Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Putri Iswari
Abstrak :
Tesis ini meneliti peran hubungan masyarakat dalam meningkatkan reputasi organisasi dengan studi kasus pada bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara. Teori yang digunakan adalah teori peran, teori peran kehumasan, teori empat model of kehumasan, teori perencanaan strategis kehumasan, dan teori reputasi organisasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam serta observasi partisipatoris. Hasil penelitian memperlihatkan humas Kementerian Sekretariat Negara menjalankan peran communication technician, media relations, dan communication and liaison yang diimplementasikan ke dalam rangkaian perencanaan strategis kehumasannya dengan model dua arah asimetris dalam rangka memperkuat reputasi organisasi. ......This thesis studies about the role of public relations in order to enhance its organization’s reputation, case study on public relations division of Secretariat of State Ministry. Theories that were applied are role theory, role of public relations, four models of public relations, strategic planning of public relations, and reputation of organization. This research is qualitative descriptive. The data were collected by means of in-depth interview and participative observation. The results show that the Secretariat of State Ministry's public relations performs communication technician role, media relations role, communication and liaison role, and implement them into PR strategic planning under two way asymmetrical model of public relations in order to enhance its organization’s reputation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T39124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesilia Dhea Ajeng Arsanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh employer brand attractiveness terhadap intensi untuk melamar pekerjaan dengan menggunakan reputasi organisasi sebagai variabel mediasi. Variabel employer brand attractiveness diukur dengan beberapa indikator dari Berthon, untuk variabel reputasi organisasi diukur menggunakan indikator dari Bergammi dan Bagozzi, dan yang terakhir untuk variabel intensi untuk melamar pekerjaan diukur menggunakan beberapa indikator dari Lievens et al. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah responden terkumpul sebanyak 425 responden. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda, analisis mediasi (causal step), dan analisis sobel test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik merek perusahaan mempengaruhi intensi untuk melamar pekerjaan secara signifikan; employer brand attractiveness mempengaruhi reputasi organisasi secara signifikan; dan reputasi organisasi mempengaruhi intensi untuk melamar pekerjaan secara positif. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa reputasi organisasi tidak memediasi pengaruh employer brand attractiveness terhadap intensi untuk melamar pekerjaan dalam penelitian ini. ......This study aims to examine of Employer Brand Attractiveness on Intention to Apply by considering organizational reputation as a mediating variable. Employer Brand Attractiveness variable is measured by several indicators from Berthon, for organizational reputation measured by several indicators by Bergammi and Bagozzi, and the last for intention to apply variable measures by several indicators from Lievens et al. The study uses quatitative approach, collecting data by distributing questionnaires with 425 respondents collected. Data analysis was done by descriptive analysis, regression analysis, mediation analysis (causal step) and sobel test analysis. The results showed that employer brand attractiveness affect intention to apply significantly; employer brand attractiveness affects organizational reputation significantly; and organizational reputation affects intention to apply significantly. Based on mediation analysis, organizational reputation does not mediate the effect of employer brand attractiveness on intention to apply.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesilia Dhea Ajeng Arsanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh employer brand attractiveness terhadap intensi untuk melamar pekerjaan dengan menggunakan reputasi organisasi sebagai variabel mediasi. Variabel employer brand attractiveness diukur dengan beberapa indikator dari Berthon, untuk variabel reputasi organisasi diukur menggunakan indikator dari Bergammi dan Bagozzi, dan yang terakhir untuk variabel intensi untuk melamar pekerjaan diukur menggunakan beberapa indikator dari Lievens et al. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah responden terkumpul sebanyak 425 responden. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda, analisis mediasi (causal step), dan analisis sobel test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik merek perusahaan mempengaruhi intensi untuk melamar pekerjaan secara signifikan; employer brand attractiveness mempengaruhi reputasi organisasi secara signifikan; dan reputasi organisasi mempengaruhi intensi untuk melamar pekerjaan secara positif. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa reputasi organisasi tidak memediasi pengaruh employer brand attractiveness terhadap intensi untuk melamar pekerjaan dalam penelitian ini.
This study aims to examine of Employer Brand Attractiveness on Intention to Apply by considering organizational reputation as a mediating variable. Employer Brand Attractiveness variable is measured by several indicators from Berthon, for organizational reputation measured by several indicators by Bergammi and Bagozzi, and the last for intention to apply variable measures by several indicators from Lievens et al. The study uses quatitative approach, collecting data by distributing questionnaires with 425 respondents collected. Data analysis was done by descriptive analysis, regression analysis, mediation analysis (causal step) and sobel test analysis. The results showed that employer brand attractiveness affect intention to apply significantly; employer brand attractiveness affects organizational reputation significantly; and organizational reputation affects intention to apply significantly. Based on mediation analysis, organizational reputation does not mediate the effect of employer brand attractiveness on intention to apply.
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shiddiq Sugiono
Abstrak :
Reputasi organisasi yang positif mampu memberikan berbagai manfaat bagi suatu organisasi. Salah satu manfaatnya adalah mendorong terbentuknya kelebihan kompetitif (competitive advantage). Persaingan dalam layanan inkubasi bisnis menjadi bagian yang urgen dalam pembahasan mengenai manajemen reputasi. Puspiptek merupakan salah satu organisasi sektor publik yang memberikan layanan inkubasi bisnis ditengah maraknya inkubator bisnis yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan bonafide. Organisasi sektor publik dalam hal ini memiliki tantangan tersendiri dalam membangun reputasi karena secara umum terbentuk stereotip negatif di masyarakat. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka muncul dugaan bahwa model manajemen reputasi tidak dapat diaplikasikan di organisasi sektor publik. Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif bertujuan untuk menguji pengaruh antara reputasi organisasi terhadap intensi WOM dengan identifikasi organisasi sebagai mediator dalam konteks organisasi sektor publik. Adapun analisis kualitatif dilakukan untuk menggambarkan aktvitas corporate branding pada layanan inkubasi bisnis di Puspiptek. Paradigma penelitian ini adalah post-positivistik dan menerapkan desain convergent parallel mixed method. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melalui metode survei terhadap 86 responden (respond rate 93%) dan menggunakan teknik PLS-SEM dalam menganalisis data. Pada analisis kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan empat representasi manajemen inkubator bisnis Puspiptek dan studi dokumentasi. Temuan utama dalam analisis kuantitatif adalah signifikannya pengaruh mediasi parsial dari identifikasi organisasi sehingga meskipun reputasi organisasi mampu mendorong intensi WOM ada rasa terikat dengan organisasi turut memberikan kontribusi pada pengaruh tersebut. Temuan utama pada analisis kualitatif menyebutkan bahwa Puspiptek menunjukan identitasnya sebagai taman sains dan teknologi melalui pemberian layanan yang relevan untuk menumbuhkembangkan jiwa technopreneurship. Puspiptek dinilai perlu merumuskan kembali budaya organisasinya dan mentransformasikan dirinya sebagai organisasi pembelajar sehingga pegawainya dapat terus meningkatkan kompetensi dalam pengembangan bisnis start-up. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa organisasi sektor publik yang masuk dalam kompetisi bisnis harus memiliki identitas yang kuat dan terus mengomunikasikannya sehingga terbangun reputasi yang positif serta turut mendorong hadirnya manfaat positif bagi organisasi. ......Positive organizational reputation can provide various benefits for an organization. One of the benefits is to encourage the competitive advantages. Competition in business incubation services is an urgent part of the discussion on reputation management. Puspiptek is one of the public sector organizations that provide business incubation services amid the rise of business incubators established by bonafide companies. Public sector organizations in this case have their own challenges in building a reputation because in general negative stereotypes are formed in society. Departing from these problems, there is a suspicion that the reputation management model cannot be applied in public sector organizations. This study uses two analyzes namely quantitative and qualitative. Quantitative analysis aims to examine the effect of the reputation of the organization on the intention of the WOM with the identification of the organization as a mediator in the context of public sector organizations. The qualitative analysis was carried out to illustrate the activities of corporate branding in business incubation services in Puspiptek. The paradigm of this research is post-positivistic and applies the convergent parallel mixed method design. Quantitative analysis was carried out through a survey method of 86 respondents (93% respond rate) and using the PLS-SEM technique in analyzing data. In qualitative analysis, data was collected through interviews with four Puspiptek business incubator management representations and documentation studies. The main finding in quantitative analysis is the significant influence of partial mediation from organizational identification so that even if the reputation of the organization is able to encourage the intention of WOM there is a sense of being bound to the organization contributing to that influence. The main finding in the qualitative analysis states that Puspiptek shows its identity as a science and technology park through the provision of relevant services to foster technopreneurship. Puspiptek is considered necessary to reformulate its organizational culture and transform itself as a learning organization so that its employees can continue to improve competence in the development of business start-ups. This research has the implication that public sector organizations that enter in business competition must have a strong identity and continue to communicate it so as to build a positive reputation and also encourage the presence of positive benefits for the organization.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Paramita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa budaya organisasi dan reputasi organisasi memiliki hubungan yang signifikan. Selanjutnya ditemukan pula bahwa keduanya berhubungan dengan proses relasi organisasi dengan publiknya. Obyek penelitian mengenai hal tersebut didominasi oleh perusahaan privat yang mengejar keuntungan. Sementara penelitian ini dilakukan pada pemangku kepentingan dari satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal di Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi dan reputasi organisasi terhadap relasi organisasi dengan publik. Populasi penelitian dengan metode survei ini adalah pemangku kepentingan eksternal BPK yang terdiri dari mahasiswa, wartawan, auditor pada Kantor Akuntan Publik KAP serta pegawai yang bekerja pada asosiasi profesi dan lembaga internasional, yang memiliki eksposur terhadap BPK dengan banyaknya sampel 88 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis path.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa budaya organisasi berpengaruh kuat terhadap pembentukan reputasi organisasi. Selain itu, budaya organisasi juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap relasi organisasi dengan publik baik langsung maupun tidak langsung melalui reputasi organisasi. Oleh karena itu, peningkatan reputasi organisasi dan relasi organisasi dengan publik, khususnya BPK, dapat diupayakan melalui pembentukan budaya organisasi yang baik terlebih dahulu.
ABSTRACT
Prior research has shown that organizational culture and organizational reputation have significant relationships. Furthermore, it is found that both are related to the process of organizational relations with the public. The object of research on this subject is dominated by private companies that pursue profits. While this research was conducted on the stakeholders of the only external auditor in Indonesia.The purpose of this study is to examine the influence of organizational culture and organizational reputation on organizational relations with the public. The survey population is the external stakeholders of BPK consisting of students, journalists, auditors at Public Accounting Firm KAP and employees working in professional associations and international institutions, which have exposure to BPK with a sample of 88 respondents. The analysis technique used in this research is path analysis. The results show that organizational culture has a strong influence on the organization 39 s reputation. In addition, organizational culture also has a strong influence on the organization 39 s relationship with the public, directly or indirectly through the reputation of the organization. Therefore, improving the reputation of organization and organization relation with the public, especially BPK, can be initiated by the establishment of a good organizational culture.
2017
T47606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library