Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selita Restuningtyas
"ABSTRAK
Penderita bipolar umumnya mengalami episode depresi dan agresi yang terjadi secara fluktuatif dalam jeda waktu cepat atau lambat. Saat penderita gangguan bipolar memasuki episode depresi dan tidak mampu dikendalikan oleh antidepresan, maka akan beresiko untuk memasuki episode agresi dengan gejala manik-hipomanik. Hal ini akan membuat kontrol emosi dan pengendalian diri berkurang sehingga menyebabkan penderita menjadi mudah tersinggung dan mudah marah yang dapat menimbulkan risiko terjadinya perilaku kekerasan seperti melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan disekitar karena ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan amarah secara konstruktif. Saat inilah penderita dengan gangguan bipolar mulai memasuki episode agresif. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan resiko perilaku kekerasan pada Nn.Y dengan gangguan bipolar. Implementasi pada klien dilakukan pada 26-14 Juli 2020. Implementasi keperawatan berfokus pada penerapan terapi menggambar sebagai intervensi komplementer dalam mengontrol emosi dan mencegah perilaku kekerasan.  Penerapan terapi menggambar pada kasus ini menunjukkan adanya pengaruh dalam mengontrol perilaku kekerasan serta menurunkan tanda dan gejala agresif. Rencana tindak lanjut yaitu dengan melibatkan orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat sebagai faktor pendukung.

ABSTRACT
Bipolar sufferers generally experience episodes of depression and aggression that fluctuate in time lags soon or later. When people with bipolar disorder in episode of depression and didnt capable to controlled by antidepressants, there is a risk of entering manic-hypomanic episodes. This happens because of loss of emotional control and self-control so that sufferers will be easily offended, irritable which can lead to violent behavior such as self-injury, others and the environment because of ones inability to control anger constructively. This is the beginning to enter the aggressive episode in people with bipolar disorder. The purpose of this case report is to analyze nursing care for the risk of violent behavior in a 21-year-old Nn.Y with bipolar disorder. Implementation on the client was carried out on July 26-14, 2020. Nursing implementation focused on the application of drawing therapy as a complementary intervention in controlling emotions and preventing violent behavior. The application of drawing therapy in this case showed an influence in controlling violent behavior and reducing aggressive signs and symptoms. A follow-up plan is to involve the closest people such as family and friends as a supporting factor.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Hermawati
"Resiko perilaku kekerasan merupakan respon seseorang terhadap stressor dan orang tersebut bersiko melakukan tindakan kekerasan baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Pasien Ny.I berusia 43 tahun dengan diagnosis resiko perilaku kekerasan diberikan intervensi keperawatan selama tujuh hari. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan resiko perilaku kekerasan pada Ny.I. Intervensi keperawatan berfokus pada latihan kombinasi tarik nafas dalam dengan kegiatan spiritual (berdzikir). Hasil yang didapatkan yaitu terjadi penurunan tanda gejala perilaku kekerasan yaitu dari 28 tanda dan gejala turun menjadi hanya satu tanda gejala perilaku kekerasan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan yaitu dengan cara melibatkan keluarga pasien.  

Risk of violent behavior is a persons response to a stressor where the person is at risk of committing violence to themselves, others or even the environment. Mrs.I, a 43-year-old patient with a risk of violent behavior diagnose was given a nursing intervention for seven days. The purpose of this case report is to analyze the risk of violent behavior nursing care in Mrs.I. This nursing intervention focuses on the combination of deep breath with spiritual activities (dhikr). The results obtained were a decrease in signs and symptoms of violent behavior from 28 signs and symptoms down to only one sign of symptoms of violent behavior. The planned follow-up of nursing intervention is expected to be maximized by involving the patients family.  "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Dian Sulistiowati
"Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran pemberian terapi spesialis ldquo Terapi Penerimaan Dan Komitmen rdquo pada klien harga diri rendah dan resiko perilaku kekerasan melalui pendekatan model adaptasi Roy dan interpersonal Peplau di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi Bogor ACT diberikan kepada 7 klien.
Hasil yang ditemukan ACT sama sama efektif dalam menurunkan gejala dari harga diri rendah maupun resiko perilaku kekerasanyang ditunjukkan melalui respon kognitif afektif fisiologis perilaku dan sosial tetapi penurunan gejala lebih besar terlihat pada klien dengan resiko perilaku kekerasan ACT direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada klien harga diri rendah dan resiko perilaku kekerasan.

This study described an overview specialist therapy Acceptance and Commitment Therapy to the patients with low self esteem and the risk of violent using Roy adaptation and Peplau interpersonal model approach at Yudistira Room Dr H Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor ACT was provided to 7 clients.
The result found that ACT was equally effective in reduced the symptoms of low self esteem and the risk of violent was demonstrated by the response of cognitive affective physiological behavioral and social but a greater reduction in symptoms seen in clients with a risk of violent ACT was recommended as therapy of nursing specialists at the client with low self esteem and the risk of violent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library