai baja ringan, sementara HFC memperkenalkan memiliki kinerja api yang unggul. Baru-baru ini pemodelan elemen hingga dan uji skala penuh telah digunakan untuk menentukan kinerja api dinding LSF. Meskipun demikian, pemodelan elemen hingga ditemukan memiliki prosedur yang rumit, dan uji skala penuh adalah eksperimen yang memakan waktu. Oleh karena itu, opsi alternatif sebagai pembelajaran mesin diperlukan untuk mengatasi situasi ini. Pendekatan jaringan saraf pembelajaran mesin akan diadopsi untuk melatih data. Masukan akan menjadi data aktual dari FEA dan proyek uji penuh skala sebelumnya. Temperatur dan suhu flensa dan flensa dingin seksi dari suatu bagian diperoleh sebagai input. Kapasitas pengurangan rasio bertindak sebagai output yang akan diprediksi dalam pembelajaran yang diawasi. Pelatihan dan uji coba dilakukan melalui jaringan saraf tiruan dengan menggabungkan parameter yang berbeda seperti fungsi kehilangan, menjaga faktor probabilitas, tingkat pembelajaran, jumlah lapisan, dan neuron. Rasio pengurangan kapasitas yang diperoleh dari pelatihan mesin dapat diplot dan dibandingkan keakuratannya dengan hasil FEA sebelumnya.
This project aims to determine fire resistance rating of Light Gauge Steel Frame (LSF) walls under fire condition using artificial intelligence application. Two section of lipped channel section (LCS) and hollow flange channel section (HFC) grade 500 and grade 250 is presented in this research. LCS is a conventional section used in LSF framing, while HFC introduced having superior fire performance. Recently finite element modelling and a full-scale test have been employed to determine fire performance of LSF walls. Nonetheless, finite element modelling was found to have a complicated procedure, and the full-scale test was a time-consuming experiment. Therefore, an alternative option as machine learning is necessary to overcome this situation. A neural network approach of machine learning will be adopted to train the data. The input would be the actual data from FEA and full-scale test previous project. Hot flange and cold flange temperature and dimension of a section are obtained as the input. Capacity reduction ratio act as an output that will be predicted in supervised learning. Training and testing trialare done through the artificial neural network by combining different parameters such as loss function, keep probability factor, learning rate, the number of layers, and neurons. Capacity reduction ratio attained from machine training can be plotted and compared its accuracy with previous FEA results.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Andika
Abstrak :
Latar Belakang: Penderita penyakit ginjal kronik akan mengalami berbagai stressor dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menurunkan kualitas hidupnya. Kualitas hidup yang buruk berkorelasi dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner KDQOL-SF ke dalam bahasa Indonesia dan mengevaluasi reliabilitas dan validitas kuesioner pada subjek sehat di Indonesia. Metode: Kuesioner KDQOL-SF yang sudah diterjemahkan sebelumnya diberikan kepada 33 subjek sehat di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo. Responden berusia di atas 18 tahun dan mampu berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan. Reliabilitas diukur dengan menggunakan koefisien korelasi intraclass Alpha Cronbach dan reliabilitas konsistensi internal. Validitas dievaluasi menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Dari 33 responden, mayoritas subjek berjenis kelamin laki-laki (81%) dengan rerata usia 47,4 13,7 tahun. Skor tertinggi pada aspek dukungan sosial dengan skor rata-rata 99,48 2,95, sedangkan skor terendah adalah aspek vitalitas dengan skor rata-rata 63,28 ± 11,61. Nilai Alpha Cronbach antara 0,580-0,999 dan koefisien korelasi Pearson antara 0,405 0,976 dengan P < 0,05. Kesimpulan: Kuesioner KDQOL-SF yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia valid dan reliabel untuk digunakan dalam menilai kualitas pasien sebelum transplantasi ginjal di Indonesia. ......Background: Patients with chronic kidney disease will endure various stressors in daily living which may decrease their quality of life. Poor quality of life correlates with increased mortality and morbidity. This research aims to adapt the KDQOL-SF questionnaire into Indonesian and to evaluate the reliability and validity of the questionnaire in healthy subjects in Indonesia. Methods: Previously translated (into Indonesian) KDQOL-SF questionnaire was given to 33 healthy subjects at Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital. Respondents were over 18 years old and were able to speak Indonesian orally and in written form. Reliability was measured using Alpha Cronbach’s intraclass correlation coefficient and internal consistency reliability. Validity was evaluated using Pearson’s correlation test. Results: Out of 33 respondents, majority of subjects were male (81%) with mean age 47.4 ± 13.7 years old. Highest score was in social support aspects with mean score 99.48 ± 2.95, while the lowest score was vitality aspect with mean score 63.28 ± 11.61. Alpha Cronbach’s score was between 0.580-0.999 and Pearson’s correlation coefficient between 0.405-0.976 with P <0.05. Conclusions: KDQOL-SF questionnaire, which was translated into Indonesian, was valid and reliable to be used in evaluating patients’ quality of before kidney transplantation in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Dennisa
Abstrak :
Latar Belakang: Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunya fungsi mastikasi sehingga dapat mempengaruhi status nutrisi pralansia dan lansia. Pemakaian gigi tiruan dapat mengembalikan fungsi gigi yang hilang sehingga diharapkan dapat meningkatkan status nutrisi. Keberhasilan perawatan gigi tiruan selain dipengaruhi oleh penilaian dokter gigi juga dipengaruhi oleh penilaian pasien. Penilaian dari pasien diukur oleh tingkat kepuasaan pasien. Faktor yang mempengaruhi kepuasaan pasien diantaranya adalah fungsi mastikasi yang berpengaruh pada status nutrisi pasien. Tujuan: Menganalisis hubungan kepuasan pemakaian gigi tiruan lepasan menggunakan kuesioner Turker’s patient’s perceptions-ID dengan status nutrisi menggunakan kuesioner Mini Nutritional Assessment- Short Form (MNA-SF) pada pralansia dan lansia. Menganalisis pengaruh faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis gigi tiruan lepasan, klasifikasi Eichner, dan lama pemakaian gigi tiruan lepasan terhadap tingkat kepuasan pemakai gigi tiruan dan status nutrisi. Metode: 88 subjek (27 laki-laki dan 61 perempuan) berusia 45 tahun ke atas berpartisipasi dalam penelitian ini. Dilakukan pencatatan data diri subjek, pemeriksaan rongga mulut, pengukuran berat dan tinggi badan, serta wawancara kuesioner Turker’s patient’s perceptions-ID dan MNA-SF. Hasil penelitian: Tingkat kepuasan pemakai gigi tiruan lepasan memiliki hubungan bermakna dengan status nutrisi pada pralansia dan lansia (p < 0,05). Kepuasan pasien dan status nutrisi memiliki hubungan bermakna dengan usia, tingkat pendidikan, jenis gigi tiruan lepasan dan klasifikasi Eichner. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien terhadap gigi tiruan lepasanya maka akan semakin baik tingkat status nutrisinya. ...... Background: Tooth loss can cause disruption of mastication and may affect the nutritional status of pre-elderly and elderly. Denture wearing can improve tooth function so it may improve patient’s nutrition. The success of denture treatment is not only influenced by the assessment of the dentist but also influenced by the assessment of the patient. Patient assessment is measured by the level of patient satisfaction. Mastication is one of factors that influence patient satisfaction which can affects patients nutritional status. Objective: The aim of this study is to analyze the relationship between satisfaction of removable denture using the Turker's patient's perceptions-ID questionnaire and nutritional status using the MNA-SF questionnaire in the elderly, and analyze the influence of age, gender, education level, type of removable denture, Eichner classification, duration of using removable dentures to denture satisfaction level and nutritional status. Method: 88 subjects (27 male and 61 female) aged 45 years and older were included in the study. Subjects personal data, oral examination, weight and height measurement were obtained, and interview for Turker’s patient’s perceptions-ID and MNA-SF were conducted. Results: The level of satisfaction of removable denture users had a significant relationship with nutritional status in elderly (p <0.05). Patient satisfaction and nutritional status have a significant relationship with age, level of education, type of removable denture and tooth loss based on Eichner's classification. Conclusion: The better level of patient satisfaction with their removable dentures, the better their nutritional status is.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Hiswara
Abstrak :
Dikarenakan input yang rumit dalam menghasilkan mesh dan dokumentasi terkait pengaruh dari ukuran mesh dalam analisa stabilitas lereng, Metode Elemen Hingga untuk analisa stabilitas lereng jarang untuk digunakan untuk keperluan praktis. Oleh karena itu, tujuan dari riset ini adalah untuk mendapat ukuran dan kepadatan mesh yang direkomendasikan dalam software geoteknik dengan input yang rumit. Riset analisa stabilitas lereng dilakukan dengan MIDAS GTS, yang memiliki input yang rumit untuk menghasilkan mesh dalam bentuk element size dan refinement factor, dibandingkan dengan PLAXIS 2D, yang memiliki input yang simpel yaitu dari kekasaran Very Coarse ke Very Fine. Analisa sensitivitas dilakukan dengan mencari dalam tingkat kekasaran apa MIDAS GTS dan PLAXIS 2D memiliki kemiripan nilai FK dan garis lengseran, dan menentukan ukuran dan kerapatan mesh yang dianjurkan untuk semua tingkat kekasaran di MIDAS GTS. Studi berlanjut dalam kasus nyata dari kegagalan lereng untuk menentukan tingkat kekasaran dalam MIDAS GTS yang menghasilkan hasil yang paling akurat. Ditemukan bahwa MIDAS GTS dan PLAXIS 2D memiliki hasil yang paling sama dalam kekasaran Medium, namun GTS menghasilkan hasil paling akurat untuk keperluan praktis pada kekasaran Very Fine.
Due to complex input in generating mesh and the documentation of mesh sizes effect in slope stability analysis, Finite Element Method (FEM) for slope stability analysis is rarely conducted in practical uses. This reason inspired the objective of this research, which is to find the recommended generated mesh size and density in complex inputted geotechnical related software. This research of slope stability analysis is conducted using MIDAS GTS, which has a complex input of mesh generation in form of element size input and refinement factor, and compared to PLAXIS 2D, which has a simpler optional input which are Very Coarse to Very Fine coarseness, for the mesh generation. Sensitivity analysis firstly conducted to decide in what coarseness MIDAS GTS and PLAXIS 2D has a similar SF and slip critical line result, and to decide the recommended mesh size and density for all coarseness level in MIDAS GTS. The study continues to the real case of slope failure to decide in which coarseness in MIDAS GTS that resulting the most accurate result for practical use. It is found in Medium coarseness that MIDAS GTS and PLAXIS 2D produce the most similar result, but GTS produces the most accurate result for practical use in Very Fine coarseness.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nauvaldi Arfan
Abstrak :
Bencana tanah longsor merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada proyek pembangunan jalan bebas hambatan yang dibangun diatas bumi. Tanah longsor pada pembangunan infrastruktur dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan juga eksternal yang dapat membuat tanah menjadi labil. Sebelum mengidentifikasi longsoran, diperlukan adanya penyelidikan geologi teknik agar dapat diketahui penyebab longsor pada Proyek Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Fase II STA 20+575. Dalam menyelidiki longsor pada daerah penelitian akan dilakukan penyelidikan geologi teknik permukaan disertai dengan pengujian mekanika tanah pada sampel terganggu dan analisis kestabilan lereng untuk mengetahui nilai keamanan lereng (SF) serta nilai kuat geser tanah pada saat terjadi longsor. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan pendekatan elemen hingga pada program PLAXIS 2D 8.2. Penyelidikan geologi teknik menunjukan daerah penelitian memiliki lahan asal perbukitan yang tersusun oleh batuan vulkanik lapuk. Hasil pemetaan geologi teknik menunjukan daerah penelitian tersusun atas 2 satuan geologi teknik, yaitu Satuan Tanah Lanau Plastisitas Tinggi (MH) dan Satuan Breksi Tufa Lapuk Sedang. Berdasarkan tingkat pelapukan batuan, batuan tanah pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi 5 zona, yaitu SWZ, MWZ, HWZ, CWZ, dan RSZ. Hasil analisis SF lereng sebelum longsor menunjukan nilai SF = 1.133 (kritis) yang disebabkan oleh 3 hal, yaitu sifat tanah ekspansif, penurunan nilai kuat geser tanah, dan curah hujan sedang pada daerah penelitian. Untuk menangani longsor diperlukan perkuatan struktur agar lebih efisien dengan perkuatan struktur tiang bor (bored pile) dan pasangan batu (stone masonry) pada kaki lereng. Hasil SF lereng setelah diberi perkuatan struktur menunjukan angka SF = 1.449. ......Landslide disaster is one of the problems that often occur in highway construction projects built on earth. Landslides in infrastructure development can be influenced by internal and external factors that can make the soil unstable. Before identifying a landslide, it is necessary to conduct a geological engineering investigation to determine the cause of the landslide in the Cisumdawu Highway Project Phase II STA 20+575. In investigating landslides in the research area, surface engineering geological investigation will be carried out accompanied by testing of soil mechanics on disturbed samples and slope stability analysis to determine the slope safety factor (SF) also the value of soil shear strength during landslides. Slope stability analysis was carried out using the finite element approach in PLAXIS 2D 8.2 program. Engineering geological investigations show that the research area has hilly origins composed of weathered volcanic rocks. The results of the engineering geological mapping show that the research area is composed of 2 engineering geological units, namely the High Plasticity Silt Soil Unit (MH) and the Medium Weathered Tuff Breccia Unit. Based on the level of rock weathering, the soil rocks in the study area can be divided into 5 zones, namely SWZ, MWZ, HWZ, CWZ, and RSZ. The results of the SF analysis of the slope before the landslide showed the SF value = 1,133 (critical) which was caused by 3 things, namely expansive soil properties, decreased soil shear strength, and moderate rainfall in the study area. To deal with landslides, it is necessary to strengthen the slopes with structural reinforcement using bored pile and stone masonry at the foot of the slope. The results of the SF slope after being given structural reinforcement show the number SF = 1.449.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Andre Setiawan
Abstrak :
Masa transisi menjadi orang tua membuat ibu memiliki efikasi diri yang rendah mengenai cara pengasuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran coparenting orang tua-kakek-nenek di Indonesia dan mencari tahu hubungan antara coparenting orang tua-kakek-nenek dan maternal self-efficacy pada ibu emerging adult. Coparenting orang tua-kakek-nenek diukur dengan Coparenting Relationship Scale (CRS; Feinberg, Brown, & Kan, 2012). Sementara itu, maternal self-efficacy diukur dengan Self-Efficacy for Parenting Task Index-Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF; Van Rijen, Gasanova, Boonstra, & Huijding, 2014). Partisipan penelitian adalah 142 ibu emerging adult yang berusia 19-25 tahun. Mereka adalah ibu yang baru pertama kali memiliki anak usia batita dan melakukan coparenting bersama kakek-nenek. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu emerging adult dapat membangun hubungan coparenting yang baik dengan kakek-nenek. Semakin baik hubungan coparenting antara ibu dan kakek-nenek, maka semakin baik maternal self-efficacy ibu emerging adult.
Transition to parenthood makes mothers have low self-efficacy in their parenting. This study conducted to obtain the description of parent-grandparent coparenting in Indonesia and the relationship between parent-grandparent coparenting and maternal self-efficacy in emerging adult mothers. Parent-grandparent coparenting measured by Coparenting Relationship Scale (CRS; Feinberg, Brown, & Kan, 2012), and maternal self-efficacy measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index-Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF; Van Rijen, Gasanova, Boonstra, & Huijding, 2014). Participants in this study were 142 emerging adult mothers aged 19-25 years old. They were first-time mothers of a toddler who did coparenting with grandparents. The result showed that emerging adult mothers could build a good relationship with grandparents during coparenting. High levels of parent-grandparent coparenting associated with higher levels of maternal self-efficacy in emerging adult mothers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library